Wanna love you

.

.

.

Genre : romance, frendship

.

.

.

Pair : HaeHyuk and others (akan muncul seiring berjalannya cerita)

.

.

Genre : romance, frendship, drama

.

.

Summary :

Kisah cinta Lee hyukjae dan Lee donghae, sepasang kekasih yang terpaksa berpisah dikarenakan 'suatu' alasan. Apakah mereka bisa bersama kembali? Bagaimana jika seseorang dari masa lalu Eunhyuk yang sempat membuatnya hancur kembali, apa yang akan terjadi? Apa yang akan dilakukan sahabat-sahabat Eunhyuk untuk membuat eunhyuk dapat kembali ceria saat mengetahui masa lalu eunhyuk?/ HaeHyuk and All super junior pure couple.

.

Warning : yaoi, Shonen-ai, tdk sesuai EYD,Gaje

.

.

.

.

Don't like? Don't read

.

.

Please review

.

.

*Eunhyuk POV

Hei... ini begitu sakit... Kalian tau? Sakit ini bahkan serasa ingin membunuhmu.. sakit yang menyiksa jiwa dan raga. Sakit yang bahkan tidak bisa hilang. Kata orang, setiap manusia pada akhirnya akan bahagia. Katanya, setiap penderitaan pasti akan ada akhirnya. tapi mengapa hal tersebut tidak kunjung datang padaku? Apakah aku harus mati dulu agar bisa bahagia? Dengan bunuh diri, mungkin? Heh..tapi aku rasa tidak, bahkan sebelum tenang di alam sana, aku pasti sudah dilempar ke neraka. Bukan kebahagiaan, malah kesengsaraan yang kudapat jika melakukan hal itu.

Bukankah Tuhan sangat membenci umatnya yang mudah putus asa sampai akhirnya memutuskan bunuh diri? Ayolah... aku bukanlah tipe seperti itu, aku terlalu takut dengan yang namanya neraka sehingga tidak berani mencoba hal tersebut. Aku hanya terlalu lelah untuk menghadapi semua ini, seandainya saja mengakhiri hidup itu bukanlah suatu dosa besar, aku pasti melakukannya, tapi sekali lagi aku tekankan, aku terlalu takut untuk masuk ketempat 'mengerikan' itu.

Sekali lagi, aku hanya bisa termenung meratapi nasib sambil menatap langit yang entah mengapa terlihat begitu menarik bagiku saat ini.

"hei.. apa yang sedang kau lakukan disini hyukkie?" terdengar sebuah suara yang sangat familiar di telingaku. Akupun mengarahkan pandanganku pada sumber suara tadi.

"ah... sungmin hyung. Aku hanya sedang ingin suasana sepi hyung. Kau sedang apa disini hyung? Tanyaku balik pada sungmin hyung.

"tentu saja aku mencarimu hyukkie... " kata sungmin hyung dengan nada memelasnya

"kau mencariku hyung? Waeyo?"

"aiiiiissshhh... hyukkie... aku khawatir tau. Tiba-tiba saja kamu jadi aneh sejak pagi, dan saat jam istirahat tadi kamu menghilang. Bahkan wookie dan heechul hyung jadi panik sendiri melihat tingkahmu itu" jelas sungmin hyung panjang lebar sambil mengerucutkan bibirnya. Akupun tertawa tertahan melihat tingkah imut orang yang sudah kuanggap hyung ini.

"Arra... mianhae telah membuat kalian khawatir hyung" kataku sembari menampakkan wajah memelasku agar sungmin hyung tak marah lagi.

"huuuffftt... sudahlah, kajja kita ke kantin. Aku yakin kamu pasti lapar karena tidak sarapan lagi kan?" ajak sungmin hyung seraya menarik tanganku ke kantin, akupun hanya bisa pasrah mengikuti langkah sungmin hyung.

"HUWAAA~~~ HYUKIII KAMU DARI MANA SAJA?" teriak ryeowook saat melihatku mendekat ke meja teman-temanku di kantin. Mendengar teriakan ryeowook yang melengking itu, aku dan teman-temanku langsung menutup telinga kami. Tentu saja kami tidak ingin mengalami tuli muda.

"wookie... jangan teriak-teriak. Ribut tau! Seisi kantin ngelihat tuh.. Eunhyuk saja sampai kaget gitu kamu teriaki" wookiepun langsung mengerucutkan bibirnya saat ditegur Heechul.

"sudah.. sudah... kalian ini, yang penting hyukkienya sudah ketemu" kata sungmin memotong pertengkaran singkat heechul dengan ryeowook. Sedangkan kibum terlihat santai dan tetap melanjutkan acara baca bukunya. 'anak itu tidak bisa lepas dari buku seharipun' batinku speechless.

"hyukkie! Kamu kok ngilang2 terus sih.. kamu ada masalah lagi yah? Cerita ke kami dong.."

mendengar pertanyaan wookie aku pun terdiam dan kembali mengingat beberapa persoalan yang mengganjal di otakku beberapa hari ini, suasana disekitar kami pun mendadak hening, kulihat sungmin hyung sedang meyenggol wookie.

"hei... ini sudah hampir masuk, kajja kita makan." titah heechul hyung memecah keheningan setelah makanan yang tadi kami pesan sudah sampai.

"nde... kajja kita makan. Selamat makan~~~" seruku berusaha ceria seperti biasa.

"nde... selamat makan~~" seru ke-4 temanku yang lain.

*AUTHOR POV

Bel tanda istirahat telah berakhir telah berbunyi sejak beberapa menit yang lalu. Eunhyuk, Ryeowook, dan kibum sudah pergi dari kantin untuk kembali kekelas mereka, kelas XI-A.

Sedangkan sungmin dan heechul yang notabene sunbae mereka, yang berada dikelas XII-A masih memilih berada di kantin beberapa saat lagi untuk membicarakan 'sesuatu' toh guru yang akan mengajar di kelas mereka tidak akan masuk karena sedang mengurus sesuat

"anak itu masih keras kepala... dia tak pernah mau terus terang kepada kita tentang masalahnya meskipun dipaksa" ucap heechul sembari mengacak rambutnya frustasi

"tenang hyung... bukankah kita sudah bersamanya sejak Junior High School? Kau tentu tau dia seperti apa" kata sungmin berusaha menenangkan heechul

"aku tau sungmin-ah... aku tau! Tapi aku tidak tahan melihat dia yang bersedih! Kurasa masalahnya kali ini cukup berat. sekarang dia seperti manusia yang hidup tak mau, mati pun enggan. Aku tak tahan melihatnya seperti ini. Dia hanya sedang sok kuat dan tegar"

"aku tau hyung...tapi hyukkie itu anak yang kuat. Kau tak ingat apa yang dialaminya sewaktu kita masih di junior high school? Dia pasti bisa melewatinya seperti waktu itu" kata sungmin sambil menerawang hari dimana mereka mulai mengenal Eunhyuk. Saat mereka yang saat itu telah kelas tiga bertemu dengan eunhyuk yang baru beberapa bulan pindah di sekolah mereka.

#flashback On

"hei... hyung, bukankah dia anak yang kemarin baru masuk di klub dance itu?" kata sungmin sambil menunjuk seorang namja manis yang sedang duduk di taman belakang sekolah.

"nde... kamu benar. Sedang apa dia di sini? Kajja kita tanya" kata heechul dan beranjak mendekati namja itu. Saat sudah dekat, mereka melihat namja manis itu sedang duduk di kursi taman itu sembari memandang langit dengan tampang sendu dan mata yang berkaca-kaca.

"annyeong~~~" sapa sungmin ramah membuat namja manis tadi menatapnya setelah sebelumnya mengusap matanya.

"eehhmm... nugu?" kata namja manis tadi sembari mengerjapkan matanya imut. 'manis..' batin heechul dan sungmin bersamaan.

"ehhh.. na..naneun.. lee Sungmin imnida, dan orang di sampinku ini adalah Kim Heechul" sungmin pun yang tersadar duluan dari hayalannya memperkenalkan dirinya dan heechul kepada namja manis tersebut.

"eemmm... lalu ada urusan apa kalian dengan saya? Apakah saya membuat kesalahan dengan kalian juga?" tanya namja manis itu membuat heechul dan sungmin mengerutkan kening karena heran.

Sadar akan pertanyaan ambigunya yang tak dimengerti, eunhyuk pun berdiri "mianhae jika kalian tidak mengerti,, annyeong" ucapnya lalu membungkukkan badan dan mulai beranjak meninggalkan heechul dan sungmin.

"Chankkamman! Siapa nama mu?" teriak heechul membuat namja manis itu berhenti dan berbalik

"Lee Hyukjae, kelas 2A. kalian bisa memanggilku eunhyuk jika mau" kata namja manis itu sambil tersenyum lalu membalikkan badannya untuk kembali pergi meninggalkan heechul dan sungmin yang mesih menatap tubuh tubuh namja manis yang ternyata bernama eunhyuk itu yang perlahan mulai menjauh.

"namja yang menarik dan..." "misterius" seru heechul melanjutkan ucapan sungmin. Yuppss... itulah kesan pertama mereka bertemu Eunhyuk.

Setelah kejadian itu, mereka mulai berusaha mendekati eunhyuk. Mereka selalu berusaha agar dapat berteman dengan eunhyuk yang sangat tertutup itu, memang susah pada awalnya karena mereka berbeda tingkatan,tetapi beruntunglah karena mereka memasuki klub yang sama, apalagi mereka adalah senior di klub itu yang tentu saja akan selalu berhadapan dengan juniornya untuk membina para junior.

Dikesempatan itulah sungmin dan heechul berusaha dekat dengan eunhyuk dan hasilnya pun cukup memuaskan, mereka mulai dekat dengan eunhyuk dan menjadi 2 orang pertama yang dekat dengan eunhyuk di sekolah mereka. Hei, pada saat itu belum ada kibum dan ryeowook karena memang mereka berteman saat di SM Senior high school.

Satu tahun setelah mereka mengenal Eunhyuk, mereka baru tahu mengenai beberapa hal.

Ternyata sejak awal sekolah, eunhyuk sering dikerjai bahkan dibully banyak namja bahkan yeoja. Orang-orang itu membully eunhyuk karena merasa iri, benci, bahkan karena pernah ditolak cintanya oleh eunhyuk. Eunhyuk memang populer disekolah karena paras manisnya, kepintaran dan keahliannya dalam dance, namun karena sifat dingin dan penyendirinya banyak juga yang membenci eunhyuk.

Setelah mengetahui hal tersebut, heechul dan sungminpun mengingat-ingat apa saja yang telah terjadi.

Pantas saja mereka pernah mendapati eunhyuk luka-luka, tetapi mereka hanya percaya saja saat eunhyuk mengakatan kalau luka-luka karena terlalu bersemangat berlari sampai jatuh. Pernah juga, mereka mendapati eunhyuk dengan seragam yang basah kuyub dan kotor sehingga diapun terpaksa mengenakan pakaian olahraga seharian di sekolah, dan mereka lagi-lagi percaya dengan alasan eunhyuk yang katanya basah gara-gara kehujanan dipertengahan jalan menuju sekolah karena tak membawa payung saat berangkat ke sekolah. Dan betapa murkanya heechul saat mengetahui semua kenyataan yang terjadi selama ini.

'mengapa eunhyuk menyembunyikan semua ini dari kami?' itulah yang ada difikiran keduanya saat itu.

Kalian bertanya dari mana heechul dan sungmin mengetahui itu semua? Salahkan eunhyuk yang begitu teledor sehingga menjatuhkan buku hariannya saat berkunjung(ditarik paksa oleh heechul) kerumah sungmin.

Sungmin yang tadinya penasaran dengan buku itupun membaca buku itu dan begitu kaget dengan isi dari buku tersebut, sehingga menelfon heechul agar segera datang kerumahnya dan memberitahu semua hal yang diketahuinya kepada heechul.

Dari buku tersebut, merekapun dapat menyimpulkan beberapa hal. Eunhyuk itu tertutup, penyendiri, tidak percaya yang namanya cinta, dan yang paling membuat mereka kecewa adalah... tidak mempercayai 'siapapun'. Namun mereka juga mengerti, apa yang terjadi sehingga pribadi eunhyuk menjadi seperti itu. Mereka juga tau, pada awalnya eunhyuk adalah pribdi yang hangat dan ceria. Tetapi, sesuatu yang di sebut takdir mengubah pribadinya. Takdir yang begitu perih.. takdir yang merebut orang terkasihnya, takdir yang membuat keluarganya hancur, takdir yang membuat hidupnya begitu berantakan...

Heechul dan sungmin begitu geram saat mengetahui itu semua. Bahkan heechul yang terkenal galak dan sungmin yang terkenal dengan ketegarannya terlihat menahan tangis. Tetapi mereka memutuskan untuk berpura-pura tidak mengetahui apapun karena jika eunhyuk tau bahwa heechul dan sungmin telah mengetahui segalanya, eunhyuk pasti akan menjauhi mereka dan akan berfikir bahwa heechul dan sungmin berteman dengannya hanya karena iba dan mereka tau eunhyuk tidak suka itu.

Sehingga merekapun mengembalikan buku harian itu tanpa diketahui eunhyuk dan menutup semua hal yang mereka ketahui rapat-rapat. Yang dapat mereka lakukan hanyalah menjaga eunhyuk dari belakang tanpa diketahuinya dan berusaha agar eunhyuk dapat mengubah pribadinya menjadi seperti sedia kala.

#flashback off

Begitulah kisah mereka saat di junior high school...

mereka bahkan masih mengingat hari dimana kelulusan mereka yang semakin dekat.

Mereka begitu khawatir dengan eunhyuk yang harus mereka tinggalkan di sekolah itu. Heechul bahkan dengan gilanya menghadap kepada kepala sekolah agar tidak diluluskan yang tentu saja langsung ditolak. Ayolah... heechul adalah anak yang pandai dan berbakat di angkatannya, sama seperti sungmin apalagi dia anak pemegang saham terbesar disekolah. Tentu saja kepala sekolah tidak mengabulkan permintaan heechul dan membuat heechul melakukan hal-hal ekstrim seperti saaat ulangan dia mengumpul kertas jawabannya tanpa satu jawaban pun, atau menghadap kepada kepala sekolah 5 kali sehari dan mengganggu kegiatan belajar mengajar disekolahnya dan tindakan gila lainnya. Dan tentu saja dilakukannya tanpa sungmin, sungmin masih cukup waras untuk tidak melakukan hal tersebut dan lebih memilih untuk menjaga eunhyuk selama heechul melaksanakan tindakan gilanya.

Pada akhirnya, kepala sekolah memanggil heechul ke ruangannya dan memohon dengan wajah pucat agar heechul menghentikan aktivitas ekstrimnya dan berjanji akan mengabulkan apapun permintaan heechul (kecuali tdk diluluskan tentunya), dan jadilah heechul meminta agar kepala sekolah menyuruh guru dan para anggota osis menjaga eunhyuk agar tidak lagi dibully selama heechul dan sungmin lulus yang tentu saja langsung dikabulkan kepala sekolah.

"kau benar sungmin, eunhyuk memang anak yang kuat, dia bahkan menghadapi semuanya sendirian tanpa meminta bantuan siapapun" kata heechul

"hyung, apa menurutmu ini ada hubungannya dengan... donghae?" tanya sungmin tiba-tiba.

Heechulpun terlihat berfikir lalu menggelengkan kepalanya.

"entahlah... kita lihat saja nanti, semuanya pasti akan terungkap suatu hari nanti. Awas saja kalau memang ini semua karena dia, uri eunhyuk sekarang sudah lebih baik... tak akan kubiarkan siapapun menyakitinya lagi"

"arra hyung... sebaiknya kita segera ke kelas, sebentar lagi pergantian pelajaran" ajak sungmin

"ne.. kajja" mereka berduapun meninggalkan kantin dan segera menuju kelas mereka.

.

.

.

KRRRIIIIINNNNG~~~~KKKRRRIIINNNNGGGG~~~~~

(bel tanda pulang sekkolah pun berbunyi)

*EUNHYUK POV

"heh... akhirnya pulang juga" kata ryeowookk sambil tersenyum senang. Akupun hanya tersenyum kecil melihat ekspresinya. Akupun mengalihkan pandanganku ke arah lain

DEGGGG

Mata kami bertemu.. aku pun hanya bisa memandang mata yang sangat mempesonaku itu..

"hae~~" panggil seseorang manja kepada sosok itu, tersadar dari lamunanku, akupun segera mengalihkan penglihatanku kerarah kibum yang duduk disampingku.

'heh... ternyata dia memperhatikanku sedari awal,, gawat' batinku.

"wae hyung? Kajja kita pulang.." katanya sambil tersenyum misterius dan berjalan menuju wookie.

"yah... setidaknya dia bukan tipe orang yang ember" gumamku dan beranjak mengikuti langkah kibum dan ryeowook keluar kelas.

"sudah mau pulang yah eunhyuk-ssi ?" tanya seseorang saat berpapasan denganku.

"ya iyalah dia mau pulang.. emang dia kaya kamu, tukang jalan" tukas ryeowook tajam membuat henry sang penanya tadi terdiam dan memasang wajah kesalnya sembari mengeratkan genggaman tangannya pada seseorang disampingnya yang hanya berdiam diri sedari tadi.

"sudahlah wookie, Aku pulang duluan yah, Annyeong~" ucapku dan langsung melangkahkan kakiku untuk beranjak pergi tanpa memperdulikan kibum dan ryeowook yang tertinggal di belakangku.

Aku terlalu sakit hati melihat seseorang yang masih sangat aku cintai bersama orang lain,, dia... Lee donghae yang sedang menggandeng tangan Kim Henry (#marga asal-asalan yg author buat) sungguh membuatku sakit.

"aku pulang~~~" kataku saat tiba dirumahku yang lumayan luas ini

"selamat datang tuan muda.." seru seorang ahjumma yang memang pelayan pribadi keluargaku sejak lama dan mulai menghampiriku.

"kapan appa dan eomma pulang?" tanyaku pada ahjumma itu

"kalau eomma anda mungkin minggu depan tuan muda"

"masih mungkin... " gumamku pelan

"nde tuan muda?" tanya ahjumma yg tidak terlalu mendengar perkataanku

"anio ahjumma... aku ke atas dulu ne?" kataku

"nde... tuan muda"

BLAMMM

Kututup pintu kamarku dengan agak keras. Selalu seperti ini, aku sudah terlalu lelah.

BRUUKK

Kubaringkan tubuhku di atas kasur empukku lalu mulai membayangkan sekelebat bayangan tentang dia.. dia namja yang kucintai.. namja yang dulu sempat mewarnai hidupku... dia...

Lee Donghae..

#flashback on

*EUNHYUK POV

Heh... hari pertama masuk sekolah, yuppss sekarang aku bersekolah di SM senior high school, sekolah elite khusus namja, sekolah yang sama dengan yang dimasuki sungmin hyung dan heechul hyung.

Tentu saja aku masuk sekolah ini karena rayuan atau lebih tepatnya paksaan heechul hyung dan sungmin hyung. Di sekolah ini, setelah menjalani hari-hari ospek yang melelahkan dan menyebalkan, aku bertemu dua orang yang katanya mau menjadi 'teman'ku.

Dua orang aneh yang bernama Kim Ryeowook dan Kim Kibum... satunya kelewat pendiam, satunya kelewat ribut. Tapi aku senang dengan keberadaan mereka, aku bisa melupakan segala masalahku. Apalagi dengan adanya sungmin hyung dan heechul hyung yang selalu melindungi dan menjagaku. Heh... mereka memang selalu over protective padaku. Aku bahkan curiga mereka menyewa mata-mata untuk selalu mengawasiku.

Aku bahkan masih ingat saat masih masa orientasi siswa, ada senior yang menghukumku lari 10 putaran di lapangan yang luasnya 'WOW' itu. Yang pada akhirnya, dikarenakan penyakit magg ku yang kambuh karena memang tidak sarapan, akupun jatuh pingsan saat putaran ke 4. heechul hyung dan sungmin hyung yang mengetahui hal itu entah dari mana segera datang ke sekolah dan mengacaukan acara MOS hari itu dan membuat para panitia tidak dapat berbuat apa-apa dan pada akhirnya mereka malah terlihat seperti peserta MOS yang sedang digembleng oleh seniornya.

Sejak saat itu, tak ada panitia yang berani padaku. hahahaha.

Memang sih, tidak akan ada yang berani melawan cinderella cantik yang galak dan si imut sang ahli master martial arts bahkan kepala sekolah sekalipun. Ayolah, mereka adalah murid kebanggaan sekolah dan kekuasaan orangtua mereka pun sangat berpengaruh. Aku bahkan mengingat bagaimana aku tertawa terbahak-bahak waktu itu, Mereka benar-benar membuatku meninggalkan masa-masa kelamku dahulu. Dan hey, aku sudah tidak mau mengingatnya, dan sekarang aku memutuskan akan menjalani hidup dengan lebih baik.

BBRRUUUKKKKKKKKKKKK

"aduh... sakit" gumamku sambil mengelus bokongku yang telah mencium tanah

'aaiiisshh... hyukkie babo, jelas saja nabrak orang kalau jalan sambil melamun' rutukku dalam hati

"gwenchana?" kata seseorang sambil mengulurkan tangannya. Akupun menerima uluran tangannya lalu berdiri

"ne.. gwencha...na..." kataku dengan kata-kata yang terpotong.

'tampan..' batinku.

"baiklah, kalau begitu aku pergi dulu ne... annyeong" katanya sambil berlalu pergi. Aku hanya dapat terdiam menatap sosoknya yang perlahan menghilang

"hei.. hyukiie! Apa yang kau lakukan? Kenapa melamun?" seru seseorang disampingku yang tak lain tak bukan adalah kim ryeowook dan kim kibum yang berada dibelakangnya sambil membaca buku,, heh.. anak itu memang tidak pernah jauh dari buku-bukunya.

"aniyo wooki.. kajja kita segera ketempat penerimaan siswa baru. Nanti telat" kataku sembari menarik mereka.

Tiga bulan sejak kejadian itu, aku menjadi dekat dengan namja yang ternyata bernama Lee Donghae itu.

Mau tau bagaimana caranya? Tanyakan saja kepada heechul hyung yang entah bagaimana dapat membuat aku dan donghae menjadi dekat. Mau tanya darimana heechul hyung tau tentang donghae? Tanyakan saja pada Kim Ryeowook yang membeberkan semuanya pada heechul hyung. Padahal waktu itu aku hanya bertanya tentang nama donghae, dan dia memberitahu kepada semua teman-teman bahwa aku mengincar donghae. Heh,, dasar kim ryeowook.

Plukk... sebuah tangan menepuk pelan pucuk kepalaku,, membuatku menolehkan kepala pada seseorang yang baru saja duduk disampingku.

" kenapa melamun hyukkie?"

"ehhmm... aniyo hae"

"apa yang sedang kau lakukan di taman belakang sekolah ini?"

"hanya menikmati ketenangan.. kau kenapa bisa di sini hae?"

"hanya menikmati sebuah pemandangan yang sangaaaatt indah"

"memangnya pemandanga seperti apa yang kau lihat hae?"

"kau yakin mau tau?" tanya donghae, yang kubalas dengan anggukan antusiasku

"tentu saja hae.. aku kan juga mau lihat" ucapku sambil mengerucutkan bibirku karena merasa dipermainkan oleh donghae...

Chhuupp..

Ehhh... tadi itu... apa? Aku sontak memegang bibirku yang baru saja di cium sekilas oleh dong...hae... tunggu, barusan donghae men..ci..umku?...

BBLLUUUUSSSSHHHHHHH

aaiiisshhh... sialan! Wajahku pasti sudah sangat memerah

"kau kenapa hyukkie? Kok wajahmu merah?" tanya donghae sambil tersenyum jahil

"a..a..an..aniyo" jawabku gugup

"kau masih ingin tau, pemandangan indah apa yang aku lihat?" donghae bertanya kembali yang kubalas dengan anggukan kepala.

Dia lalu mengangkat wajahku yang tadinya tertunduk dan tersenyum lalu berkata

"pemandangan yang sangat indah yang sedang aku nikmati adalah wajah orang yang sangat aku cintai yang sedang aku pandangi."

BBBLLUUSSHHHHH

mendengar perkataan donghae sontak wajahku yang tadinya sudah memerah bertambah merah, akupun berusaha menyembunyikan wajahku ini dengan memalingkan wajah, tapi donghae menahannya dan malah mendekatkan wajahnya ke wajahku.

'aadduuuh... bisa mati muda aku kalau begini. Hei jantung, tenanglah sedikit' batinku.

"dengar hyukkiee... aku sudah menyukaimu sejak pertama kali melihatmu. Dan sejak dekat denganmu aku bahkan tambah menyukaimu.. ani.. lebih tepatnya sangat mencintaimu. Aku mencintai seluruh yang ada pada dirimu. Saranghae Lee Hyukjae. maukah kamu menjadi kekasihku hyukkie?" kata donghae sembari menatap dalam pada mataku.

Apa yang harus aku lakukan? Aku... aku.. aku bingung. Aku ingin menerimanya,, tapi aku takut merasa kehilangan lagi. Tapi, kalau aku menolaknya ... aaiiisshhh,, ottokhe?

"aa... aa.. aku.. hae..." ucapku tergagap, toh aku memang tidak tau harus menjawab apa. Tiba-tiba donghae melepaskan genggamannya dari wajahku dan mulai menjauhkan tubuhnya.

"mianhae hyukkie.. aku tak akan memaksamu. Gwenchana jika kamu tak memiliki perasaan yang sama sepertiku" ucap donghae sambil tersenyum kecut dan mulai beranjak pergi. Akupun refleks menggenggam tangannya, dapat kurasakan donghae yang tetap diam ditempat sembari menatapku penuh harap.

"na..nado saranghae Lee Donghae" ucapku.

"jinja? Hwaa~~~ nae hyukkie! Kau milikku! Saranghae hyukkie~~" teriak donghae kekanakan lalu memelukku.

Yah, kuputuskan untuk menerimanya. Lagipula, aku sudah memutuskan untuk memulai kehudupan yang lebih baik bukan? Bersama teman-teman dan orang yang kucintai. Meskipun sampai sekarang aku masih belum bisa menceritakan segala sesuatu tentangku. Mereka pasti akan mengetahuinya sendiri, cepat atau lambat. Yupss... semuanya,, termaksud 'dia' dan segala tentangnya.

#flashback off

Yah.. setelah kejadian tersebut, semua hari-hariku berjalan dengan sangat indah. Aku bahkan tidak dapat menjabarkan keindahan yang kurasakan saat itu. Betapa bahagianya aku saat itu. Meskipun, masih banyak masalah yang kuhadapi, tapi bersama donghae dan teman-temanku, semuanya terasa berjalan dengan mudah.

Tapi, sejak 'kejadian' hari itu, semuanya berubah. Kebahagiaan yang kupikir dapat berlangsung selamanya itu, hancur seketika.

Aku dengan keputusan bodohku...

Dia yang perlahan menjauh...

Kesalahanku dan kesalahannya..

Duniaku yang perlahan mulai runtuh seperti dulu..

Usaha bangkit dari keterpurukan keduaku..

Dan fakta yang kusembunyikan dari orang-orang yang menganggapku sahabat..

Fakta tentang perasaan yang selalu kusembunyikan..

.

.

.

.

Eunhyuk POV

"eeuunngghhh... " lenguhku lalu berusaha membuka mata. Kulihat jam di dinding kamarku yang tengah menunjukkan pukul 20.00

"heh... aku pasti ketiduran" kataku. Akupun segera beranjak dari tempat tidur lalu segera menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhku. Maklumlah, sepulang sekolah tadi aku ketiduran bahkan sebelum mengganti pakaian sekolah. Yah, mandi malam-malam tak apalah daripada tubuhku ini mengeluarkan bau yang menyengat.

Kkrruuyuukk...

"ugh... lapar" seruku saat baru selesai mandi.

'lebih baik aku segera mencari makan di dapur dari pada mati kelaparan di kamar ini. Huh, andwee" batinku.

Dengan segera, aku memakai pakaian tidurku dan segera pergi ke dapur dan untunglah saat berada di dapur ternyata para pelayan telah selesai menyiapkan makan malam. Akupun segera duduk di meja makan yang lumayan besar itu. 'hah... sepinya' batinku.

"waeyo tuan muda, kenapa belum di makan? Apa anda ingin saya siapkan makanan yang lain?" kata seorang pelayan rumah ini membuatku tersadar dari lamunanku.

"ani.. gwenchana .." kataku dan memulai ritual makanku.

TING TONG TING TONG TING TONG

Baru sekitar lima menit memulai ritual makanku, bel rumahku pun berbunyi membuat makan malamku berhenti sejenak.

"tuan muda, teman-teman anda datang" kata seorang pelayan membuatku mengernyitkan alis dan mulai berfikir.

'teman?... jangan-jangan...' batinku.

"suruh mereka masuk" perintahku singkat.

Heh, beginilah aku saat tidak berada disamping teman-temanku. Aku terlalu malas bicara dan lebih memilih ketenangan. Heh.. Sepertinya keputusanku untuk berubah belum terlaksana meski 50 persen.

"baik, tuan mu..."

"HYYUUUKIIIIII~~" teriak seseorang memotong perkataan pelayanku dan berlari memelukku.

"pelayanmu terlalu lama. Terlalu lelet, kami kan lelah jika harus menunggu diluar" protes heechul hyung saat masuk ke ruang makan.

"ryeowook-ah, berhenti memeluk eunhyuk. Dia sesak nafas tuh" seru kibum sambil menunjukku dan membuat ryeowook melepaskan pelukannya.

"ya! Ryeowook-ah, kau mau membunuhku eoh?" kataku sambil terengah-engah lalu mempout kan bibirku.

"hehehe.. mianhae hyukkie" kata ryeowook cengengesan dan segera duduk di sampingku.

"wah... hyukkie, aku ikut makan yah. Aku belum sempat makan malam, gara-gara heechul hyung tuh" serunya sambil menatap heechul tajam yang duduk di sebrang meja makan tempatnya duduk.

"APA?" kata heechul hyung sarkatis membuat ryeowook langsung ciut.

"a..a..aniya.. heechul hyung" jawab ryeowook tergagap dan memulai makan malamnya. Akupun mengalihkan pandanganku pada kibum.

"kau juga belum sempat makan malam?" tanyaku pada kibum saat melihatnya yang juga mulai makan yang hanya dibalas anggukan kepalanya. Ku alihkan lagi arah pandangku pada heechul hyung yang juga tengah menikmati makan malam dirumahku ini.

"sungmin hyung mana?" tanyaku pada heechul hyung.

"sebentar lagi juga sampai" jawabnya lalu melanjutkan makannya.

'Tunggu dulu, kok rasanya ada yang mengganjal yah? Tapi apa? Aaiisshh...nanti saja deh pikirnya' batinku.

Dengan berbagai pertanyaaan yang berkecamuk di otakku, aku memutuskan untuk melanjutkan makanku.

"ada urusan apa kalian ke rumahku ?" tanyaku pada mereka disela-sela makanku.

"mau bermalam" jawab mereka serentak yang langsung membuatku tersentak, hampir saja aku tersedak makanan. Ini pertama kalinya ada teman yang bermalam di rumahku.

"wae? Apa disini tidak ada kamar lebih? kita bisa tidur bersama kok, lalu kita bisa mengadakan pesta piyama" kata ryeowook.

"lagipula ini salahmu karena telah membuat kami khawatir" kata kibum yang langsung membuatku mengngingat kejadian tadi siang. Yah, memang salahku juga yang langsung pulang meninggalkan mereka dan tidak memberi kabar. Tapi,,,

"kenapa kalian sampai harus bermalam? Lagipula kalau kalian mengkhawatirkanku, kalian kan bisa bertanya padaku saat disekolah besok" protesku.

"ihh... hyukkie, inikan pertama kalinya kami ke rumahmu jadi biarkanlah kami tidur disini. Kami tidak akan merepotkanmu kok, palingan hanya minta makan, minta snack, minta minuman, minta ditemani nonton film horor, minta dinyanyiin nina bobo sebelum tidur, minta..."

"STOP! Itu merepotkan wookie, kalau ini rumahku, sudah kutendang kau jauh-jauh" kata kibum memotong perkataan ryeowook dan membuat ryeowook cemberut. Dan hal itu malah membuatku dan heechul hyung tertawa.

"hahaha... kamu ngerepotin banget yah ternyata" kata heechul hyung.

"nde.. hahaha.. gimana nasib orang yang tinggal serumah sama kamu yah wookie.. hahaha" kataku juga sambil tertawa.

"YAH!" teriak wookie marah dan membuat kami yang berada di ruangan itu harus menutup telinga.

"hehe... mianhae wookie. Tapi besok kan kita harus sekolah. Kalian tidak membawa perlengkapan buat besok? Jangan bilang kalian akan membolos" introgasiku.

"tenang saja, kami tidak akan membolos. Barang-barang kami juga akan segera sampai kok" jawab heechul hyung acuh.

'barang-barang? Memang sebanyak apasih barang mereka sampai harus diantar segala? Kan Cuma bermalam satu malam' batinku merasa aneh.

"annyeong~~" teriak seorang namja manis

"ya! Tidak usah teriak-teriak kali" kata heechul hyung ketus lalu melanjutkan makannya.

"hehehe.. mianhae" kata sungmin hyung orang yang berteriak tadi sambil berjalan mendekati meja makan dan mulai ikut makan bersama kami.

"hyung, barang-barangku sudah ada kan?" tanya kibum pada sungmin.

"iya. Sudah dibawa masuk ke kamar tamu oleh pelayan eunhyuk" jawab sungmin.

"wah... ini pertama kalinya aku kemari. Rumahmu besar juga yah hyuk.." kata sungmin hyung yang hanya kujawab dengan senyuman. Hei, kenapa aku masih merasa ada yang janggal di sini?

"syukurlah kau sampai dengan selamat sungmin hyung" kata ryeowook.

"nde... ini semua gara-gara heechul hyung yang salah memberi alamat. Aku kan jadi harus tersesat tadi" jawab sungmin hyung merajuk.

"ah~ hyukkie-ah, aku tidur sekamar denganmu ne? aku malas tidur sendiri dan lebih malas lagi jika tidur sekamar dengan salah satu dari mereka" lanjut sungmin hyung sambil melihat ke arahku tanpa memperdulikan tatapan mematikan dari heechul dan ryeowook, sedangkan kibum hanya acuh tak perduli.

"terserah kamu saja Minnie hyung" jawabku sambil tetap melanjutkan acara makanku.

"ya! Tidak adil, aku juga mau tidur sekamar dengan hyukkie" ryeowookpun memulai aksi merajuknya.

"ani. Kau satu kamar denganku dan kibum. Aku malas tidur sendiri" kata heechul hyung.

"kamu kan bisa sekamar dengan kibum, hyung" rajuk ryeowook.

"ani, satu kamar dengan kibum sama saja dengan tidur sendiri, aku kan sebelum tidur ingin lebih mengakrabkan diri denganmu ryeowookie~" kata heechul hyung sambil tersenyum misterius.

"andwe! Kau pasti ingin mengerjaiku kan hyung?" protes ryeowook saat melihat ekspresi menakutkan heechul hyung.

"diam dan tak usah membantah" kata heechul hyung mutlak sambil mengeluarkan aura hitamnya (?) dan sontak ryeowook terdiam dan langsung melanjutkan acara makannya, sedangkan heechul hyung kini sudah mulai bercerita panjang lebar pada sungmin hyung.

'Hahahaha, lucu juga perdebatan tak penting mereka' batinku sambil menahan tawa.

Aku yang merasa sudah cukup kenyang, segera meninggalkan mereka yang tengah asik (read: heboh) bercerita dan memutuskan untuk keruang nonton.

"tuan muda" panggil seorang namja paruh baya saat aku sedang mengambil snack untuk acara nontonku nanti.

"nde?" tanyaku.

"pelayan pribadi nyonya besar sudah pulang sore tadi" katanya membuatku tersenyum.

"baguslah. Tidak ada untungnya juga dia mengawasiku dengan mengirimkan pelayan pribadinya" seruku pada ahjussi yang notabene adalah pelayan pribadiku dari kecil.

Kalian masih ingat ahjumma yang tadi siang menyambutku? Dia adalah pelayan pribadi eommaku. Eommaku mengirimnya kemari hanya untuk mengecek semua nilai-nilai sekolah dan kegiatanku. Tentu saja dilakukannya agar aku tidak mempermalukan keluarga. Akupun tersenyum miris mengingatnya.

"sekarang kau bisa pergi mr. Han" kataku pada pelayan pribadiku itu. Meski hanya seorang pelayan, tapi aku sangat menyayangi mr. Han karena hanya dia yang cukup mengenalku di rumah ini. Bahkan eommaku pun kalah darinya.

"nde.. ini kunci lemari tempat disembunyinyakannya koleksi cd dan vcd-vcd dance anda" ucapnya sambil memberikanku sebuah kunci. Yah, eomma memang sangat tidak suka dengan hobby dance ku sehingga menyuruh pelayannya menyembunyikannya. Ayolah, itu koleksi berhargaku, tega sekali eommaku.

"kamsahamnida mr. Han" seruku riang

"nde... saya akan mempersiapkan kamar untuk teman-teman anda. Ini pertama kalinya ada teman anda yang datang ke rumah ini, jadi akan saya berikan pelayanan ekstra pada mereka". Kata mr. Han sambil tersenyum lalu beranjak pergi meninggalkanku sendirian.

Tunggu... masih ada yang mengganjal. Dari tadi selalu ada kata yang sama yang mengganjal di otakku. Per... per... pertama... kali! Aha! I know,, kamu memang pintar hyukkie...

"hehehehehe..." akupun tersenyum senang karena telah berhasil mengetahui hal apa yang mengganjal pikiranku. Tapi...

1 detik...

5detik...

15 detik...

30 detik...

"OMO!" teriakku dan langsung berlari kearah teman-temanku yang ternyata masih asik ngobrol dimeja makan.

"HEI... DARIMANA KALIAN MENGETAHUI RUMAHKU?" tanyaku setengah(?) berteriak pada mereka tanpa memperdulikan kekagetan mereka.

"isshhh... YA! Jangan teriak-teriak! Kaget tau" kata heechul hyung sambil mengelus-elus dadanya karena kaget.

"nde... lagipula mengapa kami tidak boleh mengetahui rumahmu, hyukkiee" protes sungmin hyung sambil mengerucutkan bibirnya dan di balas anggukan setuju dari yang lain.

"iya, jahat deh" lanjut ryeowook sambil mengerucutkan bibirnya.

Yah…. Aku akui, sebenarnya ini salah satu hal yang kusembunyikan dari mereka. aku hanya ingin mereka melihatku sebagai seseorang yang sederhana. Aku tak suka menggunakan fasilitas dari orang tuaku saat tidak terlalu dibutuhkan. Aku bahkan selalu menggunakan bus untuk pergi dan pulang sekolah, dan hal itu yang membuat beberapa siswa di sekolah memandangku aneh.

"bukan begitu, tapi... hey! Kalian belum menjawab pertanyaanku" aku yang merasa disudutkan pun memulai aksi protesku.

"menurutmu?" tanya Kibum sok misterius lalu melirik ke arah seseorang. Ku ikuti arah padangannya sampai ke... Heechul hyung.

'heh... sudah kuduga' batinku.

"lihatlah hyukkie... kau terlalu muda 1000 tahun untuk bisa mengelabuiku" kata heechul hyung sambil melemparkan senyum termanisnya padaku yang justru terlihat seperti senyuman ratu iblis.

'hiiiiii~~ mengerikan' lanjutku membatin.

Kalian bingung dengan situasi ini? Heh... sejujurnya akupun bingung. Kenapa? Tentu saja karena salah satu rahasiaku sekali lagi harus terbongkar oleh orang-orang kelewat protective padaku ini. Selama ini aku selalu menyembunyikan letak rumahku karena tak ingin mereka mengganggu beberapa privasiku. Jika mereka memaksa ingin ketempat tinggalku, aku selalu mengajak mereka ke apartement yang sengaja kusewa untuk mengatasi orang-orang ini. heh... sekarang aku hanya bisa berharap mereka tidak akan mengobrak-abrik isi kamarku. Bisa ketahuan semua rahasiaku jika mereka menemukan 'benda' itu.

.

.

.

.

Donghae POV

BRRUUUKKKK

Kurebahkan tubuhku di atas tempat tidurku ini. Kulirik jam yang tengah menunjukkan pukul 21.00

"aaarrrrggghhhhh...dasar mochi sialan" seruku jengkel sambil sedikit berteriak.

Hei, bagaimana aku tidak kesal jika seharian ini aku dipaksa untuk menemaninya belanja. Benar-benar deh si mochi itu, tadi siang saat baru saja akan menjelajah kedunia mimpi, dia tiba-tiba saja datang ke apartementku dan langsung merengek minta di temani belanja.

Seandainya saja dia tidak mengancam akan mengadukanku pada eomma, sudah kulempar anak itu di tengah lautan samudra sana. Uugghh... badanku sampai sakit begini gara-gara membawa semua belanjaannya. Dasar bocah manja.

Kuambil sebuah album yang tersimpan rapi di dalam laci disamping tempat tidurku. Akupun tersenyum miris saat melihat wajah seseorang yang masih sangat kucintai di dalam foto itu. Lihatlah, aku dan dia tersenyum sangat bahagia di dalam foto itu. Sungguh masa-masa yang amat indah.

Kalian jangan pernah sekalipun beranggapan bahwa orang itu adalah henry. Sungguh bukan dia orangnya. Aku hanya menganggap henry sebagai adik meskipun aku lumayan membencinya. Dulu, aku benar-benar menyayanginya, bahkan perlakuan dinginku pada henry sekarang sungguh berbeda dengan dulu saat aku memperlakukannya dengan lembut. Yah, sekarang semuanya berbeda... sejak kejadian itu..

Kurasakan sebuah kristal bening menetes dari mataku. Memang memngingat kejadian itu selalu membuatku seperti ini. Biarlah aku di cap sebagai namja cengeng, toh air mata memang diciptakan untuk saat-saat seperti inikan? Saat kita tengah merasa sedih. Saat kita kehilangan orang yang sangat dicintai. Saat kita merasa kebahagiaan kita telah hilang bersama orang itu. Dan saat kita harus memendam perasaan sakit itu sendiri.

"jeongmal bogoshippo... hyukkie... nan jeongmal saranghaeyo~~" ucapku lirih.

Lee Hyukjae... itu lah nama dari orang yang sangat aku cintai sampai sekarang. Namja yang membuat hari-hariku terasa berwarna. Namja yang sangat berarti bagiku.

"hei.. hyukkie, aku sedang sedih sekarang... tidak bisakah kau menenangkanku seperti dulu.. saat aku bersedih?" tanyaku dalam keheningan. Akupun hanya bisa mengngingat kembali salah satu moment favoritku dengannya.

#flaskback on

"ukkhh... menyebalkan" seruku pelan sambil menendang-nendang batu yang ada ditaman sekolah. Saat ini, aku sedang amat kesal. "dasar namja-namja sialan.." umpatku dalam hati lalu memutuskan duduk disebuah bangku di taman ini.

Greeeepppp...

Kurasakan seseorang sedang memelukku dari belakang.

"sedang apa di sini hae?" tanya sebuah suara yang sangat aku kenali, suara seorang namja yang telah menjadi kekasihku selama dua bulan ini, lee hyukjae. Akupun segera mengusap tangannya yang sedang memeluk pinggangku itu.

"aniya... kenapa belum pulang chagi? Ini sudah jam pulang sekolah" kataku tanpa berbalik. Aku takut jika dia bisa melihat ekspresi sedih ku ini, aku tak ingin membuatnya ikut merasa sedih.

Tiba-tiba saja, tanpa menjawab pertanyaanku dia langsung menarikku menuju tempat parkiran sekolah dan berhenti tepat di depan sebuah mobil yang kukenali sebagai mobil milikku.

"keluarkan!" katanya singkat sambil mengulurkan tangannya. Aku sebenarnya mengeti bahwa ia sedang meminta kunci mobilku. Tapi...

"kau mau apa hyukkie? Ingin segera pulang? Biar aku saja yang mengemudi" kataku heran.

"iiissshh... berikan hae~~" katanya dengan nada merajuk. Mendengarnya berbicara seperti itu, akupun refleks memberikan kunci mobilku.

Hyukkie segera masuk kedalam mobil tanpa memperdulikan aku yang masih berdiri dengan herannya.

PIIIIIIIIIPPPPPPPPP

"iya hyukkie chagi, aku segera masuk" kataku saat mendengar suara klakson itu.

Sepanjang perjalanan aku hanya terdiam. Yah, seperti inilah sikapku saat aku sedang memikirkan sesuatu. Tapi sungguh sedih rasanya saat mengingat hal mengecewakan itu.

"hae... kita sampai!" seru hyukkie ceria sambil beranjak keluar dari mobil. 'kenapa dia begitu senang saat sampai di apartementn?' batinku. Aku yang heran dengan sikapnya pun segera mengikuti jejak hyukkie keluar dari mobil.

"OMO... Hyukkie, kenapa kita bisa berada disini?" kagetku.

Bagaimana aku tidak kaget, kupikir hyukkie akan langsung pulang ke apartementnya, ternyata dia malah membawaku ke TAMAN BERMAIN.

"hehehe... aku sudah lama tidak pergi ke taman bermain, terakhir kali saat kelas lima di sekolah dasar. Temani aku main, ne?" katanya sambil menujukkan gummy smile yang memikatnya itu. Akupun tersenyum melihatnya.

"JA! Kajja~~~" kataku lalu menarik tangan eunhyuk dengan semangat, kulirik ekspresinya yang tengah tersenyum lembut itu.

Ditaman bermain itu, kami menaiki berbagai macam permainan sampai puas. Kami juga berfoto dengan banyak ekspresi yang lucu dan sepakat untuk kami letakkan di album kenangan yang sengaja kami beli dulu saat kencan pertama. Kami sungguh merasa amat senang, terutama aku.

Saat ini kami sedang duduk di sebuah kursi di taman bermain itu untuk istirahat.

"sudah merasa baikan hae?" katanya sambil menyandarkan kepalanya di bahuku tak memperdulikan berbagai tatapan yang diberikan orang-orang yang lewat.

'Hei, memang ada yang aneh dengan kami? Justru kalian yang aneh' batinku.

"ternyata aku memang tak bisa menyembunyikan apapun darimu" kataku sambil tersenyum dan mengelus sayang kepalanya yang bersandar dibahuku.

"kau tau... aku sangat mencintaimu" kataku membuatnya mendongakkan kepalannya.

"ne.. arra. Nado.." katanya sambil tersenyum.

"tadi saat di sekolah, aku mendengar beberapa namja yang sedang membicarakanmu" kataku sambil menerawang mengingat kejadian di sekolah.

"lalu?" tanyanya.

"mereka mengatakan bahwa kau terlihat semakin manis dan akan merebutmu dariku" kataku geram dan dibalas oleh kekehan dari eunhyuk.

"kau cemburu eoh? Terus.. kamu takut jika mereka berhasil merebutku darimu?" tanyanya.

"tentu saja aku cemburu, tapi aku takkan pernah kalah dari mereka dan membiarkan mereka berhasil merebutmu" kataku dengan sedikit berkobar-kobar (?)

"lalu... apa yang membuatmu bersedih chagiya? Aku yakin bukan karena cemburukan?" tanyanya lagi sambil

"aku... sedih saat mereka mengatakan aku tak pantas bersamamu. Aku kesal saat mereka bilang, kau akan lebih baik jika bersama salah satu dari mereka. Dan aku lebih kesal lagi saat mereka mengatakan aku hanyalah pelarianmu dari seseorang yang entah namanya". Kataku panjang lebar. Sempat kulihat raut wajah hyukkie yang sempat mengeluarkan ekspresi... kaget?.. tiba-tiba ekspresi eunhyuk berubah menjadi serius.

"dengar hae, jangan dengarkan apa kata mereka. Mereka hanya iri dengan segala kesempurnaan yang ada pada dirimu. Aku mencintaimu dengan segala kekurangan dan kelebihanmu. Kumohon, percayalah padaku apapun yang terjadi nanti, begitupula aku yang akan selalu mempercayaimu. Kau tau, hal yang paling aku benci adalah saat kau, orang yang kucintai tidak mempercayaiku" katanya sambil memelukku dengan erat.

"nde... arra my hyukkie" kataku sambil balas memeluknya.

Setelah perbincangan serius itu, segala beban yang ada dalam dadaku pun hilang seketika. Kami pun segera pulang saat baru menyadari bahwa ternyata matahari telah tenggelam. Sungguh hari yang menyenangkan.

#flashback off

Begitulah, setiap kali ada masalah, hanya eunhyuk seorang yang bisa menenangkanku. Seharusnya waktu itu aku selalu mengingat perkataannya saat di taman bermain sehingga hal menyesakkan inipun tidak perlu terjadi.

"mianhae... hyukkie" gumamku sebelum beranjak ke dunia mimpi karena mataku yang semakin berat.

###OTHER SIDE###

~ at Incheon International Airport ~

Tiga orang namja tampan baru saja keluar dari bandara dan langsung menjadi pusat perhatian karena penampilan dan wajah mereka yang membuat banyak yeoja da uke-uke terpesona.

BRRUUUKKK

"aiihh…. Appo" ucap salah satu namja tampan itu saat bokongnya dengan sukses mencium lantai bandara.

"ah… mianhae" ucap seorang namja yang tak kalah tampan sambil membantu sang korbannya berdiri.

"kyuhyun-ah, gwenchana?"Tanya seorang namja yang juga tak kalah tampan dari mereka berdua bernama hangeng menghampiri kyuhyun sang namja tampan yang terjatuh tadi.

"ne hyung, gwenchana" jawab kyuhyun.

"iisshhh… kau ini, tadi kan sudah kubilang jangan jalan sambil bermain psp" kesal hangeng sambil memarahi kyuhyun yang kini tengah merengut karena di marahi hangeng.

"eh, kamu Choi Siwon kan?" lanjut hangeng sambil menatap seorang namja yang tadi terlibat aksi tabrak menabrak dengan kyuhyun. Kyuhyun yang mendengarnya pun sempat tersentak.

"emm.. ne, Choi Siwon imnida. Ah, Neo… hangeng ?" kata siwon saat telah mengingat siapa orang yang ada dihadapannya.

"ne, aku , siwon-ah, lama tak bertemu, kamu semakin tampan saja. Sedang apa kamu di Korea?" Tanya hangeng ramah.

"hahaha… kamu bisa saja hangeng-ah, kamu juga semakin tampan. Aku sekarang akan menetap di Korea, kalau kamu? Bukannya kamu waktu itu melanjutkan sekolah ke China?" Tanya siwon balik.

"nde, tapi sekarang aku ada urusan di Korea dan akan menetap juga. Eh, dan kenalkan ini Cho Kyuhyun, dia juga satu sekolah dengan kita di Junior high school dulu" kata hangeng memperkenalkan kyuhyun.

"kyuhyun imnida" kata kyuhyun singkat. Wah, sepertinya kyuhyun kini tengah tak ramah, lihat saja setelah menyebutkan namanya dia kini langsung focus pada psp nya. Hangeng yang melihatnya kini hanya geleng-geleng kepala sedangkan siwon sedang tersenyum maklum.

"ah, sekarang aku harus pergi hangeng-ah, aku sudah di jemput supirku. Annyeong" kata siwon sambil membungkukan badannya lalu beranjak pergi.

"ne, annyeong" jawab hangeng lalu membungkukan badannya sopan.

"ya! Kyuhyun-ah, kenapa tidak sopan seperti itu. Siwon itu teman satu klub basket kita sewaktu di Jepang dulu. Kau lupa dengannya? Yah wajar sih, dulu kalian jarang bertegur sapa" Tanya hangeng pada kyuhyun setelah siwon menghilang dari pandangan mereka.

"ani, aku tidak mungkin melupakannya. Sepertinya justru dia yang melupakanku" kata kyuhyun sambil menghentikan permainan di psp nya.

"maksudmu?" heran hangeng.

"ani. Ayo cepat kita pergi, aku sudah tidak sabar bertemu Nae Hyukkie" dengan semangat kyuhyun berjalan meninggalkan hangeng yang kini tengah kesal karena pertanyaannya yang tidak dijawab.

"ya!" teriak hangeng sambil berlari mengejar kyuhyun di depannya.

'sepertinya akan terjadi suatu hal yang menarik' batin kyuhyun dengan seringai yang kini tertempel diwajahnya.

.

.

.

.

Tbc or Delete?

Ini adalah ff lama author yang mengalami beberapa perubahan. Jika respon kalian bagus, author bakal ngelanjutin ff ini dan akan update secepatnya.

Jadi…. Tolong tinggalkan reviews kalian sebagai penyemangat author, ne? ^^