#BoBoiBoy's POV#

Aku hanya bia bersedih akan semuanya. Aku telah merusak nama baikku, nama Tok Aba, dan semua orang mengucilkanku. Jadi, ini yang dirasakan oleh tokoh Uzumaki Naruto di Manga Naruto, ya? rasanya benar-benar menyakitkan. hanya karena Aku tidak bisa mengendaliakan kuasa Api, Aku menjadi terpuruk, dikucilkan dan dihina oleh penduduk Pulau Rintis. Demi Allah, Aku merasa kebencian ini semakin mengendalikanku. Aku ingin membalas dendam, namun apa daya. Aku masih teringat pada sebuah novel dari Indonesia yang pernah kubaca. Trilogi yang menceritakan seorang anak lulusan Santri yang berjuang atas tiga pepatah Arab. Tapi kapan Aku bisa sabar menghadapi semua ini?

Tap tap tap

Kulangkahkan kaki kecilku menuju ke sebuah gubuk didekatku. Aku tidak berani untuk menuju ke rumah penduduk karena mereka pasti akan menghajarku. Ini semua salahku. Seandainya kuasa Api itu bisa kukendalikan... Seandainya Adu Du tidak menciptakan robot itu... Seandainya Aku tidak membuat Ibunya meninggal kerna ulahku. Seandainya... Sendainya...

Dan saat itu pandanganku menghitam.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Who am I?

Author : Honey Sho

Main Cast : Gerrard.

Rated : T semi M for Gore

Genre : Mystery, Adventure, Humor, Violence (maybe, tapi bukan violence yang artinya 'itu', ya... Disini artinya kekerasan...), Angst, Drama, Hurt/Comfort, Romance, Gore, War, Outbreak.

Summary : Take Time After ZS S4 : Paranoia, No ZS S4 Omake : Madness. Beberapa hari setelah BoBoiBot muncul, BoBoiBoy menghilang dari Pulai Rintis. Semua penduduk mengira Dia telah tewas. Sepuluh tahun kemudian, Seorang CT Commander bernama Gerrard mendapat misi menuju Pulau Rintis bersama Timnya. Namun Dia malah mendapat masa lalunya yang kelam.

Disclaimed : BoBoiBoy milik Animonsta Studios kecuali Hali-Kun~~~ #kenabolakilat dan CSO atau CSN:Z AKA Comot Skuter Orang Mi- #kegampar

Gerrard : "Maaf. Maksudnya CSO (Counter-Strike Online) atau CSN:Z (Counter-Strike Nexon : Zombie milik Nexon dan Valve."

Warning :(baca : typo), OOC (mungkin), gaje tothemax (mungkin), Little bit CSO 2, DLL!


...Well, Happy Reading...


Prolouge : Amnesia


#Author's POV#

"Dan seperti itu kejadiannya." Ucap seorang wanita berambut hitam yang dikonde, mata berwarna Onyx, dan kulit putih yang memakai baju kerja seorang peneliti dengan sepatu Hi-Heels berwarna hitam berbicara kepada seorang pria dengan rambut bed style berwarna coklat, mata berwarna Almond, dan kulit kuning langsat yang memakai atasan jaket oranye lengan panjang yang persletingnya tidak ditutup sehingga melihatkan kaos putih polos dan bawahan jeans biru tua yang dibagian kiri ada beberapa rantai-rantai kecil berwarna merah dengan sepatu PDH. Mereka pun tertawa lepas.

"Hahaha... Tak kusangka Zim akan melakukan hal sekonyol itu... Ngomong-ngomong, Kapan kau akan turun tangan untuk mengurusi tentang outbreak ini lagi?" Tanya Pria litu sambil tertawa lepas. Wanita itu hanya bisa tersenyum simpul dan mengatakan. "Jika waktunya telah tepat, Gerrard. Mungkin Aku akan sering turun tangan, deh..."

"Kalau begitu, kapan-kapan misinya bareng aku aja, Soy. Zim 'kan setim denganku juga... Jadi kalian bisa kerjasama lagi." Tawar Pria itu -Gerrard- dengan nada bercanda miliknya. Sementara itu sang Wanita itu -Soy- langsung memukul pelan bahu Pria itu.

"Kamu kan biasanya setim mulu sama Jennifer... Apalagi katanya Yuri, Kau selalu pacaran sama Dia pas misi." Goda Soy yang langsung mendapat reson berupa sembrutan merah di pipi Gerrard -blushing-.

"Shut up!" Katanya dengan wajah amat merah. Soy pun terkekeh kecil mengetahui hal itu.

"Oh, ya, Gerrard. Aku kok selalu penasaran sama masa kecilmu, ya? Kau 'kan belum menceritakannya pada siapapun..." Katanya sambil memasang tatapan memohon pada NPC di Zombie Scenario Season 4 yang satu ini. Gerrard hanya bisa menggaruk kepalanya.

"Ehm... Soy, Sebenarnya Aku tidak ingat masa kecilku seperti apa. Yang kuingat Aku diselamatkan oleh penduduk Inggris ketika umurku tujuh belas tahun... Lalu Aku ikut SAS dan menjadi Jenderal saat umur dua puluh dua tahun. Lalu ya seperti yang kau ketahui setelahnya, kau tahu?" Kata Gerrard sambil menyikut lengan Soy dengan pelan. Sementara yang diajak bicara langsung menyipitkan matanya dengan samtai sambil berguman, "Amnesia, eh?".

"ya... begitulah. Saat itu Aku tidak ingat siapa diriku. Aku hanya ingat kalo Aku lahir tanggal tiga belas Maret. Itu saja. Lalu Aku mulai dipanggil Gerrard dan didaftarkan ke SAS." Katanya sambil mengelus dagunya -mengingat-. Soy pun hanya bisa sweatdropped melihat kelakuan seorang anggota PMC itu.

"Oh iya, Soy. Aku ingin mengundangmu untuk kemping besok malam. Lumayan untuk melepas penat sekalian merayakan kematian Dr. Rex... Semua CT Commander ikut, kok... TR juga ada. Dan pastinya Zim ada, dong..." Katanya sambil menyeringai yang ditujukan ke Soy. Blush! Wajah Soy pun berubah menjadi merah layaknya kepiting rebus.

"Aah... Gerrard bisa-bisa aja. Dan pastinya Aku akan ikut, dong..." Kata Soy yang tersenyum langsung menginjak kakinya Gerrard sambil mengeluarkan aura hitam yang membuat Gerrard begidik ngeri. Walaupun Soy adalah seorang wanita, tapi tetap saja Dia adalah seorang Survivor yang selamat dari Z-Virus Outbreak.

"Ba-Baiklah..." Kata Gerrard yang begidik ngeri mengetahui teman satu kompi mulai mengeluarkan aura hitamnya. Seandainya Dia adalah Metus Dia akan melarikan diri menggunakan rush.


"Cheers!" Teriak Yuri yang mengangkat jus jeruknya yang diikuti yang lainnya. Yuri, Gerrard dan Erica mengangkat jus jeruknya, sementara yang lain mengangkat gelas mereka yang penuh dengan bir. Walaupun telah berkepala dua, Gerrard tetap menolak dengan keras apapun jenis alkohol sejak masuk SAS. Dia tidak tahu dengan jelas kenapa, namun Dia menduga itu juga termasuk masa lampaunya.

"Hei, kawan. Lihat si Bak Choi. Imutnya nggak ketulungan..." Kata Zim yang mulai meggoda Choi Jii Yoon yang mukanya sudah nge-blush. Soy yang mengetahui hal itu hanya bisa menatapnya cemburu.

"Eh, Nona Soy cemburu nie yee~~" Kata Zim yang langsung menggoda Soy yang mukanya langsung berubah menjadi merah. Sementara yang lainnya memiliki firasat yang buruk akan mereka berdua.

"Di-Diam Kau, Red Lizard Mercenary! Takkan Kukirimkan bantuan lagi kesana!" Bentak Soy yang masih dalam keadaan blushing. Zim pun masih tertawa dan Dia memeluk tubuh kecil Soy dengan satu tangan kekarnya.

"Ahaha... Akui saja kalau Kau itu cemburu... Aku suka wajahmu yang me-eh? S-Soy?" Kata Zim yang tercengang ketika melihat Soy sudah mengeluarkan aura hitam pekat dan sekarang Ia memegang sebuah Claw Hammer di tangan kanannya.

"Jangan bilang kalo Dia mengamuk lagi disini." Kata Andre datar sambil memakan marshmallow yang telah Dia bakar sendiri. Zim yang mengetahui hal itu langsung merinding sendiri dan langsung kabur entah kemana.

"TUMBUKAN CLAW HAMMER!" Kata Soy sambil memukulkan Claw Hammer miliknya kearah Zim yang telah lari tunggang langgang. Zim pun hanya bisa megaduh saat dipukul seperti itu. Yang lainnya hanya bisa tertawa, Namun Gerrard hanya bisa menatapnya dengan nanar.

"Ukh..." Rintihnya sambil memegang kepalanya karna kesakitan. Sampai-sampai Dia menundukkan kepalanya untuk menahan sakit yang Dia derita saat ini.

"Gerrard?" Tanya Jennifer yang kaget akan perubahan sikap Gerrard yang mendadak. Spade yang kebetulan ada di dekatnya Jennifer langsung menggoyangkan tubuh Gerrard sambil memanggilnya. "Rard, Gerrard?"

BRUK!

"O-Oi Gerrard! Sial!" Runtuk Spade yang menahan Gerrard agar tidak jatuh dari tanah. Dia pun berteriak. "Zim, Soy, daripada kalian melakukan hal yang berguna, lebih baik Kalian mengangkat Gerrard, deh! Dia pingsan, tahu!"

"Eh!? Gerrard pingsan?" Tanya Zim dan Soy yang langsung menghentikan aksi konyol mereka. Criss yang mendengar hal itu langsung mengecek keadaan Gerrard seperti apa.

"Sepertinya Gerrard sudah pingsan. Cowok angkat Dia, ya..." Perintah Criss dengan sakariknya yang langsung mendapat pelukan dari sang pacar. Criss yang risih pun mendorong pacarnya itu sambil berkata. "Niatan nggak bantuin, ya... Benar 'kan Hero?"

"Kamu itu tahu-tahu aja.. Ayo bantu Aku mengangkatnya..." Kata 'Hero' -Andre- sambil bersiap mengangkat Sang NPC Misterius dari Hittchiking yang satu ini. Yang lainnya pun membantu mengangkatnya, sementara yang Perempuan hanya bisa melihat teman laki-lakinya mengangkat Gerrard menuju ruang kesehatan. Jennifer pun mengikuti kemana Gerrard dibawa dengan wajah khawatir akan keadaan -coret- pacar gelapnya -coret, Sementara Soy hanya bisa ternganga.

"Ada apa, Soy?" Tanya Mei yang terheran-heran akan ekspresi Soy berikan. Soy yang menyadari hal itu hanya menatap Mei dengan ceria dan mengatakan. "Tidak apa-apa, kok..."

'Kok Ada yang aneh, ya? Apa yang terjadi dengannya?' Batin Soy dengan terheran-heran.


#Gerrard's POV#

Ukh.. Ini dimana? Tidak salah lagi. Ini di Paranoia, dimana Aku membunuh sang dalang dari Rex Virus Outbreak, Dr. Rex yang saat itu terinfeksi oleh virusnya sendiri. Namun, yang kutemui adalah lima Pria yang berwajah sama sepertiku. Iya, sama! Namun berdanya yang satu dengan mata berwarna ruby, memakai jaket hitam bermotif petir berwarna merah yang resletingnya dipasang sampai ditengah-tengah, dan bawahan hitam dan sepatu kets hitam selingan merah.

Yang kedua bermata teal, Memakai jaket biru dongker bermotif angin dengan warna biru muda dan kuning yang resletingnya dipasang sampai atas, memakai bawahan biru dongker dan sepatu kets berwarna gradiansi biru.

Yang ketiga bermata golden (nyaris mirip dengan mata Zombie, tapi jujur saja. Mata Zombie skleranya ikutan berwarna golden. Tapi, yang satu ini hanya pupilnya saja.), Memakai jaket hitam bermotif tebing dengan warna kuning muda yang resletingnya tidak dipasang, memakai bawahan hitam dan sepatu kets berwarna hitam gradiansi kuning.

Yang keempat bermata orange, Memakai jaket hitam bermotif api berwarna orange yang resletingnya tidak dipasang, memakai bawahan hitam dan sepatu kets berwarna hitam gradiansi orange.

Yang terakhir bermata blue sky, Memakai jaket biru muda polos yang resletingnya dipasang sampai ujung, memakai bawahan biru dongker dan sepatu kets berwarna gradiansi biru. Sekarang merka menatapku dengan tajam.

"Haai~~~." Kata si mata Orange yang membuatku langsung gedrubakan. Siapa sangka jika Dia akan menyapaku seperti bocah hyperaktif seperti itu. Namun yang lain hanya bisa menatapnya pasrah.

"Uuh... Gaulnye kau. Memang terbaik kau ini!" Lanjutnya yang membuatku semakin speechless. Aku masih mengolah apa yang terjadi disini.

"Dan-"

"Diam Kau!"

DUAK!

Dan pria yang bermata orange pun langsung terbujur pingsan setelah menerima pukulan telak di tengkuknya oleh orang bermata golden. Sementara yang lain hanya menatap mereka bosan dan orang bermata teal langsung mengibarkan bendera putih disekitarnya. Aku hanya bisa menatapnya heran. Dan kusadari Aku tidak mengenal siapapun disini entah kenapa. Dan bukannya bertanya siapa Aku, Mereka malah bercanda berebihan – menanggap Aku merupakan sahabat lamanya.

"CUKUP SUDAH! KALIAN ITU SIAPA?" Bentakku yang mulai dikuasai oleh amarah. Mereka pun menatapku dengan sendu. Ada apa ini?

"Kami itu adalah bagian dari emosimu. Tapi Kau tidak bisa mengingat kami dengan jelas. Kau harus mengumpulkan petunjuk untuk memecahkan semuanya. Dan kunci dari semuanya adalah sebuah jam." Kata Orang bermata golden itu sambil menunjukkan sebuah jam miliknya yag berwarna golden, namun Aku hanya bisa melihatnya dengan samar-samar. Tiba-tiba pandanganku memutih dan menjadi gelap.


#Author's POV#

Sudah lima belas jam Jennifer menunggu Gerrard untuk sadar. Kedua tangan lentiknya hanya bisa memegang tangan kiri Gerrard yang Ia dekatkan di mukanya untuk mencium tangan kekar dari Sang NPC Zombie Scenario Season 4 tersebut. Terkadang Dia menangis dibalik tangan kekar itu.

'Gerrard, Kumohon bangun...Kumohon... Jangan sampai Aku kehilagan orang lagi. Cukup Jack yang telah pergi dariku. Jangan Kau pergi menyusulnya...' Batin Sang NPC Zombie Scenario Season 5 Yang masih menangisi sang pacar. Namun, sebuah genggaman terasa oleh Jennifer. Ia pun mendongak ke arah Gerrard dan mendapati Gerrard telah membuka matanya.

"Gerrard! Soy, Criss, Gerrard sudah bangun!" Teriak Jennifer dengan gembira yang masih belum ditangkap oleh Gerrard. Jennifer pun mendongak kembali ke arah Gerrard.

"Jen-chan, Apa ya-"

"Syukurlah... Syukurlah kau masih hidup, Ger-kun.. Syukurlah..." Kata Jennifer yang sempat memotong perkataan Gerrard dan segera memeluk Gerrard yang masih tertidur dan menangis dalam peluknya. Gerrard yang masih bingung dengan yang terjadi hanya bisa tercengang.

"Apa yang terjadi?"

To Be Continued...


Chapter 1 : Mission

Author Honey balik lagi... (Thor... kok buat fic baru lag, sih? Yang terbaru aja belum update...) Iya. Ini karena saya sedang punya banyak ide untuk diungkapkan. Dan Saya mendapat ide ini saat sedang study tour di Bali, dimana saya disana hanya tiga hari. Oh, iya. Fic saya yang PB sama LDT?TM! masih otw... Dan jangan salahkan saya. Salahkan saja OSIS REASON 2015 yang membuat lomba-lomba blog dan cerpen di SMA saya yang menyebabkan saya harus hiatus lama! Baru bisa release LDT?TM sama update TI sekarang ini. Dan seperti biasa. Deadline tanggal 7 April. Udahan aja. Author mau maen Game CS Online dulu, ya. Mohon direview. Good Luck and Salute Writer...