Last memories
Written by hye jin park 2013©
Disclaimers : the stories and characthers are originally from my mind but the casts in the fanfiction belong to God, their family, and themselves.
Warning : Gs|OOC|KyuMin|Typo|family_tragedy-hurt|Gaje|Bad dict| Don't like don't read|
Don't bash if you dont like this fanfiction, but you can leave a review or comment
Cast's: all coup
Genre : romance tragedy
Leght : chaptered
Rate : T
Summary :
Sungmin yang mendadak menjadi seseorang yang menderita keterbelangkangan mental karena "Kejadian" di hari pertunangannya dan harus kembali bersikap seperti anak balita. Entah apa yang dialaminya saat itu sehingga mambuatnya lupa akan semuanya dan menjadi orang yang baru, "neomu apa!"
Happy Reading
Panas seketika kurasakan udara itu melingkupiku, entahlah Huuhhh kenapa semua orang yang kutemui hari ini membuat ku kesal! Dimulai dari Donghae oppa yang menuduhku sebagai penyebab kematian ikannya, padahal aku hanya membawanya pada Sen 'kucingku'. Aku kasihan padanya yang tak punya teman dan waktu itu, kulihat Sen ingin bermain dengannya...
Uhh ... sebal belum lagi dengan Umma, kenapa umma harus marah – marah padaku, sungguh menyebalkan. Tadi pagi aku hanya ingin membantu umma memasak, eh.. tapi umma mengusirku dari dapurnya. "wae? Apa yang salah , aku hanya menambahkan beberapa sendok pasta tomat pada adonan pancake itu, biar rasanya seperti pizza (?)"
"haahh, aku tidak tahu lagi sekarang Appa! Yaa, meskipun appa tidak meneriakiku, tapi appa memelototiku... aku bisa melihat jelas deathglare appa yang berwarna merah ,
"wahh.. appa seperti narotu" gumamku.
Dan sekarang apa lagi? Mereka bertiga mengurungku dalam kamar.
"hiks, hiks, hiks, kenapa kalian tega mengurungku dikamar!"
" yeobo, cepat antarkan makan malam untuk Sungmin anak itu pasti lapar " dengan sigap Leeteuk mengangguk dan membawa makan malam untuk Sungmin.
" appa, tidakkah sikap kita keterlaluan! Selalu mengurung Sungmin saat ia ia membuat masalah, aku tahu maksudnya memang baik hanya saja mengingat kondisinya..." ucapan Donghae melemah, hening, ayah dan anak ini hanya duduk dengan kaku memandang makanan mereka dan tak lama Donghae pun kembali melanjutkan makannya .
Leeteuk berjalan menuju lantai dua, kamar Sungmin. Ia mengulas senyyum saat melihat tulisan yang tertera di depan pintu kamar Sungmin, sebuah gantungan pintu berbentuk kelinci bertuliskan " Bunny Ming" menandakan area pribadi Sungmin...
"Sungmin, umma buka pintunya ya! Sungmin pasti lapar?" intruksi leeteuk dan langsung membuka pintu yang terkunci dari luar itu.
'Ceklek'
" umma!" pekik Sungmin girang
" nde, Sungmin lapar !" leeteuk mengulas senyum sembari menyodorkan makan malam Sungmin dengan anggukan kecil dari sang putri Leeteuk langsung menyuapi Sungmin dengan telaten.
Sesekali leeteuk membelai rambut kecoklatan Sungmin lembut dan sesekali Sungmin menempelkan kepalanya pada bahu ummanya. Malam ini seperti biasanya, gadis itu tidak banyak bicara hanya menerima suapan demi suapan dari sang umma sesekali tanganya bergerak nakal memainkan sumpit.
"umma! " panggil Sungmin disela makanya
"hmm, sudah kenyang?" Sungmin menggeleng dan sedikit mempoutkan bibirnya pipinya terlihat menggembung karena ia sedang mengunyah makanan.."kenapa kalian selalu mengunciku?" ucapnya polos, matanya memang tak mengarah pada Leeteuk namun ada rasa miris yang hinggap begitu saja...
Leeteuk agak tersentak dengan pertanyaan itu sebisa mungkin ia bersikap santai, ditaruhnya mangkuk berwarna pink itu lalu dengan lembut ia mendekap Sungmin dan mulai mengusap punggungnya, tak ada respon dari Sungmin ia hanya diam dan menikmati sentuhan dari ummanya, matanya mulai sayu namun tanganya tetap ' bermain' dengan sumpit yang sejak tadi ia pegang dan mulai mengotori mejanya,
" Sungmin-ah... umma, appa, dan oppa sangat sayang padamu jadi cepatlah sembuh ya nak! Cepatlah kembali menjadi uri Sungmin ne" gumam Leeteuk lirih sangat lirih, lalu diusapnya punggung Sungmin sampai ia menjatuhkan sumpit yang sejak tadi ia pegang.
Dengan perlahan Leeteuk meletakkan Sungmin ke ranjang dan mengelap sisa makanan di bibir Sungmin. Wajahnya begitu tenang saat ia tidur , ada miris dalam hatinya kala mengingat kejadian mengerikan itu . ia tidak pernah membayangkan jika pueri kecilnya akan mengalami ini.
" Sungmin sudah tidur yoebo?" ucap Kangin dari arah pintu kamar Sungmin, ia menghampiri kedua wanita yang sangat dicintainya itu, perlahan diusapnya kening Sungmin,
"pulas sekali" gumamnya, wajah Sungmin benar- benar damai seperti malaikat. " Aigo, anak appa sudah besar rupanya" ucap Kangin seraya membenarkan selimut Sungmin diiringi anggukan dari Leeteuk.
" kajja! Kau juga harus istirahat juga ..." ajak Leeteuk lembut, tak lupa ia membereskan sedikit 'kekacauan' yang Sungmin buat saat makan malamnya.
Sungmin mengerjapkan matanya, ia belum tidur sepenuhnya dilihatnya pintu kamar yang tertutup lagi... Foxy eyes nya beralih ke dinding kamar yang berwarna pink sesekali ia tersenyum senang melihat warna yang menghiasi setiap sudut kamarnya itu. Ditariknya lengan boneka kelinci putih lalu Sungmin mulai menggigit telinga panjang itu,
" umma, appa, oppa! Sungmin juga sayang kalian " ucapnya manja segurat tatapan kosong menghiasi irish nya lagi.
Pagi ini seperti biasanya, Umma sibuk di dapur dan appa duduk tenang memperhatikan umma yang sedang masak sedangkan oppa...
" oh, oppa mau kemana? Sungmin ingin ikut !" pintanya aegyo seketika tangan putih Sungmin menyambar kunci mobil Donghae yang tergeletak pada meja kecil di ruang tengah ,
" yaak! Sungmin-ah, kembalikan kunci oppa !" pintanya lembut 'sebisa mungkin ' namun Sungmin malah menggenggam kunci itu erat dan sedikit mempoutkan bibirnya,
" shireo, Sungmin mau ikut oppa! , ummaaaaa Sungmin mau ikut oppa!" sungmin mulai merengek seperti anak kecil, ditendanginya bantal-bantal dari sofa ruang tengah yang memang sudah berjatuhan karena ulahnya pagi ini.
" Donghae-ya, ajaklah Sungmin keluar " teriak Leeteuk dari dapur dan langsung diangguki dangan terpaksa oleh Donghae .
Donghae menghembuskan nafasnya panjang dan mengacak –acak rambut Sungmin dengan gemas.
" kajja sarapan sudah siap " panggil leeteuk lagi
Donghae hanya pasrah saat kunci mobilnya terus dimainkan oleh Sungmin, "Sungmin-ah, berikan kuncinya pada oppa jangan dimainkan begitu nanti rusak sini berikan pada oppa ne!" tangan Donghae terulur pada Sungmin.
Seakan tidak peduli dengan bujukkan Donghae yang sudah memasang wajah manisnya, Sungmin menggeleng lalu ia menengok pada ummanya ,
" umma, mau yang itu!" tanganya menujuk omelet dipiring Donghae.
"Umma buatkan yang baru ya, itu punya oppa " jawab Leeteuk sembari mengelap bibir Sungmin yang belepotan karena bubur labunya.
" tidak usah umma, cha ini makan saja punya oppa tapi berikan dulu kuncinya ne.. " rayu Donghae lagi .
Sungmin tersenyum, " jinjja... gomawo oppa, cha!" ia memberikan kunci itu sebagai tanda pertukaran .
"aigo kalian ini!" komentar Kangin usai sarapan, " appa pergi dulu , Sungmin-ah jadi anak baik oh minum obatmu dan jangan membuat umma repot arasseo!, dan kau Donghae-ya ajak adikmu jalan-jalan sebentar ! " intrupsi Kangin dan diamini oleh leeteuk. Kangin mengecup sekilas kening istrinya dikuti oleh lambaian tangan dari Sungmin,
"appa anyeong!" teriak Sungmin seraya melambikan tanganya dengan kencang.
Sungmin kembali melirik Donghae yang sedang menyuapkan nasi kemulutnya, dengan jurus aegyonya ia mulai merajuk dan merengek lagi agar bisa ikut dengan Donghae pagi ini. Ia sudah lama tidak keluar rumah dan menghirup udara segar dan terlebih lagi Sungmin ingin naik mobil.
Itu karena acara kartun pagi yang ia tonton , tokoh di karun itu berkeliling taman dengan naik mobil dan ia ingin mengikutinya seperti di dalam kartun itu.
Leeteuk kembali dengan membawa sebuah mantel yang sebelumnya ia ambil dari kamar Sungmin. Ia lalu meletakkannya pada sofa ruang tengah lalu kembali bergabung dengan putera dan puterinya di meja makan.
satu usapan lembut lagi di bibir Sungmin, Leeteuk kembali mengelap makanan yang belepotan disekitar pipi dan bibir puterinya itu.
Tak lupa ia melihat Donghae sekilas yang tengah asyik melahap sarapannya juga.
"Donghae-ya, jaga Sungmin sebentar ne ajaklah dia berkeliling setidaknya beberapa putaran setelah itu langsung bawa Sungmin pulang jangan langsung pergi ketempat lain ne" ucap Leeteuk lembut
Donghae hanya mengangguk patuh lalu kembali mengunyah makanannya dengan nikmat.
Hari ini aku senang sekali karena oppa mengajakku ke luar, oppa bilang mau membelikanku ice cream strawbery nanti tapi dengan catatan aku harus jadi anak baik. Arraseo tak masalah aku memang anak baik hehehe.
"oppa Sungmin boleh minta 3 gelas ice cream tidak?" pinta Sungmin seraya mengerjapkan matanya dengan memasang kembali aegyonya, namun sepertinya ini tidak berhasil terbukti dari ucapan sang kakak...
" andwe! Kalau sebanyak itu kau bisa sakit perut, satu saja sudah cukup arraseo!, dan lagi pula uri Sungmin kan sudah janji mau jadi baik". Ucap Donghae setengah berteriak.
Sementara Sungmin ia mempoutkan bibirnya dan mendumel dalam hati kalau saja ia tidak ingat janjinya tadi pada Leeteuk pasti sekarang ia sudah menggigit tangan Donghae.
Uh, dasar oppa pelit kalau saja aku tidak berjanji tadi pasti aku sudah menolak. Sesekali aku melihat keluar jendela banyak sekali daun yang jatuh udaranya juga mulai dingin .Umma tadi memakaikanku syal dan pakaian tebal tidak terlalu tebal sih, hanya 2 lapis. Lalu perhatianku tertuju pada taman itu, ada teman- teman yang bermain, kusunggingkan senyumku pada oppaku yang fokus menyetir.
"oppa, aku ingin kesana!" tunjuk Sungmin ke luar jendela mobil.
" lee Sungmin jangan macam-macam bukankah kau ingin makan ice cream oh!"
" nde, geunde oppa aku ingin naik ayunan disana ada banyak teman oppa"
"shireo! Jadilah anak baik!, diam disini sebentar oppa segera kembali dan membawakanmu ice cream. Jangan kemana mana ! yakso!"
" nde, yakso!" angguk Sungmin mantap
" wahh antriannya panjang sekali, ini sudah masuk musim gugur tapi kenapa banyak yang membeli ice cream? Apa mereka tidak takut sakit perut" gumam Donghae saat melihat beberapa orang pergi dengan cup jumbo porsi ice cream.
" bagaimana denganmu? Kau sendiri mengantri ice cream tidak takut sakit perut?" ucap seorang yeoja dengan gummy smilenya,
Donghae seakan tidak bergerak ketika melihat senyuman gadis itu dia tidak berkedip sedetikpun untuk beberapa saat ia berdiri mematung memandnagi wajah imut gadis berambut merah itu.
" mau pesan apa? " ucapan gadis itu menyadarkannya dari lamunan kembali. Donghae yang kaget langsung mengusap tengkuknya yang tidak terasa gatal ,
" ani... ini untuk adikku! aku pesan satu cup ukuran sedang yang rasa strawberry, oh bisa kau tambahkan toping strawberrynya?"
" ok, satu cup ice cream strawberry dengan tambahan toping , aku terima 50.000 won ini kembaliannya 34.108 won gamsahamnida" ucap gadis tersebut ramah .
Wajah Donghae memerah karena senyum yeoja itu, " tidak buruk juga makan ice cream di musim gugur" pikirnya saat berjalan menuju mobil namun ia terkejut saat tahu Sungmin tidak ada. Ia bergegas mencari Sungmin, mengingat kondisinya saat ini ... "aishh, jinja Lee sungmin kau ..." Donghae mulai menyusuri jalan karena panik ia tak sadar membawa ice cream sambil berlari.
Sungmin berdiri menatap pohon maple yang mulai menguning, sesekali daun itu tertiup angin. Angin dingin khas musim gugur, Sungmin masih diam menatap ia tak mengerti mengapa tiba –tiba perasaannya jadi sesak begitu. Air matanya hampir saja keluar yang tanpa ia sadari atau tidak menimbulkan perasaan yang bertambah sesak. Ia merosot seketika tubuhnya gemetar ia benar-benar tidak tahu apa yang terjadi ...
Tiba- tiba ia dikejutkan dengan seekor anak anjing yang berjalan menuju lututnya, rasa sesak tadi seketika hilang tergantikan oleh wajah aegyonya,
" oh, kyeopta! Kau pasti tersesat ya,apa kau kedinginan biar aku hangatkan otthe?" Sungmin melepas syalnya lalu membungkus anak anjing itu.
"tertarik untuk merawatnya?" seru namja yang mengejutkan Sungmin.
"Nde, merawatnya?" ucap Sungmin seraya mengelus anjing itu." anniyo, tidak boleh! dirumahku sudah ada Sen, bada, coco dan beberapa ikan milik oppa ku kalau ditambah lagi nanti umma bisa marah." Jelas Sungmin pada namja itu.
"o..gurae, kalo begitu apa kau tak keberatan jika aku yang merawatnya?" tanya pria bertubuh jangkung itu lagi.
" hmm, ambilah tapi tolong dijaga dengan baik" ucap Sungmin menyodorkan anjing kecil itu.
Namja tersebut agak terkejut dengan ucapan Sungmin padanya yang sangat imut menurutnya. Entah ada perasaan hangat menjalar seketika pada saat tangan mereka bersentuhan.
" Cho Kyuhyun imnida bangapseum..."
"Sungmin!" teriak Donghae merasa dipanggil, Sungmin pun menoleh,
" oppa" balasnya melambaikan tangan ke arah Donghae. Donghae yang melihat itu langsung berlari kesana. Sungmin menoleh ke arah Kyuhyun lalu terseyum,
" anjing kecil, jaga dia baik baik ! yakso!" ucapnya lalu pergi menyusul Donghae.
Kyuhyun masih betah berdiri memandangi punggung Sungmin yang menjauh ia tersenyum kecil " jadi namanya Sungmin, SUNGMIN...MINnie-ah omona imut sekali..." gumamnya tersenyum sendiri dengan wajah bersemu merah namun satu pertanyaan muncul,
" siapa namja tadi, apa ia namjachingunya ? ahh siapa peduli pokoknya aku harus mendapatkanya!" tekadnya seraya mengelus lembut anjing kecil tadi.
"oppa!" seru Sungmin
" aigoo !Lee Sungmin kau kemana saja oppa khawatir, bukankah sudah janji jadi anak baik ?" pekik Donghae panik ,
" mianhe oppa.." ia sedikit mempoutkan bibirnya namun matanya seletika tertuju pada ice cream yang mulai mencair...
" ice cream ku!" serunya merebut ice cream dari tangan Donghae. Donghae hanya bisa pasrah, kalau sudah begini, ia tidak bisa apa-apa lagi. Sedangkan Sungmin ia begitu menikmati ice creamnya hari ini, walaupun hampir meleleh namun ia sangat senang.
" kajja umma pasti menunggu ayo pulang " ajaknya sembari merangkul Sungmin.
Tbc
Yang berminat silahkan meriview..
Terimakasih sudah membaca...^^.
