Chapter 1 : Prolog

"Aku janji takkan meninggalkanmu. Percayalah padaku." Sejak saat itu, aku mempercayai semua perkataannya. Hidupku terasa lengkap semenjak kehadirannya. Dan ketika dia mulai meninggalkanku. Aku tetap menunggunya, percaya bahwa dia akan kembali kepadaku. Bukankah dia sudah berjanji padaku? Benar, dia takkan meninggalkanku sendiri. Ini semua hanya sementara. Kau akan kembali padaku lagi, bukan?


Disclaimer © Masashi Kishimoto

Story © Tatsin11

Warning : Ide pasaran, Typo(s), OOC–sangat-, abal, gajeness, dll.

Rate : [T]een

Pairing : Sasuhina n others pairing.


Don't like, don't read.

"Gomen, aku hanya cemburu. Kumohon, jangan tinggalkan aku."

"Daijoubu desu, aku mengerti. Aku takkan pernah meninggalkanmu."

.

.

"Kaa-san, apa yang harus ku perbuat? Ini sungguh menyakitkan."

"Semua akan baik-baik saja. Jangan khawatir, nak. Ini semua terjadi, karna Kami-sama menyayangimu."

"Hontou ni?"

.

.

"Aku memang telah menutup hatiku. Aku tak ingin mempercayai siapapun, apalagi orang yang naif sepertimu."

"Kalau begitu, bolehkah? Bolehkah aku mendobrak masuk ke ruang hatimu yang terkunci itu?"

"Lakukan sesukamu. Aku tak peduli."

.

.

"Berisik! Kau tau apa tentangku?"

"Aku memang tak tau tentangmu, tapi aku mengerti bagaimana perasaanmu."

"Hentikan mencampuri urusanku."

.

.

"Tidak apa-apa. Buktinya, aku disini dihadapanmu, kan?"

"Bodoh. Jelek. Pendek. Kau bukan siapa-siapaku, tapi kenapa aku bisa mengkhawatirkan dirimu?"

"Itu artinya aku sudah berhasil masuk!"

.

.

"Sekalipun aku menolak untuk tak mencintaimu. Tapi, hatiku selalu berkata lain."

"Apa yang bisa kulakukan untukmu?"

"Tanggung jawab! Aku terlanjur jatuh cinta padamu."

.

.

"Ini hanya luka ringan. Kau harus tau ketika aku terpeleset, lalu kepalaku terbentur tembok. Dan bum! Darah banyak sekali mengalir dari kepalaku. Seketika itu aku pingsan."

"Bodoh."

"Yak! Jahat sekali kau!"

.

.

"Yo! Aku bersemangat sekali hari ini. Teman-teman membawakanku banyak makanan loh."

"Pantas kau menjadi gendut."

"Kau memperhatikanku sekali ya!"

.

.

"Sudah berapa kali kau masuk rumah sakit?"

"Apa-apaan pertanyaanmu itu? Aku memang ceroboh, jadi ini wajar."

"Apa kau sedang membohongiku?"

.

.

"Sebelumnya dia sering mengatakan 'Daijoubu. Lebih baik seperti ini, dengan begitu aku cepat bertemu dengan Kaa-san.' Tapi, setelah bertemu denganmu, dia berusaha keras mempertahankan hidupnya, karna kamu adalah orang berharga baginya. Dia tak ingin membuatmu terluka dan kecewa lagi."

"Bodoh. Lagi-lagi, dia memikirkan perasaan orang lain."

.

.

"Apa kau takkan pernah melupakanku?"

"Ya."

"Apa aku berhasil masuk ke dalam hatimu?"

.

.

"Kaa-san, akhirnya aku bertemu denganmu."

"Ini bukan tempatmu, nak. Kembalilah, dia sedang menunggumu."

"Kau sudah berjanji padaku, kenapa kau malah mengingkarinya? Aku tak ingin kehilangan orang yang kusayangi lagi, aku tak ingin kehilangan dirimu. Suki dayo."

.

.

"Aku disini untukmu. Aku janji."

"Aku tak ingin janjimu. Cukup buktikan padaku."

Kenapa susah sekali mengatakan kejujuran? Satu hal yang kuketahui, kau memainkan sandiwara yang hebat. Kau selalu tersenyum, membuktikan bahwa hidupmu selalu bahagia, kau menipu kami dengan tingkahmu. Tanpa ada orang lain yang tau kalau semua itu hanya pura-pura. Aku tau, setiap pertemuan ada perpisahan. Tapi kenapa aku harus bertemu denganmu yang akhirnya nanti kita dipisahkan? Lebih baik aku tak pernah bertemu denganmu. Kau yang telah berhasil mengobrak-abrik hidupku dengan segala tingkah lakumu. Kau yang telah mencuri hatiku dan tak mengembalikannya. Sebenarnya yang takbisa mempercayai orang lain itu siapa? Kau atau aku? Mengatakan semua baik-baik saja, nyatanya apa? Kau sedang mengalami kondisi yang sangat tidak baik. Lihat! Padahal kau suka sekali makan, tapi kenapa tubuhmu sangat kurus? Kau membohongiku, bagaimana aku menghapuskan perasaanku padamu? Kumohon, jangan buat aku takut. Bertahanlah! Setelah kau sadar nanti, aku janji takkan pernah melepaskanmu.


A/N : Hola '-'/ saya author newbie di sini. Chap ini saya buat pendek karna cuma prolog. Sebenernya saya ragu buat ngepublish cerita ini, karna saya sadar cerita ini jauh dari kata bagus. Jadi saran dan kritikan yang membangun sangat dibutuhkan. Btw, saya sudah buat chapter selanjutnya. So, keep or delete?

Review kalian semangat ku!\[^o^?]/

-Tats-

RnR?