Different

Chapter 1

HunKai Story Collection

.

Cast : Kai, Sehun, etc

Pairing : HunKai

Genre : Hurt/comfort, Romance, Friendship

Rated : M

Warning!

Typo(s), Yaoi, BL, B X B, SchoolLife, cerita pasaran, absurd.

Summary :

Sehun jatuh cinta pada sosok Kai. Sedangkan ia memiliki rival bernama Jongin. Tapi ia tak mengerti. Ternyata Jongin dan Kai adalah orang yang... sama?

E

N

J

O

Y

W

I

T

H

H

U

N

K

A

I

"Sehun-ah, kencanlah denganku.."

Seorang gadis berseragam minim itu bergelanyut manja di pangkuan Sehun. Bermain-main dengan dasi dan kerah leher seragam Sehun. Ia sedikit mengangkat kakinya agar pahanya terekspos. Oh, bahkan celana dalam berwarna putih yang sedang ia pakai sedikit terlihat. Merasa tak mendapat jawaban, gadis itu mendekatkan bibirnya di leher Sehun. Mengecup bagian itu.

"Baiklah"

Jawaban singkat yang Sehun berikan mampu membuat gadis bernama Irene itu memekik senang dalam hati. Ia mengecup sekilas bibir Sehun sebelum beranjak dari pangkuan namja pucat itu.

"Pukul 7 malam aku menunggumu di club favoritmu" ujar Irene kemudian berjalan santai menuju kelasnya.

.

.

.

Seperti biasa, tiap malam Sehun akan pergi ke club untuk sekedar menghilangkan penat nya. Namun kali ini berbeda. Ia ke club untuk berkencan dengan Irene. Sebenarnya, ini sama sekali tidak terlihat seperti kencan. Toh, ia memang sudah menjadi langganan di club. Lagi pula, apa romantisnya berkencan di dalam club?

Cih, dasar ajakan kencan gadis murahan.. Oops!

Sehun mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru club. Mencari Irene tentu saja. Gadis itu tadi mengiriminya sebuah pesan untuk menyusulnya di tempat yang ia sebutkan. Tapi, bahkan Sehun tak melihat batang hidungnya sekalipun.

"Sehun-ahhh~"

Seseorang memanggil Sehun dengan suara desahan di akhirnya. Tentu saja Sehun mengenali suara ini. Siapa lagi kalau bukan Irene?

Sehun menoleh mendapati Irene dengan balutan dress minim dan ketat yang memperlihatkan belahan payudaranya. Serta alat vitalnya juga pantatnya yang tercetak jelas dari luar dress-nya yang berwarna merah darah itu.

Irene mendekati Sehun dan mencium bibir Sehun agresif. Kakinya sedikit berjinjit agar bisa menyamakan tingginya dengan Sehun. Walaupun ia sudah memakai higheels, tetap saja Sehun lebih tinggi. Alat vitalnya sengaja ia gesekan dengan penis Sehun yang sudah sedikit menegang. Tangannya bergelanyut manja dileher Sehun dan jari-jarinya yang menggelitik tengkuk Sehun sensual.

Sehun membalas ciumannya tak minat. Setelah menghisap bibir bawah dan meremas salah satu payudara Irene, Sehun mendorong pundak gadis itu hingga ciumannya terlepas.

"Hun-ahh~ kita lanjutkan dihotel ya?" Tanya Irene manja.

"Tidak. Aku ingin mencari yang masih virgin malam ini"

Jawaban Sehun sedikit menohok hati Irene sebenarnya. Yang masih virgin katanya?

Hey. Irene tentu saja tidak lagi virgin. Lubangnya saja sudah puluhan kali dimasuki pria.

Wajahnya semakin mengeras ketika Sehun meninggalkannya tiba-tiba.

"Sialan"

Huh. Kencanya gagal total!

..

"Hooooooo~"

Teriakan dan tepuk tangan pengunjung memenuhi club.

Dimana seorang pemuda manis selesai menampilkan tariannya. Ia berjalan gontai menerobos kerumunan pengunjung. Sepertinya pemuda ini mabuk. Bahkan banyak om-om mesum yang mengecup bibirnya dan meremas kejahatannya kala ia lewat. Dan ia tak menyadarinya? Atau memang ia membiarkan mereka mengrape-rape tubuhnya? Entahlah.

Entah apa yang ada dipikiran Sehun. Ia berjalan mengikuti langkah pemuda itu. Hingga sampai di depan pintu keluar club, pemuda itu pingsan tak sadarkan diri.

Sehun sempat tersentak. Namun dengan cekatan ia menghampiri dan menggendong bridal pemuda itu lalu memasukkannya ke dalam mobilnya.

Sehun memandang wajah damai pemuda itu intens.

Pemuda ini manis..

Matanya yang indah walaupun tertutup. Hidungnya yang mungil menggemaskan. Serta bibirnya yang terlihat membengkak dan menggoda itu.

Sepertinya ada seseorang yang habis mencium pemuda ini hingga bibirnya membengkak.

Oh. Sehun akan menghajar siapapun yang melakukannya!

Eh.. Ada apa dengan Sehun? Tsk. Lupakan!

"Eunghhh~"

Sehun menjauhakan wajahnya kala pemuda itu melenguh. Ia mengucek matanya imut.

Sehun sempat mengutuk. Kenapa pemuda ini sebentar sekali pingsannya eh? Bukankah baru beberapa menit pemuda ini pingsan?

"K-kau siapa?" Tanya pemuda itu. Ia sempat terkejut kala mendapati wajah Sehun yang bisa dibilang dekat dengan wajahnya.

Dan jangan lupakan. IA SAMA SEKALI TAK MENGENAL SEHUN!

Wajar saja jika ia takut. Bagaimana kalau ternyata ia diculik? Oh. Itu mengerikan, oke?!

Sehun menggaruk tengkuknya yang mungkin saja gatal. Ia tersenyum canggung. Gugup tentu saja.

"T-tadi aku melihatmu pingsan di depan club. Makannya aku membawamu ke dalam mobilku. M-maaf lancang" Jelas Sehun sedikit berbohong sepertinya. Bukan hanya melihat pemuda itu pingsan. Tapi tadi ia juga menguntit pemuda itu 'kan?

Pemuda itu tersenyum.

"Tidak apa-apa. Aku malah berterima kasih padamu" ujar pemuda itu membuat Sehun tambah tersenyum canggung.

"Eum.. Si-siapa namamu?" Tanya Sehun.

"Kai"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Kai...

Pemuda manis yang Sehun temui beberapa hari yang lalu mampu membuat Sehun jatuh cinta dengan tulus. Jika biasanya Sehun menjalin hubungan tanpa rasa cinta, hanya karena kebutuhan nafsu birahinya. Namun kini berbeda.. Kai berbeda.. Pemuda itu mampu membuat Sehun kembali jatuh cinta.

Sehun tak pernah seperti ini, jujur saja.

Banyak gadis dan pemuda berstatus uke yang mengejarnya. Menyatakan cinta dan mengajak kencan. Tapi hanya jawaban singkat yang Sehun berikan.

'Baiklah'

Singkat. Namun mampu membuat mereka memekik senang. Padahal mereka tak tahu. Sehun menjawabnya tanpa minat. Menjawab seadanya saja.

Sehun sendiri tak mengerti. Pertama melihat Kai ia hanya tertarik pada tubuh tan-nya saja dan ingin menjadikan submussive-nya. Tapi.. Setelah melihat wajah Kai yang terlihat 一rapuh? Entahlah. Guratan-guratan lelah tercetak jelas di wajah manis Kai saat pingsan beberapa hari yang lalu. Dan itu membuat darah Sehun berdesir. Menahan amarah untuk tidak menghajar siapapun yang membuat sosok indah itu terluka.

Rasa ingin memiliki ketika dipandanginya tubuh Kai dengan intens. Bukan hanya tubuh. Sehun juga ingin hati Kai. Ia ingin memiliki hati Kai seutuhnya.

Tangan Kai yang lembut berjabatan dengan tangannya ketika berkenalan.

Senyum Kai yang mempesona saat Sehun selesai mengantarkannya pulang.

Sehun jatuh cinta..

Untuk yang pertama kali..

Dan ia ingin bertemu kembali dengan Kai. Bodoh memang.. Ia bahkan tak sempat meminta nomor ponsel pemuda itu.

.

.

.

"Kudengar ada siswa baru di sekolah kita" ujar Moonkyu mulai bergossip ria layaknya gadis-gadis labil.

"Hm. Kau tau? Dia sangat manis. Uwoh! Bahkan seantero sekolah mengakuinya" dan Chanyeol menyahut ucapan Moonkyu dengan antusias.

"Kim Jongin 'kan? Aku baru saja berkenalan dengannya kemarin" ucap Ravi penuh kemenangan.

Sehun hanya memutar bola matanya malas. Mulai lagi jiwa fanboy ke tiga sahabatnya ini.

Cih. Lalu apa hebatnya Kim Jongin itu?

"Hey Sehun-ah! Sepertinya kau memiliki saingan. Kim Jongin memiliki banyak penggemar tahu! Padahal ia baru beberapa hari masuk sekolah disini" Kata Chanyeol membuat acara makan Sehun terhenti.

"Chanyeol benar, Hun. Kita bertiga saja sepertinya tertarik padanya" lanjut Moonkyu.

"Tidak akan ada yang bisa menyaingiku" Sehun membalas dengan dingin.

"Aku yang tertampan disekolah ini" lanjutnya.

Sedangkan ketiga temannya merolling matanya jengah. Mulai lagi narsisnya.

"Ya kau yang tertampan dan Jongin yang termanis. Tapi ku rasa kau benar-benar akan tersaingi oleh Jongin, Hun. Kau tahu Tao? Di 'kan awalnya uke yang selalu mengejarmu.. Tapi setelah melihat Jongin, kabarnya sekarang Tao jadi seme loh.." Kata Chanyeol memanas-manasi. Melihat Sehun marah itu adalah hal yang menyenangkan menurut Chanyeol.

Beri selamat untuk Chanyeol..

Sepertinya rencananya berhasil. Lihatlah. Urat-urat didahi Sehun terlihat jelas tanda ia sedang menahan amarah.

Tapi.. Apakah si Kim Jongin itu bisa selamat setelah ini?

Sebenarnya Sehun itu sedikit tsundere. Saat ia memiliki banyak fans, ia malah mengacuhkannya. Tapi disisi lain, ia tak ingin kehilangan fans-nya.

..

Setelah mendapat informasi lebih tentang Kim Jongin, Sehun segera merancang rencana untuk Jongin agar pemuda itu kapok dan tak menyainginya lagi.

Kim Jongin..

Anak kelas XI-A jurusan seni yang pandai, ramah dan manis.

Sebenarnya ia ingin melihat wajah asli Kim Jongin, tapi ia urungkan kalau ia tak ingin emosi dan menghajar pemuda 一yang katanya一 manis itu kala melihat wajahnya.

Semanis apa sih Jongin itu?

.

Sehun berjalan menyusuri koridor menuju kelas XI-A. Kelas Jongin.

Setelah berada didalam kelas itu, Sehun memanggil salah satu anak perempuan di kelas itu. Saat ini sedang jam istirahat. Jadi kelas terlihat sepi. Hanya ada beberapa anak yang tidak keluar kelas untuk sekedar beristirahat.

"Kau satu kelas dengan Kim Jongin 'kan?" Tanya Sehun. Gadis itu mengangguk.

"Tolong beritahu dia, nanti setelah sepulang sekolah ia disuruh kepala sekolah ke gudang" lanjutnya. Gadis itu kembali mengangguk.

"B-baiklah"

Sehun menyeringai setan. Sesuai informasi yang ia dapatkan tentang Kim Jongin, anak itu adalah anak yang penurut. Jadi kemungkinan besar rencananya akan berhasil. Sehun bersorak di dalam hati.

Licik kah ia?

.

.

.

Pemuda manis yang diketahui bernama Jongin itu berjalan tanpa ragu menuju gudang. Ia membuka pintu gudang itu dengan santai. Memasukinya dengan pintu yang masih terbuka. Well, didalam itu sangat gelap. Hanya ada ventilasi yang berada di bagian atas dinding yg remang-remang menerangi. Perlahan kakinya memasuki gudang itu.

BLAM

Tubuhnya terlonjak kaget. Pintunya tertutup dengan tidak elitnya.

Oke. Jongin panik sekarang.

Pintu tertutup dengan sendirinya. Dan sekarang samar-samar ia melihat sosok entah apa dan siapa berada di pojok gudang itu. Tangannya meraba-raba dinding mencari saklar untuk menghidupkan lampunya. Namun nihil. Ia ingat. Teman-temannya berkata kalau gudang ini memang tak dikhususkan diberi lampu.

Jadi...

Ah. Bulu roma Jongin meremang.

"S-siapa?" Tanyanya kala sosok itu mulai mendekatinya. Jongin mundur. Dan semakin mundur punggungnya menabrak dinding. Terjebak.

Sosok itu memenjarakannya dengan kedua lengannya. Mencium bringas bibir Jongin. Tangannya kini tak lagi memenjarakan Jongin. Namun kedua tangan nakalnya mulai meremas kejahatan dan pantatnya sensual. Jongin ingin memberontak. Tapi saat merasakan tangan nakal itu bermain dengan kejahatan dan pantatnya ia jadi urung. Malah desahan yang keluar. Bukan kalimat protes.

Dan pasti kalian tahu siapa sosok itu..

Oh Sehun.

.

.

.

.

.

Sehun masih betah mem-blowjob penis Jongin. Menyedotnya hingga pipinya terlihat cekung. Entah Jongin sudah mengeluarkan sarinya yang keberapa kali dimulut Sehun. Jongin sudah mulai lemas dengan perlakuan sosok yang tak ia ketahui siapa itu. Cahaya digudang itu hanya remang-remang. Retinanya tak mampu melihat sosok itu yang ternyata adalah Sehun. Si pangeran sekolah.

Tubuh Jongin yang menyandar pada dinding perlahan merosot. Tapi dengan sigap Sehun menahan pinggangnya.

Slurpp~

Setelah sperma Jongin keluar lagi dimulutnya dan ditelannya, ia mengeluarkan penis Jongin dari mulutnya.

Dengan perlahan Sehun memerosotkan 一mendudukan一 Jongin ke lantai. Membuang asal tas yang masih senantiasa digendongnya dan melucuti segala kain yang menutupi tubuh Jongin.

Sehun menindih tubuh Jongin. Mencium bibirnya kembali dengan kasar. Sialnya Sehun malah membayangkan yang berada dalam kungkungannya sekarang adalah Kai. Pemuda manis yang ditemuinya di club beberapa waktu lalu. Sosok yang telah membuatnya jatuh cinta.

Sehun menggelengkan kepalanya. Tidak. Tidak mungkin yang berada dibawahnya adalah Kai. Mungkin karena ia terlalu rindu pada Kai? Yah.. Terlalu rindu.

Sedangkan Jongin?

Pemuda manis itu samar-samar melihat wajah seseorang diatasnya yang ia temui di club beberapa waktu lalu. Orang yang menolongnya kala ia pingsan.

Oh. Mengapa kisah mereka sama?

Entahlah..

Ciuman Sehun mulai turun hingga ke leher jenjang Jongin. Menggigit dan menghisapnya layaknya vampire yang haus darah. Meninggalkan tanda merah keunguan dileher itu hingga penuh.

Sehun menyudahi ciumannya saat selesai menandai dada, perut dan mengecup puting Jongin lama.

Kini wajahnya sudah berada tepat di depan penis Jongin. Kembali mem-blowjob penis berukuran sedang itu. Menghisapnya layaknya anak yang sedang disusui oleh ibunya.

"Ahhh~ st-stophhh~~"

Jongin meracau kala ia keluar untuk yang entah keberapa kali. Sedangkan Sehun sama sekali belum keluar. Bahkan seragam Sehun masih melekat seutuhnya ditubuhnya.

Seakan tuli. Sehun masih mengemut penis Jongin tanpa memperdulikan racauan Jongin.

Sehun melepas kulumannya setelah Jongin kembali klimaks. Ia mendekatkan bibirnya ke bibir Jongin. Membagi sperma Jongin yang berada didalam mulutnya.

"Telan!"

Sehun berujar tegas. Bahkan terdengar seperti perintah yang tak menerima penolakan.

Glup! Glup!

"Humppp一"

Jongin merasa jijik walaupun itu spermanya sendiri. Ini menggelikan! Bahkan ia ingin muntah sekarang juga.

Sehun tersenyum 一menyeringai一 saat melihat tenggorokan Jongin bergerak beberapa kali tanda ia telah menelan spermanya.

Ia kembali memberi tanda pada tubuh Jongin. Leher, dada, perut dan sekarang mulai memberi tanda itu pada paha Jongin.

Jongin ingin memberontak. Tapi seakan sentuhan Sehun menghipnotisnya. Dan ia hanya bisa menangisi kebodohannya yang tak bisa menjaga tubuhnya dengan baik.

"Huhhh.. Stopphhh~ kumohonhh~~ hiksss.."

Jongin berujar dengan diiringi desahan dan air mata. Sehun menjilat lelehan liquid bening itu di pipi Jongin. Jongin semakin mendesah menjadi-jadi saat Sehun memasukkan kedua jarinya ke dalam holenya. Bergerak didalam sana dengan gerakan menggunting. Tangan satunya Sehun gunakan untuk mengocok penis Jongin. Dan bibirnya yang menggigit nipple tegang Jongin.

"Ahhh~ nghhhh~ nyahhhhh~~~"

Desahan Jongin mengalun indah saat jari Sehun berhasil menumbruk titik kenikmatannya.

Oh. Bahkan desahan Jongin terdengar seperti suara lembut Kai. Mungkin Sehun benar-benar gila karena sosok Kai..

Sehun menambah satu jarinya lagi untuk membobol hole Jongin. Setelah dirasa puas, Sehun segera melucuti semua pakaiannya. Dan kini mereka sama-sama full naked.

Kepala Sehun mendekat ke arah hole Jongin. Menyesap bau dari hole itu.

Sehun kembali mengocok penis Jongin dengan tempo yang cepat. Dan sperma Jongin keluar membasahi tangan Sehun yang mencengkramnya.

"Menungginglah" Titah Sehun. Jongin tak menurut. Hingga tangan Sehun menampar telak pipi Jongin. Membuat bibirnya sedikit sobek dan pipinya terasa panas.

Jongin menurutinya. Ia menungging membelakangi Sehun.

Tamparan Sehun benar-benar menyakitkan..

Jari Sehun dengan telaten melumuri lubang anal Jongin dengan sperma Jongin yang memenuhi tangannya sebagai pelumas.

Sehun berdiri dan mulai memposisikan penis besarnya didepan hole Jongin. Kepala penis Sehun menubruk hole Jongin membuatnya berjengit ngeri.

"A-apa yang kau lakukan?!" Tanya Jongin pelan.

Jleb!

"ARGHHHHTTTTTT~"

Jongin memekik. Tubuhnya seperti terbelah dua kala benda panjang yang asing itu membobol holenya.

Penis Sehun yang besar berhasil masuk sepenuhnya kedalam hole Jongin dalam sekali hentakkan. Bahkan tercium bau anyir dari lubang anal Jongin. Sepertinya holenya robek..

Sehun mulai meng in-out kan penisnya didalam hole Jongin. Memaju mundurkan pinggulnya dengan sedikit kasar.

Ingat! Sehun menganggap Jongin adalah rivalnya. Dan ia tak akan berlaku lembut pada seorang rival. Bahkan jika orang itu telah memberinya kenikmatan sekalipun.

"Nghhhhhh~" Jongin melenguh yang terdengar seperti merasakan kenikmatan. Sehun menyeringai. Sepertinya ia berhasil menumbruk prostat-nya. Ia mulai menggenjot titik itu berkali-kali.

"Nghhh.. Ah-uhhh~~"

Jongin merasakan penis Sehun membesar dan berkedut di dalamnya. Ia menggigit bibir bawahnya khawatir. Ia tak ingin sperma Sehun memenuhi perutnya!

"J-jangan.. J-jangan k-keluarkan didalamkuhh" lirih Jongin yang mungkin hanya terdengar oleh angin.

Sehun mengocok penis Jongin secara random. Bibirnya mulai memberi tanda pada punggung Jongin yang menungging. Hingga dirasakan penis Jongin digenggamannya berkedut dengan cepatnya. Dan Sehun mulai mempercepat sodokannya pada hole Jongin.

"Ahhhh~" Sehun mendesah saat hole Jongin mengkerut menjepit penisnya. Membuat penisnya semakin berkedut kencang.

CROT! CROT!

Keduanya orgasme.. Bersamaan..

Sperma Sehun memenuhi perut Jongin hingga merembes keluar hole nya. Sedangkan sperma Jongin muncrat melumuri tangan Sehun yang masih menggenggamnya dan mengotori lantai. Sehun menjilat sperma Jongin dengan nikmat. Seperti menjilat lelehan coklat.

Entah apa yang ada dipikiran Sehun hingga ia mengeluarkan sperma nya didalam Jongin. Padahal ia tak pernah mengeluarkan spermanya di dalam semua partner sex nya. Baik perempuan maupun pria. Sehun tak mengerti. Entahlah, ia hanya mengikuti kata hatinya..

Kata hati ya?

Sehun mulai membaringkan tubuh Jongin hingga terlentang. Mengeluarkan penisnya dari dalam hole Jongin hingga tertinggal kepalanya saja dan kembali menggenjotnya. Membuat Jongin memekik sakit, walaupun sudah di hajar berkali-kali oleh Sehun tetap saja holenya masih terasa sakit. Dan kegiatan mereka berlangsung hingga beberapa ronde kedepan.

Jongin orgasme 12 kali. Dan Sehun orgasme 8 kali.

Benar-benar pemerkosaan yang menyakitkan.

Sehun meninggalkan Jongin yang entah pingsan atau tertidur itu. Ia kembali memakai seragamnya. Sehun sedikit meraba-raba dinding untuk mencapai pintu. Cahaya disini sangat-sangat samar. Bahkan ia sama sekali tak bisa melihat wajah Jongin. Begitupun sebaliknya.

Setelah mendapatkan ganggang pintunya, Sehun segera membukanya dan berjalan keluar meninggalkan Jongin yang mengenaskan tanpa busana didalam gudang. Ia mengambil ponselnya yang berada didalam tas nya. Melihat jam yang menunjukkan pukul 01.00 dini hari. Bayangkan mereka menghabiskan berapa ronde?

Mereka melakukannya dari pukul 02.00 siang hingga selarut ini?! Terhitung 11 jam mereka melakukannya.

Hell, Sehun memang memiliki daya yang kuat. Dia tak akan terkulai lemas hanya karena melakukan 'itu' selama 11 jam. Berbeda dengan Jongin. Pemuda itu sudah merasa lemas saat Sehun mulai mem-blowjob penisnya.

Dan sekarang, Jongin benar-benar pingsan sepertinya...

Persetan dengan semuanya. Sehun tak peduli akan pemuda itu. Yang terpenting ia sudah membalaskan dendamnya pada Jongin. Walaupun Jongin sama sekali tak merasa memiliki dendam pada Sehun, tapi Sehun dendam terhadap Jongin yang telah merebut posisinya di sekolah ini.

Childish kah Sehun?

.

.

.

Jongin menggeliat tak nyaman kala udara dingin menusuk-nusuk kulitnya. Ia membuka matanya perlahan.

Ugh! Kepalanya pening sekali..

Jongin mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan. Gelap.

Ia meraba-raba lantai gudang untuk menemukan seragam-nya yang berceceran. Setelah menemukannya, ia memakainya asal sambil menangis sesenggukan. Sungguh ia tak menyangka ia akan melakulan hal itu dengan orang yang bahkan ia tak tau siapa.

Jongin berjalan tertatih menuju pintu yang sedikit terbuka itu merasakan bagian bawahnya yang terasa sakit. Sepertinya holenya benar-benar robek..

Ia berjalan di lorong sekolah dengan takut. Jongin itu tipe penakut.. Dan ia harus berjalan seorang diri di koridor sekolah yang gelap gulita di tengah malam begini?

.

.

.

.

.

Sehun mengelilingi Seoul tanpa minat. Jam sudah menunjukan pukul 8 pagi, dan ia belum pulang.. Lebih tepatnya tak ingin pulang..

Ia menepikan mobilnya di sebuah taman. Dan matanya berbinar saat melihat siluet sosok yang ia rindukan beberapa hari ini. Kai.. Orang yang ia temui di club saat itu.

Sehun keluar dari mobilnya dan berjalan cepat menghampiri Kai yang terduduk di salah satu kursi taman dengan balutan kameja kasual berwarna merah muda dan celana pendek selutut berwarna putih. Terlihat manis..

"Kai.." Sehun memanggil antusias. Kai mendongak dan berbinar menatap Sehun dihadapannya.

"Sehun?" Pekik Kai dan reflek ia berdiri. Namun bagian bawahnya yang terasa sakit kontraksi..

Sedikit cerita..

Kemarin ia diperkosa oleh seseorang di sekolahnya hingga tengah malam. Dan ia memutuskan untuk tidak berangkat sekolah hari ini. Bagaimana ia berangkat sekolah dengan kondisi seperti ini? Bagian bawahnya yang terasa ngilu serta kissmark dimana-mana.

"Ughhh..." Kai mengeluh merasakan bagian bawahnya. Ia kembali terduduk dengan raut kesakitan sambil memegang pantatnya. Tanpa sadar membuat Sehun khawatir. Dan Sehun membelalakan matanya kala melihat kissmark berceceran dileher Kai.

Sehun mengumpat dalam hati.

Siapa yang melakukan ini pada Kai?!

.

.

.

.

.

Next?

Fyuhh~ lap ingus. Eh, lap keringat maksudnya xD

Ada yg bingung sm alur ceritanya? Oke, sekarang biar saya jelaskan..

Kai dan Jongin itu orang yg sama. Disekolah dia dipanggil Jongin. Tp kl di luar dia dipanggil Kai. Kai bukan penari di club kok. Wktu itu dia cuma frustasi grgr putus sama pacarnya. Dia mabuk dan malah nge dance di dalem club..

Sehun ga tau kl mereka itu sama. Dan sehun sama sekali blm pernah liat Jongin karena jongin itu murid baru yg beda kelas sama dia.

Waktu Sehun & Jongin ngelakuin 'itu' didalem gudang, mereka ga bisa liat wajah masing2. Di sana ga ada penerangan sama sekali.. Cuma ada jendela kecil di sisi dinding..

Dan soal pintu yg tbtb ketutup itu sebenernya ke 3 temen Sehun yg nutup. Sehun ngerencanain ini bareng ke 3 temennya..

Oke, cuma itu kek nya yg membingungkan. Kl masih ga mudeng silahkan tanya~~ :D

Maaf kek nya alurnya rada kecepetan wkwk xD

Oiya. Buat ff Endless Silly Game Of Love ga di lanjut aja ya? -,- flashdisk ilang waktu mudik kemaren hiktheu ;;(((

Males ngetik ulang.. Pastinya tulisan pertama sm tulisan kedua beda ;;((

Atau mungkin di hapus aja gimana?

Mind to review?