"Kau ditakdirkan untuk berujung denganku, menjadi alir darah di nadiku."

Gertrude

swaggysuga

Park Jimin x Min Yoongi

a poem.

.

.

.

Untuk Yoongi, Jimin rela berlelah sampai nafas tak lagi teratur.

Separuh—bukan, seluruh jiwa Jimin persembahkan ke mezbah milik Yoongi.

Terlunta Jimin mengais semua perasaan Yoongi, membuatnya luluh barang sedetik saja.

Namun Yoongi tak bergeming.

Bukannya ia tak mau menjatuhkan diri kepada Jimin.

Siapa bisa menolak seorang malaikat tanpa sayap, yang meloncat kesana kemari demi dirinya?

Sesungguhnya, Yoongi hanya tak sanggup.

Apabila nanti ada dentum suara memantul-mantul lewat dinding telinganya.

Dan mendegupkan jantungnya berlebihan.

Bukan dalam debar yang menyenangkan,

Namun ketakutan,

Kengerian,

Dan kekapokan.

Yoongi lelah, ia tak ingin jatuh lagi.

Hatinya sudah berkeping-keping, tak lagi utuh.

Dan kini tinggallah Jimin sendiri,

Menatap lekuk wajah Yoongi. Membiarkan diri dimanja sayu matanya.

Mengenangkan pucat kulitnya, sehingga ketika Jimin tak mampu lagi mengejarnya, ia sudah mematrinya dalam-dalam di benak.

Ia mengalungkan darah di lehernya. Perjuangannya bukan lagi untuk dirinya.

Melainkan untuk Yoongi, merelakannya andai pemuda pucat itu muak bersamanya.

Jimin sadar dirinya hanya obat bagi Yoongi yang sedang sakit.

Ketika Yoongi sembuh, tentunya ia tak lagi dibutuhkan.

Seperti menanti kereta sendirian di peron.

Jimin kesepian, dalam melodi yang dilantunnya sendiri.

Redup seluruh binar hidupnya.

Namun, Yoongi sadar kemudian.

Meluap rasa menubruk malu, terkuak dalam dirinya.

Saat lamat-lamat Jimin menjauh dari singgasana hidupnya,

Seolah setiap daun menguning, lagi tiada tawa penghapus tangis.

Lalu, di luar skenario, Jimin terpaksa megap-megap karena kalut.

Suatu detik, Yoongi meminta Jimin tinggal, mengejutkan Jimin yang sudah berbalik sambil menggenggam serpihan perasaannya.

Biarlah, biar dunia khatam bahwa Yoongi pun bisa kembali menyamankan diri.

Dan lagi membiarkan jiwanya diisi oleh denting ketulusan dari seorang Jimin.

Kali ini, doanya, pada seseorang yang benar.

END

.

.

.

Aku lagi gabut banget. Pengen ngepost tapi gaje mau ngepost apa. Jadi aja ngepost ini hehe.

Buat yang lagi bikin ff padahal ngantuk abis, nih lah ya anggap aja aku temenin :3 semangaaaat!

Fav and review juseyo :)