Yaoi area
Be_Mine by : pcy-bee
ChanBaek
Chanyeol - Baekhyun
Sorry For Typo
Rate : T
.
.
.
.
Bugh! Bugh! Bugh!
Suara pukulan terdengar mengalun di sebuah gang sepi membelah kesunyian suasana malam. Membuat seorang namja tinggi yang baru saja pulang dari mini market dekat rumahnya berhenti melangkah kala telinga lebarnya menangkap suara gaduh tersebut. Mata bulat miliknya mengedar ke sekitar guna mencari sumber suara dan kemudian terpaku pada satu titik.
Di sana, tak jauh dari tempatnya berdiri sekarang atau lebih tepatnya di sebuah gang sempit dan gelap karena hanya ada satu lampu jalan yang menerangi, namja tinggi itu melihat ada dua sosok yang ia yakini sedang berkelahi.
" Sudah ku katakan aku tidak menerima penolakan, Byun!" yang lebih tinggi meneriaki yang lebih kecil, tangannya meremas kerah baju pemuda yang dia panggil Byun.
" Sudah ku katakan aku bukan gay, Jung!" yang lebih kecil menjawab tak mau kalah.
" Jadi kekasihku atau kau habis malam ini Byun Baekhyun!"
Alih-alih takut, yang di panggil Byun Baekhyun malah meludahi wajah si pengancam. " Jadi Kekasihmu? Mimpi saja sana Jung Daehyun."
Jawaban si mungil sukses membuat yang lebih tinggi semakin terbakar amarah.
Bugh! Bugh! Bugh!
Lagi...
Tubuh kecil itu kembali di hujani pukulan oleh yang lebih tinggi, meski sesekali terlihat yang lebih kecil menghidar dan beberapa kali membalas walaupun dengan kepayahan.
Serangan terus saja berlanjut, si penyerang kini tak hanya memukul namun juga mendorong tubuh mungil korbanya hingga jatuh tersungkur ke atas tanah. Tanpa basa basi yang lebih besar menindihnya dan terus saja melayangkan pukulan. Megabaikan kondisi pemuda Byun yang sudah babak belur sana-sini.
Sosok namja tinggi yang sedari tadi hanya memperhatikan itu akhirnya berjalan mendekati arena saat melihat si kecil sudah sangat terpojok. Tak tega juga jika harus di biarkan begitu saja melihat kondisi si mungil. Tangannya ia bawa untuk merogoh saku celana guna mengambil ponsel miliknya.
" Halo, kantor polisi?..." Jeda sebentar, mata si tinggi mengamati keadaan dua orang lainnya sebelum kembali mengeluarkan suara.
Sementara dua orang yang sedari tadi sibuk berkelahi menghentikan aksi mereka dan menoleh pada sumber suara saat mendengar seseorang yang sedang menghubungi polisi.
"...aku ingin melaporkan bahwa sedang ada perkelahian di sebuah gang dekat rumahku_"
Takut jikalau polisi benar-benar datang, maka pemuda Jung bangkit dari acara menindihnya dan melenggang pergi meninggalkan si korban. Tapi sebelum pergi, dia menyempatkan diri berpamitan pada korbannya. " Kau beruntung malam ini, Byun! Aku akan datang lagi untuk menghabisimu ! ingat itu baik-baik !"
Merasa keadaan sudah aman, sosok tinggi itu akhirnya memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku celana lalu berjalan mendekat ke arah si kecil yang masih terduduk lemah di tanah. Ia mengulurkan tangannya untuk membantu yang lebih kecil berdiri dari acara tersungkurnya, dan di sambut dengan baik oleh si kecil meski dengan wajah yang terlihat kesal.
" Kau baik-baik saja?" Sosok tinggi itu akhirnya membuka suara.
Yang di tanya hanya menatap si penanya dari atas sampai bawah. Mengamati segala sesuatu yang ada pada sosok tinggi itu. Lalu memutar bola matanya malas kala maniknya menangkap senyum lima jari dari si tinggi yang menurutnya memiliki telinga lebar itu.
" Mengapa kau menolongku? aku kan tak memintamu, aku bisa menangani si brengsek itu sendirian." si kecil yang di ketahui bernama Baekhyun itu meludah ke sisi tubuhnya karena merasa sudut bibirnya berdarah.
" Katakan itu pada seseorang yang baru saja di hajar sampai babak belur!" Si tinggi menyindir.
" Aish, Aku tak akan berterima kasih padamu karena aku tak memintamu menolongku." Baekhyun memandang kesal pada sosok di depannya yang masih saja mengenggam tangannya. Risih tentu saja, kenapa pemuda tiang itu tak juga melepaskan tangannya.
" Omong-omong lepaskan tangan kotormu ini, brengsek ! aku harus pergi sebelum polisi datang."
Pemuda lainnya ikut memandangi genggaman tangan mereka, lalu terkekeh kecil kala melihat Baekhyun yang sedang sibuk mengibaskan tangan agar genggaman mereka terlepas, meski sia-sia saja karena yang lebih tinggi terlalu kuat mengenggam tangan kecil itu.
" Polisi tak akan datang, karena aku hanya pura-pura menghubunginya tadi." Jeda sebentar, si tiang bertelinga lebar membawa maniknya untuk menatap pada manik indah Baekhyun yang juga sedang menatapnya. "_Dan aku juga tak butuh ucapan terima kasihmu, karena aku akan mengambilnya sendiri."
" Apa maks_" Pertanyaan Baekhyun terhenti saat bibirnya di bungkam sesuatu yang terasa lunak dan sedikit basah, membuatnya sontak membulatkan mata tak percaya. Si brengsek ini menciumnya! begitulah batin Baekhyun.
Sebenarnya itu bukan ciuman, lebih jelasnya hanya dua belah bibir yang saling menempel. Ya, hanya menempel dan hanya berlangsung beberapa detik saja.
Tapi mampu membuat Baekhyun mematung dan lupa bagaimana cara bernapas. Itu ciuman pertamanya,man. Dengan seorang namja maksudnya.
Sebrengsek apapun Baekhyun, demi celana dalam kakeknya yang bergambar pororo. Baekhyun yakin dia masih normal. Bahkan dia baru saja menolak pernyataan cinta dari seorang namja dan mengakibatkannya berada pada situasi sekarang ini.
Setelah dua bibir itu terlepas, si tinggi menatap pada sosok yang diam mematung. Jarinya terulur untuk mengusap bibir tipis yang baru saja ia nikmati. Manis, sangat manis...begitulah pikirnya.
" Anggap saja kita impas karena aku sudah mendapatkan ucapan terima kasih darimu. Jadi, senang bertemu denganmu BYUN BAEKHYUN!"
Sosok tinggi itu berjalan menjauhi si mungil, lalu mengambil kantong belanjaannya yang tadi sempat ia jatuhkan di jalan. Menyisakan Baekhyun yang berdiri seakan tak bernyawa di sebuah gang gelap.
1 detik
2 detik
3 detik
" YAAKKK ! ... MATI SAJA SANA, BAJINGAN!" Baekhyun berteriak setelah nyawanya berhasil kembali ke bumi. Kakinya di hentak-hentakkan ke tanah, tangannya menunjuk-nunjuk emosi pada sosok yang sudah mulai menghilang.
" Tunggu...apa tadi dia menyebut namaku?_YAAKKK!"
" Dia benar-benar mengemaskan." Sosok tinggi itu terkikik geli, ia masih dapat mendengar teriakan Baekhyun, bahkan ia juga mendengar si kecil itu terus mengumpatinya.
.
.
.
.
TBC
Pasti udah pada bisa nebak siapa si tinggi bertelinga lebar itu kan?
Jangan tanya kenapa pendek, karena ini konsepnya shortfic, oke :)
Anggap saja sebagai cemilan sambil nungguin Sky Of Love apdet. Semoga kalian suka teman ! kalau pada suka pasti aku lanjut...Jadi jangan lupa tinggalkan jejak ya...hehe
Bye,
