Title: Sensitive Pornograph

Chapter: 1/6

Cast: Jung Yunho, Kim Jaejoong

Rate: M

Genre: Romance, Drama

Warning: BL, Yaoi, NC (failed)

.

Remake dari manga Sensitive Pornograph ©Ashika Sakura, 2003

Ide cerita seluruhnya milik Ashika Sakura-sensei, ane cuma remake jadi YunJae version, yang ga suka ya ga usah baca

Ini remake dari manga tapi ada beberapa part yang diambil dari animenya

.

Note: tolong dibaca sampai bawah biar ga ada kesalahpahaman diantara kita

Happy reading

.

.

.

.

Chapter 1: Sensitive Pornograph

.

.

Mempunyai kekasih yang berusia jauh lebih tua memang ada yang berpikir sedikit tabu, tapi itu adalah hubungan yang sedang kujalani saat ini.

"Apa ini tidak apa-apa? Bukankah kau masih memiliki pekerjaan yang harus kau selesaikan?" tanya namja cantik berkulit putih pada namja yang sedang sibuk menghisap tonjolan pink di dadanya yang sudah mengeras sedangkan tangannya sibuk memainkan tonjolan pink lainnya.

Namja tersebut lalu menghentikan hisapannya dan menatap namja yang sedang pasrah dibawahnya dengan manik musangnya.

"Sudah seminggu aku tidak menyentuhmu karena kesibukanku dan saat ini aku sudah sampai batas akhir kesabaranku. Apa kau masih ingin menolakku?"

Si namja cantik hanya tersenyum mendengar ucapan kekasihnya, lalu memeluknya dan menempelkan bibirnya di bibir hati milik kekasihnya.

"Lakukan apa yang ingin kau lakukan, Yunho-yah"

Terasa bagai mendapat angin segar, Yunho segera memposisikan penisnya yang sudah mengeras dan berdiri tegak di depan lubang milik kekasihnya. Perlahan tapi pasti penis miliknya masuk seluruhnya ke lubang yang selalu membuatnya ketagihan.

"Ouuuh... aaaahhh..." desahan-desahan erotis keluar dari bibir merah si namja cantik saat Yunho mulai menggerakan pinggulnya dan mengenai titik kenikmatan miliknya.

"Kau sempit, Jae. Sempit dan hangat"

"Aaahhh... nnnggh..."

Yunho terus menggerakkan pinggulnya dan membuat namja yang berada dibawahnya semakin mendesah erotis.

"Aahhh... aku sudah tidak kuat lagi, Yun. Aku rasa aku akan keluar"

Yunho memeluk tubuh kekasihnya lalu memposisikannya dipangkuannya.

"Kita keluarkan bersama, Jae"

"Haaah... aku keluar, Yunho-yah" desah Jaejoong saat dirinya mencapai orgasme.

Yunho yang merasa dirinya akan menyusul kekasihnya lalu mencium kembali bibir Jaejoong yang sudah memerah.

Sruut

Yunho yang juga sudah mencapai orgasme mengeluarkan spermanya di dalam tubuh Jaejoong.

"Mianhae, aku mengeluarkannya di dalam"

"Gwaenchana. Apa kau sudah merasa lebih baik?" tanya Jaejoong yang terbaring di ranjang sedikit terengah.

"Yeah, begitulah"

Greb

Yunho memeluk tubuh Jaejoong kembali yang sedang terengah, terlihat sexy dimatanya.

"Kau sungguh sexy, Jae. Aku jadi ingin melakukannya lagi"

"Kita sudah cukup melakukannya untuk hari ini, selesaikan pekerjaanmu dulu lalu setelahnya kau boleh datang lagi dan lakukan apapun yang kau mau"

"Deadlineku! Bagaimana ini? Aku harus segera menyerahkannya!" ucap Yunho sedikit panik saat mengingat deadline naskahnya.

"Lalu apa yang harus aku lakukan? Membantumu?" tanya Jaejoong sambil mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Yunho.

"Kau sudah terlalu banyak membantuku, maafkan aku karena sering menyusahkanmu"

Jaejoong lalu bangun dari ranjang dan berdiri dihadapan Yunho dengan senyum terpasang di bibir merahnya.

"Tenang saja. Jika ada yang bisa kulakukan, aku akan melakukannya untukmu, lagipula aku memiliki banyak waktu luang. Tapi sebelum itu, ayo kita mandi bersama, aku akan menggosok punggungmu" ucap Jaejoong dengan ekspresi sedikit menggoda.

Glup

Yunho menelan salivanya saat melihat tubuh Jaejoong yang sangat menggoda di matanya, terlebih saat melihat sisa sperma yang mengalir di paha Jaejoong.

"Baiklah"

Yunho lalu mengikuti Jaejoong yang sudah lebih dulu beranjak ke kamar mandi.

Namaku Jung Yunho, tahun ini usiaku genap 22 tahun, dan aku adalah seorang komikus pendatang baru. Dia adalah kekasihku, Kim Jaejoong. Seperti yang terlihat, dia sexy dan menggoda, dia juga sangat cantik, bahkan kecantikannya melebihi yeoja manapun dan aku sangat mencintainya.

Kami bertemu sekitar sebulan yang lalu saat aku sedang mengambil gambar untuk refrensi komikku selanjutnya setelah aku menyerahkan naskah komik terbaruku pada editorku.

.

.

"Bukankah kau Jung Yunho, komikus pendatang baru yang karyanya sangat dinanti? Aku pernah melihat profil dan fotomu di sebuah majalah, ternyata kau jauh lebih tampan jika dilihat dari dekat" tanya Jaejoong saat melihat Yunho.

Yunho sendiri hanya menatap bingung seseorang yang terlihat cantik dimatanya menyapanya tiba-tiba.

"Aku menyukai karyamu, dan aku salah satu penggemarmu" ucap Jaejoong sambil merapihkan rambutnya yang tertiup angin.

Aku langsung jatuh dalam pesonanya, dan tidak bisa menolaknya saat dia mengajakku untuk minum kopi bersama di kafe dekat kantor editorku.

"Eehhh! Kau Kim Jaejoong? Kim Jaejoong yang membuat Triangle?" ucap Yunho sedikit terkejut saat Jaejoong memperkenalkan diri.

"Ne" jawab Jaejoong dengan senyum terpasang di wajahnya.

"Wow! Ternyata kau adalah Kim Jaejoong komikus yang terkenal itu, kenapa tidak kau beritahu dari awal? Kau membuatku benar-benar terkejut"

"Ha ha ha ha. Mianhae, aku tidak bermaksud menyembunyikannya darimu" Jaejoong hanya tersenyum melihat reaksi Yunho yang cukup unik.

"Aku sering mengira jika Kim Jaejoong adalah seorang yeoja, apa itu nama aslimu?" tanya Yunho penasaran.

"Ne. Kim Jaejoong adalah nama asliku, tapi aku sering merasa heran, kenapa banyak yang mengira aku ini yeoja. Sudah jelas aku ini namja, kadang aku jadi merasa sedih. Apa itu mungkin karena wajahku yang seperti yeoja?" ucap Jaejoong sambil menunjuk wajahnya sendiri.

Kim Jaejoong adalah komikus yang hebat dan profesional. Gambar buatannya memang kebanyakan berbau dewasa, tapi dia sangat terkenal di kalangan pembaca dan memiliki penggemar setia. Aku sudah menjadi penggemarnya lebih dari lima tahun, dan dialah motivator yang membuatku menjadi seorang komikus sepertinya. Dan yang membuatku shock adalah usianya yang jauh lebih tua dariku, berbanding terbalik dengan wajahnya yang terlihat masih sangat muda dan juga cantik.

"Aku sudah banyak membaca karyamu, bahkan sejak masih di high school. Memangnya berapa usiamu?" tanya Yunho penasaran.

"Yang pasti aku lebih tua darimu, dan menurutmu berapa usiaku?" tanya Jaejoong dengan tangan menopang wajahnya dan sebuah senyum terukir dibibirnya.

"Jika dilihat dari wajahmu, usiamu sekitar dua puluhan. Tapi jika dilihat dari banyaknya karya yang sudah kau buat, mungkin sekitar tiga puluh tahun" Yunho sedikit melakukan analisa.

"Hampir tepat, tahun ini usiaku genap tiga puluh dua" ucap Jaejoong masih dengan senyum diwajahnya sedangkan jari-jari tangannya membentuk angka tiga puluh dua.

"Mwo! Kau lebih tua sepuluh tahun dariku?!" ucap Yunho tidak percaya.

Jaejoong hanya tersenyum melihat reaksi Yunho yang sangat lucu di matanya.

"Apa kau punya waktu? Bagaimana jika setelah ini kita pergi minum, aku tahu tempat yang nyaman untuk kita minum bersama, kebetulan pemiliknya adalah temanku" ajak Jaejoong.

"Baiklah" ucap Yunho semangat.

Tanpa pikir panjang Yunho menerima tawaran Jaejoong untuk minum bersama.

Setelah minum cukup banyak, Jaejoong membawaku ke apartemennya. Aku cukup terkejut dengan toleransi alkoholnya yang tinggi sehingga dia masih memiliki kesadaran saat membawaku pulang ke apartemennya.

"Aku menyukaimu, Jaejoong-ssi" ucap Yunho yang sudah mabuk berat.

"Ya ya, aku tahu. Aku juga menyukaimu, Yunho-yah" balas Jaejoong yang sedikit keberatan saat memapah tubuh Yunho yang lebih besar darinya, Yunho sendiri terkekeh mendengar ucapan Jaejoong.

Yunho yang sedikit limbung tersandung saat hendak membuka sepatunya dan membuatnya terjatuh, tanpa sadar Yunho menarik tubuh Jaejoong sehingga ikut terjatuh dan menimpanya.

"Mianhae" ucap Yunho saat menyadari dirinya terjatuh dan membuat Jaejoong ikut terjatuh.

Saat Jaejoong berusaha bangun dari atas tubuh Yunho, wajah keduanya saling berhadapan dan saling bertatapan.

"Apa aku tidak cukup baik?" tanya Jaejoong tiba-tiba.

"Aku bukanlah seorang yeoja, jadi apa aku tidak cukup baik... untukmu?"

Walaupun dia seorang namja, tapi dia sangat cantik. Itulah yang kupikirkan saat melihat wajahnya dari jarak yang sangat dekat, sangat-sangat cantik dan jantungku tiba-tiba berdebar sangat cepat.

Setelah berkata seperti itu, Jaejoong memeluk Yunho tiba-tiba.

Yunho lalu membalik posisi sehingga tubuhnya berada di atas Jaejoong, lalu menyusupkan tangannya kedalam baju Jaejoong dan menekan tonjolan kecil didada Jaejoong dan membuat Jaejoong mendesah.

"Aaaahhh... Yunho-yah..."

Dan keesokan harinya aku terbangun di ranjang Jaejoong tanpa sehelai benang dan hanya selimut yang menutup tubuhku, dan aku tersadar jika aku baru saja melakukan 'itu' di hari pertama kami bertemu.

"Kau sudah bangun rupanya, selamat pagi. Mau kubuatkan kopi?" tanya Jaejoong saat melihat Yunho baru saja terbangun dari tidurnya.

Bukannya menjawab, Yunho malah melompat ke arah Jaejoong yang sedang berdiri di depan pintu kamar.

"Jaejoong-ssi, maukah kau berkencan denganku?!" tanya Yunho dengan penuh semangat dan tiba-tiba membuat Jaejoong sedikit kaget.

Jaejoong menatap datar Yunho, lalu tersenyum setelahnya.

"Baiklah aku mau, kebetulan aku sedang tidak terikat hubungan dengan siapapun saat ini"

"Benarkah?"

"Ne. Tapi setidaknya kau pakai dulu celanamu, Yunho-yah"

"Eh?" Yunho menatap ke arah bawah tubuhnya.

"Huwaaaa!" jerit Yunho saat melihat tubuhnya tidak tertutup sehelai benangpun, lalu menutup penisnya dengan kedua tangannya dan mundur beberapa langkah.

Jaejoong mendekati Yunho yang sedang shock, lalu menyentuh tangan Yunho yang sedang menutupi penisnya.

"Atau kau ingin melanjutkan permainan yang semalam? Dua atau tiga ronde lagi tidak masalah untukku" tanya Jaejoong lalu mencium bibir Yunho dan dilanjutkan dengan desahan-desahan erotis lainnya.

Itulah pertemuan pertama kami yang berakhir diranjang dan hari itu kami melakukannya hingga seharian.

.

.

"Yun... Yunho... Hei aku bicara denganmu, Yun"

Panggilan Jaejoong membuat Yunho kembali ke alam sadarnya saat sedang mengingat pertemuan pertama mereka yang sangat berkesan baginya.

"Ah! Mianhae" ucap Yunho lalu membalikan tubuhnya menghadap Yunho.

"Bagian ini sudah kukerjakan" ucap Jaejoong sambil menyerahkan naskah komik yang sebelumnya dia kerjakan pada Yunho.

"Ah, ne. Sisanya akan kukerjakan bersama Yoochun. Kau tidak perlu khawatir dan terima kasih banyak sudah membantuku"

"Benarkah? Baiklah aku akan pulang jika memang sudah tidak ada lagi yang bisa kukerjakan, aku tidak akan mengganggumu"

Yunho yang sedikit terbawa dari kenangan pertama mereka memeluk Jaejoong yang hendak pulang dari belakang, lalu menyusupkan tangan kanananya kedalam baju Jaejoong dan tangan kirinya ke dalam celana Jaejoong lalu meremasnya.

"Aahhh" desahan keluar begitu saja dari mulut Jaejoong.

"Ayolah jangan lakukan hal ini, kau sudah tidak punya waktu lagi. Kau harus menyelesaikan naskahmu" cegah Jaejoong

"Tapi aku sudah hard" Yunho berbisik pelan ditelinga Jaejoong.

Jaejoong merasakan sesuatu yang keras saat menyentuh penis Yunho.

"Ternyata kau benar-benar hard. Baiklah, aku bisa membantumu, duduklah"

Jaejoong mendudukan Yunho di kursi lalu membuka celana Yunho dan mengeluarkan isinya yang sudah tegang dan keras.

"Apa yang kau lakukan, Jae?"

"Ini adalah bagian dari tubuhmu yang paling kusuka" ucap Jaejoong sambil sedikit meremas dan menjilati batang penis Yunho lalu memasukannya kedalam mulutnya.

Jaejoong memainkan penis Yunho didalam mulutnya dengan sangat lihai, membuat Yunho terbawa dalam permainan Jaejoong.

"Jae, aku akan keluar"

Sruut

Yunho yang orgasme setelah permainan mulut Jaejoong, tanpa sengaja spermanya mengenai wajah Jaejoong.

"Waaah, mianhae! Tissu... tissu..." ucap Yunho heboh saat melihat wajah Jaejoong terkena sperma miliknya.

Yunho lalu membersihkan wajah Jaejoong yang terkena cipratan spermanya dengan tissu.

"Ternyata kau sangat perhatian, ne" ucap Jaejoong dengan senyum manis.

"Tidak juga, lagipula bukankah normal jika membersihkan wajahmu yang terkena spermaku dan kau itu kan kekasihku"

Jaejoong merasakan suatu perasaan hangat menyusup ke dalam dadanya, perasaan yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya.

"Apa kau sudah merasa lebih baik?" tanya Jaejoong.

"Gomawo, ne. Apa aku boleh ke tempatmu jika pekerjaanku sudah selesai?"

"Tentu saja. Aku pulang dulu, ne" ucap Jaejoong lalu mencium pipi Yunho dan beranjak pulang ke apartemennya.

Sepeninggal Jaejoong, Yunho yang kehilangan semangat memutuskan melanjutkan membuat naskah komik miliknya.

Ting tong

Suara bel membuat Yunho berlari kearah pintu dan membukanya dengan semangat karena mengira Jaejoong yang menekan bel.

"Jae..." Yunho melebarkan senyum saat membuka pintu apartemennya.

"Yo, Yunho! Aku datang untuk membantumu"

Senyum di wajah Yunho luntur seketika saat mengetahui yang datang adalah Yoochun, orang yang selalu membantunya menyelesaikan naskah komik saat kepepet.

"Cih. Ternyata kau, Yoochun-ah"

"Ya! Apa maksud ucapanmu itu? Bagaimana bisa kau berkata seperti itu pada temanmu yang sudah mau membantumu setiap kau dikejar deadline, seharusnya kau berterima kasih padaku"

"Ne. Gomawo, Yoochun-ah. Naskahnya harus sudah selesai besok lusa dan aku mengandalkamu, Chun"

"Cih! Kau tahu sekali cara memanfaatkan orang, Yun" sindir Yoochun.

Yoochun mengikuti Yunho dengan langkah sedikit malas, jika Yunho bukan sahabatnya, Yoochun lebih memilih berdiam diri di rumahnya atau pergi berkencan.

"Kau membaca karya Kim Jaejoong, Yun?" tanya Yoochun saat melihat komik buatan Jaejoong tergeletak di meja Yunho.

"Yeah, begitulah. Aku sudah menjadi penggemarnya sejak lima tahun yang lalu" ucap Yunho santai. 'Dan dia memberikan karya terbarunya padaku' sambungnya dalam hati.

"Orang ini benar-benar pervert, aku tidak habis pikir bagaimana bisa seorang yeoja bisa membuat komik seerotis ini"

"Ne" ucap Yunho singkat.

Semua orang benar-benar mengira dia seorang yeoja, padahal jelas-jelas dia namja. Mungkin karena wajahnya yang seperti yeoja, tapi entahlah.

"Aku pernah dengar beberapa komikus pernah membicarakannya, mereka bilang jika Kim Jaejoong sama sekali tidak memiliki konsep tetap dalam karya buatannya dan dia juga slut, dia tidur dengan namja manapun yang mau berkencan dengannya, bahkan dia berani melakukan hubungan sex di tempat umum. Malah ada yang pernah melihatnya sedang bercinta dengan editornya di toilet" ucapan Yoochun membuat Yunho tersentak.

"Berita itu sudah lama beredar diantara para komikus dan editor, aku jadi penasaran seperti apa wajahnya sehingga banyak namja yang mau tidur dengannya. Jangan-jangan dia sangat jelek hingga putus asa dan mau melakukan segala cara untuk terkenal, termasuk tidur dengan siapapun"

"Hentikan!"

"Ada apa denganmu? Kenapa kau marah seperti itu, Yun?"

Yoochun kaget tiba-tiba saja Yunho membentaknya dan membuatnya bingung dengan sikap Yunho yang sedikit aneh.

Blam

Tanpa berkata apapun Yunho berlari keluar dari apartemennya dan meninggalkan Yoochun yang menatap pintu dengan tatapan bingung.

"Ya! Kenapa kau malah pergi? Yunho!" ucap Yoochun tersadar dirinya ditinggal sendiri. "Sebaiknya aku kencan saja, lagipula tidak ada yang bisa kukerjakan disini"

Yoochun meninggalkan apartemen Yunho tanpa menguncinya, dan memutuskan pergi berkencan. Yoochun tidak khawatir dengan apartemen Yunho yang dia tinggalkan begitu saja, lagipula Yunho tidak memiliki barang berharga yang bisa mengundang seseorang untuk mencurinya.

.

.

Suasana mendengung menghiasi langit malam, sama dengan perasaan Yunho saat itu. Sangat mendung dan tanpa sadar dirinya sudah berada di depan pintu apartemen Jaejoong.

Ting tong

Suara bel sedikit mengganggu Jaejoong yang sedang membuat sketsa untuk komik barunya, sambil melirik ke arah jam yang menunjukan pukul sepuluh malam, Jaejoong beranjak menuju pintu.

"Siapa?" tanya Jaejoong melalui interkom.

"Ini aku"

"Yunho?"

"Ne"

Jaejoong membuka pintu dan ternyata Yunho berdiri di depan pintu dengan ekspresi yang sulit Jaejoong gambarkan.

"Apa yang membawamu kesini? Bukankah kau sedang menyelesaikan naskahmu?"

"Aku sudah menyelesaikannya" ucap Yunho pelan lalu mengikuti Jaejoong masuk.

"Apa kau lapar? Aku akan memasakan sesuatu untukmu"

Yunho hanya menggelengkan kepala.

"Ada yang ingin kutanyakan. Apa benar jika kau berkencan dengan banyak namja dan tidur dengan mereka?" tanya Yunho dengan nada dingin.

Jaejoong yang ditatap Yunho hanya menatapnya dengan ekspresi datar walau sedikit terkejut, lalu menghembuskan nafasnya perlahan.

"Itu benar, aku berkencan dan juga tidur dengan mereka. Tapi kau namja pertama yang kudekati..."

"Bukankah semua orang sama bagimu, selama kau bisa tidur dengan mereka? Lalu apa bedanya denganku? Aku juga sudah tidur denganmu, bahkan di hari pertama kita bertemu. Apa kau juga menyamakanku dengan mereka? Kau mempermainkanku, Kim Jaejoong!" Yunho memotong penjelasan Jaejong lalu pergi begitu saja.

"Yun, tunggu! Aku belum selesai bicara!"

Jaejoong berusaha mencegah Yunho pergi, tapi terlambat, Jaejoong hanya bisa memandang punggung Yunho yang pergi dengan perasaan kecewa.

.

.

Jaejoong yang memutuskan mengejar Yunho menemukan Yunho sedang duduk di salah satu ayunan di taman dekat apartemennya dan mendekatinya.

"Yunho-yah"

"Apa lagi, Kim Jaejoong?" tanya Yunho sedikit kesal.

"Kau marah padaku?" tanya Jaejoong yang menyandarkan tubuhnya di tiang ayunan.

Yunho sendiri tidak menjawab dan lebih memilih diam.

"Pertama dengarkan penjelasanku dulu, aku ingin mengakatakan padamu jika orang yang saat ini sedang berkencan dan menjalin hubungan denganku adalah kau dan hanya kau, Jung Yunho" Jaejoong menghembuskan nafasnya perlahan sebelum melanjutkan ucapannya.

"Kau mungkin tidak ingin mendengar ini, tapi aku harus menjelaskannya padamu agar kau tidak salah paham. Setiap namja yang berhubungan denganku sebelumnya mendekatiku karena mengira aku adalah yeoja, dan saat mereka mengetahui aku namja, mereka meninggalkanku begitu saja, bukankah itu sedikit kejam?"

"Mereka semua menolakku dengan kata-kata yang keluar dari mulut mereka, tapi mereka masih tetap mendekatiku dan menginginkan tubuhku. Jadi aku memutuskan membawa mereka ke ranjang dan tidur dengan mereka, walaupun mereka semua straight"

'Aku mengerti, jadi jangan kau jelaskan bagian ranjangnya!' jerit Yunho dalam hati.

"Bagian sedihnya adalah aku merasa bahagia saat dibutuhkan oleh mereka tapi setelahnya aku malah dibuang begitu saja. Mungkin itu yang membuat banyak orang berpikir jika aku slut, padahal aku hanya ingin mendapatkan kebahagiaan"

"Tapi berbeda denganmu, aku menyukai karya buatanmu dan saat pertama kali aku bertemu denganmu, aku ingin terus bersamamu. Aku ingin mengatakannya padamu tapi aku ragu, aku takut kau menolakku. Aku sendiri bingung dengan apa yang harus aku lakukan agar kau bisa tetap bersamaku" wajah Jaejoong berubah menjadi merah.

Yunho yang mendengar penjelasan Jaejoong tidak bisa berpikir apapun dan langsung memeluk tubuhnya.

"Lupakan semuanya dan jangan katakan apapun lagi"

"Yun..."

"Tubuhmu benar-benar membuatku nyaman, aku ingin memelukmu selamanya"

Yunho membawa Jaejoong kembali ke apartemennya dan menghabiskan waktu bergumul di ranjang.

"Aaahh... aaaahhh..." desah Jaejoong saat Yunho memasuki tubuhnya dari belakang dan tangan Yunho bermain di nipplenya, membuatnya terus mendesah.

Cleb cleb

"Aaahh... oohhh..."

Desahan Jaejoong membuat Yunho semakin kencang menggerakan pinggulnya dan membuat penis besarnya keluar masuk lubang Jaejoong.

"Aahhh... Yunn... oohhh..."

Yunho membalik tubuh Jaejoong sehingga menghadap dirinya dan memeluknya.

"Nnhhg... Yun...ho... aaahhh..."

"Jae..."

Yunho membaringkan tubuh Jaejoong di ranjang lalu mengangkat kedua kaki Jaejoong sehingga membuat penis Yunho semakin dalam masuk kedalam lubang Jaejoong.

"Aaahhhh"

Desahan panjang keluar dari mulut Jaejoong bersamaan dengan dirinya yang baru saja mengalami orgasme. Yunho yang juga baru saja mengalami orgasme, jatuh menimpa tubuh Jaejoong dan memejamkan matanya, kelelahan. Jaejoong hanya tersenyum dan membelai rambut hitam Yunho, lalu mencium bibir Yunho dan memeluknya seolah tidak ingin terpisahkan.

.

.

"Jae?"

Yunho terbangun dan tidak menemukan Jaejoong di sampingnya. Ingin rasanya Yunho mengutuk dirinya sendiri, bagaimana bisa dia tertidur setelah bercinta dengan Jaejoong. Dan sekarang dia hanya tertidur sendirian di kamar.

Dengan langkah gontai Yunho meraih celananya dan memakainya lalu berjalan keluar kamar. Yunho berjalan ke arah dapur karena melihat lampu masih menyala dan melihat Jaejoong sedang mengerjakan naskah komik miliknya, sesekali terlihat memijat bahunya.

Aku selalu penasaran kapan Jaejoong mengerjakan pekerjaannya, aku tidak pernah menyadarinya jika dia mengerjakan semuanya sendirian dan memaksakan dirinya terlalu keras. Dia juga membantuku menyelesaikan pekerjaanku.

Akhirnya aku tahu jika Jaejoong memberikan begitu banyak cinta padaku, dan kurasa dia benar-benar mencintaiku. Aku jadi sedikit menyesal sudah berpikiran buruk dan menuduhnya.

"Yunho-ya, apa kau terbangun?" tanya Jaejoong saat merasa Yunho ada di balik pintu dapur.

"Mau kubuatkan segelas kopi?" lanjutnya.

Yunho menggelengkan kepalanya dan berjalan kearah Jaejoong yang sedang duduk di salah satu kursi di dapur.

"Lanjutkan saja pekerjaanmu, aku akan membuatkan kopi untukmu dan juga memijat bahumu jika kau lelah. Atau aku akan membantumu mengerjakan pekerjaanmu"

"Mwo? Apa yang terjadi denganmu? Apa kau baik-baik saja?" tanya Jaejoong yang sedikit bingung dengan sikap Yunho.

"Aku baik-baik saja, kau tenang saja"

"Tapi kau membuatku takut, Yun" ucap Jaejoong sedikit takut dengan sikap Yunho.

"Aku hanya ingin membuat kekasihku nyaman, karena aku mencintaimu. Saranghae"

Jaejoong tersenyum mendengar ucapan Yunho lalu mencium bibir Yunho.

"Nado saranghae, Yunho-ya"

Aku mencintaimu.

Aku benar-benar mencintaimu, Kim Jaejoong.

.

.

.

.

.

Chapter 1: Sensitive Pornograph

- END -

.

.

Sensitive Pornograph

- (T)arik (B)oxer (C)hangmin -

.

.

.

Kuro's note: FF ini remake dari manga Sensitive Pornograph ©Ashika Sakura, jadi kalo seandainya ada reader-ssi yang pernah baca FF yang judul dan ceritanya sama entah dari author fandom lain atau author shipper lain, mianhae kalo FF remake-an ane ga sebagus buatan mereka dan rasanya HAMBAR.

Ane ngeremake ini berdasarkan manga-nya, walau ada beberapa part yang dari animenya. Buat kalian yang udah pernah nonton animenya, selamat ente udah pada yadong, hahahaha.

Pasti kalian bakal ada yang bingung kenapa itu berchapter tapi kok end? Sensitive Pornograph itu terdiri dari 6 oneshoot dan ane bermaksud ngeremake keenam ceritanya jadi YunJae version.

Untuk yang mau kasih masukan, kritik dan saran, mangga atuh... Dan untuk reviewer yang sebelumnya kasih masukan dan saran di FF ane sebelumnya, makasih banyak, ane tunggu lagi masukannya.

-KURO-