Naruto © Masashi Kishimoto

Chapter 1: The Cuzers?

Fic ini punya Orrree-sama (KitsuneKyuubi)

Rate: T/K

Genre: Humor/Family/Romance(?)/Crime

Pair: Itakyuu (Utama), SasuNaru, NejiGaa, n the others pairing

Warning: Typo, BL, Garing, ide aneh. Bisa menyebabkan kejang-kejang, epilepsi, muntah dan impotensi—*author dibekep

Main Character:

Itachi Uchiha: 26 tahun

Namikaze Kyuubi: 20 tahun

Sabaku No Gaara: 19 tahun

Hachibi No Killerbee: 27 tahun

Uzumaki Menma: 19 tahun

Uzumaki Nagato : 20 tahun

Namikaze Naruto: 19 tahun

Uchiha Sasuke: 23 tahun

Note: Holla~ Ni fic ane yang kedua setelah "Merah-Hitam Itakyuu"—n yang minta sekuelnya tu fic, ane sedang usahakan—. Jadi, bisa dibilang ane masih pemula dalam dunia tulis-menulis, n SUMPAH! ANE GA TAU CARA PM-PM-AN DI FIC N BALAS REVIEW!. N setelah ane browsing sana-sini ane udah lumayan mengerti-itu juga salah satu penghambat update fic-. Ni fic udah kelar dari bulan tiga kemaren, ane ngerjainnya bareng pas praktek lapangan tapi kudu berjamur di laptop ane karena tugas kuliah n ujian n praktek macam-macam yang sumpah! Ane kagak tidur berhari-hari*Kok malah curhat?. Sekarang, ane udah libur! Cihuy,,, Oke, ni fic pake bahasa sono, yang ane juga kurang mengerti, jadi jika ada yang kurang nyambung, mohon dimaklumi. O, ya, ni fic ITAKYUU, oke, ITAKYUU, jika ada yang tidak suka pair ini, tekan tombol back saja. Farewell, selamat membaca minna!


BUK! BUK! BUK! PLAK!

Suara-suara pukulan menggema disebuah gang sempit dikegelapan malam. Seorang pemuda dengan brutalnya menghajar sekelompok orang yang bertampang sangar, mungkin preman yang berkuasa di wilayah tersebut-. Ditangannya terdapat tongkat besi panjang yang terus ia hantamkan pada orang-orang dihadapannya.

"Rasain loe semua! Mati! Mati!" dengan kejamnya sang pemuda menendang-nendang para preman itu meskipun tiga dari lima diantara mereka sudah tidak sadarkan diri.

"FU*K OFF KALIAN!" gelegar suara pemuda berambut merah tersebut membuat dua preman yang masih sadarkan diri segera menyeret tiga orang temannya yang lain yang telah terkapar. Mereka lari tunggang langgang dengan luka yang menghiasi tubuh masing-masing dan darah yang menetes-netes.

"Cuih, dasar mulut besar!"

"A-ano, arigatou tuan..." suara bergetar diujung gang membuat pemuda tersebut menoleh.

"Anda tidak apa-apa nona?" sang pemuda berjongkok dihadapan seorang wanita yang pakaiannya robek pada bagian bahu dan dada, membuat wanita tersebut terus-terusan menutupi bagian depan tubuhnya. Mengerti, sang pemuda pahlawan melepaskan jubahnya dan memberikannya pada wanita muda tersebut.

"Pakailah dan segera pergi dari sini. Tempat ini berbahaya. Diujung jalan ini ada halte, lima belas menit lagi busnya bakalan tiba"

Pemuda itu menaikkan topengnya hingga ke atas kepala, menutupi rambut merahnya yang tersembul keluar akibat perkelahian tadi, sehingga wajahnya tertutupi semuanya, menyisakan matanya yang berwarna merah terang. Efek pantulan bulan, bikin mata sang pemuda seperti mata rubah.

"Te-terimakasih sekali lagi tuan...hiks. Saya tidak akan pernah melupakan hari ini" dengan sesegukan dan gemetaran, wanita tersebut membungkuk dalam-dalam dan segera pergi dari hadapan sang pemuda dengan langkah terseok. Pemuda berambut merah tersebut menatap punggung sang wanita sebentar dan segera berbalik dan berjongkok. Sedetik kemudian bagian bawah sepatu pemuda tersebut menebal dan bergerigi.

'Tak! Tap! Tap!'

Sang pemuda melempar tongkat besinya begitu saja kemudian melompat dan berayun dari beranda apartemen gedung disamping kanannya menuju ke atas gedung tersebut.

Tap! Lompatan terakhir yang dibuat si pemuda sebelum dirinya berputar dan mendarat mulus disamping tower air yang berjejer-jejer.

"Hmph...loe masih saja sok pamer Kyuubi" suara seseorang yang duduk dibawah bayangan tower terdengar, bersamaan dengan munculnya tiga orang pria lain dihadapan sang pemuda yang bernama Kyuubi tersebut.

"Tutup mulutmu Nagato! Gue masih lebih baik dari kalian yang hanya menjadi penonton"

Nagato terkekeh mendengar komentar Kyuubi.

"Kyuu, jadi sebenarnya ngapain lu ngebuat kami kumpul malam ini?" pemuda berambut hitam dengan kulit pucat susu dan bola mata yang bulat mengambil posisi duduk dihadapan Kyuubi n menyerahkan jubah baru pada Kyuubi.

" O~ o~ o~ Yo, Kyuubi-kun, wassup bro? Apakah kita akan menjalankan misi baru? Yeah!" Suara rapper menggema. Pelakunya adalah pria kekar dengan kacamata merah dan fashion super nyentrik. Apa-apan memakai kacamata di malam hari? Warna merah pula? Emang ada gerhana bulan ya?

"Hachibi-kun. Jangan berisik!" teguran datang dari seorang pemuda yang memiliki rambut merah tua dan mata jade-tanpa alis- serta fashion merah hitam yang kelihatan keren.

"Yo~ Yo~ Gaara-un. Lama tidak bersua! Ou~ Yeah!" Hachibi menyahut tetap dengan rappernya, membuat dahi Sang pemuda mata panda berdenyut pelan.

"Ne, Nagato! Menma! Hachibi! Gaara!" Kyuubi memanggil ke-empat temannya dengan keras, membuat dahi Gaara makin berkedut kesal.

"Heh, diem nggak lu Kitsune. Orang-orang bakal melek ngedengar teriakan lu!" Gaara, sang pemuda keren tanpa alis, datang sebagai pahlawan kemalaman bagi teman-temannya. Kyuubi nyengir kuda, tanpa penyesalan.

"He..he.. maaf Gaa-chan. Sebenarnya begini..." tangan Kyuubi bergerak-gerak ke depan, memanggil empat sekawannya untuk mepet-mepet. Cepat-cepat mereka segera melingkar duduk dihadapan sang ketua-Kyuubi-.

"Gini,,, kita bakal dapet agensi bro. Ada perusahaan yang nawarin kita jadi agensi dan bekerja dibawah koordinir mereka. Katanya, si boss ini udah lama cari-cari kita and karena kita non-aktif selama setaun terakhir, jadi dia kesulitan nyari info kita guys. N kalo kita bekerja dibawah perintah mereka, otomatis sistem kendali kita mereka yang atur"

Bengong...

Ke-empat teman Kyuubi yang rada-rada sableng itu masih stay cool dalam artian lola dan pada pemahaman lambat merespon apa yang baru disampaikan ketua mereka.

"HUAPA!? SERIUS LOE!?" Nagato yang pertama kali konek langsung muncrat-muncrat, ngebuat Gaara yang kedua konek langsung mengibaskan tangan dengan tampang 'iuwh, jijik'-nya dengan pose penjual ikan yang sok jijik dengan air ikan.

"Biasa aja kali!" Gaara ikutan nyembur-nyembur juga.

"Tapi Kyuubi. Agensi apa yang menawari kita? Dan apakah mereka mengetahui identitas kita?" Menma, anak sholeh dan rajin ngaji*plak*, ma-maksudnya anak paling diam dan sopan menatap Kyuubi, berusaha membaca situasi. Maklum, si doi punya isnting yang wuidih, peramal aja kalah bro.

"Red Moon. Aliansi yang kata bokap gue didirikan oleh empat klan besar di Jepang. Uchiha, Uzumaki, Hyuuga, and Akasuna. Mereka ngebuat ni grup sebagai alat untuk 'menetralkan' hambatan yang mengganggu jalan mereka, n gue pikir lu pada tau jika mereka udah tau identitas kita-kita" Kyuubi bisik-bisik n matanya menyipit penuh waspada, takut jika ada pencuri dengar yang lagi 'kerja, ngerekam omongan mereka.

"Oh, Red Moon. Gue mah tau tu grup sialan" Nagato mengunyah permen karet yang doi ambil dari saku jeansnya, kelihatan jelas kalau Nagato nggak suka dengan grup yang lagi mereka omongin.

"Sialan?" Menma membeo kata-kata Nagato.

"Iya. Sialan banget tu grup setan" Nagato sekarang mirip ama setan yang barusan ia sebutin, mata berkilat penuh dendam, gigi gemelutuk, n tangan doi terkepal erat, nahan marah. Membuat suasana jadi hening, Menma n Hachibi yang lagi bahas sesuatu sampe langsung diam karena aura-aura kemarah menguar dari tubuh Nagato.

Semua anak buah Kyuubi dan termasuk si boss pada merhatiin si rambut merah dan mata violet, meminta kejelasan.

"Lu punya dendam apa pada Red Moon Naga-chan?" Kyuubi nanya dengan penuh rasa ingin tahu, - ingin tau rahasia orang-.

"Cuih!" Nagato ngeludah n ngebuang permen karet yang lagi dikunyahnya, lalu menatap wajah-wajah didepannya dengan tampang, 'kena loe'.

"Puh, Wa ha..ha..ha..Kena loe semua! Gue punya dendam visual. A, ha..ha..ha" Nagato ngangak dan nunjuk-nunjuk wajah teman-temannya yang udah pada sweatdrop semua. Lupa jika sifat Nagato yang rada-rada jahil. Kyuubi dan Menma saling tatap, lalu mereka berdua buang muka hampir secara bersamaan. Dua pemuda merah-hitam tersebut pada tau jika Nagato emang punya masalah dengan grup yang sedang mereka bicarain, namun si Nagato malah ngibul buat ngelak dari teman-temannya.

'awas loe Nagato, ntar gue wawancarai loe secara tersendiri' Kyuubi membatin, sambil mikir enaknya pake cara apa buat si Nagato itu buka mulut.

"So? Gimana guys? Apa kalian semua pada terima nih penawaran?" Kyuubi menyampaikan pertanyaan final, ngebuat semua pada mikir. Mikir keras sampe si mata panda pun ngerutin alisnya, padahal doi nggak punya!

"Yo~ Yo~ Kyuubi-kun. Ore-sama terserah Kyuubi-kun saja~. Keputusan boss ore-sama ikutin!" Hachibi yang sedari tadi diam-diam angkat bicara, lalu Gaara ikut ngangguk juga.

"Kami percaya pada keputusan loe Kyuubi. Loe kan ketua geng 'The Cuzers'" Menma mengakhiri masa galaunya dengan keputusan final. Fix jika, Kyuubi akan ikut kerjasama dengan agensi Red Moon atau tidak, Menma anak baik dan rajin menabung akan mengikuti intruksi ketua.

"Gue juga akan hormat pada keputusan Loe Kyuu, kita-kita percaya jika loe ngebuat keputusan tu pasti mempertimbangkan banyak hal, baik-buruk n macem-macem. So, ketua, keputusanmu?" telak, asli. Perkataan Gaara nancep, dalam lagi. Ketahuan, para kacung-kacung tidak bertanggung jawab ini aslinya mau lari dari amanat jika ada apa-apa. Dasar licik! Kyuubi ngedumel dalam hati.

Kyuubi diam. Lama, si bos yang rambutnya rada-rada mirip boy ben yang tenar saat ini nunduk n telunjuknya doi putar-putar di lantai kotor yang menjadi alas mereka duduk. Hobby Kyuubi jika ingin memutuskan sesuatu yang penting, seperti pada situasi genting saat ini.

"Oke, gue butuh waktu. Ntar besok dikampus baru gue kasih keputusan final. Tapi, jika loe semua punya ide jika ini akan buruk nantinya, maka dengan otomatis gue akan nolak kerjasama ini. Bubar!"

Kyuubi berdiri n mengibaskan tangan kanannya. Ngebuat semua anak buahnya berdiri n ngangguk hormat pada si boss. Menma, Gaara, Hachibi,Nagato, n si boss Sendiri, Kyuubi, saling tatap-menatap, kemudian serempak anggota yang tergabung dalam geng The Cuzers menganggukkan kepala, siap untuk misi berikutnya yang menanti mereka.

KitsuneKyuubi

Universitas Kyoto, 08:30

Universitas Kyoto. Salah satu Universitas favorit di Jepang. Memiliki 18 Fakultas dan berdiri kokoh di lahan seluas 279 h. Buset, ini perumahan atau kebun binatang? Mana sebagian lahannya hijau lagi. Oke, abaikan deskripsi diatas. Karena tokoh utama kita-Pemuda sok keren berambut merah- sedang melaju menuju Fakultasnya, -Fakultas Tehnik- menggunakan motor besar. Karena terlalu besar, motor Kyuubi hampir menggesek mobil yang hendak disalipnya. Ngebuat sang pengendara mobil yang hampir naas mengeluarkan kepalanya dari kaca mobil n memaki-maki Kyuubi. Doi hanya melambaikan tangannya-tanda maaf.

'Habislah gue'

Usut punya usut, mobil klasik yang udah mau sekarat itu milik dekan Fakultas Kyuubi sendiri. Alhasil, Kyuubi ngeluarin senjata andalan motornya –jet angin- dan melesat dengan kecepatan tinggi. Ngebuat daun-daunan pada beterbangan dengan indahnya. Sampai di depan fakultasnya, doi langsung ngerem badai n melaju seperti biasanya.

"Hish, gue perlu nambah air lagi nih" Kyuubi misuh-misuh karena persediaan airnya berkurang. Akibat jet angin tadi. Well, motor Kyuubi sedikit lebih besar dibanding motor biasa karena si empunya udah nambahin mesin-mesin n peralatan pendukung yang aneh bin ajaib. Jet angin tadi salah satu contohnya. Si doi menggunakan mesin yang memanfaatkan kekuatan air dan merubahnya menjadi tekanan sehingga menimbulkan dorongan yang sangat kuat. Memang airnya tidak kebuang Cuma-Cuma setelah digunakan, tetapi berkurang tiga per empat dari ukuran semula. N si boss kita ini selalu tidak ingin senjata andalannya tidak lagi menjadi 'senjata andalan' jika sedang berada dalam situasi gawat darurat. Emang itu kan gunanya senjata andalan?

Kyuubi markir motornya n doi pasang alarm buat jaga-jaga meskipun motor Kyuubi tahan api, peluru, hujan, badai, gempa, dll. Tidak percaya? Bukti tak bergerak didokumentasikan oleh Menma si anak rajin. Doi ngerekam aksi Kyuubi yang ninggalin motornya di tempat penampungan mobil bekas. Saat itu Kyuubi baru merampungkan anti tekanan pada motornya, n doi memberikan mandat bagi Menma untuk ngerekam uji coba tersebut. Diiringi suara merdu Gaara, n Nagato yang lupa jika bumi memiliki oksigen, motor Kyuubi sehat wal-afiyat hanya dengan goresan pada stripnya, malah, alat berat yang mencoba menggepengkan motor Kyuubi jadi retak dengan bunyi mesin tua yang menyedihkan n mesin tersebut langsung mati. Terpaksa, Kyuubi harus menanggung perbaikan alat tersebut n ngebungkam mulut operatornya-meskipun si operator udah takut duluan dengan itu motor sakti mandaruga-.

"Yo, Kyuu. Pagi!" Kyuubi menggeser diri, ngebuat Nagato langsung nyrusuk tiang bendera di hadapannya. Si mata panda hanya menutup sebelah matanya ngedengar bunyi 'DUNG!' keras, lalu mengangguk pada bos mereka.

"Hm, pagi" Kyuubi menyahut pelan n jalan bereng Gaara menuju gedung kuliah. Nagato masih terkapar di bawah tiang bendera, misuh-misuh ngomong 'Gaa-chan, sungguh tega dirimu~'n semacamnya, membuatnya ditonton mahasiswa n dosen yang lalu lalang.

"Jadi, request gue kemaren lu ada komen ga? N?" Kyuubi ngawalin obrolan mereka saat dua pemuda berambut merah tersebut udah berada dalam kelas yang belum ramai. Wajar saja, kuliah mereka setengah jam lagi. Kedua pemuda tersebut bisa dikategorikan pemuda rajin emang-lupakan Nagato yang benar-benar seperti preman-.

"Apa?" Gaara pura-pura ngebuka diktatnya n mengabaikan tangan Kyuubi yang terjulur padanya.

"Heh. Kayak gue ngga tau aja apa yang loe lakuin tadi malam. Mana? N jangan pura-pura sibuk Panda, tu diktat bukan milik loe juga" Kyuubi tetap bersikukuh menyodorkan tangannya. Gaara meremas diktat yang serius, dia pun tidak tau apa isinya. Epidemiologi Klinik? Apa itu? Ada kuliah seperti itu ya di Fakultas Tehnik? Gaara mendumel jengkel karena diktat titipan tersebut.

'Awas loe Naruto!' Gaara berencana mendatangi Fakultas Kedokteran buat memutilasi sepupu pirangnya tersebut. Gara-gara diktat sialan loe ni, gue nggak bisa ngelak'.

"Cih. Gue baru sampe 50% Kyuu. Informan kita itu Menma. Loe minta aja ma dia nanti, dia pasti udah rampung semua" Meskipun begitu, Gaara tetap nyodorin tab-nya buat Kyuubi yang diterima doi dengan mata berbinar. Serius, Gaara lumayan hebat mencari informasi.

"Sankyuu na~. N dhedhek gue bilang dia nitip sesuatu buat gue. Mana?" n sebuah diktat kuning lumayan tebal dilempar Gaara. Ngebuat Kyuubi ngangak badai melihat wajah Gaara memerah dan bibirnya mendesis berbahaya.

"Mati aja loe Kitsune!" Gaara ngamuk n ngelempar apa saja yang digenggamnya –menyusul diktat malang tadi—. Kebetulan botol air mineral punya Nagato, n doi menghentakkan kaki keluar ruangan, pergi mencari Menma. Kyuubi ketawa setan n nangkap botol yang dilempar Gaara.

"Wow, lumayan juga" Kyuubi mengibas-ngibas tangannya, lemparan Gaara lumayan keras juga.

Setelah menyelamatkan botol air mineral n diktat adek tercintanya, Kyuubi segera menyalakan tab Gaara untuk melihat informasi yang telah berhasil didapat pemilik tab. Kyuubi cengar-cengir saat melihat foto pemuda berambut panjang yang menjadi background wallpaper tab Gaara.

"Che. Diam-diam stalker loe ya?" Kyuubi menyeringai. Tapi seringai doi langsung pudar tidak lama kemudian. Kyuubi menggeser layar tab yang digenggamnya, berpindah ke halaman berikutnya lalu berikutnya. Terkadang, Kyuubi mengetuk layar untuk memperbesar gambar atau terdiam pada sebuah halaman dengan cukup lama. Informasi ini yang akan menjadi patokan evaluasi mereka. Organisasi Red Moon seperti apa, n tujuannya seperti apa. Kyuubi harus tau. Apakah posisi mereka nanti berbahaya ataukah seperti apa? Serius bergabung atau tidak? Kyuubi perlu informasi apapun saat ini untuk memutuskan.

DEG!

'Orang ini...'

Iris merah Kyuubi menajam dan bertambah bulat beberapa mili, sebuah foto pria rambut panjang dan berpakaian serba hitam terpampang dilayar tab yang doi lagi mainin. Wajah pria tersebut tertutup topeng sampai atas bibirnya-menyisakan mulut dan dagu-, baju yang dipakainya adalah jubah tanpa lengan sehingga mempertontonkan bisepnya yang bertato dua spiral berlawanan arah. Kyuubi tidak pernah melupakan pria ini, kapten mafia dunia bawah tanah, Akatsuki...

"Karasu..." desisan berbahaya datang dari arah belakang Kyuubi, ngebuat doi cepat-cepat menggeser layar tabnya untuk kembali ke layar home.

Kyuubi balik, n terpampanglah wajah setan Nagato. Iris merah Kyuubi dan iris ungu Nagato beradu pandang dengan sengit, sehingga ruangan kuliah mereka mendadak jadi dingin.

"Serius Nagato, kalo loe keberatan gue bakal nolak kerjasama ini" Kyuubi memutuskan kontak mata mereka dan menghela nafas, lalu menatap Nagato datar. Yang dipandangi malah ngebuang muka n berlalu.

"Sebenarnya, gue malah bakalan senang jika loe nerima aja Kyuu. Gue juga sadar ko, gue ngga bisa terus-terusan terpaku pada masa lalu" Nagato duduk di kursinya n ngejawab tanpa melihat ke belakang. Tangan doi menggaruk kepalanya yang tidak gatal, nguap, lalu tidur pulas dimeja, ditambah bunyi 'zzz' yang mengganggu kedamaian.

"Jangan bercanda loe! Jika loe kenapa-napa nantinya gue juga yang bakalan susah" Kyuubi ngedumel n nendang ujung kursi Nagato, ngebuat si mata ungu itu mendadak melek lagi.

"GAAHHH! Bisa nggak sih loe pake hati Kyuu? Gue ngga tidur semalam baka!" Nagato ngamuk-ngamuk n nyembur si bos.

"Masalah buat gue? Lo mati suri tadi malam juga gue ngga ada hubungannya sedikit pun" Kyuubi malah acuh tak acuh.

Tak!

Persimpangan segitiga muncul didahi Nagato.

"Loe itu ya..." Nagato bersiap-siap untuk menghajar boss mereka. Peduli setan dengan level Kyuubi yang kuat gila n menguasai berbagai aliran bela diri. Bahkan aliran sesat pun Kyuubi kuasai (?).

"Gue udah janji Nagato. Gue akan bertanggung jawab apapun yang terjadi. So, jalanin hidup loe untuk sekarang ini. Gue..."

Kyuubi nunduk pelan. Sekelebat bayangan dirinya mengintrogasi Nagato semalam muncul. Ngebuat Kyuubi merasakan sakit yang pernah menghampirinya beberapa tahun lalu. Nagato yang melihat ekspresi sakit itu mengurungkan niatnya. Tak bisa dipungkiri, masing-masing dari mereka memiliki masalalu yang gelap. Bahkan untuk orang sekalem Menma. Nagato memang tidak mengetahui secara pasti masalalu tersebut, namun ia bisa merasakannya.

"Cih. Jangan buat wajah menyedihkan begitu atau gue geser posisi loe sebagai ketua"

Kyuubi tersentak, sedetik kemudian doi tersenyum tulus. Ala pemimpin bijak. Cie~

"...Gue nggak akan ngebiarin orang-orang disekeliling gue terluka"

Ucapnya dengan jelas dan yakin. Nagato mencibir kemudian kembali ngelipat tangan buat sandaran kepala di meja. Doi menelungkupkan kepala dan pura-pura tidur. Padahal, pikirannya udah menjalar kemana-mana. Kyuubi yang melihat hal itu menghela nafas dan memejamkan matanya.

'yosh, dengan ini. Gue udah membuat keputusan final. The Cuzers akan bekerja dibawah komando Red Moon dan membentuk aliansi'

TBC

fiuh...satu fic yang lagi dalam proses. maap minna. ane mau panjangin wordx, tapi pas ane cek kuota, berakhir besok. jadi ane upload saat ini. so, yang mau bercuap-cuap, silahkan ya...

oh, ya. Itachi belum muncul disini~, jadi Kyuu-sayang, tunggu sememu yang cetar membahana badai itu ya?

bye~ bye~

sampai jumpa dilain waktu.

ane usahain cepat-cepat lanjut kok...