I Know You

(Chapter Pertama)

Author : Bunny07

Rating : T+ (rating akan bertambah sewaktu-waktu)

Cast : Cho Kyuhyun, Lee Sungmin, Choi Sooyoung, Ahn Heeyeon, dan akan bertambah sesuai jalan cerita.

Genre : Angst, Drama & Romance.

Disclaimer : Semua yang ada di alam semesta ini milik Tuhan yang Maha Kuasa.

Warning! Don't Copast, Don't Like Don't Read, typo(s), YAOI.

Seorang pemuda dengan perawakan yang agak mungil sibuk melipat berlembar-lembar kertas warna-warni menjadi sebuah bangau kertas. Bibirnya mengulum senyum, dan menyenandungkan lirik-lirik lagu favoritnya.

"Dua ribu dua ratus lima belas buah bangau kertas lagi." Gumamnya. Gorden kamar yang terbuka membiarkan angin yang berhembus pelan, meniup surai hitamnya dengan syahdu.

TOK TOK TOK

Suara ketukan pintu membuat pemuda 20tahunan itu menoleh, dan mendapati seorang wanita dengan pakaian serba putih.

"Suster Choi? Ini masih siang, terapinya sore kan?" Pemuda itu bertanya-tanya, biasanya wanita dengan rambut coklat sebahu itu hanya berkunjung untuk mengantarnya ke tempat terapi.

"Aku kesini untuk mengambil nampan itu." Wanita bermarga Choi itu menunjuk nampan penuh berisi makanan sehat ala Rumah Sakit. "Sudah kuduga sisa banyak." Ucapnya disela helaan nafasnya.

"Aku bosan, aku mau nasi dengan bulgogi pedas dan makarel ditambah daun lobak." Ucap si pemuda dengan nada yang penuh semangat dan mata yang berbinar cerah, seolah memohon kepada suster muda itu.

"Sembuh dulu baru bilang begitu, Lee Sungmin. Dan panggil saja aku Noona, sudah kubilang jangan terlalu formal." Sahut suster Choi. "Cobalah contoh Kyuhyun, dia selalu menghabiskan makanannya tanpa sisa. Dan menggunakan bahasa informal padaku." Lanjutnya.

"Aku berbeda dengan Kyuhyun, dia lebih muda, kekanakan, dan-"

"Dan kau menyukainya." Ucapan Sungmin dipotong begitu saja oleh Suster yang juga merupakan temannya itu. Pipi putih bersih Sungmin perlahan memerah, mata bulat jernihnya membesar mendengar ucapan sang Suster yang saat ini senyumnya terkembang lebar penuh arti.

"Kalian membicarakanku?" Kedua orang di ruangan pasien khusus kanker itu serentak menoleh ke arah pemuda jangkung yang tampan baru saja keluar dari toilet disana.

"Hei, Kyuhyun-ah, kau pasien paling urakan! Pakai bajumu! Apa kau tak menganggap aku ini wanita." Omel Suster Choi seraya melemparkan baju khusus pasien pada Kyuhyun.

"Oh. Sooyoung-ah aku kan tidak tahu kalau kau disini." Sahut Kyuhyun santai, pemuda tampan dengan pandangan yang lembut itu duduk di ranjang, mengambil sebuah apel dan mengupasnya hati hati. "Untung ada apel, aku lapar."

"Sudahlah aku keluar dulu, Sungmin-ah aku akan membawakan bulgogi padamu jika kau mau menurut saat terapi hari ini, arraseo?" Ucap satu satunya wanita disana sambil lalu dari kamar mereka berdua.

"Aku juga mau. Jangan Sungmin saja."

"Tidak akan!"

I Know You …

Kyuhyun dan Sungmin adalah pasien khusus di Rumah Sakit Seoul.

Kyuhyun mengidap Osteosarcoma yaitu, kanker tulang yang berkembang di dalam jaringan baru pada tulang yang sedang tumbuh, penyebab utamanya adalah perubahan atau mutasi pada bentuk DNA di tulang pahanya, membuat pemuda 21 tahun itu tak boleh jatuh ataupun terbentur.

Sedangkan Sungmin, pemuda manis berumur 24 tahun itu mengidap Leukimia tahap ringan yaitu, kanker darah dimana tulang sumsumnya memproduksi jaringan abnormal sehingga menyebabkan banyaknya penyebaran sel darah putih secara berlebih di seluruh tubuhnya, menyebabkannya tak bisa terlalu lelah.

Sungmin selalu di Rumah Sakit sejak ia berumur 10 tahun, berbeda dengan Kyuhyun, penyakitnya ini muncul saat ia duduk dibangku sekolah menengah, malangnya Kyuhyun adalah mantan ace di klub basket pada saat ia mendapati bahwa ia terserang penyakit ini.

Mereka sama-sama berjuang dalam penyakit mematikan itu, menjalani terapi agar sel kanker tak menyebar ke seluruh tubuh, dan penanganan langsung jika terjadi hal yang tak diinginkan sepertihalnya kambuh.

Keduanya merupakan roommate di kamar khusus penderita kanker, dan sudah hampir 7 tahun lamanya mereka menjadi teman sekamar.

I Know You …

"Sungmin-ah." Kyuhyun membuka pembicaraan terlebih dahulu, seusai terapi, seperti biasa Kyuhyun duduk di kursi rodanya, membaca manga kesukaannya.

"Nde?" Sahut Sungmin sekenanya karena terlalu sibuk dengan bangau kertas yang selalu dikerjakannya sejak pagi pagi sekali.

"Masih berkutat dengan bangau kertas itu hm? Untuk apa sih?" Kyuhyun menutup manga-nya seraya mengendalikan kursi roda itu mendekati Sungmin yang tengah duduk diatas ranjang empuknya.

"Kau selalu bertanya seperti itu Kyu, sudah jelaskan? Bangau ini berisi harapanku, dan akan aku simpan di dalam time capsule yang akan kukubur di bawah pohon disamping jendela kamar kita ini nanti." Sungmin tersenyum manis, tangannya masih terampil melipat bangau kertas yang sudah ditulis oleh harapan-harapannya serta mimpinya.

"Kau berencana melakukan itu? Apa gunanya?" Kyuhyun menopang dagunya di sudut ranjang Sungmin, menatap wajah pucat pemuda manis dihadapannya. "Boleh aku melihat apa isi tulisan di dalamnya?"

"Tentu saja tidak! A-Aku.. hanya ingin melakukannya saja. Dan ini hanya boleh aku yang tahu." Ucap Sungmin gugup. Ia berhenti melipat kertas kertas itu dan bersandar di bantal empuknya.

"Kau tak boleh kelelahan Sungmin-ah. Kalau kau mimisan lagi seperti kemarin bagaimana?" Kyuhyun berujar pelan, matanya menatap lurus ke wajah putih bersih Sungmin, takut kalau sahabatnya itu mengeluarkan ekspresi kesakitan saat kambuh seperti kemarin.

"Aku tidak akan kambuh, tenang saja aku menurut saat terapi hari ini." Sungmin mengulum senyum manisnya, tangan halusnya menyentuh wajah Kyuhyun dengan lembut. Tatapan Sungmin kian mendalam. "Kau pakai kacamataku lagi ya?" Ucap Sungmin pelan.

"Apa boleh buat, minus kita sama dan aku tak bisa menemukan kacamataku." Ucap Kyuhyun santai sambil menyendikan bahunya, tak peduli dengan lawan bicaranya yang kini memasang wajah marahnya.

"Ya! Aku mencarinya dari tadi. Setidaknya mintalah izin padaku sebelum kau mau meminjamnya Cho!" Omel Sungmin, tangannya menyilang rapat di depan dada, bibir shape M itu mengerucut lucu, aegyo yang tak sengaja dikeluarkan Sungmin membuat Kyuhyun tertawa pelan bukannya takut akan perubahan sikap pemuda mirip kelinci itu.

"Hahaha, ya! Kita sudah jadi teman sekamar selama 7 tahun, milikmu adalah milikku juga Lee Sungmin." Sahut Kyuhyun ikut menyilangkan tangannya mengikuti gesture Sungmin.

"Ya! Sejak kapan ada aturan seperti itu? Tidak masuk akal sama sekali." Sungmin makin memperlihatkan bahwa dirinya kini tengah marah pada pemuda Februari itu, alisnya yang bertaut dan mata yang nyalang menatap Kyuhyun marah, begitu menurutnya.

"Sejak kau jadi Rommate-ku MUAHAHAHA."

"CHO KYUHYUN!"

Pertengkaran antara kedua pemuda berbeda kepribadian itu tak akan kunjung selesai sampai ada salah seorang staff Rumah Sakit turun tangan dalam hal tidak penting ini.

I Know You …

Pagi ini Sungmin terbangun oleh suara gaduh disebelahnya, matanya agak sulit terbuka karena bias cahaya Matahari yang masuk dengan bebas karena gorden kamar mereka yang terbuka lebar.

'Siapa?' Sungmin menolehkan kepalanya kesamping, tepat dimana ranjang Kyuhyun berada, tetapi karena tirai Rumah Sakit yang tertutup menghalangi pandangannya.

"Ssstt! Kau bisa membangunkan seisi Rumah Sakit kalau suaramu saat bicara besar sekali seperti itu." Suara Kyuhyun terdengar sedikit berbisik, takut membangunkan roommate-nya, mungkin.

"Mian, mian." Sahut lawan bicaranya, dari nada suaranya dia adalah seorang pria, dan sebaya dengan Kyuhyun.

'Teman Kyuhyun kah?' Tanya Sungmin dalam hati.

"Kyuhyun-oppa lama tak bertemu." Kali ini Suara wanita lah yang didengar Sungmin, suara yang sangat lembut, dari suaranya saja Sungmin mengira kalau wanita itu sangatlah cantik dan keibuan.

"Lama tak bertemu Heeyoun-ah." Sungmin jarang mendengar suara Kyuhyun selembut ini, mungkin belum pernah. Nada suara Kyuhyun saat menyebutkan nama wanita itu, penuh akan rasa rindu.

"Maafkan aku karena baru bisa menjengukmu selama ini. Setelah lulus SMP aku langsung pindah ke London." Ucap Heeyeon, teman wanita Kyuhyun yang baru diketahui Sungmin hari ini.

"Aku sudah mendengarnya dari Changmin." Sahut Kyuhyun menangapi cerita teman wanitanya. "Kudengar juga darinya, kalau kau menolak untuk berpacaran sejak kita berpisah." Lanjut Kyuhyun lagi, Sungmin tersentak.

'Mungkinkah…'

"Changmin-oppa bercerita seperti itu padamu oppa?" Tanya wanita itu, mulai dari sini Sungmin menolak mendengar lebih jauh. Kepalanya mendadak pening, matanya memanas, tak kuasa membendung setetes air mata.

'Sakitnya seperti saat kambuh. Hanya saja jauh lebih sakit.'

Tangan putihnya meremas bangau kertas dalam genggamannya. Ia kesakitan.

'Ya Tuhan.. Aku menyukai Kyuhyun.'

I Know You …

Su-Sungmin. Namaku Sungmin.

Waah Kau memiliki wajah yang manis seperti wanita ya!

Aku Kyuhyun, aku akan jadi temanmu mulai sekarang.

Bertahanlah Sungmin, aku disini. Aku tahu terapi itu sakit, tapi akan lebih menyakitkan kalau kau terus mengeluh. Aku percaya padamu, kau pasti bisa!

Aku baru tahu kalau punya teman itu menyenangkan, terapiku jadi tidak sakit lagi. Kyuhyun-ah jadi temanku sampai aku sembuh ne?

Aku akan jadi temanmu selamanya Sungmin, tak hanya sampai kau sembuh saja. Saat aku sudah bisa main basket nanti kuharap kau adalah orang petama yang melihat kemenanganku di kejuaraan.

Aku ingin mewujudkan impianmu, Kyuhyun-ah.

Sungmin membuka matanya perlahan, sepertinya ia tertidur kembali dan bermimpi tentang kilas balik saat petama kali bertemu dengan Kyuhyun dan saat ia baru menyadari betapa bahagianya jika ia mempunyai seorang teman.

Sejak kecil Sungmin tak punya seorang pun, ia begitu anti sosial, ia mempunyai orang tua, tentu saja. Tapi, kedua orang tuanya begitu sibuk berkerja, dan segala hak miliknya termasuk hak sebagai seorang penerus keluarga jatuh pada adik laki-lakinya. Orang tuanya tak melupakan Sungmin, mereka rajin mengirimkan biaya perawatan Rumah Sakit serta biaya kebutuhan Sungmin. Hanya saja, mereka sangat jarang mengunjungi Sungmin.

Disingkirkan secara halus, itulah yang dialami Lee Sungmin.

"Kyu?" Kata pertama yang keluar pagi ini, suasana sudah sepi, sepertinya tamu Kyuhyun sudah pergi.

"Ya?" Kyuhyun menyahut, dibukanya tirai yang mengelilingi hampir seluruh ranjang Sungmin.

Sungmin terdiam, ia menatap Kyuhyun sayu. "Sepertinya ada yang berkunjung tadi?" Tanya Sungmin pelan.

"Iya, teman temanku saat SMP." Jawab Kyuhyun sambil meneruskan makannya. "Oh iya, tadi Sooyoung menitipkan bulgogi pesananmu, karena kau masih tidur aku tak berani minta." Ucap Kyuhyun kembali.

"Bukannya kau kemarin bilang bahwa milikku adalah milikmu?" Sungmin berdiri perlahan, membungka bungkusan kain bermotif bunga tulip di meja nakasnya.

"Apapun kecuali makanan, kalau aku minta begitu saja tapi kau tidak ikhlas percuma saja, rasanya akan berbeda." Ucap Kyuhyun dengan mulut penuh makanan.

"Hei. Kunyah makananmu dengan benar, baiklah aku akan membaginya." Sungmin tersenyum, membuka kotak berisi masakan dengan bahan dasar daging itu. "Lagipula aku tak boleh makan banyak banyak."

Sungmin dengan hati-hati membaginya pada Kyuhyun. "Ngomong-ngomong Kyuhyun-ah."

"Apa?" Sahut Kyuhyun sekenanya, matanya berbinar cerah melihat potongan daging yang terlihat menggiurkan itu.

"Hari ini seusai terapi jam 3 sore, datanglah ke bawah pohon Sakura di dekat kolam ikan. Kau tahu kan?" Sungmin terus menatap lurus pada apa yang dikerjakannya.

"Ya aku tahu. Memangya ada apa? Tumben sekali." Kyuhyun mengambil sumpit dan mencicipi bulgogi itu dengan tak sabaran. "Enak!"

"Karena hari ini adalah D-DAY-ku." Senyum Sungmin mengembang tulus, menatap lurus pada Kyuhyun yang menatapnya dengan agak bingung.

To Be Continued..

(A/N) yoooott yooott yooottt~ Bunny07 here! FF baru berjudul I Know You lepas landas, ada yang sudi baca? Kurasa tidak ._. ide cerita ditemukan saat author lagi keramas~ jadi wajar aja kalo absurd -_- karena ada beberapa istilah kedokteran di cerita ini author harus ngubek-ngubek gugel, abisnya author kan aslinya anak Sastra :3 Jepang pula wakwakwak author ga ngerti coret-coretan ini buat apa dan siapa ._. yaudah deh jaa~ matta *ngomong sama Cat13*