That Nasty Alien
By Jeon Anna
Vkook/Taekook
Rating-nya M. cuman buat jaga2 aja. (authornya masih polos #jangandipercaya)
Selamat membaca. tak suka tak apa, silahkan kabur sebelum menyesal. :)
Chapter 1
Jeon Jungkook adalah seorang pemuda yang memiliki wajah yang tampan, wajah itu begitu sempurna, walaupun tampan, tapi kata cantik mungkin lebih tepat untuk Jeon Jungkook. Sosoknya sangatlah mengagumkan, begitu sempurna dan menggoda. Jungkook pemuda yang sempurna luar dalam, seperti malaikat, begitu indah. Tidak akan ada yang bisa menolak pesona seorang Jeon Jungkook, semua orang mengakui itu.
Rambutnya sehitam kedua bola matanya, begitu kelam dan seolah menarikmu kedalam kegelapan tak berujung jika kau melihat kedalamnya. Hidungnya mancung dan bibirnya sewarna plum yang baru merekah, sangat menggoda. Tubuhnya tinggi dan sempurna, perut yang rata dan sedikit six pack. Siapa yang bisa mengabaikan Jungkook? Tidak ada.
Tak hanya itu, Jungkook pemuda yang jenius, sangat jenius. Memiliki segudang bakat dan siswa yang berprestasi. Siapapun akan iri akan kesempurnaan yang di miliki oleh Jungkook. Tidak hanya bisa memikat wanita, Jungkook bahkan membuat laki-laki tertarik padanya. Ya, Jeon Jungkook seorang yang cukup menarik, dan sangat menantang untuk di taklukan.
Oleh karena itu, laki-laki itu begitu terkenal seantero sekolah. Dikatakan orang yang populer, memang iya, tapi Jungkook tidak pernah menginginkannya. Dia lebih suka jika diabaikan saja, sebenarnya, bukannya seperti ini, menjadi pusat perhatian yang di elu-elukan. Bahkan yang lebih menyebalkan lagi, saat dia menjadi fantasi mesum orang-orang sialan itu.
Matahari bersinar terang, hujan tidak akan turun, semua orang menyakini itu. Tapi, karena terlalu terik, Jungkook mulai merasakan tenggorokannya kering, dia kehausan. Saat ini Jungkook sedang berada di halte dan menunggu bus yang akan membawanya pulang. Sebentar lagi bus akan datang, tidak ada waktu untuk membeli minuman. Lagipula, Jungkook tidak mau menunggu bus selanjutnya, dia ingin cepat-cepat sampai rumah.
Saat bus yang ditunggu datang, Jungkook segera menaiki bus dan mencari tempat yang kosong, beruntung penumpangnya tidak terlalu banyak, Jungkook tidak harus kesusahan karenanya.
Bus berjalan dan beberapa saat kembali berhenti di halte yang lain. Seseorang masuk dan mengambil posisi kosong di samping Jungkook. Pemuda itu tidak peduli akan orang yang baru duduk di sampingnya, Jungkook sama sekali tidak tertarik. Berbeda dengan orang yang baru datang itu, terus menatap Jungkook diam-diam.
Dari kedua manik coklatnya, terlihat jelas kalau laki-laki itu tertarik pada Jungkook, walau ini adalah pertama kalinya laki-laki itu bertemu sosok semenggoda ini. Lamat-lamat diperhatikannya setiap inci dari wajah tegas namun cantik milik Jungkook dan terakhir tatapannya jatuh pada bibir sewarna plum, seakan memanggilnya, untuk dilumat.
"Tuan, sudah puas menatap wajah ku?" tanya Jungkook, suaranya terdengar sinis dan dingin. Ternyata dia menyadari gelagat tak menyenangkan dari laki-laki itu.
"Belum, kalau kau ingin tahu," jawab laki-laki tadi, bibirnya menyunggingkan seringai yang menyebalkan. Jungkook melirik kesal, matanya menatap tajam laki-laki di sampingnya.
"Kalau begitu, ku sarankan untuk berhenti memandangi wajahku seolah-olah kau ingin menelanku," ucap Jungkook sakratis.
"Memang, memang aku ingin menelanmu," sahut laki-laki itu, sangat jujur. Jungkook mendengus kesal, ternyata laki-laki di sampingnya sangat mesum.
"Dan aku pastikan tubuhmu akan berada di luar bus sebentar lagi," ancam Jungkook, wajahnya mendongak sombong. Laki-laki itu berdecak kagum, entah untuk mengejeknya.
"Jika kau berani, sayang." Laki-laki itu tidak berhenti menyeringai, memang wajahnya yang tampan tampak sangat menggoda saat seringai itu muncul disana. Tapi Jungkook masih cukup waras untuk tidak terpesona pada laki-laki aneh disampingnya itu.
"Tentu saja aku berani, Tuan Mesum!" Jawab Jungkook, suaranya mendesis kesal. Tapi sama sekali tidak berpengaruh pada laki-laki berwajah mesum dengan seringaian yang masih setia bertengger di bibir kissable itu. Jungkook jijik sendiri jika dirinya sampai tergoda pada laki-laki tampan berotak dangkal itu.
"Ah, sangat berani...dan menantang," bisik laki-laki itu, sangat kurang ajar karena berani meniup lehernya. Jungkook menggeram, sebelumnya tersentak kaget karena perlakuan tak senonoh dari laki-laki itu.
"Kau sangat lancang, Tuan. Lebih baik menyingkir dari sampingku!" Sekarang Jungkook tersulut emosi, wajahnya merah padam karena terlalu marah akan kelakuan lancang dari laki-laki mesum itu.
"Aku ingin menaklukan mu diatas ranjang. Kau berada di bawah ku dan mendesah liar, sangat mempesona. Bagaimana? Bukankah kau sangat tertarik?" Laki-laki itu berujar lagi, mengacuhkan ancaman Jungkook.
"Sialan!" Pekik Jungkook, suaranya tertahan karena tidak ingin menarik perhatian penumpang bus yang lain.
Tepat saat itu bus berhenti di sebuah halte. Karena tak tahan akan kelakuan laki-laki mesum berwajah alien dan kurang ajar itu, Jungkook memutuskan untuk turun di halte itu. Dan ini berarti Jungkook harus melanjutkan perjalanannya dengan berjalan kaki. Sebenarnya lebih dekat jika Jungkook turun di halte depan, setelah halte yang ini. Tapi apalah dikata, Jungkook ingin cepat-cepat menjauh dari laki-laki itu.
Ketika dengan kasar Jungkook bangun dari bangku bus dan keluar dengan terburu-buru, laki-laki itu mendengus kecewa. Laki-laki itu tidak terima di tinggal begitu saja oleh makhluk semenggoda Jungkook. Terlebih, dia masih belum puas bersama laki-laki itu. Dia sempat membaca name tag pemuda itu, tahulah dia bahwa nama malaikat cantik bertubuh sexy itu adalah Jeon Jungkook. Nama yang indah untuk pemilik yang indah, batinnya sinting.
"Semoga kita bertemu lagi, baby" Sebelum Jungkook benar-benar menjauh, laki-laki itu berujar dengan bisikan yang sialnya masih didengar oleh Jungkook. Menyebalkan sekali bukan? Jungkook bahkan rasanya ingin mencekik laki-laki itu hingga kedua bola matanya melotot lebar.
Tentu saja Jungkook menyesal harus turun di halte yang tidak seharusnya. Matahari bersinar sangat terik, rasa-rasanya bisa membakar pucuk kepalanya. Lagi-lagi Jungkook menggeram kesal. Ini semua gara-gara laki-laki itu, siapa lagi memangnya? Sekarang dirinya harus kehausan dan kelelahan. Tidak dapat dipungkiri, wajah Jungkook menjadi tidak bersahabat, kadang pemuda itu mengumpat. Tak ayal mengundang tatapan penasaran akan kelakuan aneh Jungkook. Tapi Jungkook tidak peduli, dia sangat marah, melebihi seorang perempuan yang sedang datang bulan.
"Jungkook?" panggil sebuah suara, Suara seorang laki-laki yang sangat di kenal Jungkook. Jungkook otomatis berhenti berjalan dan menengok si pemilik suara.
"Hyung?" Sahut Jungkook, wajahnya menatap heran wajah laki-laki yang saat ini berdiri didepannya.
"Kau mau pulang kerumah mu? Kenapa tidak turun di halte selanjutnya?" Tanya laki-laki itu, penasaran.
"Hah! Ini karena alien kurang ajar berotak dangkal dan berpikiran mesum!" Jawab Jungkook, entah sadar atau tidak, dirinya berteriak. Sedangkan laki-laki yang dipanggil hyung itu terkekeh kecil, setelah sebelumnya tercengang akan penuturn Jungkook. Jungkook sangat geram dan kesal sekaligus marah, semuanya terlihat jelas dihadapan laki-laki itu.
"Kau mengenalnya?"
"Tidak, sama sekali tidak. Itulah yang membuat ku semakin kesal!"
"Ok, baiklah. Kau mau ikut hyung? Aku ingin kerumah temanku tak jauh dari sini, lagipula aku bawa mobil. Setidaknya kau tidak perlu kewalahan berjalan kerumah mu di siang yang sangat panas ini." Tawar laki-laki itu akhirnya.
"Yah, bukan tawaran yang buruk. Bersyukur aku bertemu dengan mu, Namjoon hyung!" Sekarang Jungkook sedikit melupakan kekesalannya, beruntung karena dia bertemu Namjoon.
"Ayo!"
Sekarang Jungkook menyesal karena mau ikut dengan Namjoon, sungguh sangat menyesal. Jika saja, jika saja dirinya tidak ikut Namjoon, mungkin Jungkook tidak akan mengalami hal ini. Wajah Jungkook tidak bisa dikatakan ramah, kedua manik hitamnya menatap tajam makhluk sialan yang rupa-rupanya adalah teman Namjoon dan pemilik rumah ini.
Sedangkan orang yang dimaksud, tersenyum sumringah, sangat senang, seakan mendapat undian yang sangat besar. Keberuntungan memang berpihak padanya, rasanya dia ingin menyembah dewi fortuna yang agung sekarang.
"Aku menyesal harus ikut dengan mu, Namjoon hyung!" pekik Jungkook. Namjoon kaget, tentu saja tidak tahu kenapa Jungkook meneriakinya.
"Memangnya apa yang salah dari itu, Jungkook?" Tanya Namjoon. Laki-laki itu heran akan perubahan yang mendadak dari sikap Jungkook. Tadi, saat didalam mobil dan sampai di depan rumah temannya, Jungkook sangat kalem dan tenang. Tapi, sekarang Jungkook seperti serigala ganas yang siap menerkam siapa saja. Wajah Jungkook sangat tidak bersahabat.
Namun disisi lain, Namjoon heran sendiri karena temannya menyengir begitu lebar. Memang sedikitnya dia tahu tabiat laki-laki yang memiliki senyum kotak itu. Tapi, Dia rasa ada yang aneh dari cengiran yang terlihat bodoh itu.
"Kau ingat saat aku bilang kalau aku bertemu alien kurang ajar berotak dangkal dan berpikiran mesum?" Jawab Jungkook, emosi.
"Ya, aku ingat." Sahut Namjoon, masih tidak mengerti.
"Dialah orangnya, hyung! Dia alien sinting itu!" seru Jungkook geram. Telunjuknya menunjuk wajah si alien sinting dengan tidak sopannya. Sedangkan matanya menatap ganas orang yang dimaksud.
"Maksudmu Taehyung orangnya?" Ah, Namjoon baru mengerti sekarang. Tentu saja Taehyung, laki-laki itu memang terkenal mesum. Tapi, mencari gara-gara dengan Jungkook bukan pilihan yang tepat, sama saja dengan bunuh diri.
Jungkook mengangguk cepat, tapi sama sekali tidak mengalihkan tatapan membunuhnya dari si alien sinting yang sedang tersenyum sinting. Jungkook yakin, sangat yakin, kalau otak dangkal itu sedang memikirkan sesuatu yang sangat mesum. Jungkook tidak ingin tahu, tapi itu menyebalkan jika dirinya terlibat didalam sana.
"Well, kau cari mati Taehyung, kalau begitu." Tanggap Namjoon, laki-laki itu melemparkan tatapan kasihan pada Taehyung. Tentu saja Taehyung tidak peduli, padahal dia tidak mengenal Jungkook luar dalam. Memangnya sejak kapan Taehyung bersikap waras? Pikir Namjoon.
"Sepertinya tidak baik jika kau berada disini lebih lama Jungkook, kau akan membunuh Taehyung nanti."
"Kita memang harus pulang, hyung! Aku tidak mau berada disini lebih lama lagi!" Teriak Jungkook, Namjoon bahkan harus mengelus dada karena Jungkook membuatnya terkaget-kaget.
"Tae, aku akan mengantarnya pulang dulu. Nanti aku akan kembali lagi, oke?"
"Yah, hyung. Jangan pulang dulu, aku masih belum mengenal anak itu." Sahut Taehyung, sangat blak-blakan. Namjoon bahkan berpikir dia bisa gila saat ini juga karena kelakuan Taehyung ini. Sedangkan Jungkook, menggeram lagi, untuk kesekian kalinya, karena pengakuan blak-blakan dari si alien Taehyung.
"Apa kau pikir aku mau mengenalmu, jangan mimpi, alien."sembur Jungkook pedas. Tapi bukannya membuat Taehyung tersinggung, laki-laki itu malah semakin menjadi-jadi. Kini Taehyung mendekat kearahnya dan dengan lancangnya menyentuhnya, tepat dibokong seksinya yang sangat berisi. Sialan!
"Sialan! Kau sangat sialan! Menjauh dariku, enak saja main sentuh-sentuh! Dasar sinting!" Dan Jungkook menggila. Mendorong Taehyung dengan kasar dan menyumpahi laki-laki itu tanpa henti. Sedangkan Taehyung, alien itu hanya tersenyum kotak.
"Sudah kuduga, pantatmu sangat kenyal, aku suka." Dan terkutuklah Taehyung serta mulutnya yang tidak di kontrol itu. Wajah Jungkook memerah antara marah dan malu. Dengan perasaan yang membara karena saking kesalnya, Jungkook mendekat pada Taehyung dan melayangkan kakinya pada tulang kering Taehyung.
"Awww!!!" Taehyung tak ayal langsung terduduk di sofa di belakangnya dan kedua tangannya memeluk sebelah kakinya, tepat di tulang kering yang di tendang oleh Jungkook tadi, dengan wajah memerah karena kesakitan. Namjoon yang melihatnya, yang sedari tadi hanya diam dan menyaksikan, tentu saja seperti terserang kejutan batin. Jungkook memang sangat ganas, tapi melihat Taehyung dan wajahnya yang tersiksa karena kesakitan, adalah hal yang mengerikan.
"Jungkook, aku rasa kita harus pulang secepatnya, sebelum kau benar-benar membantai Taehyung." Ucap Namjoon, belum sempat menelan semua kengerian yang dilihatnya. Dan Jungkook langsung mengikuti Namjoon yang sudah berlalu, setelah sebelumnya pamit pada Taehyung, dengan wajah yang menunjukkan penyesalan yang teramat dalam.
"Aku...aku tidak salah memilih. Tunggu saja nanti, kelinci ganas. Aku pastikan kau akan aku miliki. Aww!" dan Taehyung sialan itu semakin gencar untuk mendapatkan Jeon Jungkook. Si kelinci ganas yang sangat menggoda. Taehyung sangat menyukai tantangan, terlebih yang seperti Jeon Jungkook. Memangnya dia mau melewatkan kesempatan ini begitu saja? Bisa-bisa nanti pemuda seksi itu disambar orang, mana rela si alien sinting itu.
TBC
Hai, readers. ini ff pertama ku. gk taulah apa bagus, atau malah amburedul.
jangan lupa komen nya ya. karena akan sangat membantu author.
makasih bagi yg udh mampir dan sempetin baca ni ff.
salam kenal, Jeon Anna.
