Author Note
Cerita ini terinspirasi dari 'You're Not Her Father!' milik Minako-chan ( www*fanfiction*net/u/4008619 ) Namun ini bisa dikatakan 80% berbeda dan aku sudah mendapat ijin untuk remake jadi ini 100% aman :D
.
Information
Disclaimer: Fairy Tail © Hiro Mashima
Title: Hate This and I Love You
Chapter 1: Overture
Rated: T
Genre: Hurt/Comfort. Drama Romance.
Pairing: Natsu D x Lucy H
Summary: Menceritakan tentang penderitaan seorang Lucy Hearfilia
Description: AU. Typo (Maybe) OOC
Italic/Miring = Berkata dalam hati
HURUF BESAR = Berteriak
.
XXXXXXXXXX
.
Lucy P.O.V
Semuanya dimulai ketika aku kehilangan kedua orang tuaku karna kecelakaan saat aku berusia 18 tahun. aku sangat terpukul bahkan Natsu kekasihku yang biasanya selalu bisa menghiburku saat aku sedih sekarang tidak bisa berbuat apa-apa. Aku yang bisanya ceria sekarang menjadi pemdiam seperti tidak punya hasrat untuk hidup lagi. Ditambah lagi Natsu menghianatiku aku melihatnya berciuman dengan Lisanna beberapa waktu lalu disekolah. Sekarang sudah masuk liburan semuanya pasti sedang bersenang-senang atau memilih universitas sedangkan aku lebih memilih berdiam diri saja dirumah
.
.
Normal P.O.V
"Hey Natsu. Kenapa kau mau jadi pacarku bukannya kau mencintai Lucy?" Tanya Lisanna
"Kau bertanya kenapa? Tentu saja karna aku menyukaimu! Lagipula siapa sih yang tidak mau jadi pacarmu? Kau kan model semua lelaki di sekolah juga pasti mau denganmu!" Jawab Natsu
"Bagiamana dengan Lucy?" Tanyanya lagi
"Aku ingin melupakannya dia seperti mayat hidup sekarang kau tahu? Sekarang mungkin aku hanya sekedar suka padamu tapi beberapa waktu lagi aku pasti akan jatuh cinta padamu!" Jawabnya sambil menunjukkan cengiran khasnya
"Aku akan menunggunya..." Kata Lisanna sambil mendekatkan wajahnya
"...Aku mencintaimu Natsu" Dan akhirnya mereka berciuman
.
Beberapa Hari Kemudian
Rumah Natsu
.
Natsu duduk di sofa dia terlihat kacau berantakan. Ada Lisanna duduk di sampingnya
"Ada apa denganmu? Akhir-akhir ini kau terlihat stres?" Tanya Lisanna
"Oh ya. Aku belum mengatakannya padamu... Aku belum memutuskan hubunganku dengan Luce dan juga sampai sekarang aku tidak bisa melupakannya" Jawabnya
"Hah!? Kau belum memutuskannya? Kalau begitu cepat putuskan dia sekarang juga!" Kata Lisanna
"Aku... tidak bisa..." Ucap Natsu pelan
"Hah!? Tidak bisa!? Kau hanya tinggal katakan padanya Lucy aku-"
"AKU TIDAK BISA LIS! MEMIKIRKANNYA SAJA SUDAH MEMBUATKU SAKIT! DAN SEKARANG AKU SUDAH SEPERTI ORANG GILA!" Potong Natsu. Lisanna tersentak mendengarnya
"Baiklah ikut aku sekarang" Lisanna menarik tangan Natsu
"Kemana?"
"Ketempat aku biasa menenangkan diri!" Ucapnya sembari tersenyum
.
Disebuah Bar
.
"KAU GILA!? APA YANG AKAN KITA LAKUKAN DISINI!?" Tanya Natsu
"Sudahlah ayo masuk!" Lisanna menarik Natsu masuk. Mereka masuk kedalam dan langsung memesan minuman
"Kau yakin ini kan-"
"Sudahlah minum saja! Kau pasti melupakan masalahmu setelah minum ini!" Lisanna mulai meneguk minuman keras dalam botol yang dipegangnya itu
"Ini berbahaya Lis!" Kata Natsu
"Berbahaya? Aku sudah puluhan kali meminum ini dan kau lihat aku baik-baik saja!"
"..." Natsu hanya diam memandangi botol yang ia pegang itu
"Cobalah dulu! Masalah dan beban pikiranmu pasti akan hilang jika meminumnya!" Kata Lisanna. Natsu terlihat ragu tapi pada akhirnya...
.
.
Glek!
Dia meminumnya!
"Bagaimana?" Tanya Lisanna
"Lumayan" Jawab Natsu
.
Rumah Lucy
.
Lucy P.O.V
Sakit hanya itu yang kurasakan saat ini! Aku kehilangan kedua orang tuaku dan si brengsek (Natsu) yang sangat kucintai itu berselingkuh dan belum memutuskanku sampai sekarang. Aku masih ingat janji-janiinya itu: Aku akan mencintaimu melindungimu membahagiakanmu dan selalu bersamu selamaya! Huh omong kosong! Dan disinilah aku sekarang duduk disofa ditemani minuman neraka ditanganku Sakit sakit sekali! Aku tidak peduli jika aku mati sekarang! Aku sudah bosan hidup sekarang ini!
.
Kemabali ke Natsu
.
Normal P.O.V
Natsu sudah menghabiskan satu botol minuman berbahaya itu
"Mau tambah?" Tanya Lisanna
"Tidak aku mau kerumah Luce sekarang..." Jawabnya
"Lebih baik jangan sepertinya kau mabuk!" Usul Lisanna
"Aku hanya sedikit pusing lagipula aku hanya minum satu botol dan... AKU SADAR SERATUS PERSEN BODOH! AKU INGIN BERTEMU LUCE SEKARANG JUGA JANGAN HALANGI AKU!" Bentak Natsu
"Baik baik... Pergilah! Aku masih ingin disini" Kata Lisanna sembari menambah satu botol lagi. Dan ada satu hal yang tidak diketahui Natsu ataupun Lisanna. Tingkah orang yang mabuk itu bermacam-macam ada yang mengamuk ada yang menjadi sangat emosional dan sebagainya. Dan... Sekarang Natsu sedang mabuk!
.
Rumah Lucy
.
"Nggghh... Kepala pusing" Keluh Natsu dia sudah sampai didepan pintu rumah Lucy...
.
BRAAAAAAKK!
"LUUUCE!"
"Are? Huwaaahhh Naaaaatttsuuuu!" Sahut Lucy yang sudah mabuk namun Natsu tidak menyadarinya karna dia juga sedang mabuk
"Luce aku..." Natsu langsung memeluk Lucy
"...AKU MENCINTAIMU LUCE!"
"Bohong..." Jawab Lucy pelan
"AKU SERIUS! AKU HANYA BOSAN DENGANMU SEJAK KAU KEHILANGAN ORANG TUAMU KAU TIDAK MEMPERDULIKANKU LAGI! Jadi... komohon KEMBALILAH KEMBALILAH SEPERTI DULU!"
"Kau mencintaiku? Aku tidak percaya... HUAHAHAHAHA" Jawab Lucy
"AKU SERIUS PERCAYALAH PADAKU! LUCE KOMOHON!"
"Kalau begitu buktikan..." Lucy mendekatkan wajahnya
"...Sekarang buktikan padaku" Lucy langsung mencium bibir Natsu melingkarkan tangannya dileher pria itu. Natsu membalasnya dengan kasar tangan kirinya melingkar di pinggang Lucy sementara tangan kanan menekan kepala Lucy dari belakang
"Ahhh" Lucy mendesah disela ciuman mereka. Ciuman itu berlangsung lama hingga mereka kehabisan nafas terengah-engah beberapa saat dan setelahnya Lucy berkata
"Jadi hanya itu?" Tanya Lucy ia langsung bangkit berjalan susah payah menuju kamarnya. Natsu tertegun sesaat lalu ia langsung menyusul Lucy yang sudah ada di depan pintu kamarnya
"TUNGGU!" Lucy tidak mendengarkannya dia membuka pintu kamarnya
"AKAN KULAKAN APAPUN AGAR KAU PERCAYA! BAHKAN JIKA HARUS MEMOTONG TANGANKU SENDIRI!" Bentak Natsu
"Bodoh... Aku tidak butuh hal seperti itu" Kata Lucy
"JADI APA YANG KAU INGINKAN!? KATAKAN SAJA PADAKU APAPUN ITU! AKANKU KABULKAN!" Jawab Natsu nafasnya sudak terengah-engah karna terus berteriak dari tadi
"Aku..." Lucy membalikan badanya lalu memeluk Natsu erat
"...Menginginkanmu Natsuuu" Ujarnya
"A-apa maksudmu?"
"Aku menginginkanmu Natsu..." Tangannya mulai mengelus-ngelus wajah Natsu
"...Kumohon aku mencintaimu Natsuuu" Ucapnya lirih
"A-aku..."
"Tidak bisa? Ayolah bukankah kau bilang akan melakukan apapun untukku? Natsu komohon..." Natsu memandangi Lucy matanya terlihat sayu pipinya memerah
"BAIK BAIK! AKAN KULAKUKAN!" Jawab Natsu. Lucy langsung menarik Natsu kedalam mengunci pintu. Membawanya ke atas kasur lalu menindihnya
"Dengan ini kau akan percaya padaku 'kan?" Tanya Natsu. Lucy mengangguk dan berkata
"Aku mencintaimu Natsu"
Kini tangan beralih menuju kancing baju Natsu
"Aku juga mencintaimu... sangat"
.
XXXXXXXXXX
.
Dan semua itu terjadi ketika Lucy menjadi liar karna mabuk dan Natsu yang juga sedang mabuk mengatakan semua isi hatinya pada Lucy dan tidak dapaf mengontrol dirinya...
.
Keesokan Harinya
.
Lucy membuka matanya perlahan
"I-ittai" Ia merasa sakit di selangkangannya lantas ia menarik selimut dan matanya langsung terbelalak melihat dirinya tak memakai apapun ada darah di seprai dan betapa kagetnya ia melihat Natsu tidur disampingnya yang juga tak memakai baju. Ia langsung beranjak mengambil baju pergi kamar mandi lalu menangis disana...
.
XXXXXXXXXX
.
Natsu bangun dari tidurnya ia masih merasa sedikit pusing
"Nggghh... Sepertinya aku mabuk semalam" Ujarnya
"Dimana Luce?" Natsu turun dari kasur hendak mencari Lucy namun terhenti saat melihat bayangan dirinya di cermin
"HUAAA DIMANA BAJUKU!?..." Kegetnya
"...Ah itu dia!" Lantas ia mengambil bajunya yang berserakan di lantai dan keluar dari kamar itu. Natsu tidak menyadari ada darah di seprai yang tertutup selimut!
.
XXXXXXXXXX
.
LUCY P.O.V
Aku berbaring disofa menutup mata menggunakan tangan kananku. aku memikirkan apa yang terjadi semalam? Bagaimana bisa ini terjadi? Namun yang kuingat hanya Natsu yang mendobrak pintu dan berteriak-teriak entah apa itu. Apa yang harus kulakukan jika aku hamil?
"Kau tidur disini ya?..." Suara ini
"...Maaf... Kau pasti kerepotan selaman aku mabuk semalam" Jadi itu sebabnya! Aku langsung bangkit
"KAU...! DASAR BRENGSEK! JADI ITU TANG DIAJARI PACAR BARUMU HAH!?"
"D-darimana kau tahu?" Dia terlihat shock
"AKU MELIHATMU BERCIUMAN DENGANNYA DISEKOLAH!"
"L-luce aku-" Dia terlihat ketakutan
"APA!? TAK BISA MENGATAKANNYA?"
"D-dengarkan ak-"
"CUKUP! KITA PUTUS SEKARANG! AKU TIDAK SUDI MEMILIKI HUBUNGAN DENGAN PRIA BRENGSEK SEPERTIMU!"
"Lu-luce de-"
"Pergi..."
"T-tunggu-"
"PERGI NATSU SEKARANG!"
"A-aku bisa jelaskan-"
"PERGI!..." Kutarik tangannya
"...PERGI! AKU TIDAK MAU MELIHATMU LAGI!"
"HEY DERNGARKAN AKU DULU!" Bentaknya
"..." Aku tidak menghiraukannya ku bawa dia menuju pintu
"AKANKU JELASKAN SEMU-"
"SUDAHLAH KITA SUDAH PUTUS! TAK ADA YANG PERLU DIJELASKAN!" Kubuka pintunya
"Luce komohon denga-" Kudorong dia keluar
"PERGI NATSUUUU PERGIIIIIIIIIIIIIII!"
"KOMOHON DENGARKAN AKU DULU!" Saat akan kututup pintunya dia menahannya
"TUNGGU!"
"Apa lagi?" Jawabku dingin
"Baik baik. Kita putus! Tapi-"
"Cepat katakan! Sebelum kututup pintunya!"
"Tapi kita masih berteman 'kan?"
"Terserah kau saja. Aku benci padamu Natsu!" Kubanting pintunya dengan dengan keras
.
BLAAAAM!
Aku menangis dibalik pintu
"OI LUCE DENGARKAN AKU DULU!'
"PERGI AKU TIDAK INGIN MENDENGAR SUARAMU LAGI!"
"BAIK BAIK AKU MINTA MAAF JADI-"
"PERGI NATSU PERGI AKU BENCI PADAMU! DASAR PRIA BRENGSEK!"
.
Natsu P.O.V
Aku langsung jatuh tertunduk mendengarnya sebegitu bencinya kah dia padaku sampai mengatakan aku ini pria brengsek? Apa yang kupikirkan? Aku memang pria brengsek! Kenyataannya aku menghianatinya hatinya pasti sangat sakit ditambah lagi dia kehilangan kedua orang tuanya SIAL! Dengan berat hati aku meninggalakan rumahnya...
.
Rumah Natsu
.
"Tadaima" Ucapku pelan
"Dari mana saja kau Natsu?" Tanya Ayah
"Rumah Luce..." Jawabku
"Semalaman?" Suaranya mulai naik
"Tenanglah Natsu tidak akan berbuat macam-macam. Dia pasti hanya menemani Lucy. Lucy sudah kehilangan orang tuanya kau sudah tahu 'kan? Dan Natsu kenapa kau terlihat suram begitu?" Sahut Ibu
"Luce memutuskanku" Kataku
"B-bagaimana bisa?" Kedua orang tuaku terlihat shock mendengarnya
"Aku selingkuh karna dia menjadi pendiam akhir-akhir ini..."
"Dia baru saja kehilangan orang tuanya dan kau menghianatinya? Seharusnya kau tetap bersamanya menemaninya... DIA SEDANG MENDERITA SAAT INI BODOH DAN KAU MALAH MENGHIANATINYA!? DASAR BODOH!" Bentak Ayah
"..." Aku hanya menunduk diam semua itu memang benar
"Hatinya pasti sakit... Kau berselingkuh hanya karna dia menjadi pendiam? Tidakkah kau pikirkan perasaannya? Kehilangan kedua orang tua. Dan orang yang dicintainya berselingkuh? Jika itu yang terjadi padamu kira-kira bagaimana rasanya?" Berbeda dengan Ayah Ibu memarahiku dengan suara lembut namun itu membuat air mataku keluar!
"AKU TAHU AKU INI MEMANG PRIA BRENGSEK!" Dan akupun mulai menangis
"Apa kau sudah meminta maaf? Tanya Ayah
"Ya... Tapi dia tidak memaafkanku"
"Apa kau masih mencitainya?" Tanyanya lagi
"Ya. Ayah sangat!" Tiba-tiba Ibu datang datang menghampiriku dan memelukku.
"Tenang saja dia pasti akan memaafkanmu..." Katanya sambil mengelus kepalaku. Tiba-tiba Ayah menepuk pundakku
"Kau hanya harus berusaha dan jangan menyerah!" Kata Ayah
"Mungkin membutuhkan waktu yang cukup lama... Tapi jika kau memang mencintainya Ibu yakin dia akan memaafkanmu!"
"..." Aku hanya diam dan menangis di pelukan Ibuku
"Tenangkan dirimu... Dan ayo sarapan. Kau belum makan 'kan? Kemarin malam saat Ibu pulang kau tidak ada dirumah"
"Nanti saja aku tidak lapar. Jika mencariku aku ada dikamar" Kulepas pelukannya lalu berjalan ke kamar
"Natsu tung-"
"Jangan tinggalkan dia sendiri"
"Igneel apa maksudmu? Dia belum makan dari kemarin malam!"
"Aku tahu Grandine kau antarkan saja nanti makanan ke kamarnya"
"Tapi-"
"Sudahlah dia butuh waktu sendiri sekarang ini"
.
Pemakaman
.
Normal P.O.V
"Ne Mama Papa aku membeli ini..." Lucy mengeluarkan 'Test Pack' yang baru dibelinya tadi
"...Kalian pasti bertanya-tanya kenapa... Sebenarnya aku sudah tidur dengan seorang pria..." Lucy mulai menangis
"...Dia mabuk dan semua itu terjadi begitu saja... A-aku mencintainya tapi... sekarang membencinya... J-jadi doakan aku dari sana ya... A-agar aku tidak mengandung anak pria brengsek itu!" Lucy menangis sampai berteriak-teriak di pemakaman itu
.
Rumah Natsu
.
Pintu kamar itu terbuka menampakkan Ibu Natsu yang membawa makanan
"Natsu ini makanlah dulu..." Menaruh makanan diatas meja belajar disamping kasur. Ia melihat Natsu yang kini terlihat seperti tak bernyawa menatap kosong langit-langit kamar
"Natsu... Dunia belum kiamat sampai kapan kau akan seperti ini?" Natsu bangkit duduk
"Aku hanya merasa sakit..." Air matanya mulai keluar
"...Sakit sekali aku tidak bisa bayangkan dia pasti merasakan lebih dari ini" Dan Natsu pun menangis
.
.
GREP!
Tak tahan melihat anaknya menangis sang Ibu langsung memeluknya
"Kau harus tenangkan dirimu dulu..." Ia mengelus kepala pink Natsu. Sementara Natsu hanya bisa menangis dipelukannya
"...Hatinya pasti sakit tapi... Sebelum kau menyembuhkannya kau harus menyembuhkan dirimu sendiri terlebih dahulu... Jadi-"
"Aku mengerti!..." Nasehatnya dipotong oleh Natsu yang langsung mengangkat kepalanya
"...Aku akan menyembuhkannya aku berjanji!" Ucapnya seraya menghapus air matanya
"Tetap semangat dia pasti akan memaafkanmu..."
"Ya. Terimakasih Ibu!" Natsu melepaskan pelukannya da menujukan cengiran khasnya
"Nah kalau begitu..." Ibunya mengambil piring dan sendok yang ia bawa tadI
"...Sekarang makan! Ayo buka mu-" Natsu langsung mengambil piring di tangan Ibunya
"Aku bisa makan sendiri Ibu!" Ibunya tersentak kaget melihat tingkah Natsu
"D-dia sudah kembali seperti biasa!?" Ia tersenyum mengacak-ngacak rambut pink Natsu dan berkata
"Ini baru anak Ibu" Setelah mengatakan itu ia pergi keluar dari kamar Natsu
.
Rumah Lucy
.
Lucy menatap horor 'Test Pack' yang ia pegang ini sudah yang ketiga kalinya dan hasilnya tetap...
.
.
Positif!
Lucy P.O.V
Lengkap sudak penderitaanku! Rasaya aku ingin mati saja sekarang bertemu kedua orang tuaku dan berbahagia bersama mereka. Tapi bagaimana dengan anak ini? Apa aku harus meminta pertanggungjawaban pada Natsu? Tidak tidak pria brengsek itu pasti tidak percaya. Aku mengandung anaknya dia kan mabuk pada saat itu dan aku juga tidak sudi memiliki suami brengsek penghianat seperti dia! Aku benci dia! Ah atau kugugurkan saja kandungan ini? Tapi... Anak ini tidak bersalah! Dan aku tidak tega membunuhnya dia adalah darah dagingku! Lalu... Bagaimana ini? Apa yang harus kulakukan?
.
Flashback
.
Satu keluarga yang terdiri dari tiga orang memandangi rumah mereka yang terbakar
"Papa... Mama... Maafkan aku ini semua gara-gara aku... Karna aku rumahnya ter-"
"CUKUP!" Bentak sang Ayah
"Itu tidak penting yang terpenting kau berhasil keluar dan selamat!" Sahut sang Ibu
"Tapi-"
"Sudahlah Lucy ini bukan salahmu ini terjadi karna kau sendirian di rumah. Maafkan kami yang meninggalkanmu!" Potong sang Ayah
"Tapi ini salahku jika saja aku tidak ceroboh dan menyalakan kom-"
"Sudahlah itu sudah terjadi jangan dibahas lagi. Lagipula kau menyalakan kompor karna kelaparan bukan?" Potong sang Ibu
"Ini semua karna kami meninggalkanmu terlalu lama" Tambah sang Ayah
"Kalian pasti membenciku karna tidak mendengarkan nase-" Tiba-tiba Ibunya memeluk Lucy
"Apa yang kau katakan? Mama tetap menyayangimu"
"Tapi aku membakar rumah dan semua isinya! Baju uang-"
"Kau memang keras kepala ya..."
"...Dengar Lucy... Seorang Ibu akan tetap menyayangi anaknya sampai kapanpun bahkan jika anak itu membencinya sekalipun!" Kata Ibunya
"Dan seorang Ayah akan melindungi anaknya sampai kapanpun bahkan jika harus kehilangan nyawa!" Tambah Ayahnya
"Lalu k-kita akan tinggal dimana? M-maafkan aku karna ak-" Lucy mulai menangis
"Tenanglah kita pikirkan itu nanti!" Potong sang Ayah
"Selama kita bersama semua akan baik-baik saja..." Ibunya tersenyum
"...Orang tua tidak akan pernah meninggalkan anaknya!"
"Meski dalam keadaan terburuk sekalipun!" Tambah Ayahnya. Yang juga tersenyum
"Dan orang tua pasti akan membahagiakan anaknya memberikan yang terbaik semampu mereka" Kata mereka berdua bersamaan
.
End of Flashback
.
Aku tersenyum mengingat itu semua. Ya semua itu benar
"Kau tidak perlu Papa..." Kuelus perutku yang masih rata ini
"...Mama akan menyangimu. Membahagiakanmu memberikan yang terbaik untukmu dan juga melindungimu bahkan jika harus kehilangan nyawa!"
.
Rumah Natsu
.
Normal P.O.V
Natsu sudah kembali seperti semula. Ia sudah sembuh sepenuhnya! Setelah makan ia langsung mandi dan kini ia sudah selesai mandi dan berganti pakaian
"Sekarang aku harus memutuskan Lisanna dan mendapatkan Luce kembali!" Ia mengambil HP miliknya
"YOSH AKU MULAI BERSEMANGAT!" Dan tiba-tiba HPnya berbunyi
"Ah pas sekali!" Ia lengsung mengangkatnya
"Halo Lis aku-"
"Oh Mira? Dimana Li-"
"A-Apa!?"
.
Stasiun Magnolia
.
Lucy masuk ke kerata tak lupa ia membawa koper yang berisi uang baju dan sebagainya. Ia duduk dan kereta pun melaju meninggalkan kota Magnolia
"Selamat tinggal Magnolia. Erza .Gray. Juvia dan semuanya. Aku menyayangi kalian semua dan... Selamat tinggal Natsu kuharap kita tidak akan bertemu lagi..." Ia mengelus perutnya
"...Kau pasti akan bahagia sayang pasti... Mama janji!"
.
.
.
Bersambung
.
.
Author Note
Ini adalah fic AU pertamaku! Jadi bagaimana baguskah? Kuharap kalian suka :D
.
HARGAILAH KARYA DAN KERJA KERAS ORANG LAIN DENGAN MEMBERIKAN REVIEW! ENTAH ITU KRITIKAN/PUJIAN PANJANG/PENDEK KARNA DENGAN REVIEW PENULIS AKAN MENGETAHUI ADA YANG MEMBACA CERITANYA!
