It's my turn to cry

By HitsuKiro16

Warning (s) : BxB, KaiSoo~! A little bit shown of some couple (s), Angst! A little bit of Kristal's apperance, Hurt/Comfort (maybe?), TYPO (s), isi cerita tidak terlalu bersambung dengan judulnya, newbie of Korean language and romaji of hangul, gomenasai. -.-"/, and i'm so sorry for the bad english, really, just want to try. :D

Couple (s) and Character : KAISOO, MEMBER OF EXO, HUNHAN, CHANBAEK, KRISTAO, SULAY, CHENMIN, KAISTAL (i hate this couple).

Genre : Angst, Hurt/Comfort

Small note : Sebelum masuk ke cerita! SELAMAT ULANG TAHUN BUAT KYUNGIE~! Tanggal 12 Januari kemarin! :D Ini buat peringatan ultahnya dia, mohon maaf kalau terlambat ya~! XD

-0-

Ini bukan pertama kalinya namja mungil itu harus melihat seorang Kim Jong In sedih hingga menangis memikirkan apa yang terjadi pada orang yang dia kasihi, Kristal. Kim Jong In kembali melelehkan air mata yang sudah bertahan terlalu lama di pelupuk matanya saat Kristal, perempuan yang ada di hati Kim Jong In, meninggalkannya ke luar negeri untuk waktu yang cukup lama.

Namja mungil itu yang merusak kesempatan Kim Jong In untuk menghentikan kepergian Kristal. Kembali ia menghancurkan kebahagiaan seseorang yang amat dikasihinya dengan perbuatan sia-sianya. Runtuh hatinya, saat mengingat kembali perbuatan jahatnya.

-Flashback-

"Bukankah aku sudah bilang padamu, hyung! Aku harus menemui Kristal, sekarang! Dia akan segera pergi dan jika aku tak menghentikannya, dia tak akan kembali bersamaku! Kau cukup menunggu di dorm saja! Tak perlu ikut!" namja berkulit tan tersebut menaikkan nada berbicaranya tinggi di depan Hyungnya yang berdiri diam di sebelahnya. Melihat jam tangan yang melekat di pergelangan tangan kirinya cepat, raut mukanya langsung berubah marah.

"Hyung! Pertengkaran ini membuang-buang waktu, hyung!" Kai, namja yang lebih tinggi tersebut menghentakkan suaranya keras.

Terbungkam kata-kata menyakitkan laki-laki di depannya, pemuda itu hanya menatap lantai dorm dengan takut-takut. Ia terlalu takut menatap namja didepannya yang sedang dalam keadaan agak tergesa-gesa itu. Mengangkat wajahnya perlahan, ia membuka mulutnya.

"Aku—takut dengan suara petir, Kai. Kau tahu aku tak bera—"

"Maka dari itu belajarlah untuk berani! Kau tak perlu ikut dan mencobalah untuk berani!" memotong perkataan Hyungnya, Kai segera melengos pergi dari situ, meninggalkan namja berkulit putih bersih itu terpatung tak bergeming.

Namun berisi keras untuk ikut, namja mungil itu menarik lengan Kim Jong In, menghentikan tubuh pemuda itu.

"Kumohon biarkan aku ikut! A-aku... takut... Kai..." tubuhnya bergetar saat suara gemuruh dari luar dorm terdengar begitu keras dan mengerikan baginya, membuat namja bermata bulat itu lemah. Tetap menunduk ketakutan, membuat namja berkulit tan itu mulai kehilangan kesabarannya dan melepaskan genggaman secara paksa dan kasar hingga pemuda yang lebih kecil darinya terbanting jatuh ke lantai dorm.

Kai merogoh saku mantelnya dan mengambil smartphonenya terburu-buru. Seketika kedua kelopak matanya terbuka lebar, irisnya membelalak, hentakan kaki yang begitu keras membuat namja yang terduduk di lantai tersebut kaget.

"Sial! Kau membuang waktuku, Do Kyung Soo! Dia sudah pergi!" pemuda tinggi tersebut segera memasukkan smartphonenya ke dalam sakunya kemudian berlari cepat ke luar dorm, meninggalkan sosok yang ketakutan di dalam dorm tersebut.

BRAK

Suara tertutupnya pintu dengan keras membuat namja mungil itu terlonjak, namun tak membuat kepalanya yang menunduk menengadah, malah tumpahan air mata jatuh mengiringi rasa sedihnya yang tak terkira rasanya.

Ia kembali disakiti oleh orang yang dahulu begitu dekat dengannya, yang sejak kedatangan yoeja cantik ke kehidupan Kim Jong In, membuat hubungan pemuda itu dengan sosok berkulit tan tadi merenggang. Memegangi celananya dengan erat, menahan dan meredam segala emosi yang mengalir ke dalam hatinya, dengan hati yang tegar, ia berbalik memunggungi pintu dorm, dan melangkah masuk ke dalam kamarnya.

"Uhh!" namja pemilik heart shape lips itu menutupi kedua telinganya rapat-rapat kala mendengar suara gemuruh yang begitu menakutinya. Semua member EXO tercerai berai ke segala penjuru kota bersama pasangannya masing-masing untuk menikmati malam minggunya, tak ada yang bisa menemaninya untuk mengurangi rasa takutnya pada petir yang menyambar-nyambar dengan mengerikan. Hujan sudah begitu derasnya, sehingga semua member EXO terjebak di tempat kencannya, sampai sekarang belum ada yang kembali. Sampai saat Kai mendapatkan telepon dari sosok yang dikasihinya, akan pergi untuk waktu yang cukup lama.

Ia segera bangkit dan masuk ke dalam kamarnya dan Kai. Ia naik ke tempat tidurnya di atas, kemudian menyingkap selimut tebalnya menutupi tubuhnya yang bergetar hebat akibat suara-suara gemuruh yang tak hentinya meramaikan pesta hujan dan angin. Ia memeluk tubuhnya sendiri di dalam lindungan selimutnya yang dingin. Menutupi telinganya dengan kedua tangannya yang mungil pula, bibirnya komat-kamit dengan agak keras, menyanyikan lagu yang ada di pikirannya sekarang, hanya untuk mengurangi suara petir yang menakutkannya.

Keadaan kamarnya terang, namun suasana hatinya tak terang, dan suara gemuruh masih mengumandangkan kejayaannya. Kyung Soo, pemuda manis itu, masih berusaha bernyanyi dengan cukup keras, berusaha menenangkan hatinya yang ketakutan akan gelap dan halilintar. Ia terus meracau, ia sangat takut, tapi tak ada yang bisa dia lakukan lagi selain menyanyi dan bersembunyi dari dunia, menarik boneka Pororo dalam pelukannya, begitu eratnya.

Ia ingin sekali menangis, tapi ia tak ingin dapat masalah yang akan membuat Kai diinterogasi oleh para Hyung member EXO. Ia menahan tangisannya mati-matian, sampai matanya semakin memerah dan hidungnya memerah. Namun, kembali ia mengingat kata-kata tajam Kai, dan juga kesendiriannya saat ini, ia menyerah dan melepaskan tangisannya dengan kikuknya. Isakannya perlahan mengalun dengan miris, bercampur rasa takut dan gelisah, memecah keheningan kamarnya dengan suara tangisannya yang sudah ia tahan sedari dulu.

"Aku tahu aku bukanlah orang yang bisa berdiri sendiri, bukan orang yang kuat sepertimu, Kai, yang tidak takut pada apapun..." racaunya perlahan.

Malam itu, ia terlelap dengan jejak air mata dan keadaan yang begitu kacau.

-end of Flashback-

"Kai, maafkan aku..." ujarnya pelan. Pemilik nama Kai tersebut mengalihkan perhatiannya dari jendela ruangan tersebut, menatap Kyung Soo yang memelas atas kesalahannya. Kai menatapnya tajam, air matanya masih turun akibat memikirkan betapa buruk nasibnya jika tak ada yeoja cantik itu di sisinya, namun wajah sadisnya menunjukkan betapa marahnya dia sekarang, betapa meluapnya emosi yang sudah ia simpan dalam-dalam di dalam hatinya.

"Kumohon, maafkan aku... Karena diriku, kau tak dapat menghentikan kepergian Kristal-ssi." Merasa sangat bersalah telah membuat Kai terlambat mencegah kepergian yeoja tersebut, Kyung Soo terus meracaukan kata maaf. Namun Kai masih memandang begitu tajam kearah Kyung Soo. Dia sudah begitu marah sampai ia ingin menendang sesuatu.

"Kau..." berhenti sejenak, Kai membuang rasa hormatnya pada Kyung Soo, membuka mulutnya,"kau benar-benar menghancurkan hidupku dan relasiku dengan Kristal." Dan itu rasanya seperti dilempar beribu-ribu batu melukai tubuh putih kecilnya.

"Ma—afkan aku... Kai..." ia menahan air matanya keluar, ia menggigit bibirnya. Kai merasa begitu marah saat ini, melihat orang tak berdaya di depannya hanya bisa menahan tangis dan menunduk merasa bersalah.

"Permintaan maafmu tak membuat dia kembali kemari." Kai menatap kursi di sebelahnya, kemudian setelah ia menghentakkan napasnya, ia menendang kursi itu keras hingga terpental tepat di sebelahnya, retakan kayunya menggores lengan Kyung Soo, membuat darah meluncur turun menghiasi lantai keramik putih dibawahnya.

Kai tak melihat akibat perbuatannya membuat Kyung Soo terluka, ia tak tahu bahwa tendangan tadi berdampak pada luka di lengan Kyung Soo. Kyung Soo hanya meringis terdiam, ia tak berani berbicara sama sekali, untuk mengerang kesakitanpun ia sanggup akibat rasa takutnya yang begitu besar terhadap Kai dibandingkan dengan menyakitkannya luka yang ia terima.

"Sudahlah, aku sudah begitu membencimu seperti ini. Aku terlalu kecewa padamu." Dan sukses, membuat mata memerah Kyung Soo semakin merah, perutnya sakit, rasanya ia ingin muntah. Kai pergi meninggalkannya terduduk di lantai. Ia sudah membuat Kai begitu marah, membuat Kai semakin membencinya. Kai masuk ke dalam kamarnya dan Kyung Soo, menghantam pintu tersebut dengan kerasnya hingga gema suaranya memenuhi lorong dorm tersebut.

Tak kurang dari lima menit namja mungil itu terdiam menahan segala sikap emosionalnya untuk meledak, menahan air matanya dengan segenap hatinya, memegangi lengan kanannya yang terkena goresan tajam kursi tadi, membuat tangan kanannya seperti tak bisa digerakkan.

Suara pintu dorm terbuka masih tak menyadarkan Kyung Soo dari lamunan menyakitkannya, ia masih terpatung diam. Luhan dan Sehun melepaskan sepatu mereka dan masuk ke dalam, menemukan namja kulit putih itu terdiam tak bergerak, terpaku di lantai dingin dengan hanya menggunakan lengan panjang dan celana panjangnya yang tak terlalu tebal di musim yang bersuhu rendah seperti ini.

"Eoh, Kyungie. Ada apa? Kau kena—" Luhan menyadari sesuatu terjadi pada Kyung Soo, namja mungil itu tak menyapanya sama sekali, terus menekan luka di lengan kanannya yang berdarah dengan tak hentinya.

"Kyung! Apa yang terjadi padamu!" melihat keadaan sekitarnya sejenak, kursi yang rusak dan keadaan Maknaenya yang seperti ini, ia menyentuh kedua bahu namja didepannya dengan kuat,"Kyung Soo! Apa yang terjadi padamu!" Luhan terlihat begitu panik, ia segera berteriak memanggil Sehun, kekasihnya untuk segera membawa kotak obat untuk membersihkan luka dan merawat Kyung Soo yang sampai saat ini masih bergetar dan tak mau berbicara sama sekali.

"Apa yang terjadi, Luhan?" Sehun datang dengan membawa kotak berwarna putih dan ember berisi air hangat, memberikannya pada Luhan yang duduk di sebelah Kyung Soo. Menerimanya, kemudian segera mengusap darah yang masih keluar dari luka goresan dalam tadi, kemudian menepuk pundak Kyung Soo pelan saat ia mengeluarkan botolan kecil berisi alkohol berkadar rendah.

"Kyung Soo-ah, tahan sebentar, ya. Ini akan sakit sedikit, pegang saja lenganku kalau kau tak bisa menahan sakitnya atau menangislah kalau itu terlalu menyakitkanmu." Luhan meneteskan alkohol tersebut sedikit demi sedikit saat melihat Kyung Soo mulai meringis kesakitan, air mata sudah bersiap jatuh di sudut matanya, namun ia masih berisi keras menahannya. Rasa sakit dari alkohol itu tak terkira bagi Kyung Soo, ia sudah menahannya sampai meremas lengan Luhan, membuat Luhan sedikit mengaduh, namun tak menghentikan kegiatannya untuk mengobati Kyung Soo. Menutup lukanya dengan kapas dan perekat luka, kemudian mengelus kepala Kyung Soo pelan.

"Ayo, kita duduk dulu di ruang makan. Akan kubuatkan coklat panas untukmu." Ujar Sehun lembut, ia tahu pasti terjadi sesuatu yang tak beres pada Kyung Soo. Sedari tadi ia tak menemukan Kai, apakah mungkin jika Kai dan Kyung Soo sedang bertengkar, itulah yang ada di pikiran Luhan dan Sehun setelah tak lama mereka sampai di ruang makan dan duduk terdiam di sana.

Kyung Soo hanya menggeleng-geleng lemah saat Luhan dan Sehun menanyakan keadaan Kyung Soo. Ia sama sekali tak mau berbicara, hanya menggelengkan kepalanya tanpa henti saat pertanyaan-pertanyaan bersirat khawatir ditujukan padanya. Luhan dan Sehun hanya bisa menghela napas berat. Bingung dengan kelakuan Maknaenya satu ini, entah kenapa selama setengah tahun ini sifat Kyung Soo agak berbeda dari biasanya.

-flashback-

"Ah, Kyung Soo, kenapa matamu memerah? Apa yang terjadi?" Luhan menemukan pukul 3 pagi Kyung Soo menyandarkan tubuhnya dengan selimut tebal di dalam pelukannya diatas meja, matanya sudah sangat memerah, namun terlihat kantong mata tebal hitam di bawah matanya yang agak tertutup karena kantuk menyerangnya. Tergelagap saat mendengar seseorang memanggilnya, membuatnya membelalakkan matanya, berusaha terlihat baik-baik saja.

"Ah, Luhan hyung. Aku, tidak bisa tidur... Jadi aku minum air putih kemudian duduk-duduk dulu di sini." Ujarnya sambil tersenyum polos. Melihat Hyung manis tersebut keluar dari kamarnya, Kyung Soo membulatkan matanya kemudian bertanya dengan membuka bibir cherrynya.

"Ah, Hyung, ada yang Hyung butuhkan? Perlu aku bantu?" Luhan tersadar dari lamunannya kemudian menatap namja mungil di depannya dan tersenyum.

"Aku terbangun karena ingin minum saja. Tiba-tiba rasanya tenggorokanku jadi tidak enak saat aku bangun, makanya aku kemari untuk minum." Sembari berbicara, dia berjalan mengambil gelas dan menyalakan keran air, mengisinya sampai setengah gelasnya, kemudian meneguknya cepat. Curi-curi, Luhan menatap Kyung Soo yang mengangguk-angguk mengantuk, wajahnya terlihat lelah sekali, kenapa dia tidak segera tidur? Itu yang ada di pikiran Luhan saat melihat wajah Kyung Soo yang sudah begitu mengantuk.

"Kyungie, cepatlah tidur, kau sudah seperti boneka yang ada di mobil-mobil." Tertawa ringan, membuat Kyung Soo agak malu saat kepergok mengantuk, namun ia terlihat enggan kembali ke kamarnya. Menggeleng pelan, ia tersenyum dengan sedikit aegyo, "Ahaha, iya, Hyung. Secepatnya aku akan tidur. Hanya ingin duduk-duduk sebentar lagi, saja~ Hyung cepat kembali dan tidur sebelum Sehun menyadari kalau kekasihnya pergi dari pelukannya." Ujarnya sambil tertawa berbisik, tak ingin membangunkan yang lainnya, membuat Luhan blushing karena dirinya ketahuan tidur satu ranjang dengan Sehun.

"Aish! Ya sudah, aku kembali ke dalam ya. Kamu juga cepat tidur." Namja yang lebih muda darinya tersebut tersenyum senang kemudian mengangguk imut.

"Ne, Hyung."

Luhan berjalan menjauh, namun saat ia merasa Kyung Soo sudah tidak memperhatikannya, ia mendelik kemudian melihat kegiatan Kyung Soo. Luhan kaget saat melihat Kyung Soo menangis terisak, ia meremas selimutnya kuat-kuat. Akhirnya setelah tak lama ia menangis seperti itu, ia tertidur di situ, dengan kedua tangan merengkuh selimut untuk menghangatkan tubuhnya dan kepalanya yang bersandar pada meja ruang makan.

"Apa yang terjadi padanya?"Luhan berniat menghampiri namja yang tertidur itu ketika ia mendengar suara pintu yang terbuka, Luhan segera berlari menutupi tubuhnya di belakang meja yang agak tinggi, hingga menurutnya tubuhnya tak terlihat dari sudut pandang pintu yang terbuka itu, ia melirik sedikit, dan setelah melihat suatu kejadian yang terlalu janggal namun begitu penting, ia menutup mulutnya, kaget.

Kai membawa seorang yeoja masuk ke dalam dorm, ke dalam kamarnya! Dan yang ia tahu wanita cantik itu adalah Kristal. Ia juga melihat Kai berciuman dengan Kristal di depan kamar tempat Kai dan Kyung Soo tidur. Jadi Kai berani melanggar aturan dengan diam-diam membawa Kristal ke dalam kamar, kemudian mengusir Kyung Soo keluar sampai ia puas bersama Kristal semalaman, kemudian membawa Kristal keluar saat pagi hampir menjelang, seolah-olah tidak terjadi apa-apa malam itu.

Ia bertekad untuk tetap menyembunyikan hal ini sementara, ia tak ingin membahayakan keduanya, bisa-bisa mereka dikeluarkan dari EXO jika sesuatu yang seberat itu tersebar ke seluruh member.

-end of Flashback-

Terdiam cukup lama, sepertinya Luhan mengingat sesuatu. Ia menoleh kearah Kyung Soo, kemudian membuka mulutnya perlahan, agak berhati-hati, "Apakah terjadi sesuatu padamu dan Kai? Apakah dia yang menyakitimu hingga seperti ini? Apakah dia ada masalah dengan Kristal-ssi lagi?" Kyung Soo tegang, begitu tepat sasaran perkataan Hyung manisnya, membuat Kyung Soo segera menggelengkan kepalanya dengan kuat, tak mau jika Kai disebut sebagai pengacau lagi akibat perbuatannya. Ini semua kesalahannya, bukan kesalahan Kai dan Kristal. Ini juga salahnya terlalu mencintai seseorang yang sudah punya kekasih, walaupun persahabatan mereka dan rasa cintanya pada Kai sudah muncul sejak sebelum Kai mengenal Kristal.

"Hah, ya sudah kau tidur saj—" melupakan sesuatu yang penting, Sehun menepuk kepalanya pelan, "Ah, kau bisa tidur dengan Luhan hari ini, aku akan tidur diranjang atas. Setidaknya kau nyaman jika bersama dengan Luhan hyung." Kyung Soo menunduk sedih, ia tak mungkin kembali ke kamarnya jika suasananya seperti ini, Kai yang marah besar padanya, dan dirinya sendiri yang menghancurkan hubungan sosok yang dikasihinya dengan pacarnya.

Luhan memberikan gelas berisi coklat hangat pada namja bertubuh kecil tersebut. menerimanya dengan sopan, ia meneguk sedikit coklat yang ternyata hangat tersebut, kembali meneguknya dengan tenang, kemudian menaruhnya di atas meja.

"Hyung, maafkan aku terlalu sering merepotkan kalian berdua. Maafkan aku." Menatap Luhan dan Sehun, Kyung Soo meminta maaf, merasa begitu bersalah dengan kedua sahabat dekatnya.

"Kau tak pernah merepotkan kami sebenarnya, Kyungie. Justru kami yang merepotkanmu dengan sikap kekanak-kanakan kami, kan. Tak perlu dipikirkan, kita sahabat, bukan? Kami akan selalu membantumu jika kau membutuhkan kami, Kyungie." Sehun menepuk pundak Kyung Soo dengan wajah yang bangga.

Ia benar-benar harus bersyukur atas kebaikan hati teman-temannya. Ia sangat bahagia mempunyai seseorang yang bisa begitu peduli padanya, dapat menemani di saat susah walaupun Kyung Soo sendiri masih tertutup pada mereka, belum bisa menceritakan semua rahasianya pada mereka. Namun sekali lagi, dia harus bersyukur karena sahabat-sahabatnya mempercayainya, suatu saat, di saat yang tepat, ia akan menceritakan semuanya, dan membangun kepercayaan yang tak akan pernah tergantikan lagi.

"Kau ingin tidur atau menunggu yang lain kembali?" Kyung Soo menoleh, kemudian membuka bibir cherrynya lembut, "Menunggu akan lebih baik." Luhan mengangguk senang, maknaenya masih bisa tersenyum seperti itu, setidaknya keadaannya tak terlalu buruk.

-KAISOO-

"Oh, jadi begitu. Baiklah, untuk beberapa hari kuperbolehkan mereka untuk berpisah kamar. Aku tahu Kai pasti tak akan bisa diajak untuk berkooperasi jika begini situasinya." Ujar Leader EXO saat sedang membicarakan masalah tukar kamar untuk sementara yang dibicarakan bersama dengan Luhan. Luhan begitu paham jika sudah saling diam seperti itu, mereka memang harus dipisahkan untuk sementara.

Tengah malam tersebut sudah sangat larut bagi Kyung Soo, ia tertidur dengan kepalanya menumpu diatas meja dilindungi dengan kedua tangannya. Kris yang sudah pulang beberapa menit yang lalu bersama Tao, segera menggendong namja mungil tersebut ke kamar Luhan dan Sehun setelah mendengar sedikit masalah Kai dan Kyung Soo.

Luhan terpaksa memberitahukan masalah Kai dan Kyung Soo kepada semua member EXO, karena ini juga menyangkut situasi mereka semua. Malam itu Luhan juga sudah mengadakan perjanjian dengan Chanyeol dan Chen untuk mengurusi masalah dapur bersama dengan Kyung Soo. Ia juga sudah meminta tolong pada Baekhyun dan Lay untuk menemani Kai berlatih jika moodnya sedang tidak bagus.

Xiumin mengelus-elus rambut Kyung Soo pelan, ia sudah tahu sejak lama maknaenya ini tersiksa dengan sikap Kai yang mulai berubah dengan kedatangan Kristal ke dalam kehidupan mereka, termasuk ke dalam kehidupan EXO. Tentu saja, sejak Kai dan Kristal berpacaran dibelakang publik, semua member EXO harus bahu membahu untuk menutupi itu. Namun semua member-pun juga paham, Kyung Soo juga mulai berubah, ia juga semakin pendiam semenjak Kai lebih mempedulikan pacarnya dibanding sahabatnya untuk kurun waktu yang lama. Seorang Hyung yang sangat peduli pada Maknaenya, itulah sosok Kyung Soo yang sebenarnya. Ia sangat sayang dengan Kai, namun saat mengetahui Kai berpacaran dengan Kristal, yeoja yang sangat cantik, terpaksa Kyung Soo harus membuang rasa suka itu demi kebahagiaan Kai.

"Kyungie-ah. Kau terlalu tegar. Kenapa kau tak menangis dan ceritakanlah pada kita semua, Hyung dan Maknaemu yang sangat peduli padamu. Jika kau seperti ini terus menerus, kondisi tubuhmu juga tidak akan baik." Xiumin kembali mengelus rambut namja mungil yang tertidur di atas ranjang Luhan.

Kris masuk ke dalam kamar Luhan bersama Tao dan Chen. Melihat Kyung Soo tertidur dengan memasang wajah sedih membuat Kris menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Tao dan Chen keluar dari kamar tersebut, melihat keadaan namja berkulit putih itu sudah menceloskan hati mereka, lebih baik mereka segera tidur. Besok mereka ada kegiatan dan latihan yang cukup berat.

-KAISOO-

Kyung Soo terlihat merintih-rintih kecil menahan rasa sakit pada lengan kanannya yang kemarin malam terluka cukup dalam hingga dia kekurangan darah cukup banyak, namun karena ia tidak mau ke rumah sakit untuk diobati, akhirnya pengobatan sederhana dilakukan oleh Lay. Dengan lengan panjang ia menutupi luka yang terbalut perban tersebut, supaya member lain tak tahu. Ia merasakan kram yang sangat membuatnya menderita, wajahnya jadi pucat karena menahan sakit dan tubuhnya tersebut sebenarnya terlalu lemah. Tanpa disadari, luka tersebut membuatnya jadi kekurangan darah tentunya.

Suho, leader EXO tersebut melihat Kyung Soo yang hanya bisa memaksakan dirinya supaya tak mengkhawatirkan yang lain, tapi ini sudah keterlaluan. Ia tak tahan jika salah satu kewajibannya untuk mengawasi jadi gagal, terlebih kesehatan member EXO sekarang lebih penting karena ia tak mau satu dari mereka sakit dan harus merawat dengan wajah sedih.

"Kyung Soo, kau harus menggerakkan tubuhmu lebih bersemangat lagi, jika kau memang sedang tidak enak badan segera masuk ke kamar dan istirahat," melihat namja mungil itu ingin memprotes, Suho segera meneruskan kalimatnya, "jika kau memang ingin latihan, lebih baik kau berusaha lebih serius. Atau kau bisa istirahat sehari dengan latihan menarimu, latihlah vokalmu bersama Luhan dan Chen serta Baekhyun." Membuat kedua bola mata besar milik Kyung Soo membulat. Betapa lucunya wajah Kyung Soo saat kebingungan seperti itu.

"Baiklah, Hyung. Maafkan aku karena mengganggu latihan kalian." Menunduk meminta maaf, Kyung Soo membalikkan tubuhnya dan menghampiri Luhan dan Chen yang sedang beristirahat di dekat kaca lebar untuk berlatih tari. Ia duduk di sebelah Luhan dan mengambil minum, membuka tutup botolnya dan meneguk isinya dengan agak cepat.

"Ah, Hyung, apakah aku tak salah memperhatikan, tapi wajah Kyung Soo terlihat agak pucat." Tao menarik lengan baju Kris, mata tajamnya meneliti tubuh mungil dari kejauhan. Dada Kyung Soo terlihat kembang kempis lebih cepat dari biasanya, secara tak wajar, keringatnya juga terlihat lebih banyak, padahal ia baru berlatih sebentar.

"Sepertinya begitu, suruh saja dia minum obat dan kemudian suruh dia tidur." Tao mengangguk, kemudian menghampiri Kyung Soo, menepuk punggungnya pelan. Ekspresi imutnya kembali muncul, namun Kris melihat Kyung Soo menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. Kris menghela napas berat, sudah bisa dipastikan bahwa kepala Kyung Soo itu sekeras batu, akan susah menyuruhnya kalau tidak memaksanya. Menggaruk kembali kepalanya yang tidak gatal, ia menghampiri Tao yang sedang memaksa Kyung Soo untuk menurutinya. Kris dengan sedikit tidak sabar segera menyeret Kyung Soo, sampai pemilik cherry lips itu berteriak menolak untuk dipaksa tidur dan tidak ikut berlatih.

"Hyung! Biarkan aku latihan! Kumohon! Aku tak akan bermain-main lagi! Aku akan lebih serius! Kumohon Hyung!" Kyung Soo memohon pada namja yang lebih tua darinya tersebut.

"Aku lebih memilih untuk mengurungmu di sini jika kau masih dalam keadaan tidak sehat dan kondisi seburuk itu. Kau membuat semua orang khawatir, Kyung Soo-ah." Mendengar kalimat tersebut dari bibir Hyung yang terkesan dingin itu, membuat Kyung Soo tertegun. Kyung Soo mengangkat wajah imutnya ke atas, membuat Kris menoleh padanya. Kyung Soo tersenyum memandang Kris.

"Hyung, terima kasih telah khawatir padaku. Aku baik-baik saja, kok. Aku hanya tak ingin merepotkan kalian saja. Kalau begitu, bagaimana jika aku membuat makan siang seusai kalian latihan, jadi kalian tak perlu menunggu terlalu lama." Kris mengangguk cepat. Ia lelah memaksa bocah mungil itu, terlalu sulit untuk ditundukkan dengan sifat keras kepalanya, dan wajah kelewat imut miliknya, membuatnya menyerah dan mengelus rambut namja di depannya.

"Baiklah, baiklah. Aku tahu kau begitu keras kepala. Sudah, hati-hati pokoknya. Jangan lakukan hal yang terlalu berbahaya di dapur." Kyung Soo mengangguk senang. Kemudian Kris segera keluar dan kembali berlatih dengan yang lain.

Kyung Soo segera pergi ke dapur, mempersiapkan bahan-bahan yang ingin digunakannya untuk membuat makan siang yang enak. Ia mengusap dahinya yang berkeringat dingin, punggung tangannya terlihat berkilat setelah mengusap dahinya, keringat yang dihasilkan tubuhnya lebih banyak dari biasanya. Dan warna kulit putihnya terlihat agak pucat, namun dia tak peduli, membuatkan makanan untuk teman-temannya di EXO sekarang lebih penting baginya. Ia akan membuatkan yang paling enak hari ini.

Mungkin, kali ini omelet akan memuaskan perut mereka. Segera Kyung Soo bergerak dengan cepat membuat masakan tersebut.

Tak lama, semua member EXO masuk ke dalam ruang makan saat mencium bau omelet yang menggoda selera mereka. Dengan senang mereka masuk ke dalam dapur, melihat Kyung Soo menggunakan apron hijaunya sedang membawa piring-piring yang diatasnya terlihat makanan yang terlihat begitu enak. Segera mereka menyerbu meja makan dan mengambil bagian mereka masing-masing, tak lupa berteriak senang mengucapkan terima kasih kepada Kyung Soo yang memasaknya.

Di meja tersisa 2 piring omelet, milik Kai dan milik Kyung Soo. Melihat Kai datang, Kyung Soo segera berlari ke dapur, menghindari Kai, ia takut jika Kai melihatnya, ia akan marah dan mood nya akan berubah jelek lagi. Kai berjalan dan mengambil piring bagiannya, kemudian membawanya ke ruang makan bersama dengan Hyungnya yang lain. Ikut bercanda dengan mereka, Kyung Soo hanya bisa memandangi dari dapur.

"Kalau itu bisa membuatnya bahagia, aku tak masalah berada di sini sendirian." Ujar namja mungil tersebut kemudian memakan bagiannya di dapur. Ia masih tidak bisa bertatap mata dengan Kai, ia merasa sangat bersalah, namun jika melihat mata elang milik Kai, perasaannya terasa seperti dicabik-cabik, pandangan Kai begitu menyiratkan benci yang dalam.

"Aku... tak boleh menangis..." Kyung Soo mengusap kelopak matanya. Seketika pusing menyerangnya, meremas kepalanya agak kuat, berusaha menghilangkan rasa sakitnya.

"Sepertinya aku benar-benar sakit." Kyung Soo tertawa pelan, mungkin rasa sakit ini sebagai hukuman pada dirinya yang telah menghancurkan kebahagiaan seseorang yang sangat dikasihinya. Ia memasukkan suapan nasi ke dalam mulutnya. Dia harus menjaga kesehatannya, 4 jam lagi dia harus segera bersiap untuk kegiatan selanjutnya.

-KAISOO-

"Semuanya sudah siap, kalau begitu ayo kita berangkat." Suho memimpin yang lainnya masuk ke dalam mobil. Kyung Soo duduk di depan. Di sebelah pengemudi mobil, yaitu Sehun. Kai duduk di belakang Kyung Soo tepat, bibir seksinya tertutup rapat, tak niat untuk berbicara banyak, ia hanya memejamkan matanya, berusaha untuk tidur. Kyung Soo yang mengetahui itu lewat kaca di depannya, kembali merasa bersalah. Ini salah namja mungil itu telah membuat Kai terlarut dalam kesedihannya, Kyung Soo menunduk sedih, rasa pedih di hatinya kembali muncul. Dia benar-benar harus meminta maaf kepada Kai sampai dia benar-benar memaafkannya.

Chanyeol, Baekhyun, dan Suho yang duduk di bangku paling belakang, meramaikan suasana di dalam mobil tersebut. dengan bermain happy song dan beberapa permainan lainnya yang dapat mereka lakukan di dalam mobil.

Selama perjalanan Kyung Soo memikirkan masalah tersebut, dan semakin dia berusaha memikirkan penyelesaian masalah tersebut dengan keras, kondisi tubuhnya jadi semakin tidak baik. Napasnya mulai memburu, keringatnya terus mengucur deras membuat rambutnya jadi basah. Sehun yang duduk di sebelahnya masih tidak menyadari kondisi Kyung Soo, ia masih berkonsentrasi pada kegiatan menyetirnya yang penting saat ini.

Kyung Soo mencoba untuk tidur sebentar, mungkin-mungkin rasa tidak enak pada tubuhnya akan sedikit berkurang. Memejamkan matanya rapat-rapat, sehingga pandangannya menjadi gelap. Tak lama setelah ia memejamkan matanya, ia terlelap ke dalam tidurnya.

1 jam berlalu. Sehun menengok ke belakang, semua orang di dalam mobil tersebut sudah terbangun dari tidur 1 jam mereka di dalam mobil. Sehun meregangkan tubuhnya dengan mengangkat kedua tangannya dan menjejalkannya dengan kuat ke langit. Suara tulang berderak keras, tanda pegal di tubuhnya karena menyetir 1 jam penuh. Menoleh ke samping, mendapati pemuda mungil di sampingnya masih menunduk tertidur, membuat Sehun tertawa senang. Saat ia hendak mengelus puncak kepala Kyung Soo untuk membangunkannya, justru suhu tubuh dari namja yang tertidur di sebelahnya tinggi sekali. Berkeringat deras, membuat tubuhnya jadi seperti orang selesai mandi.

"Oi, Do Kyung Soo hyung!" menepuk pundak namja mungil itu agak keras, supaya segera terbangun. Kelopak matanya terbuka dengan perlahan, menunjukkan iris hitam bulat yang sedikit memerah. Mengerjapkan kelopak matanya beberapa kali, menatap Sehun dengan ekspresi agak bingung.

"Kau sakit, Kyung Soo hyung. Tubuhmu panas sekali." Kyung Soo membulatkan mata besarnya, ia tak tahu jika ternyata dia sakit. Ia mencoba duduk dengan tegak, namun kepalanya malah terasa sakit.

"Aku akan panggilkan Luhan hyung. Kau tunggu di sini sebentar, ya." Kyung Soo mengangguk, entah mengapa dengan adanya Luhan dia agak tenang. Dia menengok ke belakang, Baekhyun, Chanyeol dan Suho sudah tidak ada, namun, sosok sadis yang memandangnya tajam masih berada di dalam mobil, hanya berduaan dengannya, Kyung Soo yang terasa sangat tidak enak dengan situasi ini segera membuka pintu mobil kemudian melangkah keluar, namun, tubuhnya mendadak terasa lemas sekali, sehingga dia ambruk, beruntung Luhan yang sudah berada di dekatnya segera berlari dan menangkap tubuh Kyung Soo yang nyaris membentur tanah.

"Astaga, Kyungie. Cepat panggilkan Suho—" perkataannya berhenti ketika namja mungil di pelukannya meremas tangannya sehingga Luhan menatapnya, Kyung Soo menggeleng, ia tak mau merepotkan yang lainnya.

"Ahhh! Baiklah! Aku tau kerlalu keras kepala! Aku akan menyuruh Baekhyun untuk menemanimu!" Luhan dibantu Sehun memapah Kyung Soo ke dalam.

TBC of KAISOO's fanfic

NOTE FROM AUTHOR : Note : Hah... susah juga ternyata bikin fic yang saya masih kurang tahu sifatnya, jadi terpaksa merubah sedikit karakternya dari yang aslinya. Ini pertama kalinya Hitsu bikin fanfic ada bahasa koreanya (Cuma namja doang, sih. Wkwkwk) tapi ini juga pengalaman pertama Hitsu. Ya udah, pokoknya Hitsu coba dulu sebisanya. -.-"

Oh, ya. Saya butuh bantuan, mohon direview juga penggunaan bahasanya dan EYDnya, ya. Saya butuh bantuan buat perbaikan perihal tersebut. Mohon bantuannya.

Maaf ya jika saya banyak merepotkan. Jadi, singkat saja. Mohon review ya. Saya bakalan lanjutin kalau ada reviewnya. Ahahaha.

Minna, Arigato.

HitsuKiro that love cute people~ XD Love cute UKE! XD