Disclaimer © Masashi Kishimoto

Summary : Kematian Haruno Saki mengubah seluruh kehidupan Sasuke dan Sakura. Kesalahpahaman yang di ciptakan oleh pihak ketiga, membawa penyesalan seumur hidup untuk Sasuke. "Gadis sepertimu sama sekali tak pantas hidup."

"Beraninya kau mempermainkan hidupku!"

"Kembalikan semua yang hilang dariku, maka kau ku maafkan."

.

.

.

.

Happy Reading

.

.

.

.

Seorang pria dengan surai merah dan tato 'Ai' di dahinya berjalan menuju gadis merah muda yang tengah melamun di dekat jendela sembari menatap birunya langit.

Kedua tangan kekar itu melingkar di pinggang ramping sang gadis.

"Jangan mengingatnya jika itu menyakitimu, sayang." kepala merahnya kini bertumpu pada bahu sang gadis. Gadis itu hanya tersenyum tanpa ada niat untuk membalas ucapan kekasihnya. "Sudah siap untuk pergi?" tanyanya lagi yang dibalas dengan anggukan kecil dari sang gadis.

Sabaku Gaara dan Haruno Sakura, dua manusia yang hidup untuk saling melengkapi dan mengobati luka dihati masing-masing. Mereka dipertemukan 2 tahun lalu dalam kecelakaan mobil yang merenggut suara sang gadis. Gaara yang saat itu merasa bertanggung jawab membawa Sakura ikut bersamanya. Hal yang Gaara rasakan saat pertama kali melihat emerald itu terbuka setelah koma selama 3 hari adalah ia ingin melindunginya. Mata emerald itu menggambarkan begitu banyak kepedihan. Mata itu juga tak bercahaya dan kosong. Tubuh sang gadis juga begitu kurus dan tak terawat, ini tak ubahnya seperti raga tanpa nyawa. Butuh waktu tiga bulan bagi Gaara untuk membuat Sakura mau meresponnya, walau itu hanya sebuah senyuman. Setelah satu tahun tinggal bersama, Sakura baru mau menceritakan kehidupannya selama ini melalui tulisan-tulisan yang dibuatnya dalam sebuah buku kecil berwarna pink. Gaara sengaja memberikan buku itu pada Sakura untuk membantu Sakura berkomunikasi.

Setelah membaca semua isi buku tersebut, Gaara tak bisa membayangkan bagaimana Sakura menjalani kehidupannya selama ini. Awalnya Sakura hanyalah seorang gadis manja dan juga ceria. Ia memiliki seorang kakak atau lebih tepatnya saudari kembar yang bernama Haruno Saki. Semuanya berjalan baik-baik saja sampai ia menemukan sang kakak bersimbah darah dengan pisau yang menancap di perutnya. Sakura berusaha menolong sang kakak dengan mencabut pisau tersebut, namun semuanya sia-sia. Pisau itu menancap begitu dalam pada tubuh sang kakak. Ditengah rasa paniknya Sakura menghubungi sahabat kecilnya untuk meminta bantuan. Setelah mereka sampai dirumah sakit, sang kakak langsung dibawa ke UGD dan lima belas menit kemudian sang dokter menyatakan bahwa kakak tersayangnya telah meninggal dunia akibat kehabisan darah dan luka tusuk yang mengenai organ vitalnya. Saat itulah penderitaan Sakura dimulai.

Selang tiga puluh menit dari waktu kematian sang kakak, polisi datang pada dirinya. Berbekal bukti foto dan sidik jarinya, Sakura dinyatakan pelaku dari pembunuhan kakaknya sendiri, tak cukup sampai disitu kedua orang tuanya yang ia harap akan membelanya malah menampar dan mencaci maki dirinya, ditambah serangan terakhir dari sahabat masa kecilnya membuatnya serasa telah mati. sahabat kecilnya itu menuduhnya melakukan semua itu atas dasar cemburu. Hanya karena ia pernah menyatakan perasaan pada sahabat kecilnya itu, namun ditolak karena sang sahabat telah lebih dulu mencintai sang kakak, bisakah hal seperti itu dijadikan alasan untuk ia membunuh kembarannya sendiri? Sehina itukan Sakura dimatanya? Bahkan membunuh semut pun ia tak tega, bagaimana bisa ia membunuh kembarannya sendiri?

Hari itu juga ia digiring ke kantor polisi dan menjalani waktu 8 tahun hidupnya dibalik jeruji besi. Saat itulah sang emerald kehilangan sinarnya. Dalam rentan waktu 8 tahun itu orang tuanya tak sekalipun datang mengunjunginya hanya ada sahabat kecilnya yang datang. Jika kalian berfikir ia datang untuk menghibur Sakura, maka kalian salah besar. Ia datang hanya untuk terus menghina Sakura karena telah menghilangkan nyawa dari gadis yang dicintainya itu.

.

.

.

.

.

.

.

.

Sepasang Jade itu memandang kedatangan rekan bisnisnya. Ia bangkit dari duduknya dan menyapa pria bersurai raven dengan Onyxnya yang tajam .

"Selamat datang , Uchiha-san" ia mengulurkan tangannya.

"Senang bertemu denganmu, Sabaku-san." Sasuke membalas jabat tangan Gaara, "Sejak kapan kita bicara seformal ini? Hn, Gaara," lanjutnya.

"Sejak aku sadar kau datang sebagai rekan bisnisku dan bukan sahabatku." Gaara memandang Sasuke malas, Uchiha memang susah diajak basa-basi.

"Hn."

Gaara mempersilahkan Sasuke duduk. Ini hanyalah makan malam biasa yang diadakan Gaara dalam rangka bersatunya Sabaku Corp dan Uchiha Corp. Mereka sebenarnya adalah sahabat lama saat duduk dibangku kuliah dulu.

"Kau sen..." Gaara menghentikan ucapannya saat suara melengking itu memasuki telingannya.

"SASUKE-KUN, kenapa kau meninggalkanku sendirian?" gadis dengan surai merah itu mengerucutkan bibirnya.

"Hn."

"Siapa dia, Sasuke?" tanya Gaara.

"Perkenalkan aku Uzumaki Karin, calon istri Sasuke-kun," ujar Karin dan langsung mengambil tempat duduk tepat disamping Sasuke.

Suasana hening seketika. Gaara melirik Sasuke yang sedang memutar bola matanya jengah. Gaara tahu bahwa sasuke sangat tidak nyaman dengan kehadiran gadis ini. Bagaimanapun dia sudah mengenal Sasuke selama empat tahun dan itu waktu yang cukup untuk memahami sifat Sasuke.

"Emhh, salam kenal. Aku Sabaku Gaara, senang mengenalmu nona

Karin," Gaara tersenyum seramah mungkin.

"Hn, dimana gadismu itu Gaara?" tanya sasuke yang sedari tadi melihat Gaara seorang diri. Ia hanya heran, bukankah tujuan lain Gaara mengundangnya makan malam adalah untuk memperkenalkan gadisnya pada Sasuke? Lalu, dimana gadis itu?

"Nah itu dia" Gaara bangkit dari kursinya dan menghampiri gadis dengan surai merah muda yang berjalan dengan kepala tertunduk.

Gaara merangkul pinggul kekasihnya sembari berjalan kembali menuju mejanya.

"Nah Sasuke dan nona Karin, perkenalkan dia Sakura kekasihku yang tentu saja sebentar lagi akan jadi Istriku," Gaara mengeryit alisnya saat melihat ekspresi kedua tamunya itu. Mungkin Sasuke terlihat tenang, tapi Gaara tahu ada yang aneh dengan pria itu. Rahang Sasuke sempat mengeras saat dia menyebut nama Sakura. Sementara gadis yang baru diketahuinya bernama Karin itu terus saja menatap Sasuke dengan tatapan yang sulit diartikan. Satu hal yang baru Gaara sadari, keanehan bukan terjadi pada kedua tamu nya saja, tapi juga pada kekasihnya. Gaara bisa merasakan tubuh sang kekasih yang bergetar dan tangannya yang mencengkram lengan Gaara begitu erat.

.

.

.

.

TBC

.

.

Tadinya ini mau di buat oneshoot, tapi apalah daya tanganku tak terbiasa ngetik yang panjang-panjang. Idenya juga muncul begitu mendadak dan jadilah ini.

Semoga tak terlalu mengecewakan. Karena masih terbilang baru, aku harus lebih banyak belajar dlm membuat fict, jadi kritik dan saran kalian akan sangat berguna untukku.

Terima Kasih

CherryRyn96