Summary: Bel suka sekali curi-curi perhatian ke teman-teman ukenya...dan menciumi pipi mereka. Yaitu Fran adik kelasnya, Mammon, Gokudera, dan Hibari teman seangkatannya, serta Squalo si kakak kelas. BelFran, BelMammon, BelSqu, BelGoku, BelHiba. Harem shortfic.
Genre: Friendship/Humor/Romance
Rated: K+
Aku buat ini karena iseng sebelum UTS yang akan dimulai besok readers~. Duuuh, stress nih la yaw~ . *udah malem, bukannya tidur malah curcol nih anak*
Nggak tau, tiba-tiba kepikiran aja gimana ya kalo Bel jadi seme yang suka iseng ama temen-temen ukenya. Tapi Ghingoth jatohnya iri ama Bel. Abis uke-ukenya pada cantik-cantik, imut-imut, maknyus dah pokoknya *dijitak*
Maap ya, kalo kesannya Bel jadi kaya playboy gitu -_- *dilempar*
Semua cerita dikemas dalam bentuk pendek atau nama lainnya cuman sekedar shortfic aja. Mungkin kira-kira urutan chapter nya seperti ini:
Chapter 1: Belphegor/Mammon
Chapter 2: Belphegor/Gokudera
Chapter 3: Belphegor/Hibari
Chapter 4: Belphegor/Squalo
Chapter 5: Belphegor/Fran (BelFran sengaja ditaroh di akhir karena bakal spesial banget buat pair kesukaan aku, hehehey~ ;D)
Oke, siap?
Enjoy~.
Belphegor/Mammon
"Ushishishi. Mammon~." panggil Bel kepada temannya.
Mereka sedang berada didalam perpustakaan sekolah Namimori.
Yang dipanggil hanya diam. Matanya tertutup dengan topi hitam (yang menyerupai hoodie) ukuran besar yang dikenakannya. Membuat Bel sulit membaca ekspresi atau emosi dari temannya. Yang tampak hanyalah rambut indigo sebahunya.
Mammon terus sibuk dengan buku yang dibacanya. Lalu membalik halaman buku itu.
Bel pun jadi penasaran. Dengan rasa kepo, ia mengintip buku yang sedang dibaca Mammon dengan matanya yang tertutup poni.
Oh, biografi tentang Helen Keller rupanya.
Buku yang membosankan.
"Oi, Mammon~. Shishishi." panggil laki-laki berambut pirang itu lagi. Dengan tiara dikepalanya sebagai tanda bahwa ia adalah seorang ningrat, sang pangeran.
"Hm?" sahutnya pelan. Memang suaranya Mammon pelan dan lembut sih.
"Tumben kau baca buku membosankan seperti itu. Ushishishi."
"Buat tugas Bahasa."
Lalu, mereka diam sesaat. Bel merasa bosan gara-gara ia dicuekin sama Mammon. Sambil nyengir, ia pun angkat bicara lagi. Sepertinya ia tahu kenapa Mammon jadi cuek bebek sekali.
"Kau marah ya? Gara-gara uang jajanmu untuk beli makan siangku kemarin belum diganti?" tanya Bel sambil mengeluarkan cengir khasnya.
Mammon pun menoleh sebentar kearah Bel. Lalu ke buku biografi lagi.
"Iya." jawabnya simpel.
Bel masih nyengir kuda.
"Ya sudah kalau begitu..."
Mammon akhirnya melirik kearah Bel, yang sedang merogoh kantung celananya. Mengeluarkan lembaran uang yang berjumlah 20.000 lalu meletakkannya diatas meja.
"Masih kurang 5.000." kata Mammon, setelah melihat uang yang diberikan Bel. "Kau kan hutang padaku 25.000 karena kemarin kau beli fettuccine seharga 18.000 dan orange float 7.000."
Ia mengambil uang tersebut dan memasukkannya kedalam dompet berwarna ungu polkadot. Dan kembali membaca buku biografi Helen Keller.
"Kalau besok, berarti 5.000 nya jadi 8.000 ya. Titik." tambahnya.
Yah...begitulah Mammon. Cantik-cantik tapi sayang, matre banget. Mata duitan akut.
"Shishishi~."
Tiba-tiba, Bel memajukan wajahnya hingga begitu dekat dengan pipi kirinya Mammon. Dan mencium pipinya.
Mammon pun langsung kaget.
"Hey!"
Ia hendak memukul Bel namun sialnya cowok itu keburu lari.
"Ushishishi~!" Bel langsung kabur keluar perpustakaan sambil cekikikan. Lalu dari balik pintu, kepalanya nongol lagi.
"Anggap saja yang tadi itu bonus utangku. Shishishi." tawanya dengan nada khas yang menyebalkan. "Bye-bii~."
Secepat kilat, ia pun pergi.
Meninggalkan Mammon yang kelihatan gondok sambil blushing.
Next Chapter:
Belphegor/Gokudera :3
So, review? But no flame, okay? :D
