THE SINCERE LOVE
Cast: Oh Sehun, Byun Baekhyun, Byun Luhan
Main pair: HunBaek, HunHan
Genre: Angst/Hurt
Rating: T
Warning: BL, TYPO DIMANA-MANA, ABSURD, CERITA MAINSTREAM, NEW AUTHOR, ABAL-ABAL
Happy Reading…
Author POV
"Heii apa yang kau lakukan bodoh! Kau merusakkan mainaku?!" terlihat seorang namja manis dan cantik dengan wajah merah –marah– di depan seorang namja mungil yang merasa ketakutan.
"m-ma-maafkan Ba-baek, Ba-baek maksud ti-ti-dak ru-rusak mainan " jawab namja mungil tersebut dengan wajah yang dipenuhi oleh air mata –menangis— ketakutan.
"dasar anak tidak berguna! CACAT! Kau hanya bisa menyusahkan keluarga saja kau tau!" bentak namja manis tadi panggil saja Luhan, Byun Luhan. Seorang anak sulung keluarga Byun yang terkenal akan perusahaannya yang maju dibidang kosmetik dan ny. Byun yang seorang model.
"hikss… hiks… su-ssung-uh Ba-ba-ek ma-maaf mi- hiks… minta"mohon namja mungil yang kini kita ketahui bernama Baekhyun, Byun Baekhyun putra bungsu keluarga Byun.
"Hah~ terserah kau saja Byun CACAT!" Luhan menekankan kata cacat dan segera pergi meninggalkan Baekhyun di kamarnya –gudang— yang terlihat usang. Hanya ada satu kasur dan meja kecil, yang dia gunakan untuk belajar menulis
Baekhyun memiliki kelainan dalam menyusun kosa kata dan menulis. Di usianya yang sudah 10 tahun Baekhyun belum bisa berbicara dengan baik dan belum dapat menulis dengan benar. Kelahiran Baekhyun tidak pernah diketahui publik. Mereka hanya tau kalau Tn. Byun hanya memiliki anak satu yaitu Luhan.
Selama ini hanya seorang maid bermarga Oh lah yang mau merawat Baekhyun, dan mengajarkan Baekhyun cara menulis dan berbicara dengan baik. Sedikit banyak Baekhyun bisa menyusun kosa kata karna Oh ahjumma.
Ternyata Oh ahjumma mendengar semuanya dari luar dan setelah Luhan pergi Oh ahjumma bergegas masuk untuk menemui Baekhyun yang masih menangis di lantai.
"tuan, tuan tak apa-apa 'kan?" tanya Oh ahjumma terlihat nada khawatir yang sangat kentara di pertanyaannya.
"hiks… a-ah-jumma Ba-baekhyun rusak tidak hikss…" Baekhyun langsung memeluk Oh ahjumma dengan sangat erat. Sungguh dia takut akan dimarahi lagi oleh orang tuanya.
"Iya tuan, saya tau tuan tidak bermaksud merusak mainan itu. Sudah jangan menangis ne? nanti tuan tidak manis lagi kalau menangis" bujun Oh ahjumma pada Baekhyun. Ya sebenarnya Baekhyun namja yang sangat manis dan cantik, tapi semua itu tertutupi oleh kelainannya.
"hiks… hiks…" Baehyun masih menangis namun tangisannya sudah tidak sekencang tadi.
"bagaimana kalau sekarang kita belajar menulis. Tuan mau kan" sebuah ajakan atau permohonan yang Oh ahjumma ajukan mampu mengembalikan senyu manis seorang Baekhyun.
Dengan sigap Baekhyun menghapus kasar air matanya. Matanya tampak berbinar-binar senang "Mau ahjumma mau, mau Baek tulis" ujarnya semangat da tidak terbata seperti tadi saat mendapat bentakan Luhan.
"kalau gitu jja tuan ambil buku dan pensilya kita akan menulis" ujar Oh ahjumma tak kalah semangat, dia sangat terharu melihat semangat yang dimiliki tuannya ini. Walaupun begitu Oh ahjumma sangat bersyukur memiliki seorang putra yang tampan dan sempurna.
"ahjumma kita mau tulis apa?" tanya Baekhyun setelah duduk didepan Oh ahjumma.
"bagaimana kalau kita menulis nama tuan dulu?" tanya Oh ahjumma yang terlihat seperti orang berfikir. "Tapi kali ini tuan tidak boleh salah lagi arra? Byun. Baek. Hyun. Bukan byun. Baek. Hyan. Nanti ahjumma beri permen kalau tuan benar"
"benarkah ahjumma. Baek usaha akan" mendengar kata permen Baekhyun langsung berpikir bawa itu pati permen berwarna mereah yang sangat manis –strawberry—. Baekhyun melihat Oh ahjumma seakan-akan meminta lagi untuk mengejakan namanya.
"Byun. Baek. Hyun." Ucap Oh ahjumma dengan senyumnya
Dan dengan segera Baekhyu menuliskan namanya dengan sangat serius. Bahkan kedua alisnya menyatu dan Baekhyun selalu membuat mimik yang menggemaskan pikir Oh ahjuma. Terlihat Baekhyun yang masih berfikir keras, sekali-kali dia terlihat menghapus hasil tulisannya. Setelah dikiranya cukup dia –Baekhyun— memperlihatan hasil tulisannya kepada Oh ahjumma.
Baekhyun menunggu dengan pasti apakan tulisannya kali ini benar atau salah. Terlihat raut wajah Oh ahjumma yang berubah sedih, dan Baekhyun tau itu. Baekhyun langsung menundukkan kepalanya dalam dia tidak akan mendapatkan permen merah pikirnya.
Oh ahjumma yang melihat ekspresi tuannya sedikit terkekeh. "tuan" panggilnya lirih "tuan benar" ucap Oh ahjumma lagi. Baeekhyun berfikir benar? Apanya? Dia masih belum dapat menangkap kata benar dari Oh ahjumma
"Chukkae tuan bisa menuliskan nama tuan sendiri dann… ini janji ahjumma" terang Oh ahjumma dan mengeluarkan sebuah permen dari sakunya.
"benar ahjumma? Baek benar?" tanya Baekhyun yang masih tak yakin namun pandangan matanya kini sudah tepat berada di permen strawberry.
"hahaha… iya tuan kali ini tuan benar dan jja ambillah permen ini" Oh ahjumma menyodorkan permen tersebut dan langsung di ambil dengan semangatnya. Bahkan Baekhyun langsung memakannya tanpa melepas bungkusnya. Dahinya berkerut heran kenapa rasa permen ini hambar? Begitulah pikirnya
"kkk~ tuan itu belum dibuka sini biar ahjumma bukakan" Baekhyun langsung menyerahkan permennya agar dibuka. "aahh ini baru bisa dimakan tuan"
Oh ahjumma tersenyum senang melihat ekspresi Baekhyun saat memakan permen merah itu. Sangat manis.
.
.
.
Hari ini di mansion mewah milik Tn. Byun terlihat sangat ramai. Tn. Byun mengadakan esta secara besar untuk merayakan keberhasilan perusahaannya menggaet investor yang sangat berpengaruh di dunia kosmetik.
"ahjumma ramai di luar kenapa?" tanya namja mungil yang sangat manis pada Kim ahjumma, seorang maid selain Oh ahjumma.
"hahh~ kau ini bicara apa? Bicara saja tidak becus lebih baik jangan brbicara denganku" Baekhyun yang mendengar penuturan maid tersebut langsung menunduk dalam menahan air matanya turun.
Akhirnya Baekhyun memutuskan untuk keluar dan bertanya sendiri pada eommanya. Namun saat sampai di ruang tengah dia bingung sendiri. Baekhyun tidak terbiasa dengan suasana ramai seperti ini, dan sekarang ini ruang tengah sangat ramai.
"eommaa~" panggil Baekhyun sambil tetap mencari eommanya. Dia terus berkeliling tempat itu namun dia masih tidak menemukan eommanya. Sampai seorang yeoja cantik mendatangi Baekhyun.
"kau mencari siapa sayang?" tanya yeoja tadi berjongkok didepan Baekhyun.
"Eomma, eomma mana?" tanya Baekhyun dengan wajah sedikit takut. Karena bagaimana pun yang berdiri dihadapannya ini adalah orang asing.
"memang eommamu namanya siapa sayang?" tanya yeoja itu –lagi—
"eomma nama? Baekhyun eomma nama Byun Yuri" jawab Baekhyun dengan polosnya. Sedangkan yeoja itu mengerutkan alisnya bingung. Kenapa anak seusia Baekhyun masih belum bisa menyusun kosa kata dengan benar. Dan lagi dia anak Byun Yuri? Bukankan Yuri hanya punya satu anak?
"lalu apa kau terpisah dari eommamu hm?" tanyanya lembut
"terpisah tidak. Tadi Baekhyunnie kamar dari"
"ah kalau begitu biar ahjumma bantu mencari eommamu ne"
Baekhyun dan yeoja yang diketahui bernama Seohyun itu pergi mencari Yuri yang entah berada dimana. Sampai akhirya mereka menemukan Yuri.
"Yuri-ahh" panggil Seohyun sambil menggandeng Baekhyun.
Yuri membelalakan matanya kaget bagaimana mungkin Baekyun ada ditangan Seohyun kini. Dia terlalu sibuk mmikirkannya sampai tidak sadar mereka –Seohyun dan Baekhyun— sudah berada di depannya.
"Yuri-ahh apa benar dia anakmu? Dia mencarimu terus. Dan bukankah anakmu hanya Luhan?" tanya Seohyun dengan rauut wajah yang bingung.
"a- i-itu di-dia. Dia bukan anakku, iya bukan. Dia hanya anak salah satu maid yang ada disini. Dia memang selalu menganggapku eommanya, yah begitu." Jelas Yuri dengan gugup. Beruntung otaknya sedang bekerja saat ini.
"oh begitu aku kira kau punya anak lagi. Dia sangat manis sayang sepetinya dia memiliki kekurangan" ungkap Seohyun dan selanjutnya dia pamit karena dipanggil Yonghwa –suaminya—
Saat Seohyun sudah menjauh Yuri langsung saja menyeret Baekhyun masuk ke dalam kamarnya. Saat sampai dikamarnya dia mendorong Baekhyun ampai terduduk di kasurnya dengan kasar.
Baekhyun sudah menangis saat ini apabila dia tidak bisa menahannya, tangannya sakit akibat cengkraman eommanya.
"SIAPA YANG MENYURUHMU KELUAR HA" bentak Yuri tepat di depan Baekhyun
"…"
"JAWAB! DASAR CACAT! JANGAN PERNAH KAU MELIHATKAN BATANG HIDUNGMU SAAT AKU SEDANG ADA TAMU KAU MENGERTI!" bentaknya lagi
"hiks…" runtuh sudah pertahanannya. Dia sangat sedih saat eommanya membentaknya seperti ini. Dia takut.
"ma-maaf e-eomma. Maaf Bae-Baekhyun mi-minta hiks" hanya itu yang dapat Baekhyun ucapkan.
"Hah~ dasar bocah cacat kau hanya bisa menyusahkan orang-orang" eomma Baekhyun pergi dan meninggalkan Baekhyun menangis di kamarnya.
.
.
.
Oh ahjumma terlihat datang dari arah luar menuju dapur dengan seorang namja mungil berkulit putih susu, dan terlihat tinggi tentu saja sia sangat tampan.
"Kau membawa anakmu Yoo Kyung?" tanya seorang maid yang tadi bersama Baekhyun
"ne. karna hari ini sepertinya aku akan menginap disini jadi aku membawa anakku" jawab Oh ahjumma tersenyum.
"kau semakin tampan saja Sehunnie" sahut maid lain yang tadi sedang menyiapkan minuman.
"hehe terima kasih ahjumma" jawab namja itu dengan senyum manis dan eyesmile yang menawan.
"Kau tau dimana Baekhyun Yura?" tanya Oh ahjumma karna sedari tadi dia tak melihat tuannya yang dia sayangi itu.
"ahh dia kekamarnya tadi" jawabnya cuek lalu berlalu pergi. Sedangkan Yoo Kyung hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan maid itu.
"eomma siapa Baekhyun?" tanya Sehun dengan raut wajah bingung
"dia salah satu dari anak Tn. Byun, kajja ikut eomma akan eomma kenalkan Hunnie dengan Baekhyunnie" Sehun mengangguk senang. Apakan aku akan mendapat teman baru? Itulah pikirnya.
Oh ahjumma dan Sehun masuk ke kamar Baekhyun. Sehun erheran-heran meilah kamar salah satu anak majikan eommanya ini. Kamarnya sangat kecil bahkan hampir sama dengan yang dimiliki Sehun. Baekhyun terlihat sedang berbaring dengan membelakangi pintu.
"Baekhyunnie" Baehyun yang merasa dipanggil dan mengenal suara ini lantas membalikkantubuhnya dan merubah posisinya menjadi duduk.
"Ahjummaa~" seru Baekhyun senang dan langsung memeluk ahjumma favoritnya ini dengan erat. Tapi tunggu… Baekhyun melihat Oh ahjumma tidak sendirian saja.
"Ahjumma siapa?" tanya Baekhyun dengan raut bingung yang sangat menggemaskan membuat Sehun yang melihat Baekhyun ingin mencubit pipi chubby Baekhyun.
"ahh itu anak ahjumma dia seumuran dengan Baekhyun. Sehun kemarilah" Oh ahjumma menyuruh Sehun untuk mendekat lebih dekat lagi.
"Annyeong Sehun imnida"
"Baekhyun imnida" mereka saling berjabat tangan dan tersenyum satu sama lain. Oh ahjumma yang melihat itu tak kalah senang.
"ahjumma Sehunnie tampan sangat" ucap Baekhyun sambil tersenyum dengan rona merah tipis menghiasi wajahnya. Tapi lain dengan Sehun, dia terlihat mengerutkan dahinya bingung. Ya dia bingung dengan kosa kata Baekhyun yang menurutnya sangat berantakan.
Sehun langsug mendekati eommanya dan membisikkan sesuatu "eomma, kenapa dia bicaranya aneh seperti itu?" namun bisikan itu dapat terdengar oleh Baekhyun, seketika senyum manisnya luntur. Dia takut Sehun tidak mau berteman dengannya karna kekurangannya.
"hustt~ Sehunnie tidak boleh bicara seperti itu! Baekhyun memang memiliki kekurangan, dia tidak bisa menyusun kosa kata dengan baik dan menulis. Tapi Sehunnie tidak boleh seperti itu!" Oh ahjumma juga berbisik dia sedih melihat Baekhyun yang hampir menangis.
"Ahjumma Baekhyun tidur mau hiks…" Baekhyun memang palingtidak bisa menyembunyikan perasaannya kalau dia senang dia akan tersenyum sangat manis tapi kalau dia measa sedih sia akan menangis.
Baekhyun langsung membaringkan tubuhnya membelakangi Sehun dan Oh ahjumma. Oh ahjumma menghela nafas pelan, sedangkan Sehun langsung merasa bersalah akan ucapannya.
"Eomma Sehun tidak bermaksud seperti itu" Sehu menatap eommanya dengan pandangan sedih.
"Kalau begitu minta maaflah pada Baekhyunnie" pinta Oh ahjumma disertai senyum damainya.
Sehun langsung menaikki kasur yang ditempati oleh Baekhyun. Dapat dilihat bahu Baekhyun yang masih bergetar akibat menahan isakannya. "Baekhyunnie, Sehunnie minta maaf Sehunnie tidak bermaksud seperti itu. Maafkan Sehunnie" Sehun berbicara degan nada yang tersengar memohon.
Tidak ada jawaban dari Baekhyun.
"Baekhyunnie maafkan Hunnie sungguh Hunnie tidak bermaksud seperti itu" Sehun memohon lagi dengan suara yang sedikit bergetar.
Masih tidak ada jawaban.
"hiks… maafkan Hunnie hiks… eomma Baekkie marah hiks… pada Hunnie" Sehun langsung menangis saat dirinya masih tidak mendapat jawaban. Baekhyun yang mendengar Sehun mengis pun langsung bangun.
"Sehunnie nangis jangan, Baekhyunnie tidak marah" ucap Baekhyun pelan. Baekhyun memang tidak marah, dia hanya sedih karena dia kira dia akan di hina, seperti Luhan –kakaknya— menghinanya.
"tapi hiks… Baekhyunnie hanya diam saja tadi Baekhyunnie tidak menjawab Hunnie" balas Sehun masih terisak kecil. Dengan Oh ahjumma yang mengusap lembut rambut anak satu-satunya.
"tidak. Baekhyunnie marah tidak" Baekhyun menghapus air matanya dan tersenyum sangat manis, memperlihatkan eyesmilenya. Sangat cantik begitulah pikir bocah tampan itu.
"jinjja? Baekhyunnie tidak marah pada Sehunnie?" tanya Sehun dengan raut berbinar. Dan Baekhyun menggeleng dengan semangatnya.
"yeyyy~" Sehun bersorak heboh membuat Oh ahjumma dan Baekhyun tertawa senang. "jadi Baekhyunnie mau tidak jadi teman Hunnie?" tanya atau lebih tepatnya pinta Sehun dengan muka berbinar.
Teman? Baekhyun yang mendengar kata teman tidak kalah berbinarnya. Dengan cepat Baekhyun mengangguk "mau, mau Baekhyunnie mau jadi Sehunnie teman"
Oh ahjumma trlihat sangat bahagia akhirnya ada yang mau berteman dengan tuannya sendiri. Dan itu adalah anaknya. "waahh sepertinya eomma dilupakan disini" ujar Oh ahjumma merajuk –pura-pura—.
"Ehehe" dan kedua anak itu hanya memamerkan gigi susu mereka.
"ahh sepertinya eomma harus bekerja. Eomma tinggal tidak apa kan?" tanya Oh ahjumma
"ne eomma/ahjumma" jawab mereka serempak. Benar-benar cocok/?
Dan Oh ahjummapun meninggalkan Baekhyun dan Sehun sendiri dikamar itu. Mereka bercerita banyak hal, lebih tepatnya Sehun dan Baekhyun akan menjadi pendengar yang sangat baik terkadang juga Baekhyun akan menanyakan hal yang baru dia ketahui.
.
.
.
Sehun POV
Saat pertama aku melihat Baekhyunnie dia sangat cantik dan manis, sayang dia memiliki kekurangan dan juga tidak diterima oleh keluarganya. Tapi walau bagaimanapun Hyunnie memang sangat manis hehe.
"Hunnie~ sekolah rasa gimana?" tanyanya dengan muka yang polos dan itu sangat menggemaskan.
"sekolah ya? Sekolah itu sangat menyenangkan, Hyunnie bisa memiliki banyak teman, tapi kadang juga membosankan" jelasku sambil berpikir yah, kadag sekolah memang menyebalkan.
"Hyunnie sekolah ingin" jawabnya sambil menunduk, aku jadi tidak tega melihatnya seperti ini.
"BAEKHYUUUUNN~"ku dengar suara teriakan yang sangat keras dari luar. Aku melihat Hyunnie yang langsung berpindah kebelakangku. Tapi kenapa?
"BYUN BAEKHYUN APA KAU SEKARANG TU-" ucapannya terpotong saat melihatku. Apa aku setampan itu? -_-
"Kau siapa?" tanyanya dengan wajah bingung apa dia bertanya padaku?
"aku Oh Sehun. Anaknya Oh eomma" jawabku kulihat wajahnya memang cantik dan manis. Tapi masih lebih manis Hyunnie. Apalagi dia sepertinya galak/?
"ah aku Byun Luhan" jawab namja ini tersenyum manis. Tunggu Byun Luhan? Apa dia kakak Hyunnie?
"apa kau kakak Baekhyunnie?" tanya ku polos. Terlihat dia sedkit menghembuskan nafasnya kasar.
"ne" jawabnya singkat, sangat malah. Menyebalkan!
"Sehunnie kenapa bisa ada disini?" tanya Luhan ramah. Dasar aneh.
"eumm… aku sedang bermain dengan Baekhyunnie" jawabku seadanya. Kulihat dia melirik Baekhyunnie dengan tidak suka. Hyunnie juga mencekram baju belakangku dengan kuat.
"h-hyung cari ke-kenapa?"
"ah aku hampir lupa. Kau carikan aku baju yang pantas untuk pesta eomma dan appa!" kenapa dia menyuruh Baekhyun seenak jidatnya sendiri. Dan kenapa Baekhyunnie mengangguk?
"n-ne se-sebentar tunggu h-hyung" Baekhyun langsung saja berlari meninggalkan kamarnya berlari ke kamar Luhan hyung dan mencari baju yang bagus untuk Luhan hyung.
Kenapa Baekhyunnie terlihat sangat takut pada Luhan hyung ya? Bukankah Luhan hyung itu hyung Baekhyun. Ah molla nanti saja aku tanyakan pada Baekhyunnie.
"eum… Sehunnie sekolah di mana? Dan kelas berapa?" tanya Luhan memecahkan keheningan mungkin. Aku sedikit tidak suka pada Luhan hyung, karna dia menyuruh-nyuruh Hyunnie tadi.
"Hunnie sekolah di Jangjeondong kelas 6" jawab ku singkat sebenarnya aku malas berbicara dengan Luhan hyung. Dan aish kenapa Baekhyunnie lama sekali sih.
"ohh~ aku kelas 2 smp di sunflower JHS" memang siapa yang bertanya aishh. Dan aku hanya balas dengan senyum manisku ini/?.
Ahh itu dia Hyunnie sudah datang. Datang menbawa baju yang terlihat sangat mahal –baju Luhan—.
"h-hyung ba-baju ini" Baekhyun menyerahkan bajunya kepada Luhan sedangan menunduk.
"kenapa lama eoh?! Dasar!" setelah membentak Baekhyun Luhan pergi dari kamar ini.
"Hyunnie tidak apa-apa kan?" tanya ku saat melihat muka lesu Baekhyunnie.
"n-ne. Baekhyunnie baik" jawabnya tersenyum manis. Tapi terlihat sedikit dipaksakan.
"lalu kenapa Hyunnie tadi terlihat takut pada Luhan hyung? Bukannya Luhan hyung itu hyung Hyunnie?" sungguh aku masih sangat penasaran akan hal itu.
"i-itu… ka-karena suka tidak Luhan hyung Baekhyun" jawabnya sedih
"sudah ne Hyunnie jangan bersedih kan ada Sehunnie disini hehe" aku mencoba menghiburnya dan menunjukan senyum lebarku
"hehe terima kasih Sehunnie"
.
.
.
Author POV
Semalam Sehun dan Baekhyun tidur berdua. Mereka terlalu asik bercerita sampai mereka lelah, lalu ketiduran. Dan O ahjumma mendiamkannya karna tidak tega membangunkan anak tampannya itu.
"ahjumma" panggil Baekhyun mereka sedang belajar menulis lagi.
"Iya tuan?"
"eum… apa Sehunnie lagi kesini?" tanya Baekhyun dengan muka berbinar
"besok ne ahjumma ajak Sehunnie kesini. Baekhyunnie senang ne ada Sehunnie?" tanya Oh ahjumma sambil memangku Baekhyun yang memainkan pensilnya.
"iya suka Baekhyunnie. Sehunnie baik orang" ungkap Baekhyun dengan semangat. Memang Baekhyun merasa senang karna tidak kesepian lagi saat ada Sehun.
"haha baiklah nanti ahjumma ajak Sehunnie kesini lagi. Sekarang tuan makan ne, sekarang sudah jam makan siang"
"Baekhyunnie makan mau dengan eomma, appa, luhan hyung"
"tapi tuan-"
"mohon Baekhyunnie" Baekhyun mengeluarkan puppy eyes andalannya. Yang selama ini hanya mempan untuk Oh ahjumma.
"hah~ baiklah kalau gitu sekarang tuan ke meja makan ne kajja" ajak Oh ahjumma
Baekhyun pun turun dari kamarnya dan berjalan menuju meja makan terlihat eomma dan appa nya serta Luhan hyung sedang makan dengan sesekali saling bercanda bersama.
"Selamat siang eomma, appa, Luhan hyung" sapa Baekhyu dengan ceria dan menaikki kursi di samping Luhan. Seketika suasana di meja makan menjadi hening.
"Baekhyunnie makan mau bersama-sama" ucap Baekhyun lagi yang hanya di anggap angin lalu.
"kau mengganggu kami Baek" ucap appanya dengan nada ketus.
Mendegar ucapan appanya seketika membuat Baekhyun menunduk sedih. Apa Baekhyunnie seorang pengganggu? Apa seburuk itu. Itulah yang ada dipikiran Baekhyun saat ini.
"aku selesai" Luhan membanting sumpitnya dan pergi begitu saja.
"aku juga. Aku berangkat dulu" appa Baekhyun pun pergi setelah mengecup kening istrinya.
Kini hanya tinggal Baekhyun dan eommanya yang ada di meja makan. Baekhyun masih belum menyentuh makanan apapun. Dia masih memikirkan ucapan appanya.
"kau makanlah. Aku tidak mau repot-repot kalau kau sampai sakit!" perintah eommanya dengan nada ketus namun sedikit lembut.
"ba-baiklah ma-makan akan Ba-baekhyunnie" Baekhyun langsung mengambil makanan dan memakannya secara pelan dan mencuri pandang kepada eommanya yang masih ada disana. Membaca sesuatu dari benda kotak yang Baekhyun tidak tau apa namanya –gadget—.
"e-eomma" panggil Baekhyun pelan dan sedikit takut
"hm.." hanya dengungan yang didengar.
"Baekhyunnie mau pangkuan eomma duduk" pernyataan atau harapan yang Baekhyun ucapkan sangatlah lirih. Untung suasana di ruang makan sepi sehingga Ny. Byun masih dapat mendengarnya.
Sebenarnya Ny. Byun sedikit tersentak mendengar permintaan anaknya. Ya setidaknya dia tidak sejahat itu sampai tidak mengakui Baekhyun anaknya, dia hanya tidak mengakui di depan umum. Dia –Ny. Byun— memang tidak pernah memanjakan anaknya yang satu ini, seperti dia memanjakan Luhan. Bahkan sekarang anaknya hanya ingin duduk dipangkuannya.
Sungguh Ny. Byun sangat ragu sekarang apakan dia akan mengiyakan atau tidak. Dan akhirnya dia mengangguk walaupun sedikit ragu. Tak apalah hanya memangkunya begitulah pikirnya. Baekhyun terlihat sangat senang bahkan dia hampir menangis karna terlalu senangnya.
Baekhyun segera turun dari kursinya dan duduk dipangkuan eommanya menghadap eommanya. Walaupun Baekhyun sudah berusia 10 tahun tapi dia memiliki tubuh yang sangat kecil.
Dengan tiba-tibaBaekhyun memeluk eommanya dengan sangat erat. Dia belum pernah merasakan kehangatan seperti ini. Pelukan eommanya dan Oh ahjumma sangatlah berbeda, dia sangat menyukai kehangatan ini.
"Baekhyunnie menyayangie eomma. Sangat sayang." Butuh awaktu untuk Baekhyun menghafalkan kosa kata ini, dia sangat suka kosa kata ini. Dan sekaranglah dia mengeluarkannya.
.
.
.
TBC
