Enjoy..
Disclaimer : Masashi Kisimoto
Pairing : NaruHina
Summary : Mungkin yang orang katakan tentang cinta bahwa cinta tak selalu mengerti, tak selalu memberi juga tak selalu memiliki itu memang benar. Tapi, aku tak peduli apa yang semua orang katakan.
The Impossible Word
By. Uchibi-nara
Aku tak tahu bagaimana mengungkapkan cinta. Yang ku tahu hanya bahwa, aku mencintainya. Dan aku tak tahu harus berbuat apa?!
Yang ingin kurasakan hanya satu
Mengerti akan dirimu
Mengerti akan dirinya?
Bagaimana bisa ku mengerti akan dirinya? Jika berbicara dengannya pun aku tak sanggup.
Yah, cinta tak selamanya membutuhkan kata-kata, kan?
Hanya dengan melihat saja, orang bisa tahu. Kalau di matanya hanya ada dia. Bukan aku. Dan aku tak mengerti. Kenapa yang dia lihat bukan aku? Entahlah…
Mungkin yang orang katakan tentang cinta bahwa cinta tak selalu mengerti itu memang benar.
-
-
Yang ingin kulakukan hanya satu
Memberi sesuatu yang berharga untukmu
Memberi sesuatu untuknya itu cukup mudah untuk kulakukan. Tapi, sesuatu yang berharga untuknya? Aku tak yakin. Yang kutahu selama ini, sesuatu yang berharga untuknya hanya satu. Ramen. Entah itu benar atau tidak. Yang pasti itu bisa membuatnya tertawa gembira. Hanya dengan tawanya ku yakin. Ramen itu sesuatu yang berharga untuknya.
Tapi ada sesuatu yang ingin kutanyakan?
Apakah dia bisa memberi sedikit saja rasa sayangnya padaku? Dan itu mungkin bisa ku jawab sendiri. Tidak. Entah kapan aku bisa membuatnya melihatku. Melihat besarnya rasa sayangku padanya.
Mungkin yang orang katakan tentang cinta bahwa cinta tak selalu memberi itu memang benar.
-
-
Yang selalu kuimpikan hanya satu
Selalu bersama denganmu
Dia semakin jauh. Jauh. Dan tak mungkin bisa kucapai.
Bisakah aku berada di dekatnya walau hanya beberapa detik saja? Merasakan hangat dirinya. Mencium wangi tubuhnya. Dan kurasa, itu hanyalah impianku. Impian yang tak pernah kucapai dan tak dapat kukejar.
Mungkin yang orang katakan tentang cinta bahwa cinta tak selalu memiliki itu memang benar.
-
-
-
-
Tapi kini. Aku tak peduli semua yang orang katakan.
Yang aku tahu, aku mencintainya. Dan aku yakin, aku dapat merubah semuanya. Merubah semua hal yang tak mungkin menjadi mungkin untuk kudapatkan.
Kini, ku mengerti sepenuhnya akan dirinya.
Di matanya yang kulihat, hanya ada aku. Di hatinya hanya tertera namaku. Dan di setiap gerak-geriknya. Hanya diperuntukkan untukku.
Dan kini ku mengerti kenapa dulu yang kulihat di matanya bukan aku. Karena dulu, aku belum pernah mau mengerti tentang dirinya apa adanya.
-
-
Kini, aku telah memberinya sesuatu yang sangat berharga. Berharga untuknya, untukku, dan untuk kehidupan kami. Sebuah kehidupan di dalam tubuhku. Menyempurnakan apa yang telah kami miliki.
Dulu aku pernah bertanya, apakah dia bisa memberi sedikit saja rasa sayangnya padaku? Jawabanku kini, tetap tidak. Karena rasa sayang yang kini dia berikan, sudah lebih dari cukup dari apa yang aku bayangkan.
-
-
Kini, yang aku dapatkan sudah lebih dari cukup. Namun memang sifat dasar manusia memang tidak pernah puas, kan? Selalu menginginkan lebih itu pasti wajar. Namun, jika tidak diberi lebihpun, tak mengapa. Karena keinginan mutlakku hanya ada satu. Dan itu kurasa sudah terpenuhi. Selalu bersamanya. Selamanya.
░░░░░░░░░░ FIN ░░░░░░░░░░
Note.
Waduh fic ngaco saya jadi ke publish!
Maaf ya jika ada yang merasa fic ini banyak tanda titik, koma. Soalnya saya ga tau mau digimanain lagi.
Terus-terus disini Hinatanya ko kayanya kesannya egois ya? Iya ga sih? *reader: author bego ga punya sense.*
Oh, ya jadi beralih ke fic lain. Soalnya fic pertama saya lagi mandet ide. Kan sekarang lagi musim flu yak? *??*
Okay.
Mind to Review?
