MY MATE

NARUTO © MASASHI KISHIMOTO

KUROKO NO BASUKE © TADATOSHI FUJIMAKI

Genre : Romance, Fantasy

Rate : T

Pairing's : Sasunaru, Akakuro, Itakyuu, and others

Warning : AU, OOC, Devils Seme, typo(s), Tidak sesuai EYD, cerita pasaran, gaje, alur maju-mundur, femUke, Human Uke, absrud, dan segala kekurangan lainnya.

"Don't Like, Don't Read"

Chapter 1 : awal pertemuan part 1

Mentari menyinari Kota Tokyo cahayanya perlahan mengusir kabut tebal yang menyelimuti kota itu sejak semalam karena hujan deras menguyur Tokyo semalaman. Pagi yang masih terasa dingin tak mampu menghalangi gadis dengan surai pirang keemasan berlari santai melewati jalan besar ibu kota Tokyo masih tampak sepi. Gadis dengan tiga pasang garis seperti kumis kucing yang membuat parasnya semakin manis berlari-lari kecil menyusuri taman. Gadis itu Namikaze Naruto siswi kelas satu Konoha high school yang menarik semua orang karena sifat periang dan mudah bergaul, pun juga paras manis nan imut itu mampu meruntuhkan iman para lelaki maupun gadis untuk mencubit pipi chubbynya gemas. Namun, orang-orang itu tidak berani mendekatinya langsung dikarenakan ada gadis-gadis cantik yang selalu menemani Si Pirang Manis tersebut kemanapun.

Tidak sembarangan orang mampu menghadapi para gadis tersebut, dari luar gadis-gadis itu tampak manis nan menggemaskan tapi jangan pernah meremehkan kemampuan mereka yang akan membuatmu tercengang. Salah satunya seorang gadis bersurai baby blue berlari kecil menghampiri Naruto yang belum menyadari kedatangan sang baby blue tersebut. Tangan mungil pemilik surai Baby Blue itu menepuk pelan pundak Namikaze Naruto dan membuat sang gadis terlonjak kaget dengan kehadiran tiba-tiba sang baby blue. Sedangkan gadis bersurai langit itu hanya menatap datar tingkah laku sang Namikaze, Naruto menghela napas lelah dengan gadis pemilik manik aquamarine tersebut jantungnya seolah berhenti karena hawa keberadaannya yang setipis kertas itu tiba-tiba ada didepannya.

Gadis yang baru datang itu bernama Kuroko Tetsuya siswi kelas tiga Konoha High School yang memiliki hawa keberadaan setipis kertas dengan ekspresi sedatar tembok namun, memiliki paras manis bak malaikat merupakan salah satu pengurus perpustakaan di sekolah elit tersebut. Naruto memasang ekspresi cemberut saat menatap mata Kuroko Tetsuya yang masih berdiri di depannya dengan raut sedatar jalan aspal di bawah kaki mereka. Naruto tidak mengerti dengan salah satu seniornya ini wajahnya sih seperti malaikan tapi, kalau sudah marah jurus pass legendarinya keluar dan dapat menyebabkan diare selama tiga hari, dan sang baby blue tak segan-segan menghajar setiap lelaki yang mendekati kouhai kesayangannya ini.

Pernah sekali saat mereka jalan-jalan berdua di taman belakang komplek perumahan tempat tinggal gadis-gadis manis itu, keduanya di hadang dua orang berandalan yang ingin melecehkan Naruto dan Kuroko Tetsuya yang berada tak jauh dari sang blonde segera melancarkan salah satu posisi passing dalam basket (ignite pass kai). Tentunya salah satu dari mereka terpental sejauh dua meter dan langsung pingsan, sedangkan temannya yang berusaha melawan sang gadis tidak berani mewujudkan niatnya karena di tangan Tetsuya ada dua buah gunting berwarna merah siap lempar dengan keakuratan 100% membuat para berandalan tersebut kabur tunggang langgang meninggalkan tempat kejadian.

"Tetsu-nee..!" panggil sang gadis pirang itu sembari merajuk.

"Apa yang kau lakukan disini, Naru-chan?" Tanya Kuroko Tetsuya dengan intonasi datar pun juga ekspresinya.

"Hanya joging di sekitar taman, nee-chan." Naruto membalas pertanyaan sang kakak kelas dengan malas.

"Kamu harus berhati-hati, Naru! Aku tak ingin kejadian dua tahun lalu terulang kembali!" Tetsuya memeringati gadis Namikaze itu serius ekspresi datar sang baby blue tak tampak dalam paras manisnya yang selalu datar tersebut.

"Tentu saja, Nee-chan!" Balasnya tak kalah semangat, binar keceriaan tergambar jelas di manik sapphire Naruto yang semakin menambah kesan menggemaskan di wajah manis gadis itu menuai senyum tipis terukir manis di raut Kuroko Tetsuya yang tanpa ekspresi.

Kuroko Tetsuya menggandeng tangan mungil Naruto Namikaze untuk berjalan pulang ke rumah sang gadis blonde tanpa menyadari kegiatan mereka diperhatikan oleh sepasang mata heterochrome yang selalu menatap keduanya intens atau lebih tepatnya mengawasi gadis bersurai baby blue saja dengan seringai tipis terukir manis di bibir tipis sang pemuda. Kuroko Tetsuya berjalan sembari melihat sekitarnya, dirinya merasa tengah diawasi seseorang dan itu membuat hatinya tak nyaman. Setelah beberapa saat tidak terjadi apapun sang gadis baby blue tersebut berjalan santai menyusuri jalan untuk pulang setelah mengantar Naruto sampai ke depan mansionnya dengan selamat.

Kuroko Tetsuya melangkah kakinya sambil menunduk karena tengah membalas pesan dari teman-temannya lewat ponsel, dia tidak menyadari menabrak sesuatu yang tetap berdiri kokoh sedangkan gadis itu jatuh terduduk di aspal yang dingin. Kuroko Tetsuya mendongakkan kepalanya ingin melihat benda atau seseorang yang ditabraknya, hanya untuk mendapati seorang pemuda tampan dengan manik heterochrome menawan menatap dirinya tajam. Pemuda itu membulatkan matanya sejenak sebelum kembali normal, jantungnya berdenyut kencang dan sesuatu di dalam dirinya bergejolak seolah menemukan apa yang selama ini dicarinya. Tangan kekar seputih perselen miliknya menggenggam lembut tangan sang baby blue untuk membantunya berdiri, senyum lembut tak pernah lepas dari paras tampannya akhirnya seseorang yang dicarinya selama ratusan tahun sudah ditemukannya dan kini berdiri dihadapannya.

"Kamu tidak apa-apa?" Suara baritone itu mengalun lembut di pendengaran sang gadis.

"Ya. Saya baik-baik saja." Balasnya dengan intonasi datar.

"Namaku Akashi Seijuurou." Pemuda dengan surai semerah darah itu mengulurkan tangannya sembari menyebutkan nama bermaksud mengajak berkenalan dengan gadis didepannya.

"Kuroko Tetsuya desu." Sang gadis membalas uluran tangan pemuda tampan didepannya.

"Kamu mau pulang? Saya antar ya?" Kata sang pemuda sembari menggandeng tangan mungil Kuroko Tetsuya yang menimbulkan rasa hangat bagi keduanya.

"Apa tidak merepotkan, Akashi-kun?" Tanya gadis Kuroko itu sungkan.

"Sama sekali tidak. Ayo!"

Berdua mereka berjalan beriringan meninggalkan tempat pertemuan pertama yang akan menjadi sejarah kehidupan yang mengikat takdir mereka. Pemuda itu tak pernah sekalipun mengalihkan pandangannya dari gadis baby blue disampingnya. Senyum lembut tak luntur terukir manis di bibir tipis sang Akashi, hanya pada gadis manis nan imut yang tengah menundukkan wajahnyalah menjadi orang pertama berhasil membuat seorang Akashi Seijuurou terlepas dari topeng dinginnya. Kuroko Tetsuya sebenarnya merasa canggung berada di dekat lelaki bersurai merah itu yang membuat jantungnya berdetak kencang tak terkendali. Paras manisnya merona saat mendapati tangan kekar sang Akashi menggenggam jemarinya erat, tingkah malu-malu sang baby blue membuat kilat manik heterochrome tersebut semakin jelas ketika sinar lampu jalan menerpanya.

Jemari tegas sang pemuda semakin erat menggenggam tangan kecil Kuroko Tetsuya dan tak ingin melepasnya dalam waktu dekat. Gadis bersurai langit itu mencoba menghilangkan rasa canggungnya dengan meletakkan kepalanya di bahu kekar sang Akashi karena kehangatan yang diberikan mampu menenangkan jiwanya seolah memang disinilah tempatnya berada di dalam dekapan Akashi Seijuurou. Walau mereka baru saling mengenal beberapa jam yang lalu namun, serasa sudah saling kenal bertahun-tahun lamanya. Kuroko Tetsuya tidak mengerti dengan perasaannya yang dengan mudah menerima seorang lelaki yang baru dikenalnya beberapa jam tersebut. Apakah pemuda disampingnya ini adalah matenya yang selama bertahun-tahun dicarinya? Hatinya bagai terikat dengan pemuda yang senantiasa membelai rambutnya lembut dan sebelah lengannya entah sejak kapan telah melingkari pinggang rampingnya dan sepertinya gadis itu tidak menunjukkan rasa keberatan.

Tak terasa keduanya sampai di apartemen sederhana tempat sang gadis tinggal, Akashi Seijuurou perlahan masuk ke dalam dengan gadis Kuroko itu terlelap karena kelelahan. Manik aquamarinenya terhalang kelopak pucat sang gadis dan melewatkan senyuman lembut yang jarang diperlihatkan sang pemilik. Kuroko Tetsuya tinggal sendiri di Kota Tokyo semua keluarganya berada di Kyoto, jadi tidak heran kalau sang gadis baby blue itu tidak ada yang menjaganya selama tinggal disini. Pemuda dengan surai merah itu hati-hati membaringkan gadis dalam gendongannya ke kamar Kuroko Tetsuya. Tangan kekar Sang Pemuda Akashi membelai lembut surai langit gadis yang selama ini dicarinya, Akashi Seijuurou mendekatkan wajahnya untuk mengecup lembut kening belahan jiwanya.

Skip time!

Sementara nun jauh di tempat yang tak diketahui dimana, semua penguni istana tengah mengalami kegemparan sang pangeran mendadak hilang tak ada yang tahu pangerannya pergi kemana. Mereka hanya tidak tahu jika orang di cari sedang menikmati kencan secara tidak langsung dengan seorang manusia. Seorang pemuda tampan dengan surai raven kebiruan di bagian belakangnya mencuat ke atas melawan gravitasi mengela napas lelah saat mendapati laporan salah seorang pangeran di kerajaan itu kabur ke dunia manusia. Pemuda raven yang merupakan pangeran di kerajaan lain dan kebetulan ingin mengunjungi sahabatnya malah tidak mendapati orangnya di tempat.

Pemuda dari klan Uchiha atau bisa dikatakan pangeran dari kerajaan Uchiha datang berkunjung ingin melihat sang sahabat itu bersenang-senang di dunia manusia alasannya untuk mencari matenya tanpa bantuan siapapun. Uchiha Sasuke sekali lagi tak mengerti dengan jalan pikiran sahabatnya itu, Akashi Seijuurou. Tak mendapati apa yang diharapkannya pemuda raven itu memutuskan untuk mengikuti jejak sang pangeran Akashi ke dunia manusia. Tampaknya takdir yang mengikat kedua pangeran dari kerajaan iblis mulai tampak dan akan terjadi tak lama lagi.

T.B.C or End?

Review?

Haaduh,,,! Bukannya melanjutkan fic lama malah buat cerita baru lagi. Ide ini datangnya tiba-tiba dan ingin membuat dua couple fenomenal (sasunaru dan akakuro) dalam satu cerita gimana jadinya jika mereka di gabung? Mohon kritik dan sarannya ya teman-teman biar fic abal ini berlanjut dan diusahakan tidak sampai 10 chapter..!

See you next chapter?

Sign,

Syabyaku