That Man From My Past
Chapter 1 ( Meeting with my past )
Summary :
Luhan seorang psikolog muda dengan masa lalu kelam dihadapkan pada bagian masa lalunya dalam sebuah jamuan makan malam yang dibuat oleh kekasihnya yang kaya.
Oh Sehun playboy paling ulung dihadapkan pada mantan istrinya yang paling dibencinya pada jamuan makan malam dari kolega bisnisnya.
Main Pair : Luhan, Oh Sehun
Other Cast : All member EXO, Stephanie Jung, Kevin Kim
Luhan menatap jam rolex yang berada pada pergelangan tangan kanan nya yang kurus. Dengan wajah masam di bereskan nya beberapa berkas data kesehatan pasien nya yang berceceran di atas meja itu. Tak lama kemudian pintu ruangan nya terbuka dan menampilkan seorang lelaki dengan perawakan mungil berwajah bak anak kecil.
" Luhan Hyung sudah saatnya menghadiri jamuan makan malam dari Direktur Kim " Sahut pria dengan name tag ' Byun Baekhyun ' pada jas putih yang dikenakannya. Pria itu menatap wajah datar Luhan.
" Mungkin kau tak harus menghadiri nya Hyung. Aku tau kau pasti merasa risih " ujar Baekhyun. Luhan menghela nafas dan menatap Baekhyun.
" Aku harus menghadiri nya. Bagaimana pun Direktur Kim sudah membantuku banyak. Aku bahkan masih berhutang banyak padanya. Ini adalah salah satu caraku untuk membalas budi nya. Ingatlah Baek bahwa hatiku bahkan terasa mati hanya untuk merasakan sakit, ataupun senang " Ujar Luhan. Baekhyun hanya tersenyum lirih dan menatap iba punggung Luhan yang telah menghilang di balik pintu.
" Tapi kau seperti seorang lelaki yang menjual dirimu hanya untuk adik dan ibumu Hyung " Batin nya sendu.
.
.
.
.
.
.
.
.
At other place
Pria itu mencumbu dengan barbar wanita yang menggeliat di bawahnya. Pemandangan erotis yang mampu menaikkan suhu kamar lebih panas dari sebelumnya. Dengan tergesa si wanita kemudian melepas seluruh pakaian yang membungkus tubuhnya hingga benar-benar polos. Diraihnya kepala pria yang sedang asyik menggigit daun telinganya kepada cumbuan panjang. Dering telepon tak menyurutkan nafsu keduanya yang sudah berada di ubun-ubun. Tetapi seakan tak tau diri ponsel pintar itu terus berdering tak berhenti hingga membuat cumbuan keduanya harus berhenti karena si pria mulai melepas cumbuan nya dan berdecak kesal meraih benda persegi itu.
" Aku harap kau masih waras untuk tak menghabisi pelacurmu dan segeralah datang ke acara Kevin Kim. Jika sampai aku tak melihat wajahmu disana maka bersiap saja aku akan menendangmu dan menyeret pelacur yang baru saja kau sewa ke alun kota Oh Brengsek Sehun " Pekik suara diseberang sana hingga mengharuskan nya menjauhkan telinga nya.
" Oh ayolah Noona aku benar-benar sudah diujung nafsu " Rengeknya. Dan kemudian hanya balasan makian yang ia terima kemudian.
" Dan kemudian menghantarkan diriku pada singa kelaparan? Hah tidak akan brengsek. Kevin Kim adalah investor besar, jika kau kehilangan nya kali ini maka aku pastikan wajahmu dan kepalamu akan menghilang di tangan Suho " Ujar suara itu dengan dengusan kesal sebelum mengakhirinya sepihak.
Pria Oh itu menghela nafas dan kemudian berjalan menuju kamar mandi hanya untuk sekedar membersihkan diri dari aroma percintaan menghiraukan wanita yang berada di ranjang hotel itu. seakan tersadar, Direktur Keuangan Swill group itu berhenti kemudian menarik beberapa won dari dompetnya untuk disisipkan pada tubuh wanita itu.
" Pulanglah aku tidak jadi memakai mu malam ini " Pria Oh itu dengan enteng nya meninggalkan wanita yang telah menggeliat bak cacing kepanasan.
" Keparat kau Oh Sehun "
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Kevin Kim-Direktur dari Kim Corporation menatap pintu keluar lobby dari Rumah Sakit Alsabeth. Senyumnya seketika merekah ketika menatap pemuda mungil yang berjalan keluar. Pemuda dengan mata rusa yang indah, berperawakan mungil dengan bibir semerah delima dan rambut cokleat almond yang membuatnya seketika terpesona akan ciptaan Tuhan yang sangat indah. Kekasih nya. Salah satu alasan nya mengubah orientasi seksual nya. Meski pun menyimpang tapi ia tau bahwa perasaan nya terhadap pria mungil itu adalah nyata.
" Sudah lama menunggu? " Tanya pria dengan mata rusa itu. Kevin Kim mengangguk sekilas kemudian memeluk pria itu dengan erat dan mendaratkan kecupan nya kekepala namja bermata rusa itu.
" Kajja, malam ini kita harus menghadiri jamuan makan dari sahabatku " Ujarnya sambil menggandeng tangan Luhan hangat. Tangannya yang mungil sangat pas berada dalam genggaman nya. Kemudian dibuka nya pintu mobil SUV hitam itu mempersilahkan pujaan hati nya untuk memasuki mobil. Luhan menanggapi perlakuan manis itu dengan senyum menawan nya. Kevin Kim segera berputar menuju kursi pengemudi dan setelahnya mobil itu membelah jalanan petang kota Seoul.
" Apa kau tak keberatan apabila aku memperkenalkanmu sebagai kekasihku pada teman relasi bisnis ku? " Tanya Kevin Kim sambil mencuri kecupan dari punggung tangan Luhan yang sedang digenggamnya. Jika Baekhyun melihat ini ia mungkin ia berceramah panjang lebar mengenai Luhan yang menjual hati dan perasaan nya hanya untuk segepok uang yang di berikan Kevin Kim kepadanya. Luhan pun sadar bahwa Kevin Kim mengetahui bahwa ia hanya mengiyakan permintaan Kevin Kim karena uang dan kekuasaan pria blasteran itu. Tak ada pilihan lain baginya saat ibu dan kedua adiknya membutuhkan fasilitas yang memadai. Gajinya sebagai seorang psikolog taklah cukup untuk menghidupi keluarganya oleh karena itulah Luhan memanfaatkan kekayaan pria itu. Terdengar jahat memang tapi apa yang dapat diperbuatnya ketika Kevin Kim datang dan menawari nya.
Kevin Kim menggenggam tangan Luhan agak erat karena mendapati pria manis itu melamun hingga menghiraukan pertanyaan nya. Luhan segera tersadar dan menatap terkejut kea rah Kevin Kim.
" Maafkan aku Kev, aku hanya memikirkan soal pekerjaan tadi " Dusta. Entah sudah berapa kebohongan yang telah terucap dari mulut itu. Luhan terlalu lelah hanya untuk menghitung seberapa banyak ia telah berbohong kepada Kevin.
" Aku ulang lagi kata-kataku Lu. Kau tak keberatan apabila aku memperkenalkanmu sebagai kekasihku di hadapan relasi bisnis ku " Katanya. Luhan mengangguk kemudian tersenyum sekilas. Kevin Kim telah mendapatkan jawaban yang ia nantikan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
At La'Santax 20.00 pm
Pria itu berjalan angkuh menuju salah satu meja yang telah penuh dengan beberapa orang yang mengenakan jas licin. Wajah penuh keangkuhan dan kesombongan itu nampak dari raut wajah disana. Pria itu kemudian menyapa kumpulan penggila barang mewah itu dengan angkuh nya. Siapa yang ingin menegurnya? Ia adalah pemilik dari perusahaan terkaya ketiga di asia sekaligus sebagai peringkat ke 8 terkaya di seluruh benua maka kesombongan itu tak perlu di perhatikan sedemikian rupa.
" Hai dude. Sepertinya kau menghabisi waktu malam mu dengan bermain bersama mainan mu lagi " Sapa pria dengan pemilik kulit eksotik itu- Kim Jong In. salah satu relasi bisnisnya dan juga teman brengsek nya. Mereka partner dalam hal ini.
" Oh dude. Mengapa kau tak membawa pasangan dalam acara ini? Kau seperti pria yang kesepian " Sapa salah satu pria dengan tinggi di atas rata-rata. Rambutnya yang di cat merah terlihat paling mencolok di antara beberapa kepala lain nya. Wajahnya yang tampan menjadi pusat perhatian beberapa wanita disana.
" Shut up bastard! Aku sedang tak dalam mood yang bagus karena Yoora Noona mengganggu waktu ku dengan mainanku " Sahutnya kesal sambil menghempaskan bokong nya disalah satu kursi disana. kedua pria tampan itu terkekeh secara bersamaan.
" Oh dude kasihan sekali kau " Dengan kurang ajarnya pria bertelinga lebar itu melempar senyum mengejek. Jong In tertawa pelan dan menepuk-lenih tepatnya memukul lengan Chan Yeol.
" Sialan kau dobby " Gerutu Sehun. Jong In kemudian menepuk bahu Sehun santai.
" Jangan sedih kawan. Wanita yang berada di samping ku dan disamping Park bastard itu bisa menjadi mainan mu untuk malam ini " Tawar Jong In. Wanita yang berada di samping pria Park dan Kim itu tersipu malu-malu. Sehun tersenyum miring-lebih tepatnya menyeringai setan.
" Kalian memang teman sejatiku " Kemudian terdengar suara tertawa di salah satu meja di restoran itu. Kumpulan itu kini menjadi pusat perhatian dikarenakan siapa yang dapat mengaluhkan tatapan nya dari ketiga pria tampan itu. Bahkan ketampanan pria-pria itu membuat dewa Yunani sampai menangis karena kekasalahan akan parasnya. Sehun mengangkat alisnya saat melihat seorang pria blasteran mendekati meja mereka.
" Selamat malam semuanya. Kuharap aku tak terlalu terlambat " Suara itu seolah menjadi alarm penanda bahwa yang sedari tadi di tunggu telah datang. Sehun, Jong In dan Chanyeol serta wanita partner ereka kemudian berdiri hanya untuk menyalami pria milyulder itu. Tatapan mata Sehun terlihat bersibobrok dengan doe rusa itu sedangkan yang ditatap hanya membalasnya dengan tatapan dingin. Jong In dan Chanyeol pun tak kalah terkejut melihat sosok pemilik mata rusa itu. melihat tanggapan ketiga pria itu terhadap kekasihnya, Kevin segera memperkenalkan mereka pada Luhan.
" Manajer Park ini akan membantuku dalam proyek pembangunan taman bermain. Tuan Kim adalah arsitek untuk rancangan ini sedangkan Tuan Oh ini yang mengusulkan tentang pembangunan taman bermain ini, sayang "
" Perkenalkan dia adalah Luhan. Dia kekasihku " Luhan memberi mereka senyum formal kearah kumpulan itu. Jong In yang telah tersadar terlebih dahulu dengan cepat mengangkat tangan nya untuk memberi Luhan jabatan.
" Lama tak bertemu Lu Hyung " Sapa nya dibuat seramah mungkin. Lu Han hanya membalas nya dengan senyum palsunya. Bohong jika ia tak kaget akan kehadiran ketiga pria itu. Terutama pria pemilik mata elang itu tak henti-hentinya menatapnya tajam. Luhan bahkan tak gentar ketika ditatap seperti itu. Tak ada getaran dalam dada nya ketika mata itu menatapnya intens.
Kevin Kim menatap mereka bingung. Dari mana Luhan menatap rekan kerja nya? Luhan mendongakkan kepalanya dan mendapati raut bingung sang kekasih.
" Mereka dulu adalah adik kelas ku saat Senior High School" ujar Luhan. Kevin Kim kemudian tersenyum, berarti ia tak perlu merasa bersalah pada Luhan apabila ia mengabaikan nya nanti apabila mereka mulai membahas rencana proyek. Setidaknya Luhan mengenal salah satu pria tampan itu.
Dengan romantisnya pria Kim itu kemudian menarik kursi dan mempersilahkan sang kekasih duduk. Perilaku yang sangat manis hingga membuat wanita di meja itu hampir gigit jari karena iri.
Luhan dengan acuhnya menduduki kursinya tepat dihadapan Sehun yang menatapnya intens. Merasa kesal karena tatapannya tak sama sekali oleh Luhan, Sehun kemudian merencanakan membeberkan masa lalu kelam Luhan kepada Kevin Kim.
" Apa yang seorang pembunuh seperti mu berada di tempat mewah seperti ini Luhan? Ahh…apakah kau menjual dirimu pada Kevin Kim karena tak berhasil mendapatkan hartaku dahulu? " Sehun tersenyum mengejek. Chan yeol dan Jong In merasa terkejut akan kalimat yang berhasil keluar dari mulut Sehun tanpa penyaringan sebelumnya. Kevin Kim terlihat terkejut tetapi sedetik kemudian ia tersenyum dingin kepada Sehun.
" Jaga bicara anda kepada calon istriku Tuan Oh " Ujar Kevin dingin. Luhan tak terlihat terganggu akan hal itu sehingga membuat Sehun semakin kesal apalagi tadi Kevin Kim membela nya.
" Sepertinya ia memberikan segala nya padamu Tuan Kim. Ia menjual tubuh jalang nya padamu ternyata " Kevin Kim kemudian berdiri dan segera member Sehun pukulan telak di pipi.
" Aku tak menyangka bahwa seorang Oh Sehun Direktur Keuangan Swill Group memiliki sifat brengsek seperti ini " Kevin Kim memukul sekali lagi pipi Sehun kemudian berdiri dan merapikan jas nya.
" Aku membatalkan proyek kerja sama kita " Setelah berkata demikian ia segera mengangkat lembut tubuh Luhan untuk berdiri dan berjalan pergi dari sana meninggalkan beberapa pasang mata yang terkejut menatap kejadian itu.
Jong In dan Chan yeol serta beberapa wanita dimeja itu segera menghambur untuk membantu Sehun untuk berdiri.
" Brengsek " Sehun meludah ketika merasakan anyir di mulutnya akibat gusinya yang berdarah.
.
.
.
.
.
.
.
.
Luhan menarik pelan tangan nya yang tadi di genggam erat oleh Kevin. Luhan berbalik menarik tangan Kevin kea rah taman disamping restoran mewah itu. Dalam diam Luhan mencoba menenangkan emosi yang bergejolak di dalam dada Kevin. Luhan mengerti itu.
" Seharusnya kau tak perlu memukulnya Kev " Setelah beberapa saat terdiam akhirnya Luhan mengeluarkan suaranya. Kevin menoleh kepada Luhan dengan emosi tersisa di dadanya.
" Aku tak akan memukulnya apabila ia lebih sopan padamu Lu " Geram Kevin. Luhan menoleh menghadap Kevin yang wajahnya berubah kaku. Perlahan di usapnya pelan wajah itu meredakan sisa emosi yang masih tertinggal.
" Itu benar Kev. Aku menjual diriku padamu " Ujar Luhan. Kevin menatap sendu mata dingin Luhan. Ia mangerti ada emosi yang tersimpan di dalam mata indah itu.
" Aku yang menawarkan ini padamu Lu. Aku yang membuatmu menjual dirimu padaku. Tapi aku sangat mencintaimu Lu " Lirihnya tertunduk.
" Sejak awal aku lah yang bodoh karena menangkap umpan itu tanpa mengetahui hasil buruknya Kevin. Aku tau perlahan hatimu juga terkikis karena perilaku ini. Aku harap kau cepat menyadarinya tapi kau malah membuatnya semakin larut hingga akupun sulit untuk menghentikan nya " Kevin menoleh menatap Luhan yang memandang jauh kedepan.
" Kenapa kau harus memiliki perasaan kepadaku Kev? Aku bahkan sama sekali tak cocok untukmu. Kau pantas mendapatkan yang terbaik " Lirih Luhan. Kevin menangkup wajah Luhan dan tersentak saat mendapati wajah manis itu penuh oleh air Kristal bening.
" Meskipun kau tak pantas tapi kau adalah sumber kebahagian ku Lu " Kevin menarik tubuh mungil itu kedalam dekapan nya. Luhan mengeluarkan segala beban pikiran nya didada bidang itu. Setidaknya untuk saat ini ada tempat untuk nya bersandar dari segala macam urusan duniawinya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC
Salam kenal aku author baru. Aku harap readers suka ama cerita ini. Kalau bisa tolong tinggalkan review sehingga aku tau sampai dimana kemampuan ku.
Juga terima kasih kepada Ai eonni yang udah baik banget titip ff ini di akun nya. Saranghae eonni. Kalau mau kenal lebih jauh bisa PM kok ( yang minat aja ) kalau nggak minta juga nggak apa-apa kok.
Hai hai gw Ai. Authornya bilang ke gw tambahin sesuatu di author note. Aing bingung dah tu. Yang pasti salam 520 salam HHS salam naena dan jangan lupa review ya. Insyaallah kita update tiap minggu,,tergantung mood authornya n tergantung kuota gw. Hahaha
And the last wanna review?
