[iKON|All OTP]||iKON Familys|Prolog..[series]
Tittle : iKON Familys - Prologue
Author : Rae
Genre : Family, MPREG, Yaoi, BoyXBoy, Romance, and Others
Rated : T, G, K
Cast : iKON's (my) OTP, iKON members, Monsta X's I.M, OC
Length : Chaptered-Series
Summary : "Bagaimana jadinya jika para ayah-ayah iKON mengurus anak-anaknya tanpa sang istri? B.I, Bobby, Junhoe, bagaimanakah hari-hari mereka dengan anak-anaknya? Lalu kemanakah perginya Jinhwan, Donghyuk, dan Yunhyeong selaku istri dan ibu?
Author's Note : Yoohooooo~~~~~~~ Saya suenangggggg pakee buangettttttt!^^...tahun 2015 adalah tahun ter-begitulah(?) dalam sejarah perK-POPan(?) saya. Sehun dapet part panjang di LMR, BTS yang sukses bikin tanda tanya besar lewat I NEED U sm Prologue, VIXX+BTOB comeback, Leo jadi sering senyum ^^, B.A.P sidang sm TS dan Luhan+Kris mediasi, GTD*nama grup saya* changed their members, Monsta X sama iKON debut, dan yang paling bikin bahagia adalah...B.A.P bakalan COMEBACK! Yeayyyyy\(^^)/. Oke, ini terlalu panjang -_- ff ini adalah ff iKON pertama saya, dan langsung ngangkat unsur mpreg, hehe...ini sebagai ucapan selamat untuk lahirnya anak pak YG alias iKON. Ini ff terinspirasi akibat usulan temen sejawat saya yang tiba-tiba ngomong kayak di summary, jadilah ff ini lahir ^^. Btw, ini dibikin sambil dengerin Rythym Ta, aneh lagi kan -_-. Oke, cuap-cuap saya terlalu panjang, padahal ini masih prolog. Oke, silahkan menikmati ff abal-abal ini. Enjoy it and Review juseyo~~~
TYPO(s), YAOI, DON'T LIKE DON'T READ, RnR PLEASE ^^
.
.
.
Prologue#
BRUK.
"Hiks...hiks...ummaaaaa~~!"
Jinhwan menaruh mangkuk yang dipegangnya dan berlari menuju namja kecil berambut coklat gelap yang tengah tengkurap diatas tanah. Berjongkok dan membantunya berdiri dan membersihkan debu disekitar pakaian sang putra.
"Cup..cup...sudah ne? Changkyun tidak boleh nangis, nanti Appa marah. Sudah ne?" Jinhwan menghapus air mata dipipi sang putra.
"Hiks...hiks...sakit umma...hiks..." Changkyun, bocah itu, masih saja menangis dan mengucek-ucek mata sipitnya. Hati Jinhwan ikut menangis melihat sang putra yang nampak kesakitan.
"Jinan umma, Changkyun kenapa?" Seorang yeoja kecil berambut hitam sepunggung dan seorang namja tembam mendatangi Jinhwan dan Changkyun.
"Ani, Changkyun hanya terjatuh tadi. Changkyun tidak apa-apa." Jinhwan tersenyum menatap dua orang bocah manis didepannya.
"Wae geurae?" seorang namja tampan tiba-tiba berdiri disamping Jinhwan.
"Hiks...appa~~" Changkyun merentangkan kedua lengannya yang disambut baik oleh namja tampan didepannya.
"I.M kenapa eoh?" tanya namja tampan yang dipanggil 'appa' tadi oleh Changkyun. Ia menepuk pelan punggung sang putra yang sesenggukan.
"Hiks...I.M tadi jatuh...hiks...sakit appa..."
"Eowh...cup-cup ne? Berhenti menangis sayang~, tidak malu dilihat Hyung dan Noona-mu eoh?"
Changkyun semakin mengeratkan pelukannya pada leher namja tampan yang menggendongnya.
"Hanbin appa...apa Changkyun akan baik-baik saja?"
Hanbin, namja tampan yang tengah menggendong Changkyun itu menatap yeoja kecil dan namja kecil yang berdiri dihadapannya.
"Ne, Changkyun baik-baik saja. Kalian tidak usah khawatir, ia hanya butuh beberapa 'obat penenang' kok'"
Jinhwan mendelik mendengar ucapan yang keluar dari mulut Hanbin. Beberapa obat penenang katanya? Uh, Jinhwan tau benar obat apa yang dimaksud ayah dari anaknya itu.
"Ja, sekarang Hyemi dan Chanu kembali ke Dongie umma dan Yunhyeong umma ne? Jinan umma dan Hanbin appa mau membeli obat dulu untuk Changkyun." Jinhwan mengusap bergantian surai beda warna dari dua bocah yang mengangguk paham akan perkataannya.
"Changkyun jangan menangis ya...nanti tidak bisa main lagi sama Chanu dan Noona."
Setelahnya, dua bocah beda jenis kelamin itu beranjak meninggalkan Jinhwan bersama Hanbin dan Changkyun.
"Hyung, I.M tadi kenapa?" Hanbin mulai bertanya. Ia masih setia menggendong Changkyun.
"Dia tersandung dan terjatuh. Ayo kita cari obat merah dan plester, aku yakin lututnya terluka." Jinhwan menarik lengan Hanbin yang menganggur dan menyeretnya menyusuri pertokoan kecil disekitar Hangang Park. Guna mencari obat untuk sang putra.
Setelah lima menit berkeliling, keluarga kecil itu akhirnya berhasil mendapatkan obat untuk Changkyun dan telah selesai mengobati luka pada lutut dan siku bocah 5 tahun itu.
"I.M mau es krim?" Hanbin menunjuk kedai eskrim yang terletak tak jauh dari mereka. I.M alias Changkyun mengikuti arah telunjuk sang ayah. Mata sipitnya berbinar.
"Ne. I.M mau eskrim yang badut appa. Tiga ne? Hyemi Noona satu dan Chanu Hyung juga satu." I.M tresenyum penuh semangat.
"Ne, ne...appa akan belikan untuk semuanya." Hanbin dengan Changkyun yang masih digendongannya berjalan menuju kedai eskrim itu. Dan Jinhwan hanya menghela nafas, memilih mengikuti kemauan dua orang dengan rupa hampir sama itu.
.
.
.
.Prologue#
.
.
.
"I.M bagaimana hyung? Ia tidak terluka parah kan?" Pertanyaan Yunhyeong lah yang menjadi penyambut kembalinya Hanbin dan Jinhwan ketempat mereka berkumpul.
"Dia baik-baik saja. Hanya sedikit luka pada lutut dan sikunya." Jinhwan mendudukkan pantatnya pada karpet dan merentangkan kedua lengannya pada Hanbin. Berniat mengambil alih Changkyun.
"Umma, Yunhyeong umma, Chanu hyung dan Hyemi noona dimana? Changkyun punya eskrim untuk mereka."
Yunhyeong mengusap sayang surai coklat Changkyun. Bocah ini begitu menggemaskan seperti ibunya, pikirnya.
"Mereka sedang bermain dengan June appa dan Bobby appa. I.M ingin main juga?" Pertanyaan Yunhyeong dijawab anggukan antusias oleh Changkyun.
"Baiklah. I.M pergi menyusul Hyemi noona dan Chanu hyung dengan appa ne?" Hanbin membantu anaknya berdiri dan menggandeng lengannya menuju tempat dimana dua ayah muda tengah bermain dengan buah hati masing-masing.
"Hati-hati Han! Changkyun baru saja terjatuh!" Jinhwan hanya bisa memandang cemas suami dan anaknya yang hanya melambaikan tangan mereka guna memastikan mereka akan mematuhi ucapannya.
"Huft...inilah yang membuatku tidak tega meninggalkan Chanu dengan Junhoe, hyung..." Yunhyeong memandang lesu anak dan suaminya disana.
"Chanu masih kecil dan dia sangat aktif. Dan kau tahu sendiri kan hyung, si raksasa itu seperti apa?" Yunhyeong berucap dengan wajah sedikit terlipat mengingat bagaimana sifat suaminya.
"Kadang aku benar-benar ingin memukul kepalanya saking tidak pekanya ia!"
Perkataan Yunhyeong barusan sukses membuat Jinhwan tertawa kecil. Ia tahu benar kehidupan rumah tangga adik kelasnya dan adik kelas Hanbin itu. Song Yunhyeong yang sangat cerewet dipadukan dengan seorang Goo Junhoe yang minim ekspresi dan acuh pada sekitarnya. Kalian sendiri pasti juga bisa membayangkan bagaiman jadinya kan?
"Hah! Aku harus apa Hyung untuk memastikan Chanwoo-ku aman bersama orang sialan yang sayangnya adalah bapakknya itu?" Yunhyeong mengusap kasar wajahnya. Ia benar-benar bingung dan frustasi saat ini.
"Hm..." Jinhwan terlihat berpikir.
"Apa iya kita harus menitipkan Chanu pada Bobby?" Dan usulan Jinhwan barusan menimbulkan tatapan malas dari seorang Song Yunhyeong.
"Hyung tau kan, Hyemi itu benar-benar hyper...mana mungkin Bobby mengasuh dua anak hyper sekaligus? Aku yakin Donghyuk tidak akan rela."
Jinhwan kembali tertawa, kali ini lebih keras.
"Oke, sepertinya kau memang harus membiarkan Chanu dengan ayahnya untuk masalah kali ini. Hahahaha..." Kalimat Jinhwan barusan sukses membuatnya dilempar kentang goreng oleh Yunhyeong.
"Hah...mendengarmu mengkhawatirkan Chanu yang akan berdua saja dengan Junhoe, membuatku juga memikirkan Changkyun. Bagaimana jadinya mereka berdua saat kutinggal nanti ya?" Jinhwan memandang tiga orang namja dewasa dan tiga anak kecil dengan tinggi yang hampir sama disana.
Yunhyeong mengikuti arah pandang Jinhwan, "Setidaknya Hanbin masih bisa mengusrus I.M dengan baik, hyung. Tidak seperti June..." Yunhyeong terlihat sangat cemas akan nasib anaknya nanti.
"Kurasa yah...begitulah... Eung- ngomong-ngomong dimana Donghyuk? Sejak aku kembali tadi, ia belum juga muncul." Jinhwan mengedarkan pandangannya mencari sosok cantik sang adik sepupu.
"Donghyuk pergi ke toko aksesoris untuk membelikan Hyemi bandana baru. Katanya itu untuk merayu anaknya agar mau ia tinggal berdua dengan ayahnya besok."
Mulut Jinhwan membulat paham mendengar jawaban Yunhyeong.
"Kurasa...Donghyuk yang paling beruntung di antara kita, Yunhyeong-ah.." Jinhwan menatap Yunhyeong yang juga balas menatapnya. Keduanya sama-sama berpikir bagaimana hidup anak-anak mereka tanpa ibu mereka untuk beberapa hari kedepan. Hanya bersama ayah masing-masing saja. Bagaimana ya?
.
.
.
.
TBC
.
.
.
Yoohooooo~~~ Prologue nya selesai. Chapt.1 juga udah selesei, tinggal aplut, hehe..^^. Sudahlah, saya tidak akan ngomong apa-apa lagi, soalnya udah dijelasin di A.N diatas tadi. Baiklah, terimaksih buat yang sudah baca, *kasih dedek Chanu*. See you next chapter~~ *bow bareng iKON*, RnR please~~~
Gamsa~~~~ 3
Rae#
