Everything After
A/N:Kata orang inspirasi bisa datang dimana saja dan kapan saja dan inspirasi kali ini saya dapat pas lagi tiduran di kamar. Fic ini sendiri terisnpirasi dari lagu Sheila on 7 : Berhenti berharap. Jujur entah mengapa saya bisa dapat inspirasi dari lagu ini, menurut saya lagunya menyentuh bangat. Tapi ini bukan song fic loh. Dan jika ada kesamaan fic ini dengan fic author lain itu semua hanya kebetulan semata. Karna ide ini murni dari saya.
Disclaimer: Saya tidak akan pernah mengakui kepemilikan Naruto dan juga yang lainnya. Kecuali fic ini memang punya saya.
Rate: T
Pair: Naruto x FremKyuu
Genre: Tragedy & Romance (Bingun apa memang benar ngak Genrenya? Kalau salah nanti saya ubah)
Warning: Typo, occ, oc, bahasa yang aneh, abal-abal, banyak kekurangan di sana-sini, alur yang terlampau cepat, sistim SKS (Sistim kebut semalam)
Dan jika kalian tidak suka jangan di baca
Tes..
Tes..
Tes..
Tetesan air tanah jatuh dari langit-langit sebuah penjara. Ya bukan dari penjara biasa, tapi dari penjara tergelap di Konoha. Disana atau lebih tepatnya di kamar no 318 terikat seorang pemuda berambut jabrik kuning yang sudah agak panjang dan seperti tidak terurus. Tangan dan kakinya yang sudah sangat kurus terikat kuat oleh rantai besi.
Kreeetttt...
Pintu penjara tersebut terbuka menampilkan sosok Jounin yang menatapnya dengan pandangan merendahkan.
"Aku tidak tau bagai mana Iblis sepertimu makan dengan kondisi terikat begitu, tapi siapa peduli?" ucapnya seraya memperhatikan sosok pemuda berambut kuning didepannya. Dan meletakan sepiring makanan di depannya.
"Dan bagai mana rasanya dihianati semuanya? Apa sakit? Sungguh menyedihkan" sambungnya seraya berjalan keluar dari penjara tersebut.
Kreeetttt...
Sang pemuda hanya menatap kosong makanan tersebut ingatannya melayang ke berbagai peristiwa beberapa bulan yang lalu dimana dia dianggap orang yang bersalah atas segalanya. Dia merasa semua usahanya sia-sia belaka.
Setelah memenangkan perang dunia ninja ke4 dia tetap dianggap monster yang harus dikurung dan diasingkan. Berbeda dengan semua temannya atau lebih tepat sebagian bekas temannya yang dianggap pahlawan. Bahkan Sasuke awalnya seorang penghianatpun dianggap sebagai penentu kemenangan dengan segala usahanya entah apakah usahanya itu?
Setelah perang para dewan akhirnya memutuskan untuk mempenjarakannya dengan berbagai alasan entah tidak bisa mengendalikan emosi dan yang lebih konyol dia tuduh membuat seorang Uchiha terakir hampir kehilangan nyawanya. Sehingga saat ini sang Uchiha mendekam dirumah sakit.
Konyol bukan?
Sedang asik-asiknya melamun pemuda tersebut terganggu oleh kehadiran seorang gadis yang usianya tidak jauh berbeda darinya. Dengan rambut merahnya yang panjang dan terurai dia memakai pakaian kimono putih polos dengan jilatan lidah api dibagian bawahnya. Dan sorot mata rubynya menatap sedih pemuda itu saat ini.
Dengan telaten gadis tersebut mengambil makanan dan dengan perlahan-lahan menyuapi pemuda dihadapannya saat ini.
"Bukalah mulutmu Naruto-kun" pintanya, sedangkan sang pemuda hanya menatap kosong gadis didepannya saat ini. Walau pada akhirnyapun dia membuka mulutnya.
Di dalam hati dia tertawa miris. Disaat sebagian orang yang dianggap semua orang mengacuhkannya. Malah yang memperhatikannya adalah seorang iblis yang dikatakan sebagai sumber kebencian tersebut. Dan diantara orang yang masih peduli padanya bisa di hitung dengan jari. Bahkan saat ini kekasihnya sendiri enggan untuk menjenguknya.
Sungguh ironis bukan?
"Makanlah yang banyak Naruto-kun" ucapnya lembut seraya kembali menyuapi pemuda tersebut.
"Kenapa?" ucapnya lirih yang sukses menghentikan aksi suap meyuapi tersebut.
Gadis tersebut hanya menatap Naruto bingung. "Apa yang maksudmu?" sambungnya seraya memiringkan kepalanya sebagai tanda dia tidak mengereti.
"Kenapa kau memperhatikan aku sampai sejauuh ini Kyuu" terdengar helaan nafas berat dari Naruto sejenak. "Bahkan disaat yang lain tidak peduli lagi padaku. Kenapa kau tetap peduli?"
"Butuhkan sebuah alasan" sambung Kyuubi seraya kembali menyuapi Naruto
"Aku sudah terlalu lelah Kyuu" ucapnya seraya memandangi gadis tersbut. "Kukira semua yang ku lakukan akan membuat mereka dapat memnganggapku ada" menghela nafas kembali. "Tapi aku sadar bahwa semua hanyalah agan-agan kosong belaka"
Kyuubi yang mendengar perkataan Naruto tersebut kemudian mengelus pelan wajah yang sudah sangat kurus tersebut.
"Aku tidak tau sepedih apa yang kau rasakan saat ini Naruto-kun" ucap Kyuubi sambil memengan wajah Naruto. "Tapi disini aku akan selalu menemanimu" sambungnya seraya tersenyum lembut. "Dan bahkan jika kau tidak punya siapa-siapa lagi dunia ini itu bukan masalah" kemudian Kyuubi mencium lembut bibir pucat Naruto.
"Karna kau masih punya aku"
Naruto meneteskan air mata mendengar kalimat yang di tuturkan Kyuubi barusan. Karna pada saat ini dia telah berhenti untuk berharap atau lebih tepatnya sudah terlalu lelah untuk berharap, bahkan saat inipun dia sudah tidak percaya lagi akan guna matahari. Dan pada awalnya dia berencana untuk membusuk disini agar semua cepat berakhir. Karna dia pada akhirnya sadar.
Hanya degan mati dia akan merasakan akhir dari sebuah penderitaan.
Tapi kehadiran seorang gadis yang pada dasarnya bukan manusia tetapi wujud asli dari siluman rubah berekor sembilan. Seperti memberinya samangat atau lebih tepatnya harapan untuk hidup. Dan harapan dari gadis tersebutlah yang mampu membuat dia bertahan salama ini.
Keheningan segera menyelimuti dua mahluk berbeda jenis ini. Hanya ada suara sendok yang beradu dengan piring yang terdengar. Seakan keduanya terdiam dalam fikiran masing-masing.
"Aku tidak mengerti Kyuu, tapi entah mengapa aku merasa nyaman berada di dekatmu" ucap Naruto yang pada akhirnya dapat tersenyum. Mendengar rentetan kalimat barusan sukses membuat wajah Kyuubi memanas tapi dengan cepat dia mengalihkan mukanya dari hadapan Naruto.
Tapi sayang Naruto sudah terlebih dahulu melihat wajah merona Kyuubi tersebut.
"Tetaplah hidup Naruto" ucap Kyuubi yang sudah mulai mengeluarkan air mata. "Tetaplah hidup untuk orang yang berharga bagimu" sambungnya seraya tersenyum lembut, seakan menghianati air matanya yang sudah meleleh tersebut.
"Karna setiap kehidupan itu berharga" sambungnya seraya kembali mencium bibir pucat Naruto dan kemudian menghilang secara perlahan-lahan.
Setelah menghilangnya Kyuubi, Naruto kembali termenung menatap sisa piring kosong tersebut. Sambil tersenyum lembut dan melepaskan semua topeng konyolnya. Dia mulai bernostalgia ringan mengingat pertemuannya dengan Kyuubi dalam wujud manusia untuk pertaman kalinya. Dan juga pertemuan dengan kedua orang tuanya. Dan yang terpenting alasannya untuk hidup saat ini.
"Aku akan berusaha untuk tetap hidup Kyuu-chan" ucap Naruto lirih.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Karna kau adalah alasanku untuk tetap hidup"
Terima kasih sudah meluangkan waktunya untuk membaca fic saya ini.
Gomen... Kalau fic ini garing dan Romancenya ngak kerasa. Dan juga fic ini terlalu pendek. Maklum saya masih newbie dalam dunia Fanfic ini.
Dan saya juga menerima. Baik itu kritik, saran, pertanyaan, maupun hinaan dan cacian. Terima kasih sudah meluangkan waktunya untuk membaca fic aneh ini dan jangan ragu menghina saya jika ada kejelekan dalam fic ini.
THE AND or TBC
Hanya review kaliaanlah yang menentukan...
