Happy Birthday !

Hai pembaca! ini adalah fanfic sangat,sangat,sangat pertama saya. jadi mohon di maklumi kalo ada beberapa kata-katanya yang typo dan ga jelas c: (dan juga sangat tidak jelas). saya mencoba membuat cerita ini sebaik mungkin dan jika ada yang tertarik dengan fanfic ini, saya akan lanjutkan ke chapter berikutnya. so, bagi para readers , Thank you for all! *big Hug* :))

Disclaimer : Frozen Bukan milik saya. ini milik Disney.


Chapter 1 : Morning Arendelle

Pagi Hari yang cerah di Arendelle

setahun setelah musibah 'Musim Salju Abadi' kini Arendelle hidup normal kembali. sekarang sedang musim panas. sudah pasti banyak yang menikmati musim panas ini dengan liburan atau beraktivitas seperti biasa. ada yang sibuk berdagang, bisnis Es, berbelanja dan banyak anak-anak yang asik bermain.

Tok Tok Tok

"masuk"

Pintu terbuka, Anna masuk kedalam dan membawa satu nampan makanan dan Coklat hangat. "Hei Elsa! selamat Pagi!" sapa nya penuh ceria. Elsa tersenyum padanya. "pagi Anna, kau tampak semangat hari ini."

"ahhaha! ya... ehmm..aku memang sedang bersemangat. karena... ini tanggal pertama di musim panas!" jawabnya. Elsa hanya mengangguk. "ya, sekarang sedang masuk musim panas."

"oh ya! Elsa! minggu ini aku akan menghabiskan waktuku bermain di luar, kau mau ikut? Kristoff dan Sven juga mengajakmu pergi ke bukit dan kita melihat pemandangan dari atas sana!" tambah Anna. Elsa tertawa kecil "ohh Anna..aku suka itu, tapi sayang sekali. aku masih sibuk... mungkin lain kali? bagaimana?" tanya Elsa. Anna langsung cemberut. "huh! kenapa selalu sibuk? ini kan musim liburan! kau harus libur!"

"Ratu tidak pernah libur"

"aku yang akan meliburkanmu!"

"dan seorang Putri tidak berhak meliburkan seorang Ratu"

"dan seorang adik bisa membujuk kakaknya dengan... Perang kelitik!"

"Anna!? WAAAA-!"

Anna iseng mendorong Elsa sampai mereka berdua jatuh ke lantai. dia menggelitik pinggang Elsa yang jadi titik kelemahannya. Elsa tidak bisa menahan tawa. "hentikan! Anna! aaa-!"

"kau harus bilang Ya kalau mau berhenti!" Anna tertawa kejam dengan perang gelitiknya. Elsa sampai menitikkan air mata. "Ohh! ANNA! ahahaha!"

"kau mau tambah! ini dia!"

"tidak tidak! ahahaha! ANNA!"

kedua adik-kakak tersebut bercanda bersama. Kai masuk kedalam dan melihat tingkah kekanakan mereka. "ehmm? Putri Anna? Yang Mulia?""EEH!?" Seketika Anna dan Elsa menengok kepadanya dan langsung berdiri."ma-maaf! Kai! ada apa?" tanya Elsa. Kai membungkuk hormat padanya. "Surat lain datang lagi" katanya dan menaruh satu tumpuk surat tersebut di atas meja kerjanya.

Anna memutar matanya dan mendesah bosan "Tugas lagi tugas lagi! itu membosankan!"

"ini yang ku lakukan setiap hari, Anna.. tapi aku janji, nanti malam kita main lagi."

"Sungguh!? kalau begitu kita perang bantal!"

"ya, di sertai badai Salju di kamarmu?"

Keduanya tertawa keras. Kai tersenyum melihat keceriaan mereka yang akhirnya kembali setelah sekian lama 13 tahun istana ini tidak pernah terisi dengan suara dan tawa mereka berdua. "baiklah Elsa! sampai bertemu lagi saat makan malam, sampai jumpa!" Anna melambai cepat padanya dan langsung pergi. "fuhh, jari-jari nya tajam sekali sampai pinggangku terasa nyeri.." Elsa mengeluh kesakitan setelah pinggangnya di kelitik oleh Anna. "ahh Yang Mulia, lagipula aku senang bisa melihat kalian bersama lagi. itu lebih penting" tambahnya. Elsa tersenyum hangat "benar.. aku takkan lagi meninggalkan Anna."

"ahh aku hampir lupa, surat ini sebetulnya sudah datang kemarin sore dan segera di tanda tangani. mereka ingin surat ini kembali hari Senin depan" kata Kai. Elsa mengkerutkan dahinya, mengambil selembar surat kerja sama tersebut. "hmm.. sekarang tanggal berapa?"

"sekarang tanggal satu" jawab Kai.

Elsa melihat kalender di atas mejanya. "tanggal satu? ini musim panas... jadi...AH!?" mendadak wajah Elsa langsung syok ketika memandangi kalendernya. Kai pun agak bingung. "ehh...Yang Mulia, ada apa?" Elsa langsung memegangi kepalanya dengan kedua tangannya. "oh tidak oh tidak oh tidak! aku baru ingat sesuatu!"

"memang? ingat apa?"

"kapan terakhir Anna merayakan ulang tahunnya?" tanya Elsa penasaran. Kai mencoba mengingat-ingat lagi. "hmm..sepertinya ketika usia dia masih lima belas tahun. dan yahh.. dia tidak terlalu merayakannya dengan meriah" jawabnya. "seminggu lagi ulang tahun Anna! aku harus menyiapkan pesta ulang tahun untukknya! a-apa yang harus kulakukan!?" tanya Elsa yang sudah panik duluan. Kai tertawa kecil dan menepuk bahu kiri Elsa. "tenang, kami siap melayani yang anda butuhkan."

"aah! kalau begitu suruh kepala koki Dapur, Pelayan dan pejabat istana berkumpul di aula! segera atas perintah Ratu!" Elsa menegaskan. Kai membungkuk hormat padanya lagi. "Segera Yang Mulia". kemudian dia pergi meninggalkan ruangannya. "aku hampir melupakan ulang tahunnya! sekarang usianya sembilan belas! eh... sembilan belas..." Elsa agak termenung, dia berjalan pelan menghampiri jendela ruangannya. dan menatap Halaman istana-nya di pagi hari. sekarang Elsa menyadari, Anna sudah dewasa.

"aku harus merencanakan semuanya dari sekarang..." gumamnya. dia bergegas keluar dari ruangannya.

DI SAMPING ITU...

"ayo Sven! Wortel yang ini lebih lezat!" kata Kristoff dan langsung menyuapinya ke mulut Sven. "hahaha! anak pintar!" katanya sambil menepuk kepala Rusa kesayangannya. "hmm...Anna lama sekali... padahal ada tempat yang bagus untuk kita bersenang-senang. "Musim Panas! aku selalu menunggu Musim terindah ini!" seru Olaf sambil loncat-loncat. dia bisa menikmati segala musim dengan Awan pribadinya yang di buat oleh Elsa sehingga dia tidak akan meleleh. Kristoff tertawa geli. "yaah cukup aneh melihat manusia salju kecil yang berkeliaran di halaman istana sambil menikmati terik panas matahari"

"hei hei hei, aku memang hanya bola salju, tapi aku ini ajaib! Elsa benar-benar memberiku kehidupan yang tak bisa ku lupakan!" tambahnya.

"ya, tapi ada sesuatu yang kita lupakan"

"EH!?"

Kristoff, Sven dan Olaf menengok ke belakang. Elsa menghampiri mereka. Kristoff mendadak mulai gugup dan membungkuk Hormat padanya."eeh! Y-Yang Mulia! eehmm...ma-maksudku.. Ratu Elsa! selamat pagi!" sapa Kristoff. dia agak kaku kalau berbicara formal. "ahh ayolah Kristoff, kau tidak perlu memanggilku seformal itu. kau boleh memanggilku Elsa" jawab Elsa. Kristoff menggaruk-garuk kepalanya."aah ya, maaf...Yang Mu..eh maksudku, Elsa.. aku hanya spontan. lagipula kau ini kan Ratu" jawabnya sambil malu-malu.

"ya sudah, aku kesini karena ada sesuatu yang harus ku katakan pada kalian" kata Elsa. "oh! apa kita akan mengadakan pesta coklat!?" tanya Olaf. Elsa tertawa. "tentu tidak, teman kecilku.. ini bukan soal Coklat."

"kalau begitu, apa kita akan mengadakan pelukan hangat beramai-ramai?" tanya Olaf lagi. Elsa menggeleng. "tidak tidak.."

Sven membisikkan sesuatu ke telinga Kristoff. "oh? Sven bertanya padamu, apakah ada pesta memakan Wortel?"

"bukan bukan.., ini bukan soal Coklat, pelukan hangat atau Wortel.. tapi ini pesta spesial di musim panas" kata Elsa tersenyum lebar. "dan kalian tau? Anna akan merayakan apa?"

"ANNA?" tanya ketiganya.

"memang, Anna akan merayakan apa?" tanya Kristoff. Olaf mengangkat tangannya dan menjawab "Apa kita akan merayakan hari jadian Anna dan Kristoff!?"

"OLAF!" Kristoff protes.

"tentu bukan. Anna akan berulang tahun seminggu lagi" jawab Elsa. Kristoff, Sven dan Olaf terkejut. "woaah! Sungguh!?" tanya mereka bertiga. Elsa mengangguk cepat. "benar! aku butuh bantuan kalian, tapi ini Rahasia. jangan sampai Anna mengetahuinya."

"kenapa Anna tidak boleh mengetahuinya?" tanya Olaf.

"ini adalah kejutan. aku mau segalanya sempurna. harus benar-benar sempurna. kalian siap membantuku?"

"aah! aku siap membantu, Elsa! aku akan mengadakan acara pelukan hangat beramai-ramai!" seru Olaf. "aku bisa membantu. lagipula Anna butuh hiburan besar di musim panas ini" jawab Kristoff. "bagus, aku ingin kau membantuku membuat susunan pestanya, tapi sayang.. sekarang aku sedang tak banyak ide.." Elsa mengangkat kedua bahunya. "hei, biasanya pesta ulang tahun itu penuh dengan semua pernak-pernik, maksudku... seperti Balon warna-warni? tulisan selamat ulang tahun? atau... sebuah Kue Ulang tahun?" kata Kristoff sambil berpikir-pikir. mendengar kata Kue, Olaf langsung senang. "AH! Kue Ulang Tahun!" teriaknya.

"sepertinya aku bisa mengandalkanmu Pria pemanen Es, kalau begitu ini uangnya.. beli semua yang berkaitan dengan pesta ulang tahun" Elsa langsung memberikan satu kantung Koin emas pada Kristoff. "woaah! Elsa! ini terlalu banyak!"

"setelah belanja, kau bisa membeli sesuatu yang kau inginkan"

"Waaaahh?" kedua mata Kristoff dan Sven melebar. mereka belum pernah dapat uang sebanyak ini. biasanya, ketika bekerja. Kristoff dan Sven hanya dapat 20-35 koin/hari. "baiklah, akan ku laksanakan segera... El...sa..." Kristoff masih ragu menyebut nama panggilannya. "tenang, aku tak memarahimu. semua harus di belanjakan sebelum Sore, dan kalian tunggu disini"

"baiklah Elsa!" Olaf kelihatannya sudah siap. "ayo Sven! kita rayakan pesta ulang tahun Anna!" Sven dan Olaf bergegas pergi ke pasar. Kristoff mengusap-usap kepalanya. "yaahh setidaknya, ini tahun pertama bagiku untuk merayakan ulang tahun Anna" gumamnya kemudian dia pergi.

...

sementara itu, di Aula rapat istana.

Semua Pelayan istana banyak yang hadir di situ. mereka penasaran, apa yang akan di katakan sesuatu oleh sang Ratu muda itu.

"Ratu Elsa dari Arendelle!" satu mengumumkan, semua berdiri dan langsung membungkuk hormat padanya."silahkan duduk semuanya" katanya dengan suara keratuannya. semua hadirin pun duduk. "baiklah.. langsung saja, adayang ingin ku bicarakan pada kalian, ini penting. sekarang tanggal pertama Musim Panas tahun ini. aku sengaja mengumpulkan kalian semua karena minggu depan kita akan merayakan pesta"

"Woaah! sebuah pesta!?" tanya salah satu di antara pelayan-pelayan istana.

"ya, adikku Putri Anna akan segera berulang tahun yang ke 19.. aku ingin semuanya disiapkan. dan terutama... Kue Ulang Tahun... aku serahkan pada Koki istana untuk menyiapkannya"

"segera ku laksanakan Yang Mulia"

"bagus, dan pestanya harus Sempurna. adikku tidak pernah merayakan ulang tahun yang meriah selama ini. jadi.. aku hanya ingin memberikan yang terbaik untukknya."

"Yang Mulia, jadi.. kapan kita bisa memulainya?" tanya salah satu pelayan. "dari sekarang" jawab Elsa. semua terkejut. "Sekarang!?" tanya mereka serempak. ulang tahun Anna memang seminggu lagi, tapi Elsa ingin menyiapkannya dari sekarang."ya! sesuatu yang sempurna harus disiapkan lebih awal, tapi ini Kejutan, Anna tidak boleh mengetahuinya sampai tiba hari ulang tahunnya. kalian mengerti?"

"Segera kami laksanakan"

"kalian terlibat dan semua di undang." semuanya pun senang dan mulai berbicara masing-masing mengenai pesta ulang tahun ini. Elsa memang selalu cepat kalau mengerjakan sesuatu dan dia ingin semuanya berakhir dengan Sempurna.

"Anna, tunggu saja.. ini akan jadi ulang tahunmu yang tak terlupakan" gumamnya dalam hati.

...

Sementara itu

Di pasar. Kristoff, Olaf dan Sven sibuk membeli sesuatu yang berkaitan dengan pesta ulang tahun. sudah lima kantung belanja yang ia bawa. Tiga di kedua tangan Kristoff dan dua yang tergantung di tanduk Sven. dia sudah membeli satu kantung Balon, kertas warna-warni dan banyak lagi. "hmm...sepertinya semua sudah terbeli, aku harus memastikan tidak ada yang kurang" gumam Kristoff.

"Kristoff! sepertinya kita lupa sesuatu!" kata Olaf. Kristoff mengkerutkan dahinya. "sungguh? apa yang kita lupakan?"

"kita butuh badut!"

"APA? BADUT?"

"ya ya! badut adalah pelengkap pesta ulang tahun!"

Kristoff mulai berpikir. dia sebetulnya Ragu kalau menyuruh seorang Badut datang ke istana tanpa se-izin Elsa. "maaf Olaf, tapi kita tak membutuhkannya. Anna takut dengan Badut. dia sudah pernah bercerita itu padaku" jawabnya sambil mengangkat kedua bahunya. "memang kenapa? badut itu kan lucu! aku suka hidung bulatnya!" kata Olaf.

"yaahh entahlah, kita tak perlu badut untuk pesta ulang tahunnya. hmm.. sekarang.. kita belanja dimana la-"

BRRUUGGHH!

Kristoff langsung di tabrak anak-anak yang asik bermain bola. semua belanjaannya jatuh ke tanah. "ughh, Hei! hati-hati!" protesnya pada mereka. anak-anak yang tadi menabrak dirinya langsung menghampiri Kristoff lagi. "maaf Master Kristoff! kami tak sengaja!"

"waah! Master Kristoff! apa yang kau beli ini?" tanya salah satu anak.

"ini untuk ulang tahun"

"Siapa yang ulang tahun?" tanya mereka serempak. Olaf langsung menjawab. "Putri Anna akan Ulang Tahun!"

"SUNGGUH!?"

"ya ya! sebentar lagi di akan berulang tahun dan kita merayakannya bersama-sama!"

"Woaaaaw!" Anak-anak tersebut kelihatannya begitu senang mendengar kata pesta ulang tahun. mereka yakin, perayaannya pasti meriah dan seru. "apa putri Anna mengundang kami semua?", "apa akan ada permainan disana?, "apa kita akan bermain perang bola salju dari Ratu Elsa!?", "apa akan ada Badut!?". pertanyaan tersebut membuat Kristoff bingung menjawabnya. "tenang tenang tenang! aku yakin pasti Istana mengundang anak-anak seperti kalian ini. kita sedang membuat kejutan, tapi ini Rahasia. kalian semua tetap diam ya sampai ulang tahunnya tiba" kata Kristoff. semua anak tersebut mengangguk paham.

"kuharap kalian ikut memeriahkan pesta ulang tahun sang Putri dengan penuh keceriaan"

"kami siap Master Es Kristoff!" jawab mereka semuanya.

"nah, Sven! berikutnya kita belanja kemana lagi?" tanya Olaf.

"Kristoff, bukan Sven" Kristoff membenarkan."aah! bagaimana kalau Tukang Es krim!?" Olaf menyarankan lagi. Kristoff memutar matanya "aahh Olaf, kita tidak bisa menyewa tukang Es krim ke istana."

"lalu? apa lagi?" mereka pun diam dulu. berpikir-pikir mana lagi yang bisa menambah sekaligus ikut memeriahkan pesta ulang tahun Anna. seketika mata Kristoff melirik ke sebuah Toko Coklat. "hmm... aku ada ide yang lebih baik" gumamnya.

...

Lalu, Kembali di Kastil

Di Ruang kerja Ratunya, Elsa dan Kai sibuk mencatat semua keperluan yang dibutuhkan untuk memeriahkan ulang tahun Anna."ini sudah banyak Yang Mulia, perlu tambahan lagi?" tanya Kai ."hmm...ya, ini sudah cukup. aku minta semua orang yang ada di istana tetap mengerjakan tugas mereka masing-masing tanpa membuat Anna curiga. dan... kalau sampai ketahuan, aku gunakan rencana B" Elsa menjelaskan. "rencana B? bagaimana kalau Anna mengetahuinya?"

"Mengetahui Apanya?" tiba-tiba Anna sudah berdiri di pintu Ratunya.

"ANNA!?"

Anna memiringkan kepalanya, dia bingung "eh? ada apa?"

"aahh tidak tidak tidak! kami...! kami sedang,... yahh ini sibuk! kau takkan mengerti jika ku jelaskan!hehe!" Elsa mulai gugup, jika saja ketahuan maka semuanya akan hancur. "ooh, aku melihat para pelayan sepertinya hari ini mendadak sibuk! aku tak tau apa yang mereka kerjakan, tapi mereka benar-benar sedang mengerjakan sesuatu" kata Anna. Elsa dan Kai menelan ludahnya. "eehm..Anna, kenapa kau tidak keluar dan bersantai di taman?" Elsa menyarankan.

Anna menggeleng. "aah tidak! itu membosankan, sebetulnya tadi aku ke kandang untuk menemui Kristoff, tapi sayang.. dia dan Sven tak ada! bahkan aku juga tak melihat Olaf. kemana mereka?"

"ooh, mereka..." Elsa bingung melanjutkan kata-katanya. bisa jadi Anna mulai curiga sekarang. "entahlah, aku pikir Kristoff dan Sven pergi ke gunung, mereka pasti sedang sibuk" jawab Elsa.

"maaf, tapi Kristoff kemarin bilang padaku kalau hari ini dia sedang libur" tambah Anna.

"aah ya ya ya, mau dia libur atau apa kau bisa temui dia besok. aku sedang sibuk! sebaiknya pergi bermain ya! sampai jumpa!"

"ta-tapi! Elsa!"

Elsa mendorong Anna keluar lagi dari ruangannya. kemudian langsung menutup pintunya. Elsa menyeka keringat di dahinya "fuh! hampir saja!"

"jika ketahuan maka itu berbahaya sekali" kata Kai."benar, tapi aku juga harus memastikan kalau Anna tidak mengira aku sedang menyembunyikan sesuatu, sampai mana kita tadi?" tanya Elsa. Kai kembali membuka catatannya.

"ELSA!" Anna masuk lagi ke ruangan kerjanya. Kai buru-buru menyembunyikan catatan nya ke bawah lembaran kertas kerja milik Elsa. Elsa mendesah "Anna, apa lagi?"

"aku tak mau sendirian! kalau begitu kita main saja ya ya ya!" Anna memohon-mohon padanya. Elsa sendiri sebetulnya bingung, sorot kedua matanya menyuruh Kai untuk mencari sendiri susunan pestanya. Kai langsung paham dan mengangguk pelan.

"baik baik baik, kita main!" jawab Elsa. Anna langsung bahagia. "Yeaah! ayo ayo ayo! kita pergi ke taman!"

"Aaaa! Anna!"

akhirnya, Elsa terpaksa mengikuti keinginan adiknya main keluar.

...

Hingga Sore Hari..

Makan malam segera di siapkan. Elsa menyuruh Anna pergi duluan ke ruang makan dan dia akan segera menyusul. Kristoff dan lainnya pasti selesai belanja dan mereka sedang menunggu di kandangnya Sven. "fuhh, pasti pria Es dan rusanya itu sudah menunggu lama. untung Anna tadi tidak mencurigai ini" gumam Elsa. dia melangkah cepat menuju kandangnya Sven.

"Hei Elsa!" Olaf memanggil. Elsa melihat mereka dan terkejut sekali.

"WAAAA-?"

"hei Elsa! kami sudah belanja, bagaimana menurutmu?" tanya Kristoff. di kedua tangannya yang penuh dengan 8 kantung belanja, 5 kantung belanja yang tergantung di kedua tanduk Sven dan sisanya di taruh di atas punggung Rusa tersebut. "banyak sekali!?"

"ini yang di perlukan untuk perayaan ulang tahun!" jawab Kristoff. Elsa tak membayangkan, berapa total belanjaan yang sudah di beli mereka."aah baik baik! terima kasih sudah meluangkan waktumu untuk membeli pernak-pernik ini. apa ada uang sisanya?" tanya Elsa. Kristoff menggaruk-garuk kepalanya.

"aahh eehm.. ini..."

"ehh?"

Kristoff hanya menyisakan kantung nya saja. tanpa ada koin tersisa didalam. Elsa cuma bisa tersenyum ragu.

"yaa.. cukup banyak.. kau pandai belanja"

"jadi, setelah itu? kita mau apa lagi?" tanya Kristoff. Elsa mulai berpikir.

"hmm... besok aku dan pelayan istana ku mulai melaksanakan rencana pesta. aku harus menyibukkan Anna supaya dia tidak mengetahui ini" kata Elsa. Kristoff masih bingung. "menyibukkan Anna? Anna kan tidak suka sibuk?"

"memang, tapi aku berusaha mempertahankan kejutan ini sampai tiba saatnya ulang tahun. semua harus sempurna. aku tak mau rencana ini gagal sekalipun" Elsa menegaskannya.

"ehm..jadi, besok kita harus apa?" tanya Kristoff lagi.

Elsa tersenyum lebar padanya "kau ikut aku keliling kota besok, kita bisa mencari sesuatu untuk menambah pestanya jadi meriah" jawab Elsa. Kristoff agak terkejut."su-sungguh? ma-maksudku... ya ya ya! ehh entahlah, aku tak biasa berjalan.. ehmm maksudku, dengan orang yang paling di hormati di kerajaan ini atau ya..."

Elsa tertawa melihat cara bicara Kristoff yang mulai tak jelas karena kegugupannya. tapi Elsa tetap memahami karena ini pertama kalinya dia mengajak Kristoff pergi bersama. "tenang Pria Gunung, di hadapanmu aku adalah temanmu, bukan sebagai Ratu. tidak perlu bicara formal.. anggap semua biasa saja, mengerti?" tanya Elsa, Kristoff mengangguk pelan. walaupun sebetulnya dia agak ragu. "ohh, oke... aku akan menemanimu."

"ini semua demi Anna, aku harus memberikan yang sempurna untuk adikku dan ini takkan terlupakan."

"aah Elsa, kau memang kakak yang hebat. aku juga berusaha memberikan sesuatu yang terbaik untuk Anna" tambah Kristoff. Elsa semakin percaya kalau Kristoff bisa membantunya. dan sekarang, dia sudah di anggap bagian dari keluarga kerajaannya. "oke Kristoff, besok pagi, aku harus menyusun rencana malam ini dan mulai menyibukkan Anna besok. kalau begitu sampai jumpa". Elsa melambai padanya. Kristoff membalas lambaiannya."ya, sampai jumpa lagi Ratu El..maksudku, Elsa!" katanya.

setelah Elsa pergi meninggalkan mereka. Kristoff langsung menoleh pada Sven. "kawan! kalian lihat yang tadi? Elsa mengajakku pergi! aku tak percaya ini, seorang Ratu mengajak tukang es seperti diriku keliling kota?" Kristoff berjalan mondar-mandir. dia masih berpikir soal itu.

"ayolah Sven! Elsa adalah orang yang hangat dan baik! dia akan menunjukkan kasih sayangnya padamu juga!" jawab Olaf. Kristoff sedikit membentak padanya."untuk yang terakhir kali, namaku adalah Kristoff. bukan Sven"

"ahahhaa!" Olaf dan Sven tertawa. Kristoff hanya mendesah bosan.


Malam harinya...

Elsa dan Anna sedang makan malam. sekarang mereka berdua kembali merasakan hangatnya bersama-sama setelah 13 tahun keduanya tak pernah bertemu di ruang dapur untuk makan malam.

"setelah itu, aku dan Kristoff berhasil melewati serigala itu! tapi sayang, kereta es milik Kristoff jatuh ke jurang dan hancur.., Kristoff bilang keretanya itu baru lunas dan aku malah merusaknya, jadi aku memintamu untuk memberikan kereta es untuknya" kata Anna. "oh, itu alasanmu menjadikan Kristoff sebagai pacarmu?" tanya Elsa. Anna tahu Elsa sedang iseng bertanya. dia sedikit tertawa. "Elsa! ayolah! itu bukan alasan aku ingin Kristoff jadi pacarku. ini semua karena Cinta sejati! maksudku.. cinta sejati kedua" jawab Anna.

Elsa menaikkan alisnya."kalau begitu, siapa cinta sejati pertamanya?"

"kenapa kau bertanya? tentu saja dirimu" jawab Anna. Elsa agak terkejut. dia tidak menyangka, dirinya di anggap sebagai cinta sejati Anna.

Elsa tertawa ragu "ehmm...Anna, aku ini normal"

"Elsa, cinta sejati tidak untuk pria saja! Cinta itu untuk semua orang! termasuk Keluarga sekalipun"

"oke oke, aku mengerti. kau cinta sejatiku yang paling utama"

"hmm..aku sudah kenyang, kau mau main ke kamarku dan kita perang bantal?" tanya Anna. Elsa mengangguk cepat."baiklah.. seperti janjiku tadi pagi, di sertai badai kecil di kamarmu."

"Baiklah! siapa takut!?"

Keduanya tertawa. Elsa sangat bahagia sekali bisa bermain lagi dengan Anna. ingin rasanya dia kembali menjadi anak-anak dan memperbaiki kenangan masa kecilnya yang sudah hilang.

dan di Malam itu juga, mereka terus bersama-sama sampai akhirnya tidur terlelap.

TO BE CONTINUED