LET ME PROUDLY PRESENTS

Title : L.I.E (Love Is Enough)

For Me

Rating : T

Genre : Drama,Romance,Slice Of Life

Warning : Boy X Boy

Gaya bahasa disesuaikan Mood Author

Main Pair : DaeJae

Cast : BAP Member

Cameo : Luhan

Author : Han Dalgi

Disclaimer THIS FANFICTION IS MINE

Don't Like, Don't Read

R&R

.

.

.

Summary : Youngjae terpaksa harus menyamar menjadi Yeoja, tapi ia senang karena bisa bersama dengan Daehyun. Tapi Daehyun adalah seorang Straight, apakah penyamarannya akan terbongkar? Bagaimana reaksi Daehyun jika yang bersamanya itu adalah namja dan bukan Yeoja?

Chapter 1 : Just Do It

.

Terdengar ketukan di pintu kamar, Youngjae hanya menjawab dengan deheman. Kemudian seorang maid membuka pintu, masuk ke dalam kamar dan membungkuk singkat kepada Youngjae.

"Tuan besar sedang menunggu anda Tuan"

Setelah Maid itu menyampaikan pesan ia pun pergi melanjutkan pekerjaannya kembali. Youngjae menggigit bibirnya sambil memijit pelipisnya pelan

'pasti appa sudah tahu' tebaknya

Dengan gontai Youngjae melangkahkan kakinya ke lantai dua, menuju ruang kerja ayahnya.

"Duduk" perintahnya

"Kau sudah tahu apa alasanmu di panggil Yoo Youngjae?" tambahnya

"Ini soal jurusan yang akan kuambil saat kuliahkan?" Tanya Youngjae

"Appa harap kau memikirkannya lagi Youngjae, kau belum kelas tiga kan?"

"Tidak, keputusanku sudah bulat. Aku ingin kuliah mengambil jurusan psikologi"

"Baiklah, dengan satu syarat"

Sambil menatap ayahnya Youngjae menelan salivanya pelan, membayangkan ayahnya akan mengusirnya dari rumah serta tidak akan membiayai kuliahnya dan ia akan bekerja part time untuk membiayai kuliahnya sendiri. Tapi ternyata hal yang dikhawatirkannya tidak terjadi, ia sempat lega ayahnya tidak setega itu padanya. Namun matanya terbelalak lebar mendengar syarat yang diberikan ayahnya.

.

.

.

Youngjae menatap bangunan sekolah barunya, rambut panjang kecoklatannya tertiup angin. Rok yang dikenakannya pun sedikit tersingkap, Youngjae menahan rok yang tersibak itu dengan tangannya.

'Sial, kakiku dingin' gerutunya dalam hati

Tangannya mencengkram pagar pembatas, ia kini berada di atas atap menunggu kedatangan seseorang.

"Youngjae, kaukah itu?" terdengar suara husky memanggil namanya

Youngjae menoleh dan berbalik mendapati orang yang ditunggunya datang, sepupunya yang bernama Kim Himchan.

"Hyung…"

Mata Himchan melebar melihat tampilan Youngjae, ia menatap Youngjae dari ujung rambut sampai ujung kaki dan tertawa.

"Hahaha, kau cantik Youngjae-ah"

"Hyuung…aku ini namja"

" Iya,iya, aku tahu. Aku tak percaya kau memilih menyamar jadi yeoja dibandingkan kuliah jurusan bisnis"

"Yah, mau bagaimana lagi. Ini persyaratan dari appa dan satu-satunya cara agar aku bisa kuliah di jurusan psikologi ,Hyung"

"Yah, setidaknya kau hanya harus menjaga agar jangan sampai ada murid yang tahu akan hal ini"

Youngjae mendengus, ia tak perlu khawatir soal urusan administrasi ataupun pelajaran olahraga seperti berenang. Karena sekolah ini milik Ayah Himchan, adik dari pihak ibu Youngjae. Dan ia juga sedikit senang karena seragam yang digunakannya berwarna kuning, seragam khas SOPA.

Tiba-tiba pintu terbuka dan datanglah dua orang namja. Namja yang satu membawa gulungan kertas kemudian menunjukkan gummy smile-nya ketika melihat Himchan, sedangkan namja yang satu lagi berkulit tan dan memasang wajah datar.

Himchan yang sedang memainkan rambut Youngjae langsung menghambur ke arah namja yang tersenyum itu.

"Bbang.." serunya seraya merangkul lengan namja itu.

"Hime, dari tadi aku mencarimu" ucapnya sambil mengelus surai Himchan

Namja tan itu hanya memutar bola matanya malas

"Hei, jangan lupakan tujuan kita kesini" ujarnya

Yongguk menoleh dan mendapati ada orang yang tak dikenal dihadapannya.

"Siapa dia? Tanyanya pada Himchan sambil menunjuk Youngjae

"Oh, dia Youngjae sepupu-ku. Youngjae, ini Yongguk dan itu Daehyun"

Youngjae hanya mengangguk sambil tersenyum.

Yongguk, Himchan , dan Daehyun melangkah menuju pagar pembatas dan memperhatikan lingkungan sekolah dari atas atap. Kemudian Yongguk membuka gulungan kertas yang bergambar denah lapangan sekolah, sesekali ia berbicara sambil menunjuk-nunjuk seperti seorang mandor. Youngjae hanya melihat mereka dari kejauhan. Kemudian dilihatnya Daehyun menoleh ke belakang, ke arah dirinya lalu tersenyum dan mengerlingkan sebelah matanya pada Youngjae.

'Daehyun?Rasanya aku pernah mendengar nama itu'

.

.

.

oooooOOOOOOoooooo

.

Youngjae memasuki kamarnya, ia melempar tasnya ke sembarang arah dan membuka rambut palsunya.

'Hhhh, baru sehari saja sudah lelah' batinnya sambil merebahkan dirinya di kasur dan memejamkan matanya. Kejadian tadi siang diatas atap tiba-tiba terlintas dibenaknya, sambil bergerak gelisah di kasurnya pikirannya terus teringat namja berkulit tan itu, yang bernama Daehyun. Youngjae bangkit dari kasur, menuju lemari dan mengganti pakaiannya. Dia menautkan alisnya ketika menemukan sebuah sapu tangan yang berada diantara tumpukan pakaian. Diambilnya sapu tangan itu, kemudian ia membentangkan sapu tangan itu. Terdapat bordiran di ujung kanan saputangan itu, sederetan huruf berinisial J D H.

Flashback

Youngjae berjalan tergesa-gesa, setengah berlari menuju tempat tujuannya. Kakinya tergelincir kulit pisang dan ia jatuh terduduk dengan tidak elitnya. Ia meringis kesakitan sambil menggeserkan tubuhnya ke tembok bata untuk bersandar sambil mengatur nafasnya yang terengah-engah. Tampak seseorang lewat dan menjatuhkan sapu tangan. Youngjae memungut sapu tangan itu dan menoleh ke arah orang yang menjatuhkan sapu tangan itu. Ia membuka mulutnya untuk memanggil orang itu namun sebuah suara mendahuluinya

"Daehyun, tunggu"

Youngjae menengok ke arah sumber suara dan mendapati seorang lelaki berwajah cantik dengan rambut coklat keemasan dan mata yang bersinar seperti rusa. Orang yang dipanggil itu berbalik dan menatap lawan bicaranya dengan malas. Posisi Youngjae berada di tengah-tengah kedua orang itu, dan ia meringkukkan dirinya berharap dirinya menghilang karena merasa tak seharusnya berada disitu.

"Kenapa Luhan?" Tanyanya dingin

"Apa Jawaban mu?"

"Maaf saja ya, aku ini Straight" ucap Daehyun sambil berlalu dari tempat itu.

'Jadi ini alasan ia membawakan bekal untukku tiap hari' ucap Daehyun dalam hati

Mata Luhan berkaca-kaca, kemudian air matanya mengalir. Ia lalu jongkok dan terisak, badannya bergetar. Youngjae yang melihat itu pun dengan ragu mendekati Luhan, menyentuh pundaknya dan memberikan sapu tangan Daehyun. Luhan menoleh dan melihat seseorang yang memberikan saputangan padanya, ia menerimanya dan menghapus air matanya dengan saputangan itu, tersenyum berterima kasih dan mengembalikan saputangan itu pada Youngjae kemudian bangkit dari posisinya dan berlari meninggalkan tempat itu. Youngjae hanya terbengong mendapati saputangan itu juga kepergian Luhan. 'Ini bukan saputangannku…' batinnya.

.

.

.

ooooooOOOOooooooo

.

"Boleh aku duduk disini?"

Youngjae mendongak dan mendapati Daehyun ada dihadapannya sekarang. Ia hanya mengangguk dan melanjutkan makan siangnya.

"Jadi kau sepupu Himchan?"

"Iya, Seonbae-nim"

"Hahaha, jangan panggil aku Seonbae. Panggil saja Oppa"

Youngjae terbatuk dan Himchan yang baru datang dan melihat itu langsung berlari menghampiri Youngjae.

"Ya.. Jung Daehyun, kau apakan dia?!"

"Aku tidak melakukan apapun"

"Bohong, kau pasti habis menggombal seperti biasa kan?"

"Tidak, aku hanya memintanya untuk memanggilku Oppa. Itu saja"

Himchan melebarkan matanya dan menoleh ke arah Youngjae, Youngjae pun hanya mengangguk sambil sesekali menepuk-nepuk dadanya.

"Jangan aneh-aneh, dia tidak akan mengatakan hal itu" ujar Himchan sambil duduk disebelah Youngjae

"Kenapa tidak?" Tanya Daehyun

Youngjae menatap ke arah Himchan, begitu juga dengan Daehyun. Sedangkan Himchan menyapu pandangannya ke seluruh kantin kemudian mencondongkan badannya ke arah Daehyun dan berbisik

"Karena dia…."

.

.

.

TBC

Mind to Review?

*Gigit bibir Dae* Gimana?

Aduh, sedikit gak PD nih….

Ini ada balasan Review yang You Belong To Me Chap 6 :

Ngiweung : wkwkwk, maaf ya… harus end di situ. Baguslah kalau feelnya dapet. Hmm, sequel ya?ntar kalo ada pencerahan ya… soalnya takut kependekan & mainstream ceritanya J.

Just DaeJae : Hahaha, ga usah malu. Ojel sukanya Ma Dae, bukan ma Jae :3 … Jae itu sahabatnya dari kecil (perasaan yang aku maksud itu, apa aku salah ngetik disana #molla). Gak apa-apa banyak ngoceh juga, ntar dikasih dikasih piring kotor ma Dae :3 .

Ibob : (o.o)a, heup…. Tadinya mu bikin sequel banghim, tapi…. :3