Angka Goldilock berhenti pada dua puluh tujuh. Itu adalah Kamis penuh cermin yang berserakan di wajah bumi. Tetsuya tidak ingat pernah terguyur hujan hingga matanya menangkap keliman setelannya yang turun dan membeku. Cermin-cermin itu memantulkan sesuatu dengan mudah; hidung yang berkerut mata yang memblur dan banyak sapu tangan terayun dari satu tangan ke lainnya. Dan langit bersenandung litani dari balik awan-awan.

Terlalu banyak hitam. Langit di atasnya, awan yang menggantung, setelan di sekitarnya, lingkaran di bawah matanya. Tetsuya mendongak. Berpikir akan lebih baik jika pelangi datang.

.

.

.

Goldilock tidak cocok dengan hitam. Ia berteman dengan abu-abu, kalau kau beruntung bisa melihatnya ketika ia berjinjit di antara padang lily dan menggosok hidungnya karena ia malu. Ada bintik-bintik yang muncul di bawah terik dan berteriak ingin diusap. Ada konfesi yang menunggu bersama sebuket lily dan pipi yang merah hingga ke telinganya. Tetsuya pikir namanya Momoi. Goldilock tidak mempunyai malu. Ia lebih suka menelan malu dan nekat. You know, seperti ketika ia menggeret Tetsuya melewati rumah Momoi dan masih menggeret meskipun ia sempat melirik ketika Tetsuya masih menganga memproses semua itu.

Mereka berakhir ke flatnya sendiri. Ia merogoh ke kantung jeans Tetsuya. Gemerincing di antara perasaan tercekat dan realisasi bukan musim panas yang membuat pipinya terasa panas. Goldilock menghilang ke seluk beluk dapur. Tetsuya mencerna semuanya. Goldilock kembali bersama sebotol lily yang lebih tampan, air di bawah kakinya.

Sekarang, flatmu tidak begitu sepi. Goldilock berkata. Tetsuya membiarkannya.

.

.

.

Goldilock tidak cocok dengan hitam. Ia tidak cocok dengan pucat di wajah dan dingin di kulitnya. Ia cocok dengan hijau lumut dan sepia. Dan Tetsuya sering kali mematri bayangannya yang mempesona di balik marun ataupun burgundi. Hitam lebih cocok dengan Tetsuya, dan ia ingin sekali Goldilock bangun dari peti dan mereka lalu berganti setelan. Dan mencari musim panas.

Untuk kembali ke padang lily dan kini giliran Tetsuya yang akan memetik. Sehingga ketika kembali ke flatnya, ia tidak akan teringat malu ketika berbisik.

Sekarang flatku tidak terasa sepi, Ryouta. Kalau kau ada di sini.

Jadi bangunlah.

.

.

fyi saya akan menggunakan goldilock sebagai panggilan ryouta ke depannya. thankyou.