SECRET WHISPER
Namaku Kim Jongin, aku terlahir dari keluarga detektif terkenal. Membuatku harus menjadi detektif dan pollisi rahasia pada saat muda dan aku menikmatinya. Mencurigai orang seakan adalah darah yang mengalir dalam tubuhku. Hingga saat aku berumur 20 tahun, aku tetap mencintai sifatku ini. membuatku menjadi detektif hebat menggantikan ayahku yang meninggal karena ulah seorang mafia yang bernama DO Joonmyun atau biasa disebut Suho. Mafia yang aku kejar. Pertama untuk menyelesaikan tugasku dan kedua untuk membalaskan dendamku.
Aku mempunyai 2 sifat dalam diriku. Aku terbiasa dipanggil Jongin ketika di kantor dan Kai ketika aku melakukan tugas. Kai dalam diriku akan keluar jika aku marah. Aku bisa membunuh seseorang yang aku benci. Namun, setelah Kai itu lenyap, aku langsung saja lemas. Aku langsung menangis. Seperti saat ini. aku harus mati-matian menenangkan Kai dalam tubuhku jika tawananku kali ini masih ingin hidup dan aku bisa mendapatkan informasi tentang Suho. Ya, ia adalah anak buah Suho. Dari wawancara yang aku mulai sekitar 20 menit yang lalu, namanya adalah Chanyeol. Namja yang lebih tinggi dariku ini terkesan meremehkan aku. Terbiasa diperlakukan lembut oleh polisi lain rupanya.
"Kau tahu di mana Suho, Chanyeol-ssi?" tanyaku. Ia terkekeh pelan. Masih memainkan borgol yang mengunci pergerakan tangannya. Aku kehilangan kesabaran.
"KAU TAHU DI MANA SUHO ATAU TIDAK?!" teriakku dan mencekik lehernya. Aku tidak peduli Kai dalam tubuhku akan keluar dan namja ini mati. Aku benar-benar tidak peduli sekarang.
"Kai hentikan!" bentak seseorang. Merasa dipanggil, aku pun menoleh. Aku mendapati Sehun sedang berdiri di depan pintu ruang wawancara. Aku menghela napas dan perlahan rasa dendam dalam tubuhku menghilang. Sehun menghampiriku dan menepuk pundakku pelan. Ia menganggukkan kepalanya. Menandakan kalau aku disuruhnya keluar. Huh, dasar magnae kurang ajar. Ia bahkan tidak memanggilku hyung tadi.
"Aku masih belum selesai..." ucapku.
"Bagaimana bisa selesai kalau kau malah membunuhnya, hah?" teriaknya tepat di depan mukaku. Aku mendengus kesal dan keluar dari ruangan tersebut. Aku menghampiri Luhan dan menggandengnya keluar markas.
"Jangan membalaskan dendammu pada yeojachinguku, Kkamjong sialan!" teriak Sehun. Aku hanya menyengir lebar dan mencium dahi Luhan sekilas.
"Ya! Kim Jongin!" teriak Sehun. Aku tertawa dan melepaskan gandengan tanganku pada Luhan.
"Tidak jadi mengajakku pergi?" tanya Luhan. Aku menggeleng dan menunjuk Sehun menggunakan daguku. Luhan tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Aku pun keluar dari markas dan menuju swalayan dekat dengan kantor polisi tempatku bekerja.
BRUKKK
"Aww!" ucapku sambil menahan sakit di pinggangku. Hampir saja aku memarahi orang yang menabrakku. Aku menghela napas panjang. Seorang yeoja manis dengan mata menyerupai kelereng milik Sehun menatapku sambil menahan sakit. Emosiku mereda.
"Mianhamnida..." ucap gadi itu sambil membungkukkan badannya berkali-kali. Aku menghela napas dan menatap yeoja ini. sangat menarik. Tubuhnya yang langsing dengan wajah yang sangat imut, jangan lupakan mata besarnya yang memperindah bentuk wajahnya itu. Benar-benar sangat pas dengan wajahnya. Aku memandangi wajahnya tanpa berkedip barang satu detik pun.
"Gwaenchana... rumahmu di mana? Biar aku antar..." ucapku. Dia membulatkan bola matanya. Aku tertawa pelan. Yeoja ini lucu sekali.
"A-aku... aku Park Kyungsoo." Ucap yeoja itu. Aku tersenyum dan menganggukkan kepalaku. Aku mengulurkan tanganku dan membantunya berdiri.
"Kim Jongin imnida..."
"Kim Jongin?"
NEXT CHAPTER
"Kau tahu siapa yang sedang menolongmu itu, Do kyungsoo?!"
"Aku mencintaimu..."
"Maafkan aku Kai, aku bukanlah yeoja yang kau bayangkan..."
"Aku adalah Do Kyungsoo..."
"Siapa peduli dengan nama Do Kyungsoo? Marganya saja yang mirip"
"Dia adalah anaknya Suho!"
