Annyeong,, MiNa balik lagi bawa FF Kyumin. Lagi-lagi Mpreg, coz MiNa pecinta Mpreg yang sangat akut. Hehe.. Semoga suka ^^
Chapter 1
"Kyuhyun awaas!"
Sungmin melihat sebuah mobil melaju kencang ke arah Kyuhyun yang sedang menyebrang. Namun sayangnya Kyuhyun tak mendengar teriakan Sungmin yang memang terlalu lembut itu. Menyadari bahwa tak ada respon sama sekali dari Kyuhyun, Sungmin pun berlari dan mendorong tubuh Kyuhyun menjauh dari jalan.
BRAAKK!
Suara naas itu pun pun terjadi. Sebuah sedan mewah menabrak tubuh Sungmin hingga terpental sejauh 3 meter dari tempatnya semula. Kyuhyun yang melihat kejadian itu pun berteriak histeris.
"Min hyung!"
Kyuhyun berlari menghampiri tubuh Sungmin yang terkapar di jalan. Wajahnya bersimbah darah dan tubuhnya tidak berkutik sama sekali. Matanya pun terpejam. Kyuhyun menangis sambil memeluk tubuh Sungmin.
Kau bodoh Cho Kyuhyun. Kau lihat betapa besar pengorbanan Sungmin untukmu, tapi kau malah menolak perjodohan dengannya.
"Umma, appa.. Jika Sungmin hyung sembuh, aku berjanji akan menikahinya." Dengan berat hati Kyuhyun pun mengucapkan kalimatnya itu.
"Kenapa! Apa karena menyesal? Kau ingin balas budi karena ia telah menyelamatkan nyawamu!" Mr. Cho menghardik anaknya yang tidak tahu diri itu.
"Mianhae, appa.." Kyuhyun menunduk, tidak berani menatap mata sangar appanya.
"Kyuhyun-ah, mianhae.. umma tidak bermaksud menjadikanmu seorang gay. Sungmin sangat mencintaimu. Umma dan appa hanya ingin membalas budi orang tua Sungmin, agar ia bahagia di surga karena melihat anaknya bahagia bersamamu." Mrs. Cho pun terus menangis tak karuan. Ia sangat takut Sungmin tidak bisa diselamatkan sama seperti orang tuanya.
Mereka bertiga kini berada di luar kamar rawat Sungmin. Sungmin masih kritis. Di tubuhnya masih terpasang berbagai macam alat rumah sakit yang dapat membantunya tetap bernafas.
Sejak kematian orang tuanya, Sungmin di bawa ke rumah Kyuhyun untuk tinggal di sana. Dahulu, orangtua Sungmin adalah orang yang telah membantu membesarkan nama keluarga Cho. Keluarga Cho tidak akan menjadi seperti sekarang tanpa bantuan keluarga Lee. Kehidupan mereka bahkan bisa dibilang tidak layak sama sekali. Tapi keluarga Lee memberinya tempat tinggal dan pekerjaan yang layak hingga bisa seperti ini. Kini keluarga Cho melanjutkan salah satu dari sekian banyak usaha keluarga Lee yang memang dipercayakan kepadanya.
Enam tahun yang lalu, tepatnya saat usia Sungmin 17 tahun dan Kyunyun 15 tahun, umma dan appa Sungmin meninggal akibat kecelakaan pesawat saat akan pulang ke korea dari urusannya berbisnis di luar negeri. Namun naas, pesawat yang ditumpanginya tidak mampu mendarat dengan sempurna hingga terjadilah kecelakaan yang memakan korban semua penumpang dan awak pesawat.
Sungmin memang tidak sebatang kara. Ia masih memiliki keluarga di kampung halamannya, Gyeonggi, Seoul. Namun, ia diajak untuk tinggal bersama keluarga Cho karena ingin membalas jasa keluarga Lee. Dan Sungmin tidak menolaknya.
Lama tinggal di rumah Kyuhyun, membuat Sungmin merasakan bahwa ada yang spesial di hatinya terhadap Kyuhyun. Ia mencintai namja tampan itu. Namja yang akhir-akhir ini mengisi kehidupannya. Hubungan mereka pun cukup baik, layaknya seorang hyung dan dongsaeng. Hingga di suatu hari, umma Kyuhyun memergoki Sungmin sedang memandangi Kyuhyun yang sedang tidur di kamarnya. Kecurigaan itu pun muncul.
Mrs. Cho mendatangi kamar Sungmin dan menanyakan mengenai hal yang ia takutkan kemarin. Dan Sungmin mengakuinya. Ia lalu meminta maaf dan memutuskan untuk pergi dari rumah itu, tapi Mrs. Cho malah mencegahnya.
Mrs. Cho menceritakan semua pada suaminya. Awalnya mereka memang kaget, tapi mereka harus berbuat apa lagi. Hingga mereka sepakat untuk menjodohkan Kyuhyun dengan Sungmin sebagai balas budi kepada keluarga Lee.
Sungmin sudah mulai membuka matanya. Ini membuat kelurga Cho menjadi sedikit lega, termasuk Cho Kyuhyun.
"Sungmin-ah, cepatlah sembuh. Kami menunggu kehadiranmu di rumah." Mrs. Cho mengajak Sungmin berbicara dan Sungmin pun bisa melebarkan bibirnya untuk tersenyum. Kyuhyun yang ada di situ justru tidak bisa berkata apa-apa. Semenjak ia tahu akan dijodohkan, ia sedikit menjauh dari Sungmin.
Sungmin memang belum tahu rencana perjodohan itu, sehingga ia sedikit bingung dengan sikap Kyuhyun akhir-akhir ini. Ia beranggapan bahwa ia telah berbuat salah yang telah membuat Kyuhyun membencinya.
Mrs. Cho pergi ke luar kamar rawat Sungmin untuk menemui dokter dan menanyakan perkembangan Sungmin. Kini hanya ada Kyuhyun dan Sungmin yang sedang terbaring di ranjangnya. Kyuhyun pun mendekati ranjang Sungmin. Dengan susah payah ia memulai pertanyaanya.
"Mengapa hyung menyelamatkanku?" pertanyaan itu terlontar dari mulut Kyuhyun.
"Gwaenchana Kyuhyunie.." Sungmin tersenyum. Meskipun sulit, ia tetap memaksa untuk menjawab pertanyaan Kyuhyun. Hanya itu percakapan mereka berdua. Kyuhyun tidak tahu harus berkata apa lagi, sedangkan Sungmin tidak bisa banyak bicara karena masih mengenakan masker oksigen di hidungnya. Padahal ia banyak sekali pertanyaan yang ingin ia ungkapkan pada Kyuhyun yang akhir-akhir ini menjauhinya.
Sungmin sudah kembali ke rumah Keluarga Cho. Setelah memakan waktu selama tiga bulan untuk memulihkan keadaannya di rumah sakit. Kecelakaan itu tidak merusak tubuh Sungmin. Hanya saja, kepalanya mengalami luka yang cukup berat. Jadi ia diharuskan untuk mengontrol perkembangannya ke dokter sebulan sekali.
"Beristirahatlah hyung, kau masih lemah." Mendengar itu Sungmin sangat gembira. Setidaknya Kyu masih memperhatikannya.
"Sungmin-ah, paman dan bibi akan menjodohkanmu dengan Kyuhyun." Setelah Kyuhyun setuju untuk menikah dengan Sungmin. Mrs. Cho memutuskan untuk memberitahu Sungmin. Ia mengajak Sungmin bicara di ruang tamu bertiga dengan Mr. Cho tapi tanpa Kyuhyun.
"Apa maksud paman dan bibi?" Sungmin seperti tidak percaya mendengar ucapan yang sudah dianggap sebagai ummanya sendiri.
"Kami sudah memikirkannya, Min. Kau tidak perlu khawatir karena Kyuhyun sudah setuju. Persiapkanlah dirimu untuk menjadi seorang Cho Sungmin." Mr. Cho ikut bicara dan tersenyum kepada Sungmin yang tidak disangka akan menjadi menantunya kelak.
"Tidak bisa. Aku memang mencintai Kyuhyun. Tapi aku tidak mengharap balasan cinta darinya. Kyuhyun punya kekasih. Aku tidak mau menyakiti perasaan orang lain karena telah merebut kekasihnya." Jujur, Sungmin memang berharap dicintai oleh Kyuhyun. Kata-katanya barusan adalah bohong. Tapi ia juga tidak mau egois. Sungmin menunduk, kini ia sadar sikap Kyuhyun yang dingin belakangan ini ialah karena perjodohan ini.
"Kau akan tetap menikah dengan Kyuhyun. Ini sudah keputusan kami. Kalian berdua tidak bisa menolaknya. Karena kami yakin, kalian berdua akan bahagia jika bersama." Mr. Cho berucap dengan tegas. Keputusannya tidak bisa disanggah lagi.
"Kyuhyun-ah, apa aku membuatmu jijik?" Sungmin memberanikan diir bertanya pada Kyuhyun.
"Ani hyung. Hanya saja aku sedikit kaget." Tutur Kyuhyun dengan datar.
"Aku akan pergi dari rumah ini. Kau tidak perlu khawatir lagi. Berbahagialah bersama Victoria. Meskipun paman dan bibi menentang, setidaknya ada aku yang mendukung kalian."
DEGG
Kenapa mendengar perkataan Sungmin barusan jantungnya jadi berdebar? Seperti ada perasaan tidak rela jika hyungnya itu pergi dari sisinya.
Sungmin berlalu meninggalkan Kyuhyun dan memasuki kamarnya untuk segera berkemas. Ia sudah berencana untuk pergi tanpa pamit pada keluarga Cho terlebih dahulu. Karena jika pamit, mereka pasti akan mencegahnya. Bagi keluarga Cho, kebahagiaan Sungmin adalah segalanya. Tapi akankah ia bahagia jika menikah dengan Kyuhyun? Bahkan Kyuhyun saja tidak mencintainya.
Pagi ini, Umma dan appa Kyuhyun tidak melihat Sungmin sama sekali. Biasanya ia tidak pernah sekalipun telat untuk sarapan di meja makan. Bahkan ia selalu membantu Mrs. Cho memasak sarapan pagi.
"Kyuhyun-ah, apa kau sudah melihat Sungmin?" tanya Mrs. Cho pada anaknya.
"Belum umma, mungkin masih tidur. Ia kan baru saja sembuh, mungkin kepalanya merasa pusing lagi." Jawab Kyuhyun seadanya. Padahal ia sendiri merasa khawatir pada hyung angkatnya itu.
Selesai sarapan, Kyuhyun langsung naik ke lantai dua menuju ke kamar Sungmin. Ia mengetok pintunya beberapa kali tapi tidak ada yang membuka. Mungkinkah ia memang masih tidur?
"Hyung, bangunlah.. ini aku kyuhyun. Apa kau merasa sakit lagi?" Kyuhyun bertanya di balik pintu. Tak ada jawaban sama sekali. Ia memutar kenop pintu di depannya dan ternyata memang tidak tidak dikunci. Kyuhyun masuk ke dalam dan mendapati ranjang Sungmin yang kosong dan sangat rapi. Seperti tak tersentuh semalaman.
Kyuhyun mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kamar. Tak ada Sungmin di balkon kamarnya, ia pun beralih ke pintu kamar mandi yang memang tersedia di kamarnya itu. Tak ada suara gemericik air sedikitpun. Ia membuka pintu kamar mandi dan lagi-lagi tak ada Sungmin di dalamnya.
"Hyung, kau kemana?" Kyuhyun bergumam pelan.
Kyuhyun tertarik pada boneka bunny pink besar milik Sungmin yang berdiri tegak di pojok ruangan. Namun ada yang lebih menarik lagi. Di lengan boneka itu, terdapat secarik kertas yang tertempel. Seakan-akan memang boneka itu sedang memegang sebuah surat. Kyuhyun berjalan mendekat dan mengambil kertas tersebut lalu membacanya.
Annyeong Paman, Bibi..
Saat kalian membaca surat ini, mungkin aku sudah pergi. Maafkan aku karena telah membuat kalian kecewa. Terima kasih atas kasih sayang yang telah paman dan bibi berikan padaku. Aku tidak akan pernah melupakannya.
Kalian pasti tahu alasanku pergi. Aku memang mencintai Kyuhyun. Tapi aku menolak menikah dengannya. Aku hanya ingin Kyuhyun bahagia bersama yeoja yang dicintainya. Jika bersamaku ia mungkin tak akan bahagia. Begitu pula dengan diriku. Jangan pernah berpikir untuk terus membalas jasa orangtuaku. Karena aku tahu, umma dan appa pasti membantu kalian dengan ikhlas.
Paman, Bibi..
Satu permintaan dariku. Restuilah hubungan Kyuhyun dengan Victoria. Aku sedikit berpikir mengapa paman dan bibi tidak menyukai Victoria padahal jelas sekali Kyuhyun bahagia bersamanya. Kenapa paman dan bibi justru menyuruh Kyuhyun untuk menikahiku. Ini tidak adil bagi Kyuhyun..
Maafkan aku sudah lancang pada kalian. Terima kasih untuk cinta yang telah paman dan bibi berikan padaku. Aku mencintai kalian. Dan sampaikan salamku pada Cho Kyuhyun.
Annyeong,
Lee Sungmin.
Sedetik kemudian Kyuhyun meremas surat itu. Tanpa terasa air matanya mengalir turun. Ia memang tidak mencintai Sungmin, tapi ia juga tidak ingin Sungmin pergi. Ia pikir Sungmin bercanda atas apa yang dibicarakan denganya kemarin bahwa ia akan pergi. Ya Tuhan, ia merasa menjadi orang yang paling bersalah saat ini.
Kyuhyun berlari kebawah dan menyerahkan sepucuk surat dari Sungmin pada orang tuanya. Kedua orang tua Kyuhyun pun sangat kaget setelah membaca isi surat itu. Ia benar-benar tak habis pikir bahwa Sungmin akan melakukan hal ini. Sejenak mereka berpikir tentang tempat yang dituju Sungmin saat ini.
"Apakah Sungmin pergi ke Gyeonggi, tempat bibi Lee tinggal?" Gumam Mrs. Cho pelan. Namun masih bisa terdengar oleh suami dan anaknya.
"Umma, bagaimana jika kita mencarinya kesana?" tanya Kyuhyun tiba-tiba. Rupanya ia sedikit khawatir pada keadaan hyungnya yang baru saja sembuh dari sakitnya itu. Biar bagaimanapun, kecelakaan itu juga terjadi karena Sungmin menyelamatkan nyawanya.
"Tidak. Biarkan saja ia pergi." Tegas Mr. Cho lantang.
"Sungmin sudah besar. Ini sudah menjadi keputusannya, dan kita harus menghargai itu. Mungkin dengan tinggal jauh dari sini, ia bisa sedikit demi sedikit melupakan Kyuhyun." Tutur Mr. Cho lagi.
"Kyuhyun-ah, berterima kasihlah pada Sungmin. Appa mengijinkanmu menikahi Victoria."
"Yeobo! Apa yang kau katakan?" Teriak Mrs. Cho tidak terima.
"Aku memang tidak tahu betul siapa Victoria. Tapi naluri seorang ibu tidak pernah salah. Victoria tidak pantas untuk anak kita." Mrs. Cho mencoba membuka pikiran suaminya.
"Umma, kenapa kau selalu berkata seperti itu? Vic orang yang baik. Dia sederhana, dia sangat perhatian padaku. Tidak seperti yang selama ini umma pikirkan." Tentu saja Kyuhyun membela yeojachingunya itu, ia tidak rela jika kekasihnya dijelek-jelekkan oleh orang lain terlebih itu ibunya sendiri.
"Kyuhyun benar. Kita belum mengenal lebih dalam sosok Victoria. Ia hanya main ke rumah ini sekali saja. Bagaimana kau bisa menilai ia baik atau tidak untuk Kyuhyun." Mr. Cho pun menenangkan suasana hati istrinya.
"Tapi ini perasaan seorang ibu. Aku tahu mana yang baik untuk anakku. Aku lebih suka Kyuhyun menikah dengan Sungmin daripada dengan yeoja itu. Aku bahkan rela tidak mendapat keturunan dari kyuhyun, daripada harus mendapat keturunan dari yeoja itu." Mrs. Cho melangkah meninggalkan sepasang ayah dan anak yang sedang tepaku di ruang keluarga mereka.
.
.
.
TBC
