Gesshoku
Disclaimer : Misashi Kishimoto.
Pair : NaruSasu atau SasuNaru? Liat nanti aja.
Rate : T
Genre : Rommance / Mystery.
Warning : Yaoi, Shounen Ai, Possible OOC, Typo(s), etc.
Happy reading! DON'T LIKE, DON'T READ !
~Gesshoku~
Chap 1 : The Meeting.
Takut. Itulah kata-kata yang dapat mewakili perasaan manusia yang bertemu dengan mahluk yang dipanggil dengan sebutan 'Vampire'. Takut akan kekuatan mereka, takut akan gigi taring mereka yang mencuat dan siap mencabik tubuh mereka, takut dengan kenyataan bahwa manusia lebih lemah ketimbang para vampire.
Tak jarang kalian menyatakan bahwa vampire itu adalah benalu bagi kehidupan didunia ini, mereka bak lintah yang siap menghisap darahmu sampai habis ketika mereka merasakan dahaga yang luar biasa. Tapi dilain pihak, apakah kalian tau apa yang mereka rasakan? Perasaan dahaga itu sangat menyiksa bagi mereka, mereka hanya melanjutkan hidup mereka dengan cara menghisap darah manusia, seperti kalian yang bekerja mencari uang untuk hidup.
Hidup? Ya tentu saja, apakah kalian pikir vampire yang terkenal dingin, tak berperasaan, tak bernafas, dan tak memiliki darah, tidak merasakan kehidupan? Tentu saja mereka itu hidup! Kalian tak berpikir? Setan mana yang merasakan lapar dan dahaga yang luar biasa? Setan mana yang jika dihunus dengan pasak meringis kesakitan hingga mati? Yah itulah vampire, mereka tak jauh beda dengan kita. Entah kalian menganggap mereka lintah atau apa? Yang pasti mereka tidak suka kalian sebut seperti itu!
Jika kau menanyakan, adakah hal yang paling ditakuti oleh para vampire? Tentu saja ada, selain sinar matahari yang sudah menjadi rahasia umum kelemahan utama vampire, juga ada pemburu vampire, mereka disebut Slayer, kecepatan yang mengagumkan, kekuatan yang besar, dan otak yang jenius adalah mesin pembunuh vampire yang sangat sempurna, oh ya, dan jangan lupakan kalung berbentuk salib yang selalu menggantung dileher mereka adalah senjata paling ampuh untuk mengusir vampire tingkat atas sekalipun.
Matahari mulai tenggelam, menyimpan sejuta kehangatan yang terpancar dari sosoknya dan digantikan oleh rembulan yang berbentuk bundar yang mempertunjukan kecantikan dan keindahan yang absolut. Purnama, ya inilah bulan purnama yang sepi dan tenang, tanpa ada gerak-gerik yang menjadi topic kali ini. Orang-orang terlalu takut untuk keluar, kenapa? jawabannya sangatlah mudah, satu kata mewakili segalanya 'Vampire'.
Purnama bersinar sangat terang, menyinari setiap pepohonan yang ada dibawah naungannya, terlihat dua orang pemuda yang duduk diatas rumput yang halus dan lembut. Tunggu! Dua pemuda? Ya mereka dua orang pemuda yang sedang duduk santai ditaman itu, mereka tidak akan khawatir dengan adanya 'pemburu malam' yang menakutkan bagi manusia, karena mereka adalah 'pemburu malam' tersebut.
Tampak dari kejauhan sepasang pemuda, yang satu berambut pirang, memiliki mata ber iris biru seperti langit disiang hari, berkulitkan tan caramel dan mempunyai tiga garis dipipi. Sedangkan pemuda lainnya berambut merah bata, mata hijau bak padang rumput yang luas, dan mempunyai symbol 'Ai' didahinya, mereka adalah Namikaze-Uzumaki Naruto dan Sabaku no Gaara, kedua sahabat sekaligus saudara.
"Hei Gaara, apakah kau tidak bosan?" Tanya Naruto ke arah pemuda bernama Gaara itu, dan hanya disusul dengan ucapan 'Hn'nya saja.
Lama mereka berdiam diri ditaman itu, sampai akhirnya pemuda beriris biru bangkut dari duduknya.
"Mau kemana kau Naruto?"Tanya Gaara yang menyadari sahabatnya itu berdiri.
"Aku bosan disini Gaara, aku mau berkeliling kompleks ini saja, sambil berpatroli" jawab Naruto sambil membersihkan celananya yang terkena rumput ditaman itu.
"Baiklah, hati-hati jika manusia-manusia itu menemukanmu Naruto" ucap Gaara tenang sambil mengamati bulan purnama itu, entah mengapa dia merasa naungan bulan itu memberikan perlindungan kepada 'jenis'nya.
"Hah, kalau aku bertemu manusia-manusia itu, paling-paling akan kubuat mereka pingsan"ucap Naruto. Pingsan? Kenapa mereka tidak meminum darahnya saja? Jangan bodoh, siapapun tau keluarga vampire terpandang, Namikaze-Uzumaki dan Sabaku, itu adalah keluarga dari Pure Vampire, yang bisa menahan rasa dahaga akan darah manusia.
Tanpa basa-basi lagi Naruto meninggalkan Gaara sendirian.
Naruto yang terlihat asik mengelilingi kota dikejutkan dengan melihat mahluk yang aneh, berbentuk ular, tetapi berkepala dan berbadan manusia disuatu gang yang gelap.
Naruto berpikir sejenak, mengamati wujud mahluk itu dengan seksama, terlihat seorang perempuan berambut pirang pudar yang tergeletak disebelah mahluk ular itu, dan mengelurkan darah dari lehernya.
'Apakah mahluk itu adalah vampire?'tanya Naruto sambil bersembunyi agar mahluk itu tidak merasakan keberadaannya. Tak lama Naruto melihat darah yang jatuh dari luka mahluk itu, mungkin disebabkan perlawanan wanita itu.
'Bukan vampire ya? Lalu mahluk apa dia?..'
Tak lama setelah itu terlihat mahluk itu mulai melangkahkan kakinya keluar dari gang yang gelap itu, terlihatlah mata kuning mirip sekali dengan mata seekor ular, berkulit putih sepucat mayat, dengan lidah yang panjang menjulur keluar dari mulutnya, menambah kesan 'ular' dalam dirinya.
Tiba-tiba Naruto dikejutkan dengan datangnya seorang manusia, tepatnya pemuda berambut raven bermodel emo. Mahluk 'ular' yang melihat manusia itu menyeringai karena mendapatkan mangsa baru. Naruto sangat menyadari ada yang berbeda dari bau tubuh manusia yang tak biasa ini, dia hanya mampu menatapnya dari jauh, karena tujuannya hanya mengamati mahluk itu saja, Naruto tidak perlu khawatir pada pemuda tadi, karena dia tahu, pemuda itu adalah seorang Slayer.
"Hm, ada manusia ternyata, atau Aku sebut dengan sebutan Mr. Slayer dari keluarga Uchiha?"ucap mahluk itu sembari mendekati pemuda Slayer itu dengan perlahan-lahan, tapi pemuda itu tak bergeming dari tempatnya. Naruto yang mendengarkan ucapan mahluk itu membebelalakan matanya karena mendengar nama sebuah keluarga 'Uchiha'.
'Jadi, anak itu adalah keturunan Uchiha?'batin Naruto sembari memperhatikan pemuda yang berasal dari keluarga Uchiha. Uchiha adalah nama keluarga Slayer terbesar yang ditakuti oleh para vampire, kecuali keluarga Namikaze, Uzumaki, dan Sabaku, karena pendiri keluarga masing-masing saling bermusuhan.
"Cih. Mahluk rendahan"kata pemuda tadi dan langsung mengambil Kusanagi yang masih terbungkus sarungnya, dan memantulkan cahaya purnama dari sisi-sisinya yang mengenai mata mahluk 'ular' itu, yang menyebabkan mahluk tersebut menutup matanya.
Dalam sekejap, pemuda itu berada didepan mahluk itu, siap-siap untuk menghunuskan Kusanaginya tepat dijantung mahluk itu. Bingo! Kusanagi menancap tepat dijantung bagian kanan mahluk itu.
"Cih. Payah!"ucap pemuda itu sembari berbalik untuk segera meninggalkan jasad mahluk itu.
Naruto yang memperhatikan tempat itu dari jauh, melihat jelas saat Kusanagi menancap ditubuh mahluk itu, tapi entah kenapa perasaannya tak enak melihat pemuda itu berbalik hendak meninggalkan jasad mahluk 'ular' itu.
Saat pemuda itu sudah empat langkah menjauh dari jasad mahluk itu, tak disangka-sangka mahluk itu kembali berdiri dan siap-siap menyerang pemuda itu. Naruto yang mengetahui hal itu segera berteriak kearah pemuda itu.
"AWAS!"
Sasuke's POV
'Cih, mahluk yang payah!'
Aku segera meninggalkan badan mahluk yang telah kutusuk dengan Kusanagi milikku. Baru beberapa langkah meninggalkan jasad mahluk itu, aku mendengar teriakan yang cukup keras sehingga kuputuskan menengok ke arah suara itu.
"AWAS!"
Aku terkejut melihat mahluk yang telah kutusuk dengan Kusanagi bangkit kembali, kembali berdiri seraya mengeluarkan aura yang sangat tidak nyaman jika dirasa.
Tanpa kusadari mahluk itu telah didepanku, sebelum sempat melakukan perlawanan, dia menancapkan taringnya ke leherku, dan mulai menghisap darahku. Kurasakan panas menjalar seluruh tubuhku, lemas, dan ketakutan. Aku sudah tak kuat, kurasakan tubuhku mulai menggigil dan lemas.
Sebelum akhirnya mataku tertutup, samar-samar kulihat seseorang berjalan menuju arahku dari arah belakang mahluk itu, kuning, yah hanya itulah yang kulihat dari sosok yang datang itu, entah dia bermaksud menolongku atau hanya akan membantu mahluk sial ini menghisap darahku, aku sudah tidak peduli akan hal itu, tubuhku lemas, dan akhirnya aku menutup mataku perlahan.
End of Sasuke's POV
Naruto's POV
Kulihat mahluk itu menancapkan taringnya keleher pemuda Uchiha itu. Apa yang harus kulakukan? Aku bingung, aku sudah tidak mau berurusan lagi dengan seorang Slayer, tapi jika dibiarkan lagi, dia bisa dibunuh oleh mahluk itu.
Akhirnya Aku memutuskan untuk menghampiri tempat mereka, dengan kecepatan maksimum, aku sampe ditempat mereka dengan waktu tidak sampai satu detik. Kulihat pemuda itu sejenak memandangku, matanya yang hitam kelam mengingatkanku pada malam yang indah dan menghanyutkan. Setelah beberapa saat mata itu tertutup. Kubuyarkan lamunanku, kembali kutatap mahluk yang sedang menghisap darah pemuda itu.
"Lepaskan dia!" teriakku kepada mahluk itu, kemudian dia berbalik menghadapku, kulihat bekas gigitan dileher pemuda itu seketika membentuk segel hitam.
"Ahh, tuan muda Namikaze Uzumaki Naruto rupanya" ucap mahluk itu, Aku tertegun. Darimana ia bisa mengetahui namaku? Kalau nama keluargaku aku tak masalah, tapi darimana? Pikiranku melayang entah kemana.
"Jangan heran Aku bisa tau namamu Namikaze junior"lanjut mahluk itu sembari menjilat bibirnya sendiri. "Siapa yang tak mengenal tuan muda dari keluarga Namikaze dan Uzumaki seperti anda?" lanjut mahluk itu dengan melepaskan pelukannya terhadap pemuda Slayer itu.
"Cih. Siapa kau? Jangan seenaknya berburu didaerah ini!" ucapku datar tapi dengan sedikit penekanan marah disetiap katanya.
Kulihat mahluk itu berjalan mendekatiku, aku mengambil kuda-kuda agar bisa langsung bertahan bila ia mendadak menyerangku.
"Hahaha, sejak kapan daerah ini menjadi tanggung jawab keluarga Namikaze dan Uzumaki? Aku rasa siapapun boleh berburu ditempat ini" ucap mahluk itu.
Aku perhatikan baik-baik mahluk itu, rasanya aku pernah melihat sosok seperti mahluk yang berada dihadapanku sekarang, tapi dimana?
"Siapa kau dan apa maumu didaerah ini?"tanyaku dengan nada datar.
"Tak penting siapa aku, yang terpenting Aku menginginkan krystal dari dalam tubuh para Slayer" jawab mahluk itu. Kristal? Apa yang dia maksud dengan Kristal adalah Kristal Soul Crystal*?
"Untuk apa kau menginginkan Kristal itu? Apa yang akan kau lakukan?"
"Hah, kau ini keras kepala sekali Namikaze junior. Baiklah akan Aku beritahu sesuatu, sebenarnya bukan aku yang membutuhkan Kristal itu. Dengan kata lain, Aku dimintai bantuan oleh seseorang, tepatnya dengan dia memberikan imbalan tentunya" jawab mahluk itu. Aku tak merasakan nada kebohongan dalam setiap perkataannya, tapi aku merasa ada sedikit nada ketakutan didalamnya.
"Aku rasa sudah saatnya meninggalkan tempat ini, sudah tak ada lagi yang bisa dihisap kristalnya. Sampai jumpa Namikaze junior" dengan kalimat akhir sebagai ucapan perpisahan, keluarlah cahaya pekat disekitar tubuh mahluk itu, secara reflek tanganku menutupi mataku yang sangat sensitive terhadap cahaya terang.
"Hei tunggu!" teriakku, tapi rupanya mahluk itu telah lenyap dari hadapanku. Pandanganku kini tertuju pada sosok yang disebut mahluk itu sebagai turunan Uchiha itu.
Sejenak aku terpaku dengan wujud pemuda ini, warna kulit seputih porselen, rambut biru donker dan berbentuk emo seperti pantat ayam, wajahnya yang terlihat manis ketika tidur, dan.. Hei! Apa yang kau pikirkan Naruto? Dia laki-laki, lagipula dia adalah seorang Slayer!.
Kuputuskan untuk membangunkannya. "Hei! Bangun, Hei!" kuguncang-guncangkan badannya dengan perlahan, kulihat tak ada reaksi berarti sama sekali. Kupegang dahinya, panas sekali badannya. Sinar merah keluar dari lehernya, kulihat tanda yang dibuat oleh mahluk itu bersemu merah menyala, seketika badan pemuda itu bereaksi, kupikir reaksinya akan baik, tapi aku salah. Kejang-kejang yang kulihat, menahan sakit yang teramat sangat, kudengar rintihan yang memilukan dari bibirnya yang tipi situ. Entah mengapa hatiku mencelos mendengarkan rintihan kesakitan itu.
"Aku harus membawanya kerumah! Semoga saja Baa-chan dan Iruka bisa mengobatinya" lalu kuputuskan mengangkat tubuhnya secara Bridalstyle. Kujejakan kakiku dengan cepat, karena kurasakan badannya mengejang dengan hebat.
"Ughh..si..siapa k-kau?"
Kudengar suara yang mengandung kesakitan meluncur dari bibir pemuda itu. Hatiku makin sakit mendengarnya.
"Diamlah! Jangan banyak bicara!" kueratkan pelukanku pada badannya, dan diapun secara reflek memeluk leherku untuk memudahkanku menggendongnya. Entah mengapa aku bahagia saat dia mengalungkan tangan putihnya keleherku seperti itu.
Akhirnya sampailah kami didepan sebuah rumah bergaya Eropa, dengan pagar besi yang diukir secara indah.
"Naru? Dari mana sa-"kudengar seseorang bertanya kepadaku. Gaara. Kata-katanya terhenti saat melihatku tengah menggendong seseorang yang baunya sangat familiar. Bau Slayer.
"Siapa dia Naru? Kenapa kau membawa seorang Slayer kekediaman Namikaze? Kalau Minato jii-san mengetahui ini pasti k-"
"Urusai Gaara! Dimana Tsunade Baa-chan?" kulihat Gaara terhenyak saat mendengarku membentaknya.
"Maaf Gaara, tapi Aku harus menyelamatkan pemuda ini, sekarang tolong tunjukan dimana Baa-chan?" tanyaku dengan nada bersalah.
"Tak apa Naru, Aku paham. Ikuti Aku"
Kulangkahkan kakiku mengikuti Gaara yang berada didepanku. Sampailah kami kesebuah pintu ruangan yang kupastikan didalamnya ada Tsunade Baa-chan.
"Masuklah Naru, Tsunade-sama ada didalam" ucap Gaara sambil membukakan pintu ruangan itu.
"Terimakasih Gaara, dan maaf yang tadi"ucapku sembari meninggalkan Gaara didepan pintu.
End of Naruto's POV
Normal POV
Naruto meninggalkan Gaara yang berdiri didepan pintu yang telah ditunjukkan oleh Gaara.
Setelah Naruto masuk kedalam ruangan yang didominasi dengan warna putih. Sejenak Naruto terkagum-kagum dengan peralatan yang tersedia dalam ruangan itu. Tapi kekagumannya terhentikan karena pertanyaan seseorang.
"Ada apa bocah?" Tanya wanita berambut pirang diikat dua.
"Baa-chan, Aku ingin meminta bantuan padamu, tolong sembuhkan pemuda ini" jawab Naruto sembari memandangi sesosok pemuda yang berada didalam gendongannya.
"Uchiha? Kenapa kau begitu menginginkanku untuk membantunya? Bukankah para Uchiha adalah musuh terbesar Vampire?"Tanya Tsunade kepada Naruto yang terlihat kebingungan menghadapi pertanyaannya.
"Aku…"
TBC
Huhuhu, akhirnya Fict ke-2 jadi ^^
Harap reviewnya ya?
Sasuke : "Oid Author, Naru mau bilang apa?"
El : "Masa gak tau Sasu-chan?"
Sasuke : "Eeeh" –blush-
Naruto : "Kenapa Sasu-hime?"
Sasuke : "Naru. Si Author geblek itu menyebalkan. Cih!"
Naruto : "EL!" -rasengan-
Sasuke : "Nah, reviewnya kami tunggu ^^ dan paling penting review yang bermanfaat y? "
Keterangan :
Soul Crystal : sebuah crystal yang mengandung banyak Soul, biasanya jumlah soul dipengaruhi oleh pengalaman seorang Slayer dalam berburu Vampire
