Cinderella Nyasar

Pairing : Ichiruki

Disclaimer : Bleach adalah milik Tite Kubo seorang. Saya tidak berhak merebut dari tangannya,karena itu melanggar hukum.

Mohon maaf bila ada kesamaan nama,tingkah laku,sifat,postur tubuh,profesi/pekerjaan,kegemaran,dan lain-lain. Tapi sebenarnya ini bukan kesalahan saya sepenuhnya,kerena jika memang ada kesamaan,itu adalah takdir tuhan.

Chapter 1

Pada suatu hari yang cukup cerah,terlihat seorang gadis sedang duduk santai dibawah pohon durian(?). Gadis itu memiliki rambut hitam sebahu dengan mata berwarna violet. Ia bernama Rukia Kuchiki,anak dari seorang pejabat di Kerajaan Durian Runtuh,Byakuya Kuchiki.

"Wah enak sekali rasanya,jika siang hari begini bisa bersantai sambil menunggu jika ada duren yg jatuh." Kata Rukia sambil meregangkan badannya.

Tiba-tiba terdengar suara benda jatuh.

"Bukk…"

"Wah suara apa itu ya." Kata Rukia sambil berlari ke arah sumber suara.

"Asyik,ada duren jatuh. Tapi ada yang aneh,kenapa durennya berwarna oranye ya?" kata Rukia hendak mengambil benda yang terjatuh tersebut.

"Hoi,cebol,enak sekali kau menyebut diriku ini duren. Apa kau tidak tahu siapa aku sebenarnya?"teriak duren,eh bukan,tapi teriak orang tersebut.

"Aku tahu kok kamu itu siapa."jawab Rukia.

"Baguslah jika kau tahu siapa aku. Sekarang katakan siapa namaku."kata orang tersebut.

"Duren kan?" kata Rukia dengan wajah polosnya.

"What do you say?Duren?OMG,I am not a Duren but I am a price,Prince Ichigo Kurosaki." jawab duren,eh salah maksudnya lelaki yang bernama Ichigo itu dengan wajah yang kesal.

"Oh,bilang donk dari tadi kalau kau sebenarnya adalah prince duren,jadi kan aku tidak salah menyebut namamu." Kata Rukia masih dengan wajah polosnya,atau bisa disebut wajah bloonnya *dilempar celurit ma Rukia*

"Dasar Kurcaci budek,aku ini Prince Ichigo,kalau kau nggak ngerti bahasa inggris,aku translate ke bahasa Indonesia. Aku ini adalah Pangeran Ichigo Kurosaki,P-A-N-G-E-R-A-N I-C-H-I-G-O,apa kau mengerti?"teriak Ichigo dengan nada yang terdengar sangat kesal.

"Akh bodohnya aku,maaf aku salah,ternyata kamu adalah pangeran strawberry ya. Baiklah salam kenal pangeran." Kata Rukia dengan senyum manisnya,tapi tetap dengan wajah bloonnya *dilempar golok ma Rukia*

Seketika itu Ichigo langsung pingsan dan mati di tempat *alah lebay* karena mendengar perkataan Rukia.

"Sebenarnya gadis ini pura-pura bodoh untuk menarik perhatianku atau ia memang benar-benar bodoh?" pikir Ichigo dalam hati.

"Baiklah terserah apa katamu,mau kau memanggilku dengan sebutan Pangeran Duren,Pangeran Strawberry,atau Pangeran Oranye sekalipun aku tak peduli,yang penting kau tahu bahwa aku adalah seorang pangeran."kata Ichigo menyerah menghadapi seorang gadis yang sekarang berada di hadapannya.

"Oh jadi namamu itu pangeran oranye,kenapa kamu tak bilang dari awal. Ternyata kamu memiliki banyak nama ya." Kata Rukia yang seketika membuat Ichigo kehabisan akal untuk menghadapi gadis itu.

"Jika aku terus berada disini dalam waktu yang lebih lama,aku bisa gila." Batin Ichigo.

"Baiklah sekian saja perkenalanku,aku tak tahu lagi bagaimana cara menghadapimu. Oh ya,sedang apa kau ada di kebun duren ini sendiri? Tanya Ichigo pada Rukia.

"Dasar bodoh,tentu saja aku disini untuk menunggu durian jatuh. Mana mungkin aku menunggu jikalau ada seorang manusia bodoh yang memiliki rambut berwarna oranye dan berbentuk seperti durian jatuh dari langit." Kata Rukia dengan santainya.

"Apa kau bilang?kau menyindirku ya?"kata Ichigo yang saat ini terlihat sudah kehabisan kesabaran menghadapi Rukia.

"Jadi kau merasa seperti seorang manusia bodoh berambut oranye dan berbentuk seperti duren?" Tanya Rukia dengan sedikit bingung.

"Aa-pa yang kau katakan?coba ulangi sekali lagi."kata Ichigo dengan mimik muka yang tak karuan hancurnya.

"Apa kau tuli ha?Aku bilang JADI KAU MERASA SEPERTI SEORANG MANUSIA BODOH BERAMBUT ORANYE DAN BERBENTUK SEPERTI DUREN. Apa sudah jelas?" teriak Rukia dengan menggunakan speaker dagang roti keliling.

"Akh,aku pusing berhadapan dengan wanita gila sepertimu."kata Ichigo sambil menggaruk kepalanya.

"Jadi kau merasa pusing?kalu pusing segera minum teeeeeeeeeeeeeeeet(dilarang menyebutkan merk)" kata Rukia tanpa merasa berdosa sedikit pun.

"Sudahlah,aku banyak urusan,aku pergi dulu ya." Kata Ichigo sambil beranjak meninggalkan Rukia.

"Pergi saja,siapa yang suruh kau berada disini." Jawab Rukia dengan santainya.

Karena tidak mau membuat masalah semakin runyam dan semakin tidak jelas,akhirnya Ichigo pun pergi meninggalkan Rukia. Tapi tiba-tiba ada seseorang yang menepuk bahu Rukia.

"Maaf mbak,boleh saya ambil kembali speakernya,saya mau jualan keliling sekarang mbak." Kata dagang roti yang sedari tadi dengan seksama dan dengan tempo sesingkat singkatnya *emang teks proklamasi* mendengarkan percakan antara kedua orang aneh dan gaje tersebut. *dikejar sambil ngelempar kulit duren ma Ichigo dan Rukia*

"Ah,iya maaf telah menunda pekerjaan bapak." Kata Rukia sambil tersenyum dan memberikan speaker tersebut pada tukang roti.

"Ah tidak masalah,untuk nona secantik dan semanis anda,saya akan melakukan segalanya,termasuk memberikan roti secara cuma-cuma kepada mbak." Kata tukang roti.

"Benarkah abang akan memberikan saya roti secara gratis?" kata Rukia dengan semangat menggebu-gebu setelah ia mendengar bahwa abang tukang roti akan memberikan roti secara cuma-cuma alias gratis.

"Yaiyalah saya akan memberikan roti secara cuma-cuma. Waktu saya memberikannya gratis,tapi setelah mbak makan ya harus dibayar." Kata tukang roti dengan senyum khas tukang roti *kayak gimana ya senyum khas tukang roti?jika mau tahu harap hubungi teman saya yang bernama PS karena hanya dia yang bisa memperagakan senyum khas tukang roti*

"Yaelah kirain beneran. Ya udah pak udah mau gelap,saya pulang dulu ya,nanti kalo saya terlambat saya bisa dimarahin sama nenek sihir." Kata Rukia.

"Okelah kalo begitu,hati-hati di jalan ya neng cantik."kata tukang roti sambil melambaikan tangannya kearah Rukia.

Akhirnya,tukang roti dan Rukia pun berpisah. Rukia pulang ke rumah dan tukang roti ya ngelanjutin jualan.

.

.

.

Sesampainya di Kediaman Keluarga Kuchiki

"Tadaima." Kata Rukia sambil membuka pintu rumah.

"Okaerinasai." Kata orang di balik pintu. Orang itu memiliki wajah yang cukup tampan dan terlihat sangat berwibawa dengan wajahnya yang selalu terlihat dingin. Ya,ia adalah ayah dari Rukia yaitu Byakuya Kuchiki.

"Ayah mau kemana?" Tanya Rukia karena melihat ayahnya membawa tas yang sepertinya berisi banyak barang.

"Maaf Rukia,ayah harus pergi untuk waktu yang cukup lama. Ayah sedang mengerjakan suatu proyek yang penting di Kerajaan Chappy."kata Byakuya menjelaskan pada Rukia.

"Wah Kerajaan Chappy?boleh aku ikut ayah?dari dulu aku ingin pergi ke tempat itu." Rengek Rukia pada ayahnya.

"Maaf Rukia,kau tidak bisa ikut,karena ini adalah hal yang sangat penting. Kau harus sabar menunggu ayah pulang dan tinggal bersama ibu dan kakak tirimu." Kata Byakuya sambil memeluk Rukia.

Ya,Ibu Rukia sudah lama meninggal karena terserang penyakit perut stadium akhir yang disebabkan oleh kebanyakan makan duren,jadi saya sarankan,stop makan duren sebelum hal ini terjadi. Oleh sebab itu Byakuya kembali menikahi seorang janda berdada super yang bernama Rangiku Matsumoto dan mengangkat anaknya yang bernama Inoue Orihime.

"Baik ayah,aku tak keberatan asal ayah nanti pulang dengan selamat." Kata Rukia sambil membalas pelukan ayahnya erat. *so sweet*

Tiba-tiba,saat suasana sedang manis-manisnya*emangnya glukosa* ada seorang wanita berdada besar yang langsung memeluk erat Rukia,sehingga sekarang Rukia sedang tenggelam dalam dada sang wanita dengan kedalaman samudra atlantis. Ia adalah Ibu tiri Rukia.

"Akh,tidak usah khawatir Byakuya-sama,aku akan menjaga Rukia dengan sebaik-baiknya."kata Rangiku.

"Terima kasih. Aku harap kau benar-benar menepati janjimu." Kata Byakuya sambil mengambil tasnya dan beranjak keluar dari rumah.

"Goodbye My Darling" teriak Rangiku dari dalam rumah.

Akhirnya Byakuya pun pergi dan bencana dimulai. Sejak Byakuya pergi Rukia selalu disuruh-suru oleh ibu apa yang terjadi???

Kejadian 1,siang hari saat Rukia sedang tidur

"Eh,anak pendek,mengapa kerjamu hanya tidur saja,cepat sekarang kau bersihkan rumah ini." Teriak Rangiku pada Rukia sambil menyiramkan air padanya *Uih,sadis bener*

"Eh nenek-nenek berdada besar,enak saja kau memanggilku dengan sebutan pendek. Apa kau tidak menyadari bahwa dirimu lebih buruk daripada aku ha,monster xl." Kata Rukia tak kalah kerasnya pada Rangiku.

"Apa kau bilang,xl?apa maksudmu?"Tanya Rangiku sedikit bingung dengan perkataan Rukia.

"Ya Xtra Large lah,apa kau tak menyadari bahwa kau memiliki dada besar yang sangat mengganggu?"kata Rukia sambil beranjak turun dari tempat tidur.

"Dasar anak kurang ajar." Kata Rangiku hendak menampar wajah Rukia,tapi Rukia sudah keburu menghilang.

"Kemana perginya anak menyebalkan itu?" pikir Rangiku dalam hati. Tapi tiba-tiba dan sangat tidak terduga dan sama sekali tidak bisa diperhitungkan dengan rumus fisika,sebuah sapu mendarat mulus di mukanya.

"Eh,siapa yang berani melakukan ini padaku." Teriak Rangiku.

"Aku,emangnya kenapa?" Tanya Rukia santai.

"Berani-beraninya kau ini." Kata Rangiku yang kini wajahnya sudah terlihat sangat marah.

"Sekarang juga bersihkan semua ruangan di rumah ini samiap tidak ada sedikit pun debu yang tersisa. Jika aku lihat masih ada debu,aku akan menyayat-nyayat dadamu yang besar itu dengan benda ini." Kata Rukia sambil memperlihatkan sebuah gergaji listrik.

"Ah baiklah Rukia,aku akan segera melakukannya." Kata Rangiku setelah melihat benda yang dibawa Rukia.

"Kenapa jadi aku yang membersihkan rumah." Batin Rangiku

Kejadian 2,Kamar Rukia

Saat Rukia sedang asyik-asyiknya menggambar Chappy kesukaannya,tiba-tiba ada seseorang yang mendobrak pintu kamarnya. Serorang wanita berambut coklat panjang dan memiliki ukuran dad yang tak kalah besarnya dengan Rangiku.

"Hei Rukia,sekarang cepat cuci bajuku,karena besok malam aku akan menggunakannya untuk ke pesta ulang tahun temanku." Teriak Inoue,saudara tiri Rukia. Tapi Rukia tetap asyik dengan kegiatannya.

"Hei,anak cebol berdada rata,apa kau tuli?"teriak Inoue kedua kalinya. Setelah mendengar perkataan Inoue tadi,Rukia langsung bangun dan berkata sambil memberikan deathglare tingkat maximum pada Inoue.

"Hei,apa yang kau katakana barusan?"

"Apa kau tak dengar?aku bilang anak cebol berdada rata." Kata Inoue dengan muka mengejek.

"Hei apa menurutmu dadamu yang mungkin bisa digunakan untuk menampung banyak barang itu jauh lebih baik daripada dadaku yang tergolong rata ini." Teriak Rukia *sebenarnya ini adalah ungkapan hatiku yang sering disebut kutilang darat*

"Tentu saja punyaku lebih baik,karena hal itu dapat menarik perhatian banyak pria." Kata Inoue.

Karena saking kesalnya Rukia keluar dan mengambil sesuatu dari gudang rumahnya *yaiyalah,masak dia masuk gudang tetangga*.

"Hei wanita berdada besar,apa kau ingin dadamu yang 'wah' itu aku lenyapkan dengan benda ini." Kata Rukia sambil menunjukkan gergaji pemotong kayu.

Saking takutnya,Inoue tidak dapat membalas lagi perkataan Rukia dan langsung Hijrah ke London,eh maksudnya Hijrah keluar kamar Rukia. Itulah kejadian yang sehari-hari dialami oleh Ibu Tiri dan Kakak tiri Rukia.

Sementara Itu Di Istana Kerajaan Durian Runtuh

"Ichigo anakku tersayang,sudah saatnya kamu memilih seorang pendamping hidup. Apa kau mau menjadi seorang perjaka tua?" kata Raja Isshin Kurosaki,Raja Kerajaan Durian Runtuh.

"Tapi ayah aku belum menemukan gadis yang tepat yang sesuai seleraku." Jawab Ichigo

"Ah baiklah kalau begitu ayah punya ide,bagaimana kalau kita mengadakan pesta topeng dan mengundang semua gadis di kerajaan ini." Teriak Raja Isshin.

"Bukan ide yang buruk." Kata pangeran Ichigo menuruti perkataan Ayahandanya. *tumben Ichigo nurut ma Isshin*

Kembali Lagi ke Kediaman Kuchiki

"Ibu…ibu,aku baru saja mendengar kabar bahwa besok malam akan diadakan pesta topeng di kerajaan karena pangeran ingin mencari permainsuri." Kata Inoue dengan semangat.

"Bagus. Besok kau harus pergi kesana dan berdandan secantik-cantiknya,tapi jangan sampai Rukia tahu." Kata Rangiku sedikit berbisik agar tak terdengar oleh Rukia.

"Baiklah ibu."

.

.

.

Esok harinya,terlihat Rukia yang sedang asyik mengobrak-abrik isi gudang,siapa tahu ia akan menemukan hal yang menarik. Tiba-tiba Rukia menemukan sebuah lampu tua. Digosoknya lampu itu untuk membersihkannya,tapi kemudian muncullah sesosok jin yang bisa dibilang botak.

"Hei siapa kau?" Tanya Rukia masih dengan ekspresi terkejutnya.

"Aku adalah jin lampu,namaku Ikaku. Aku akan mengabulkan tiga permintaanmu." Kata jin itu.

"Oh,jadi kau adalah seorang jin lampu botak." Kata Rukia.

"Eh,jangan sembarang bicara,aku ini tidak botak,hanya saja tidak punya rambut." Kata jin itu marah.

"Ah ya baiklah. Tadi kau bilang kau akan mengabulkan tiga permintaan. Apa kau bisa mengabulkan segala jenis permintaan?"

"Tentu saja." Jawab sang jin.

"Baiklah kalau begitu yang pertama aku minta…" kemudian kata-kata Rukia terpotong dengan ucapan sang jin.

"Tunggu dulu,sebelum itu aku ingin memberitahumu satu hal,apa kau sudah tahu bahwa hari ini pangeran akan mengadakan pesta untuk mencari permainsuri."

"Tidak tahu,mengapa kau bisa tahu?" Tanya Rukia.

"Tentu saja aku tahu,aku kan adalah jin gaul yang selalu update berita dari internet setiap saat,sehingga aku tidak pernah ketinggalan gossip,apalagi gossip tentang artis terkenal." Kata jin Ikaku dengan bangganya.

"Pantas saja dari tadi pagi kedua nenek sihir di rumahku terlihat sibuk,ternyata karena pesta ini."kata Rukia.

"Apa kau ingin pergi ke pesta itu?" Tanya sang jin.

"Tentu saja,tapi aku tak punya baju yang cocok,semua bajuku bergambar chappy,bagaimana ini?" Jawab Rukia.

"Tenang saja,aku bisa merubah penampilanmu dalam seperempat detik jika kau menginginkannya." Kata sang jin botak.

"Baiklah,permintaan pertama,aku ingin sebuah kendaraan untuk pergi ke Istana." Kata Rukia.

"Baiklah,aku akan menyulap labu menjadi sebuah kereta kuda." Kata jin Ikaku,tapi sebelum Ikaku mengucapkan mantra,Rukia menghentikannya.

"Eits,tunggu dulu,kau bilang kereta kuda?tapi itu sangat kuno,bagaimana kalau kau sediakan aku mobil limosin." Kata Rukia.

"Akh permintaan yang sedikit aneh,tapi aku akan mengabulkannya." Kemudian jin Ikaku mengucapakan mantra dan muncullah sebuah Limosin berwarna putih mengkilap.

"Wah abang jin memang benar-benar sakti." Kata Rukia kagum.

"Yaiya dong."

"Baiklah permintaanku yang kedua,aku ingin sebuah monyet peliharaan yang menggunakan sebuah sepatu boots." Kata Rukia.

"Permintaan yang aneh,tapi akan tetap aku laksanakan." Kemudian muncullah seekor monyet yang menggunakan sepatu boots.

"Wah lucunya." Kata Rukia sambil memeluk monyet itu.

"Baiklah tinggal satu permintaan."kata sang jin.

"Permintaan terakhir,aku ingin sebuah gaun yang terindah." Kata Rukia. Sang jin mengucapkan mantra dan Rukia pun berubah menjadi monyet,eits maksudnya berubah menjadi seorang putrid cantik yang menggunakan gaun putih yang panjang menyentuh tanah yang terlihat berkelap-kelip *emang bintang*

"Tapi ada satu yang kurang,jin." Kata Rukia dengan wajah yang sedih.

"Ada apa lagi?tapi permintaanmu sudah habis." Kata jin Ikaku.

"Aku…aku…aku belum memakai sepatu." Jawab Rukia.

Kemudian sang jin pun melongo mendengar perkataan Rukia.

Lalu apakah yang akan terjadi selanjutnya?

Akankah Rukia bisa pergi ke pesta?

Kita lihat di Chapter selanjutnya.

TeBeCe