I Love You.. Goodbye

.

.

Main cast :

Oh Se Hoon.

Jung So Yeon / Jessica Jung.

.

Support Cast :

Kim Jong In / Kai.

Kim Ah Young / Yura (Girl's Day).

Kim Tae Yeon.

Byun Baek Hyun.

Hwang Mi Young / Tiffany.

.

Rating : T.

.

Genre : Hurt, romance, married life.

.

Leight : Chaptered.

.

.

haiiiiiiiiii~~~ Silver kembali lagi dengan FF baru Silver! dan kali ini Silver bawa FF chaptered. awalnya sempet ragu publish FF ini karena Silver pikir idenya udah mainstream banget. mungkin bakalan banyak kemiripan sama FF lain yang memiliki ide cerita yang mungkin agak mirip, tapi itu semua TIDAK DISENGAJA ya, karena FF murni karya Silver. so.. let's check it out...

.

.

.

Chapter 1

.

.

.

Brak

Bunyi pintu yang di tutup terlalu keras menggema di kediaman yang mewah namun sepi penghuni tersebut, seorang lelaki tampan bersurai kelam dengan rahang tegas yang merupakan pelaku penutup pintu melangkahkan kakinya tegas ke dalam rumah sembari melonggarkan dasi yang mencengkram erat lehernya.

Wajah tampan nya sarat akan kelelahan karena tugas- tugas kantor yang bertumpuk- tumpuk dan juga masalah kehidupan rumah tangganya yang sangat dia benci.

"Sehun- ah" ujar sebuah suara lembut dari arah dapur, membuat lelaki bernama Sehun itu menoleh dan seketika iris kecoklatan nya menangkap sesosok perempuan cantik berwajah teduh dengan perut yang membuncit, istrinya.

Sehun hanya menaikan sebelah alisnya tanda bertanya, sementara sang istri hanya tersenyum maklum "Kau pulang cepat? Berbenahlah, aku sudah menyiapkan makan malam untuk mu.."

Sehun mendengus "Tak perlu repot- repot Jess, aku sudah makan di luar" ketusnya dan langsung melangkahkan kakinya menaiki tangga.

Jessica tersenyum miris melihat kepergian suami tercinta nya, "Apa kau sudah tak mencintai ku lagi?" bisik Jessica pelan entah pada siapa, jemari lentik nya mengusap perutnya lembut "Sayang, bagaimana kabar mu? Tak terasa sudah 7 bulan kita bersama, ibu tak sabar melihat mu lahir dan tumbuh" ucap Jessica tulus.

Perlahan, air mata jatuh menetes membasahi pipi putihnya, dulu.. semuanya tidak begini, dulu.. Sehun- nya begitu menyayangi nya, begitu mencintai nya, Sehun- nya sangat memperhatikannya, tidak pernah lupa untuk memanggilnya dengan sebutan 'Sayang' setiap harinya, hari- hari mereka selalu di penuhi dengan canda dan tawa, tapi sekarang?.. waktu begitu cepat berlalu.

Jessica sadar, Sehun berubah semenjak kehamilan nya, entah apa yang membuat Sehun begitu tidak menyukai kehamilannya, yang Jessica ingat, Sehun begitu marah saat tau kalau Jessica hamil. Awalnya, Sehun menyuruhnya untuk menggugurkan kandungannya, tapi Jessica bersikeras kalau Jessica akan merawat bayinya, dan sejak saat itulah, Sehun mulai tidak memperhatikannya lagi.

Jessica mengalihkan tatapan matanya kearah meja makan yang penuh dengan makanan yang sudah susah payah ia buat dan menghela nafas pelan "Oh Tuhan, sudah berapa banyak makanan yang aku buang?" resah nya. Dan akhirnya dengan berat hati, Jessica mengambil sepiring penuh nasi dan juga lauk pauk nya, lalu memakan nya dalam diam dengan air mata yang terus mengalir.

"Selamat makan" lirihnya pelan.

Suapan demi suapan masuk dengan lancar kedalam mulut Jessica, walaupun dia merasa mual, tapi Jessica benar- benar tak ingin membuang- buang makanan lagi. Lagipula, tak ada salahnya kan menghabiskan semua nya? Walaupun tak sanggup, akan Jessica usahakan untuk menghabiskan semua, karena dia tak mungkin membuang semua makanan itu lagi.

"Apa yang kau lakukan?"

Mendengar suara barusan, Jessica buru- buru menghapus airmatanya, dia meneguk segelas air untuk membantu proses penelanan makanan nya dan menoleh kearah Sehun yang bersandar di pintu dapur "Aku sedang makan Hun- ah, apa kau mau makan malam?"

Sehun mendengus, melangkahkan kaki nya kearah kulkas dan mengambil sekaleng bir "Melihat mu makan saja sudah membuat ku mual" ujar Sehun ketus dan melangkah pergi menuju ruang kerjanya.

Jessica, lagi- lagi tersenyum melihat kepergian Sehun "Tak apa, aku bisa menghabiskan nya" sembari mengusapkan tangan lembut nya diatas ke arah pipi nya untuk menyeka air mata yang lagi- lagi mengalir.


"Eonnie, bagaimana keadaan kandungan ku?" tanya Jessica pada seorang dokter wanita cantik di hadapannya.

Dokter cantik itu tersenyum "Dia sehat, namun masih rentan, aku sarankan kau jangan bekerja telalu berat dan jangan terlalu banyak pikiran"

Jessica mengangguk "Apa dia positif laki- laki?"

Lagi, dokter itu tersenyum "Yap, dia positif laki- laki, dan aku rasa akan sangat tampan dan berwibawa seperti Sehun, ayahnya"

Seketika, rona merah tersemat di kedua pipi Jessica, membuatnya terlihat semakin cantik "Ya.. pasti akan tampan dan berwibawa seperti Sehun"

"Ngomong- ngomong mana Sehun? Setelah kuingat- ingat dia tak pernah menemanimu check up?"

Jessica tersenyum, palsu "Sehun sibuk eon, kau tau? Semenjak dia menjadi direktur utama di perusahaan ayahnya, dia jadi jarang memanjakan aku lagi, huft" ujar Jessica pura- pura sebal.

"Ah, Sehun memang tidak peka dengan sekitar, haha" kekeh dokter cantik itu.

Tok

Tok

Tok

"Masuk" sahut dokter cantik itu saat mendengar suara ketukan di pintu ruangannya.

Cklek

Pintu terbuka, menampakan seorang lelaki milky skin dengan surai hitam kelam dan juga eyeliner yang menghiasi mata nya "Dokter Taeyeon, Dokter Wu menyampaikan pesan kepada saya untuk memberitahu anda kalau Dokter Wu meminta anda menggantikannya untuk menangani pasien yang akan melahirkan karena Dokter Wu ada urusan mendadak, beliau bilang istrinya kecelakaan"

Mendengarnya, dokter cantik bernama Taeyeon itu langsung berdiri kaget dari kursi nya "APA?! Bisa- bisa nya naga bodoh itu meninggalkan pasien yang akan melahirkan?! Bagaimana keadaan pasien Baekhyun- ah?!" ujar Taeyeon panik sambil mengenakan semua perlengkapan operasi persalinannya.

"Pasien masih menunggu dokter, baru pembukaan empat, tapi anda diminta langsung keruangan bersalin" ujar Baekhyun tenang.

"Astaga! Naga bodoh itu benar- benar! Cepat Baek, kita harus segera, orang melahirkan itu tak bisa menunggu, Jess, maaf aku tinggal dulu ya, kau boleh pulang, jangan lupa untuk check up minggu depan!"ujar Taeyeon panik dan langsung keluar ruangan.

"Jessica noona? Apa perlu saya antar keluar dan saya carikan taxi?" tanya Baekhyun perhatian.

Jessica tersenyum dan menggeleng "Tak perlu Baek, kurasa Taeyeon eonnie akan membunuh mu bila kau melakukan itu"

Baekhyun menggaruk tengkuk nya kikuk "Yah.. kurasa juga begitu, baiklah, aku harus membantu dokter Kim untuk persalinan, permisi noona"

"Ya.."


Tok

Tok

Tok

"Masuk" ujar Sehun dingin.

Pintu terbuka, menampakan sosok gadis cantik dengan eye smile nya yang khas "Permisi direktur Oh, ada direktur Kim datang mencari anda"

"Suruh dia langsung keruangan ku saja, dan Tiffany- ah?"

"Ada apa direktur?"

"Ini, bisa kau buat copyan nya dan bagikan keseluruh jajaran direksi? Lalu suruh mereka lapor pada ku segera." Ujar Sehun menyodorkan berkas perjanjian kerja sama yang sudah di sah kan oleh nya.

"Baik direktur, ada lagi?"

"Tidak, kau boleh pergi"

Tepat setelah sekretaris cantik nya itu pergi, pintu ruangannya kembali terbuka menampakan sesosok pria tampan berkulit tan eksotis dengan senyum lebar nya.

"Well, well, lihat makhluk hitam yang baru kembali dari peradaban ini" ujar Sehun meledek.

Pria itu medengus seraya merebahkan tubuhnya di sofa yang ada di ruangan Sehun "Bilang saja kau merindukan ku, cih albino"

"Narsis mu itu tak pernah hilang Kkamjong!"

Pria yang dipanggil Kkamjong itu mendengus "Lihat siapa yang bicara! Seorang direktur bodoh yang kelebihan pigmen putih sehingga membuatnya terlihat albino! Nama ku Kim Jong In kalau kau amnesia, hahaha"

"Dan lihat siapa yang bicara! Direktur primitif yang kelebihan pigmen tan membuat nya terlihat lebih hitam dari limbah pembakaran sampah!"

Jongin bangun dari posisi tidurannya "Oh! Ingatkan aku untuk membunuh mu nanti Oh Se Hoon!" ujar nya bengis membuat Sehun tertawa seraya melangkah pelan kearahnya.

"Hahaha, apa kabar mu Jong? Kemana saja kau?" ujar Sehun sambil menyodorkan sekaleng bir kearah sahabat sehidup sematinya ini.

Jongin menerimanya dengan senang hati "Kau tau? Aku baik, aku hanya cuti karena Yura baru saja melahirkan putri pertama kami dua bulan lalu" ujar Jongin berseri- seri membuat Sehun terdiam "Aku ingin menghabiskan waktu dengan putri dan istri ku tentu saja, jadi kupikir cuti sebentar tak ada salahnya" lanjut Jongin bahagia.

Sehun bersender pada senderan sofa dengan tenang sambil menggoyang goyangkan kaleng bir nya "Oh ya? Siapa namanya?"

"Namanya Kim Hye Ri, kau tau? Hyeri pasti akan sangat senang memanggil mu paman, haha"

Sehun terkekeh "Aku akan membuat nya memanggil ku 'Oppa' lihat saja, haha"

Jongin mendengus "Dalam mimpi mu albino! Hei, bagaimana dengan mu dan Jessica? Apa kabar pula Jessica? Sudah lama aku tak bertemu dengannya"

"Aku tak tau, dan tak mau memikirkan nya" ketus Sehun sambil menenggak kaleng bir nya.

Jongin mengernyit pelan "Hey.. ada apa Hun- ah? Kau nampak tak bahagia"

Sehun tersenyum pahit "Aku memang tak bahagia"

"Eoh? Bukan kah kau mencintai Jessica?"

"Tidak setelah dia hamil dan menolak untuk menggugurkan kandungannya"

Uhuk

Uhuk

Jongin menepuk dada nya yang sakit karena mendengar perkataan Sehun yang menurutnya sangat kurang ngajar "KAU GILA?! Bagaimana bisa kau menyuruh istrimu menggugurkan anak kalian yang dikandungnya? Manusia macam apa kau Sehun?!"

"Aku tidak suka kehamilannya, aku benci anak- anak dan aku tak ingin punya anak, merepotkan kau tau?!" bentak Sehun.

"Kau gila Sehun! Aku rasa otak cerdas mu itu telah memaksa mu menjadi seorang psikopat. Ku tanya, apa kau pernah memikirkan perasaan Jessica? Semua istri berharap senyum akan tersemat diwajah suami nya saat mereka memberitahukan perihal kehamilan mereka, tapi kau? Kau bahkan menyuruhnya menggugurkan kandungannya seolah itu adalah anak haram" ujar Jongin prihatin.

"Aku tidak perduli! Pokoknya aku tidak suka!" ujar Sehun putus asa.

"Apa orang tua dan mertua mu tau?"

"Tidak, aku selalu bisa berakting dengan baik dihadapan mereka tentu saja"

Jongin menggeleng prihatin sembari menepuk bahu Sehun pelan "Sadarilah sebelum kau menyesal bung, tidak semua pasangan suami istri di dunia ini yang di titipkan anak oleh Tuhan, kau harusnya sadar itu. Oh ya, kurasa sore nanti Yura akan menjenguk Jessica, tadi dia berpesan pada ku, aku permisi Sehun" ujar Jongin kemudian melangkahkan kaki nya dengan tegas keluar ruangan Sehun.

Sehun meremat kaleng bir nya yang telah kosong dan melemparnya. Dia mengacak rambutnya kasar "Tidak, aku tak akan menyesal" ujar Sehun frustasi sambil mengusap wajah nya lelah

"Aku tak akan menyesal"

.

.

.

.


To be continued..

.

.

.

gimana gimana? jelek yaa? norak yaa? pasaran yaaaaa? maaf, aku ini masih author amatiran yang masih butuh perkembangan. mohon maaf yaaa... dan sekali lagi bila ada KESAMAAN IDE itu semua TIDAK DISENGAJA jadi maaf yaaaaaa... oyaa, kalo kalian pengen FF nya dilanjut, tinggalkan jejak yaaa.. kalo ngga yasudah, karena lanjut apa ngga nya FF ini tergantung kalian semua.. jadi makasih perhatian nyaa *bow*