Fandom: Megami Tensei — Persona 3 Portable
Disclaimer: Atlus
Character/Pairing: Akihiko Sanada, Minako Arisato — Akihiko/Minako
Warning/s: Ficlet, fluff—gagal?
Kado untuk ardhan winchester. Selamat membaca.


.

Tonight

.


Jam dinding masih menunjukkan pukul dua dini hari ketika Akihiko terbangun dari tidurnya dan merasa tenggorokannya kering bukan main.

"Ah, mungkin lebih baik aku mengambil air minum ke bawah." Akihiko bergumam dengan suara yang sedikit serak.

Saat mendaratkan kakinya di atas lantai kamarnya, entah perasaannya saja atau memang keramik-keramik di bawah kakinya terasa seperti es—atau mungkin lebih. Menghembuskan napas saja membentuk uap. Diputuskannya untuk memakai sandal rumah yang terletak di bawah tempat tidur dan jaketnya yang kebetulan ia simpan di atas meja belajar setelah melipatnya.

Tak lama kemudian, Akihiko beranjak dan membuka pintu kamarnya dengan pelan—takut jika ada penghuni asrama yang terbangun karena perbuatannya. Ditutupnya kembali pintu perlahan, kemudian ia berjalan dengan langkah yang tidak terlalu menimbulkan bunyi yang keras sepanjang lorong.

Namun ketika hampir melewati kamar Minako—dan wajahnya pun memerah sejenak—langkahnya terhenti. Pintu kamar itu terbuka, dan bila dilihat lagi ada cahaya remang yang menyinari kamar tersebut.

Setelah memberanikan diri, Akihiko berhenti di depan kamar Minako—dan mendapati gadis itu duduk di atas tempat tidur dan memakai piyama serta berselimut, juga secangkir cokelat panas di kedua tangannya. Pupilnya yang kemerahan terarah pada jendela, di mana ada banyak salju turun dengan santainya di antara hitamnya langit malam.

Sekejap saja, Akihiko mengerti mengapa dari tadi ia merasa kedinginan—baru bangun tidur memang sedikit tidak mudah mengingat tanggal dan bulan, bukan?

"Ah, Akihiko-senpai?"

Lelaki berambut putih tersebut langsung salah tingkah ketika Minako mendapatinya berdiri di depan pintu kamar dan memandangnya dengan tatapan yang aneh. "Eh, ya? Minako, sedang apa?"

(Di dalam hati Akihiko, suara hatinya mengejek, "Bodoh kau, Akihiko! Sudah jelas dia sedang menatap ke luar jendela, dan kau malah bertanya 'Sedang apa?'. Bodoh!")

Gadis berambut merah tersebut tersenyum, kemudian membuka mulutnya, "Aku sedang memandang salju yang turun sambil minum cokelat panas. Senpai sendiri?"

"Aku mau ambil minum ke bawah. Tenggorokanku kering," jawab Akihiko seadanya.

Minako masih saja tersenyum, dan tak lama kemudian dia menoleh ke arah meja belajarnya—lalu kembali ke Akihiko. "Kalau Senpai mau, Senpai bisa ambil cokelat panas yang ada di atas meja. Kebetulan tadi aku membuat dua cangkir—dan belum dingin, kok," tawarnya sembari tersenyum (dan sejenak Akihiko berpendapat bahwa senyumannya semanis cokelat).

"Boleh, nih?"

"Tentu saja, Senpai."

"Erm, terima kasih, ya."

Akihiko berjalan menuju meja belajar Minako dan mengambil cangkir berisi cokelat panas. Perkatannya benar; masih panas. Perlahan diminumnya cokelat panas itu. Manis terasa di lidah, dan panasnya bagai menjalar ke seluruh tubuh. Tenggorokannya tak kering lagi.

Tanpa sadar ia berucap—

"Enak."

Minako masih meminum cokelatnya yang tinggal setengah dan dia tersenyum karena Akihiko menyukai cokelat panas buatannya—ia berharap matahari tidak segera terbit nanti; ia tidak ingin malam bersalju ini segera berakhir.


owari.


INI FAIL =)) =))

untuk kak ardhan dan juga semuanya: maaf banget kalo ini ngga fluff—sumpah aslinya saya payah dalam fluff. =)) btw kak ardhan, maaf telat ngasih kado, dan SELAMAT ULANG TAHUUUUUUN. /dor

review?