Disclaimer : prince of tennis milik takeshi konomi-sensei
Warning : horror.
" nah, sekarang kita harus bagaimana ?? " bentak atobe karena sudah tidak tahan.
Tezuka hanya bisa diam seribu bahasa. Sebenarnya, dia juga tidak tahan. Mau ribut-ribut kayak atobe-pun, gak akan ada yang akan nolongin mereka.
" hei !! ngomong dong !! daritadi mingkem doang ! sakit gigi ?? " bentak atobe lagi.
Tezuka langsung menghela napas. Awalnya, dia ingin menjotos muka atobe tapi karena imejnya yang selalu tenang dan pendiam. Tezuka langsung membatalkan niatnya, takut merusak imejnya. " atobe. Bisakah kamu bisa tenang ? Ribut seperti apa-pun, tidak akan ada yang akan menyelamatkan kita. "
" cih. " atobe langsung diam dan duduk disebelah tezuka. " tapi, kenapa kita bisa-bisanya terkurung digudang seperti ini…? "
10 Cerita Seram
©prince of tennis
" selamat datang, ryuzaki-sensei. " sapa sakaki-sensei ramah. Ryuzaki langsung menjabat tangan sakaki.
" saya merasa sangat tersanjung. Karena, anda telah mengundang kami untuk berlatih tanding. "balas ryuzaki-sensei dengan tersenyum. Dibelakang ryuzaki, tim seigaku sudah siap untuk bertanding. Begitu pula, dibelakang sakaki, tim hyotei sudah tidak sabar untuk bertanding.
" sepertinya, tim seigaku sudah tidak sabar untuk bertanding. "
Ryuzaki hanya tertawa. " ya.. begitulah. Mereka memang adalah anak-anak yang cukup bersemangat. Tim anda sepertinya juga tidak sabar untuk bertanding. "
" begitulah. Nah, atobe. "
Atobe yang berdiri disebelah sakaki. Langsung menoleh kearah sensei-nya. " ya ? "
" bisa kamu ambilkan keranjang bola digudang ? "
Atobe yang mendengar suruhan Sakaki langsung mengangap. Kenapa buchounya yang disuruh mengambil keranjang bola ? bukannya masih ada anggota lain yang bisa dijadikan suruhan ? pikir atobe.
" kenapa diam saja ? cepat ambilkan bolanya. " suruh sakaki.
Atobe langsung menganguk menurut. Dibelakangnya, terdengar lumayan jelas anggota-anggotanya yang tertawa. Tapi, mereka membungkam mulutnya agar tidak terlihat atobe. Setelah atobe pelototi mereka. Mereka langsung berhenti ketawa.
Sebelum atobe pergi. Tiba-tiba, ryuzaki-sensei mencegat atobe. " oh ya, atobe. Tunggu sebentar ! biar tezuka juga ikut membantumu. "
Tezuka yang juga disebelah ryuzaki, Langsung cengok. Aku disuruh membantu atobe ?? gak salah ?? pikir tezuka.
" hei.. kenapa diam saja.. cepat bantu atobe. "
" ah ! ba.. baik. " tezuka langsung menyusul kearah atobe.
~*~*~*~*~*~*~*~
" kalau kamu tidak suka aku bantu, bilang saja. " ujar tezuka karena melihat atobe daritadi ngedumel kesal.
" aku bukannya tidak suka dibantu kamu ! hanya saja, kenapa sensei menyuruhku mengambil keranjang bola ! padahal jelas-jelas masih ada anggota yang lainkan !! " ujarnya kesal.
Tezuka menghela napas mendengar ucapan atobe. Ya, itu memang benar. Biasanya ryuzaki-sensei akan menyuruh anak kelas 1 atau anggota lain untuk mengambil keranjang bola. Bukannya buchou yang akan mengambil keranjang bola. Pikir tezuka.
" mungkin… agar tidak manja ? " jawab tezuka ngasal.
" nyindir nih, maksudnya ? "
" tidak… tapi.. loh ? kamu sadar juga, atobe ? "
" ha… ha… " atobe langsung tertawa garing. " sudahlah, cepat bawa keranjangnya. " ujarnya sambil pergi menuju pintu.
Tezuka yang sadar kalau atobe tidak membawa keranjang satupun, dan masih membiarkan keranjang tergeletak dibelakangnya, langsung menarik tangan atobe. " hei !! kamu juga bawa dong ! kamu mau menyuruhku membawanya. Aku ini bukan kabaji ! " bentak tezuka.
" oke. Oke. " atobe membalikan badannya dan dengan ogah-ogahan dia mengambil keranjang bolanya. " puas ? sekarang buka pintunya. "
Ingin rasanya, tezuka nenonjok mukanya. Tapi dia urungkan, dia dapat melakukannya di pertandingan. Nanti dia ingin bilang keryuzaki-sensei kalau dia mau bertanding dengan atobe. Sekalian dia bisa memukul bola tepat dimukanya. Dengan kasar, tezuka langsung menarik gagang pintu. Tapi….
" loh ? kenapa ? " tanya atobe karena melihat tezuka yang kesusahan membuka pintunya.
" ti.. tidak bisa dibuka…. "
" coba kamu buka pakai 2 tangan "
Tezuka mengikuti saran atobe. Tapi, hasilnya tetap nihil. " tidak bisa. "
" kamunya saja yang lemah. Sini aku saja. "
Tezuka langsung menyingkir dari depan atobe. Dan kali ini, atobe yang akan mencoba membuka pintu. " tidak bisa. Aneh… " atobe juga mendapatkan hasil nihil.
" bagaimana kalau kita tarik berdua. " saran tezuka. Atobe menganguk setuju.
Dengan ancang-ancang, atobe dan tezuka memegang gagang pintu. " 1…2….3….. tarik !! " tapi hasilnya tetap nihil. Bahkan, segala cara sudah mereka lakukan. Didorong, ditendang, Berteriak minta tolong bahkan sampai menggunakan tiang voli untuk menghancurkan pintu. Tetap saja nilainya sama. NIHIL.
" sial ! " teriak atobe sambil menendang pintu.
" kamu tendangpun juga percuma. Tunggu !! bagaimana kalau kita telpon saja. "
" ah !! setuju ! sebentar, aku ambil dulu hapeku. " ujar atobe sambil meronggoh saku celananya. Tezuka langsung lega ketika atobe mengambil hapenya dan mulai menekan nomornya. Sebentar lagi dia bisa keluar dari gudang, pikir tezuka.
" cih ! pulsaku habis !! bagaimana denganmu tezuka ? "
Tezuka hanya diam dengan muka pucat, o..ow… perasaan atobe mulai tidak enak. " ano…. Sebenarnya handphoneku… ketinggalan ditas.. " ujar tezuka sambil menggaruk belakang kepalanya yang sebanarnya tidak gatal.
" argh !! sial ! " atobe langsung melempar hpnya. " kalau begini caranya, kita harus menunggu bantuan seseorang. "
Tezuka menganguk setuju.
X_X_X_X_X_X_X_X_X_X_X_X_X_X_X_X_X_X_X_X_X_X_X_X_X_X_X_X_X_X_X_X_X_X_X_X_X_X_X_X
" tezuka.. "
" hmmm ? "
" aku bosan… " ujar atobe lemas.
Apalagi aku. Pikir tezuka kesal.
" hei, bagaimana kalau kita bercerita sesuatu agar kita tidak bosan ? " saran atobe.
Tezuka langsung menatap atobe. " bercerita ? cerita apaan ? "
Atobe mulai menunjukan wajah senyumnya. " bagaimana kalau cerita seram ? "
TBC
0*0*0*0
Yosh ! akhirnya selese juga XD
Nah, nanti dichapter berikutnya atobe n tezuka bakal ceritain pengalaman serem mereka n beberapa pengalaman yang mereka ceritain ada yang pernah gw alamin.
So !! review please… ^-^
