"Peeeennnccuuuurrriiiiii!" Teriakan itu terdengar jelas di keheningan malam, Yunho yang berjalan pulang setelah shift jaganya di pos polisi bersiap untuk menghadang pencuri yang berlari tepat ke arahnya. Meskipun waktu bertugasnya telah selesai bukan berarti pekerjaannya sebagai polisi yang berkewajiban membantu warga juga selesai.

"Berhenti disana!" Meski sudah Yunho peringati pencuri itu tetap berlari ke arahnya bahkan dia mempercepat larinya.

Ketika sang pencuri berniat menerjang ke arahnya Yunho meraih kerah baju lelaki itu dan membantingnya dalam satu gerakan cepat. Sambil memegangi kedua tangan lelaki yang sudah terbaring terlungkup di lantai, Yunho meraih benda yang sepertinya merupakan barang yang dicuri. Polisi tampan dengan rambut cokelat dan mata menyerupai musang itu kehilangan kata-kata saat menyadari benda yang dicuri merupakan celana dalam.

"ITU MILIKKU!" tiba-tiba saja celana dalam itu menghilang dari tangannya dan berpindah ke tangan seorang pemuda cantik yang memiliki sepasang mata bulat besar, rambut pemuda itu berwarna hitam sangat kontras dengan kulitnya yang putih.

Dengan wajah yang berhias semburat merah, pemuda cantik itu berlari secepat kilat meninggalkan sang polisi tampan bersama pencuri celana dalamnya.

"Itu barang bukti…" Yunho hanya bisa menatap punggung si pemuda cantik yang membuatnya bingung bagaimana caranya untuk menangkap pencuri yang sedang dia tahan tanpa barang bukti dan saksi.