Mr. Detektif
Kibum, Kyuhyun
ff baru, selamat membaca
Kasus Tabrak lari
Dua orang berjalan menyongsongnya saat Kyuhyun membuka mata. Keduanya terlihat tegang, wajah mereka menampakkan kecemasan yang begitu besar. Salah satu dari mereka memeriksa sekujur tubuh Kyuhyun, membalik tangannya, tubuhnya, kepalanya, bahkan harus mengangkat kaki Kyuhyun yang penuh goresan luka.
"Kau sudah sadar, Kyu? Bagaimana keadaanmu?", tanya Siwon. Dialah yang tadi membolak balik tubuh Kyuhyun. "Kau baik-baik saja kan?"
"Sakit, Hyung!", pekik Kyuhyun. Cuma suara serak yang keluar dari kerongkongannya.
"Maaf maaf!", kata Siwon sambil menghentikan tangannya menyentuh-nyentuh tubuh Kyuhyun.
"Kyuhyun sedang tidak baik, Siwon. Dia jadi korban tabrak lari dan kau lihat sediri sekarang ini seluruh tubuhnya penuh luka", tegur Leeteuk pada Siwon. "Jauhkan tanganmu darinya!", perintanya pula.
Beberapa jam yang lalu Kyuhyun mengalami kecalakaan. Dia sedang menyetir pulang dari kantornya waktu itu. Saat Kyuhyun keluar gedung kantor, keadaan di luar terlihat biasa saja. Sama seperti hari-hari sebelumnya ketika dia pulang kerja. Kyuhyun menyetir di jalanan dalam rute sama menuju rumah. Ditengah jalan dia ingat ingin membeli sebuah barang, dia berhenti sejenak di depan mini market. Dia membeli barang di mini market itu lalu kembali ke menyetir ke jalanan.
Masih ada kendaraan lalu lalang walau hampir tengah malam. Kyuhyun juga terbiasa dengan keadaan seperti itu. Di sering lembur, dan terkadang ketika dia pulang, hampir tak ada kendaraan lain melewati jalur sama dengannya. Tapi semalam, Kyuhyun pulang lebih sore. Baru pukul sebelas lebih dia meninggalkan meja kerjanya. Itu karena dari seminggu yang lalu Siwon dan Leeteuk terus mendesaknya untuk pulang lebih awal. Menyuruhnya mengambil libur dan mengistirahatkan dirinya di rumah. Kata mereka berdua Kyuhyun terlalu memforsir dirinya akhir-akhir ini, dan memang benar kalau tubuhnya perlu diistiratkan. Untuk itu dia bermaksud mengikuti saran dari dua rekannya.
Ketika mobilnya melaju dengan kecepatan rendah, sebuah mobil melesat kencang dari belakangnya kemudian mulai melambat ketika hampir dekat dengan mobilnya. Mobil itu secara tiba tiba menyerempet body mobil Kyuhyun, kemudian lebih memelan lagi lalu berhenti sekitar lima puluh meter di depan mobil Kyuhyun. Saat Kyuhyun berhenti dan turun dari mobil, dia melihat sebelah kiri body mobilnya mengalami lecet parah, lampu belakangnya pecah sebelah dan spion kirinya patah. Kyuhyun geram melihatnya, dia ingin menghampiri pemilik mobil yang telah menyerempetnya. Dia ingin marah dan minta ganti rugi. Kyuhyun berjalan tergesa pada mobil di depan, namun dari belakangnya datang mobil lain yang tak kalah cepat melaju. Mobil kedua itu tak memberi kesempatan Kyuhyun untuk menyingkir, seakan kedatangannya sengaja untuk menabrak Kyuhyun. Kyuhyun tertabrak, tubuhnya terpelanting jatuh ke sisi lain jalan. Dia terlihat sudah mati karena tak bergerak lagi, tapi kenyataannya Kyuhyun masih bisa melihat mobil kedua itu tak berhenti, mobil pertama juga tiba-tiba berjalan pergi.
"Kau tak sadarkan diri lebih dari dua jam, Kyu. Aku khawatir sekali tadi", tutur Siwon yang baru mendapat kursi. Dia segera duduk disebelah ranjang Kyuhyun, memegangi tangan Kyuhyun dan merematnya lembut. "Aku takut terjadi apa-apa denganmu"
"Haaahhh", Leeteuk menghela nafas jengah. Leeteuk tahu Siwon menaruh hati pada Kyuhyun, tapi perhatian yang diberikannya berlebihan hingga Kyuhyun terpaksa pura-pura tak tahu perasaan Siwon padanya. "Itu sudah terjadi padanya. Tubuhnya penuh luka, jadi kusarankan padamu untuk berhenti bersikap berlebihan"
"Tapi dia hampir mati, Hyung", sela Siwon.
"Sekarang sudah tidak!"
Siwon mengalah, Leeteuk memang lebih tahu daripadanya. "Apa kau masih ingat kami, Kyu?", tanya Siwon lebih sabar sekarang ini. "Kepalamu diperban, aku khawatir kau amnesia dan melupakanku"
"Dia baru saja menyahuti pertanyaanmu, berarti dia mengingatmu"
"Siapa tahu, Hyung"
"Aku tidak lupa ingatan!", sela Kyuhyun. "Aku cuma kesakitan". Kyuhyun menghela nafas panjang, namun terbatuk beberapa kali. "Beruntung sekali aku masih hidup"
"Iya, tapi kau luka parah, Kyu", ujat Leeteuk. "Kalau kau pulang lebih malam lagi, tak akan ada orang lewat untuk menolongmu"
Kyuhyun ditemukan rombongan keluarga yang baru pulang dari berlibur. Mereka segera menelepon polisi, ambulan, kemudian ikut mengantar Kyuhyun ke rumah sakit. Kyuhyun segera dapat pertolongan dokter. Keluarga juga dihubungi, berhubung semua keluarga tinggal di luar negeri, Siwon dan Leeteuk sebagai rekan kerjalah yang datang. Rombongan keluarga yang menemukan Kyuhyun diijinkan melanjutkan perjalanan setelah menjalani introgasi kecil. Mereka juga berjanji akan membantu apabila keterangan mereka sewaktu waktu dibutuhkan lagi oleh polisi.
"Sebenarnya siapa yang menabrakmu itu? Terkutuk sekali perbuatannya itu!", kutuk Siwon sambil meremat tangan Kyuhyun. "Kalau aku menemukannya, akan kubalas dia. Kutabrak dia sampai mati"
"Dan kau masuk penjara?"
Siwon menggeleng. "Aku menolong Kyuhyun, Hyung. Polisi pasti tahu maksudku"
"Apapun alasanmu membunuh orang, kau tetap akan dipenjara. Karena nyawa bukan milikmu"
"Aku tahu", jawab Siwon mengalah lagi. "Tapi apa kau tak ingat seperti apa orang yang menabrakmu itu, Kyu?"
Kyuhyun menggeleng. "Dia naik mobil, Hyung. Mana kutahu wajahnya"
"Kalau mobilnya kau ingat?"
Kyuhyun menggeleng lagi.
"Biar polisi saja yang mengintrogasi" Leeteuk menarik kursi dan mengambil tempat di sisi lain ranjang Kyuhyun. "Kyuhyun baru sadar, biar dia membiasakan diri. Kita bisa membicarakan yang ringan-ringan dulu" Leeteuk beralih pada Kyuhyun. "Ada yang kau inginkan, Kyu?"
Benar Kyuhyun butuh istirahat, tapi bukan dengan begini baru Kyuhyun lepas dari pekerjaannya. Menjadi korban tabrak lari bukanlah hal baru di dunia ini, namun yang semalam itu rasa-rasanya bukan sekedar tabrak lari biasa. Itu semacam tabrak lari yang direncanakan. Antara mobil satu dan satunya telah berkomplot, satu mengalihkan fokus Kyuhyun, membawa Kyuhyun keluar dari mobil dan satunya yang mengeksekusi. Bisa dibilang dua mobil itu memang sengaja ingin membunuh Kyuhyun, tapi apa motifnya?
Kyuhyun tak ingin menceritakan itu pada Siwon dan Leeteuk. Selain keadaannya yang masih lemah, masih syok, Kyuhyun juga yakin Siwon akan bertindak gegabah setelah mendengarnya. Lebih baik dia menunggu polisi menemui dan meminta keterangan langsung darinya. Itu lebih menjanjikan.
"Aku mau minum, Hyung" Leeteuk mengambil air minum dan Siwon membantu Kyuhyun menemukan posisi untuk minum. Setelah tenggorokan Kyuhyun mulai sejuk oleh air, dia menyudahi minumnya. "Sekarang pasti sudah hampir pagi. Kalian perlu istirahat untuk bekerja besok"
"Aku sudah memutuskan untuk menemanimu disini sampai kau sembuh", jawab Siwon.
"Aku akan kerja lebih siang. Lagi pula melihat keadaanmu seperti ini, kau butuh ditemani"
"Tapi kalau kau pulang, aku bisa menemani Kyuhyun, Hyung", usul Siwon mencoba mencari kesempatan, namun Leeteuk menolak usulan itu. "Baiklah kalau kau tak mau pulang. Kita berjaga berdua disini!"
Helm
"Selamat pagi!", sapa seorang detektif. Bersamanya dua petugas berpakian polisi masuk ke ruang rawat Kyuhyun. "Kami dari kepolisian pusat yang ditugaskan untuk mengusut kasus tabrak lari Tuan Kyuhyun" Detektif itu dihampiri oleh Siwon dan Leeteuk. Mereka bersalaman dan saling berkenalan. Kemudian detektif itu dipersilakan mendekati ranjang Kyuhyun. "Kalian bisa keluar untuk beberapa menit, Saya akan melakukan introgasi dengan Tuan Kyuhyun!"
"Apa tidak bisa kita disini?", pinta Siwon.
"Ini prosedur. Kebutuhan tanya jawab polisi akan terganggu bila ada warga sipil ikut mendengarkan"
"Tapi kami keluarganya" Siwon masih tak mau menyerah. "Kami tidak akan bicara apapun selama proses introgasi"
"Maaf, itu prosedur", ujar detektif itu tanpa ada basa basi. "Kalian bisa bertanya sendiri padanya setelah kami selesai"
Siwon tak ingin meninggalkan Kyuhyun, itu intinya. Namun detektif dan polisi itu punya wewenang untuk menghindarkan semua orang yang bisa mengganggu proses tanya jawab. Siwon tak akan menyerah kalau Leeteuk tak memarahinya dan menariknya keluar ruang rawat. Pintu sudah ditutup setelah keduanya keluar ruang, satu polisi ikut keluar untuk berjaga di luar pintu dan seorang lagi berjaga di dalam ruangan.
"Selamat pagi!", sapa detektif itu mengulang sapaannya. "Anda pasti Tuan Kyuhyun. Saya detektif polisi yang ditugaskan untuk mengintrogasi Anda", terang detektif itu dengan gaya formal. "Saya Kim Kibum detektif dari satuan pusat"
"Aku dengar saat kau berkenalan dengan kedua temanku tadi", sahut Kyuhyun yang juga tak mau berbasa-basi.
Kyuhyun merasa tak nyaman bersama detektif yang kaku seperti Kibum. Mulai tubuhnya, penampilannya, gerak geriknya dan juga perkataannya terlalu formal, atau sok formal. Seperti pengalaman Kyuhyun dengan klient-nya, orang berlaku formal biasanya tak ekspresif sama sekali. Susah diajak berdiskusi. Kyuhyun berharap introgasinya akan berjalan cepat.
"Baguslah kalau begitu. Saya akan mulai bertanya, kuharap Anda tidak keberatan mengingat kejadian tabrakan semalam"
"Tidak keberatan"
Kibum mempersiapkan kertasnya. Dia mengeluarkan alat tulis dari dalam saku kemejanya, kemudian menekan kepala pulpen untuk memunculkan ujungnya. Kibum berdehem sejenak sebelum mulai bicara.
"Tuan Kyuhyun…"
"Kyuhyun saja"
"Kyuhyun", Kibum mengulang. "Pukul berapa Anda pulang kantor semalam?"
"Pukul sebelas lima belas menit", jawab Kyuhyun. "Sekitar setengah dua belas aku sampai tikungan itu"
"Bagaimana situasi tadi malam? Anda merasa ada sesuatu yang janggal seperti ada yang mengikuti atau mengawasi gerak gerik Anda?" Kyuhyun menggeleng. "Bagaimana Anda sampai di tikungan itu sedangkan tidak ada bis atau kereta lewat tempat itu di jam-jam malam?"
"Aku naik mobil"
"Naik mobil?" Kibum mengernyit. "Pihak polisi tidak menemukan mobil Anda di tempat kejadian" Lagipula kalau Kyuhyun naik mobil, bagaimana bisa dia jadi korban tabrak lari dengan tubuh tergeletak disisi lain jalan dari jalur dua arah itu? Keluarga yang menemukan Kyuhyun juga tidak melihat ada mobil di sekitar sana. Kyuhyun juga terkejut dengan berita barusan. Dia masih melihat dua mobil pergi tapi dia pingsan kemudian. Saat terakhir dia ingat, mobilnya masih ada di tepi jalan tempat dia berhenti. "Bisa Anda ceritakan detail kejadian yang Anda ingat!"
"Aku pulang jam sebelas lebih, sekitar setengah dua belas aku hampir sampai tikungan itu. Ada satu mobil melesat cepat di belakangku yang kemudian melambat sesaat mendekati mobilku. Ketika jalanan mulai sepi, mobil itu menyerempet body kiri mobilku. Mobil itu berhenti kira-kira lima-enam puluh meter di depan mobilku. Aku turun dan melihat sisi kiri mobilku rusak parah, aku berniat menghampiri mobil itu dan marah pada pengemudinya. Saat berada di tengah jalan, mobil lain datang dengan kecepatan tinggi dan menghantam tubuhku. Aku terpelanting jauh, tubuhku mati rasa dan tak bisa bergerak tapi aku masih sadar untuk melihat kedua mobil itu pergi"
"Kedua mobil itu pergi setelah Anda tertabrak?", Kyuhyun mengiyakan. "Jadi ada kemungkinan kedua pengendara itu bersekongkol?"
"Mungkin", jawab Kyuhyun tak begitu yakin. "Tapi aku masih melihat mobilku ditempatnya"
"Bisa tahu merek, jenis dan plat nomor mobil Anda?" Kyuhyun menyebutkan dan Kibum menulisnya. "Bisakah Anda mengingat mobil yang menyerempet dan berhenti itu?"
"Mobil sport. Lamborghini Murcielago warna abu-abu pekat. Aku pernah hampir membeli mobil yang serupa tahun lalu, tapi aku tak tahu tipenya"
"Tidak masalah", kata Kibum sambil terus menulis. Pemilik mobil mewah itu tak terlalu banyak di Korea Selatan ini, tak akan sulit mencarinya sedangkan polisi sudah jelas-jelas punya nama seluruh pemilik kendaraan bermotor di seluruh Korea Selatan. "Anda ingat plat nomornya?" Kyuhyun menggeleng. "Kalau mobil kedua?"
"Tidak sama sekali. Aku cuma ingat benda hitam itu menghantamku dengan kuat lalu melesat pergi tanpa menurunkan kecepatannya sama sekali"
"Apakah Anda merasa punya musuh selama ini?"
Kyuhyun meyangkal. Selama ini Kyuhyun bersikap acuh pada masalah orang lain, itu juga dia maksudkan agar tak ada orang yang mencampuri urusannya. Dia tak suka cari musuh, jadi menurutnya tak ada orang yang menganggapnya musuh. Kalau menurut kata Leeteuk, Kyuhyun terlalu acuh pada orang lain, bahkan hampir separuh karyawan mereka sebal dengan tingkah Kyuhyun itu. Mungkin juga dari sifat acuhnya bisa menimbulkan beberapa musuh untuknya. Kyuhyun tak mau membahas soal perkataan Leeteuk itu dengan Kibum.
"Pukul berapa jam kantor Anda berakhir?"
"Delapan"
"Tapi Anda pulang sebegitu larut?"
"Aku lembur akhir-akhir ini" Kyuhyun terbatuk batuk sebelum menyelesaikan kalimatnya. Tenggrokannya kering sejak tadi bicara terus. Tadi dengan Siwon dan Leeteuk, sekarang dia diintrogasi Kibum. Dia butuh air untuk membasahi tenggorokannya. "Aku butuh minum"
Kibum mempersilakan. Dia menyibukkan diri dengan catatannya sementara Kyuhyun bersusah payah meraih air minum di sebelah ranjangnya. Kibum mengalihkan pandangnya pada Kyuhyun ketika Kyuhyun menjatuhkan tutup air putih. Dia tak berhasil meraih gelas air itu. Kibum dan Kyuhyun saling berpandangan sebentar, namun kemudian kembali ke kegiatan masing-masing.
"Tak jadi minum?", tanya Kibum yang melihat Kyuhyun bersandar lagi ke bantalnya.
Kyuhyun bukan tak jadi minum, dia tak berhasil mengambil air minum. Kibum tahu juga soal itu, tapi nampaknya dia tak mau repor-repot membantu. Mungkin dia berpikir kalau kedatangannya kemari cuma untuk introgasi korban, jadi membantu mengambil minum bukan bagian dari pekerjaannya.
"Kita lanjutkan introgasinya" Kyuhyun mendengus samar, tapi dia pasrah. "Anda baru saja bilang lembur akhir-akhir ini, apa ada pekerjaan penting yang harus segera diselesaikan?"
Kyuhyun berdehem melonggarkan tenggorokannya. "Kami baru saja menang tender" Kibum menggaris bahawahi kata 'kami' dan Kyuhyun segera menjelaskannya. "Aku dan kedua temanku tadi bekerja di satu perusahaan. Kami baru saja memenangkan tender kelas Internasional, karena aku yang memimpin presentasinya nanti jadi aku lembur untuk memastikan pekerjaan sesuai target" Kyuhyun berdehem lagi. Dia mengambil jeda waktu sekedar untuk menggeser posisi kepalanya. "Sudah sekitar dua minggu ini aku lembur, dan tidak terjadi apa-apa sebelumnya"
"Anda masih ingat siapa saja yang ikut dalam perebutan tender itu?" Kyuhyun mengiyakan. "Apakah ada salah satu dari mereka terlihat kecewa setelah kalah tender"
"Sepertinya tidak. Kita semua sering bertemu di perebutan bisnis sebelum-sebelumnya. Lagi pula kalah menang dalam bisnis itu sudah biasa"
Kibum melihat arlojinya, dan mengerutkan dahi karenanya. Waktunya sudah habis, sedangkan dia masih punya banyak pertanyaan. Dia harus segera kembali ke kantor karena ada janji dengan atasannya.
"Untuk hari ini cukup sampai disini. Kita akan bertemu lagi nanti siang", kata Kibum masih sambil melihat ke arah jam tangannya. "Sebelum Saya pergi ada yang ingin Anda katakan?" Kyuhyun menggeleng. "Baiklah saya pamit sekarang. Selamat pagi!"
Kyuhyun sudah menghembuskan nafas lega ketika Kibum mulai menjauh dari ranjangnya. Pintu ruang rawatnya juga sudah dibuka polisi yang jaga disitu, namun saat di depan pintu Kibum berbalik. Detektif itu berjalan kesisi kiri ranjang lalu berjongkok ke lantai untuk mengambil tutup gelas yang tadi di jatuhkan Kyuhyun. Kibum meletakkan tutup itu di meja, dia beralih pada gelas berisi air putih itu dan menggeserya lebih ke tepi dekat ranjang agar Kyuhyun bisa menggapainya.
"Tak perlu sungkan!", kata Kibum ketika Kyuhyun memandang curiga padanya. "Sekedar bantuan kecil!" Dan Kibum benar-benar pergi setelahnya
Velg
Kibum berjalan santai di kantor kepolisian. Dia datang terlalu awal dari jadwal pertemuan dengan atasannya. Bukan apa-apa, sebenarnya Kibum terdaftar sebagai penyidik di kasus penyelundupan narkoba. Ada mafia yang menyelundupkan narkoba jenis sabu-sabu sebanyak 100 kg di pelabuhan. Sabu-sabunya ditemukan polisi tapi pelakunya belum diketahui. Kepolisian sudah mempunyai gambaran pemilik sabu-sabu itu, mereka lalu membentuk tim untuk mengusut kasus ini dan Kibum berada di dalamnya. Harusnya pagi ini Kibum berangkat melakukan penyelidikan bersama tim-nya, namun tengah malam tadi namanya dicoret dari daftar menyelidik. Dengan tiba-tiba atasannya mengalih tugaskan dia untuk mengusut kasus tabrak lari Cho Kyuhyun. Kibum geram, marah, tapi dia bisa apa? Atasannya itu tidak terlalu keras, tapi teguh pendirian. Kalau sudah bilang A, akan tetap A walau ada badai dan tsunami sekalipun.
"Kibum, kau datang terlalu pagi?" Kibum melenggang santai tanpa mau menanggapi rekan kerjanya. Dia kemudian duduk di salah satu kursi entah milik siapa. Kursi itu masih kosong pagi ini. "Letnan Kim belum datang. Kau akan bertemu dengannya kan?"
"Darimana kau tahu aku akan bertemu dengannya?"
"Semua orang tahu kau dialih tugaskan oleh Letnan" Padahal pemindahan tugasnya dini hari tadi, sekarang semua orang sudah tahu berita itu. Kibum berdecak tapi rekannya itu cuma tertawa kecil. "Sudahah, lagi pula kau sering sekali menangani kasus besar. Sekali-kali coba pecahkan kasus kecil"
"Aku sudah pernah melewati fase itu"
"Aku tahu, aku tahu", Saat itu ada office boy yang lewat. Rekan Kibum memanggilnya dan memesankan kopi hitam untuk Kibum dan dirinya sendiri. Anggap saja dia sedang membantu Kibum mengatasi gejolak batin karena Letnan-nya seenak jidat memindah tugaskan Kibum. "Kau jangan sedih begitu"
"Aku tidak sedih"
"Tapi kau terlihat tak rela sekali menangani kasus ini" Kibum menghela nafas bosan. "Cho Kyuhyun itu salah satu pemegang saham perusahaan periklanan terbesar di Korea. Ku dengar dia orang yang hebat. Dia cantik, pintar dan kaya. Kau tak akan menyesal bertemu dengannya" Kalau saja kasus Cho Kyuhyun diserahkan padanya, dia akan sangat senang. Tidak akan membuat reaksi bosan seperti Kibum. Kasus tabrak lari bagi Kibum pasti sama dengan kasus pencurian ayam di desa-desa, terlalu kecil baginya. Kibum itu detektif yang tak mengerti seni dalam memilih kasus. "Jangan anggap remeh kasus tabrak lari. Pecahkan saja kasusnya, siapa tahu kau dapat tambahan gaji dari perusahaan periklanan itu"
"Aku tak gila uang sepertimu"
"Tapi kau mau kan kalau diberi uang?" Kibum tak menjawab yang artinya membenarkan. Siapa juga yang tak mau uang, bahkan orang yang sudah kaya raya saja masih terus mencari uang. "Ngomong-ngomong kau sudah mengambil berkas kasus Cho Kyuhyun itu?"
"Sudah. Pagi tadi dua opsir mengantarkannya padaku"
"Kau sudah menyiapkan pertanyaan untuk Cho Kyuhyun nanti?" Kibum tidak menjawab karena saat itu officeboy memberikan kopi mereka. Setelah berterima kasih dan menunggu officeboy itu pergi, mereka kembali berbincang. "Kalau kau bertemu dengannya nanti, katakan kami dari pihak kepolisian turut menyesal atas kejadian itu. Semoga dia cepat sembuh. Kau juga boleh menyisipkan namaku"
"Aku baru saja dari rumah sakit"
"Menemui Cho Kyuhyun?", Kibum mengangguk. "Kenapa pagi-pagi sekali? Kau menyalahi prosedur" Padahal dia berfikir kalau ucapan semoga cepat sembuhnya bisa disampaikan kalau Kibum pergi kesana. "Kau ini", sesal rekannya itu. "Ya sudah lah. Jadi bagaimana Cho Kyuhyun itu?"
"Seperti yang kau bilang, dia terlihat pintar dan kaya, tapi dia tidak cantik"
"Apa dia jelek? Sayang sekali", sesalnya lagi. "Tapi yang penting dia kaya, kan?" Rekan Kibum itu mengangkat cangkir kopinya, meniup sebentar sebelum dicicipinya.
"Dia kaya. Sepertinya, body-nya juga bagus" Rekan kerja Kibum cuma mengangguk angguk sambil menyeruput kopinya. "Aku tahu seperti apa tipenya, yang pasti bukan seperti kau" Rekan kerja Kibum menaikkan sebelah alisnya. Kibum ternyata mesum dan terlalu percaya diri. Paling-paling Kibum sendiri juga bukan tipe-nya Cho Kyuhyun. "Dia itu orang kelas atas"
"Aku tahu. Wanita kaya cuma untuk orang kaya juga, begitu maksudmu"
Kibum menggeleng. "Dia Namja!"
Brrrrrtttt
Rekan kerja Kibum menyemprotkan kopi yang ada dimulutnya, untung tidak mengenai Kibum. Jadi Cho Kyuhyun itu namja? Ok, dia memang salah mendengar berita dari orang. Tapi sesalah-salahnya dia, Kibum lebih parah. Sudah tahu Kyuhyun itu namja, tapi masih bilang tubuh Kyuhyun bagus, seleranya tinggi. Kurang ajar sekali Kibum itu, mengintrogasi orang sambil menjelalatkan matanya. Jangan-jangan dia juga menerawang di balik pakaian rumah sakit yang di pakai Kyuhyun?
Ban
Tadi pagi Kibum sudah menyampaikan keluhannya pada Letnan Kim, atasannya di kator. Kibum menanyakan alasan Letnan Kim memindah tugaskan dirinya dari kasus narkoba itu. Letnan Kim tak memberi alasan yang jelas kecuali kalimat, semua masyarakat Korea berhak mendapatkan pelayanan yang sama dari kepolisian. Dan ketika kejadian selamam terjadi, tak ada polisi senior yang sedang menganggur untuk menangani kasus tabrak lari Cho Kyuhyun. Sedangkan anggota tim yang ditugaskan untuk menyelidiki penyelundupan narkoba sangat banyak, jadi apabila Letnan Kim menarik Kibum dari kasus itu, tak akan berpengaruh juga pada penyelidikan kasus narkoba-nya.
Kibum sudah memprotes sedemikian rupa. Dia tahu tak mungkin tak ada polisi senior atau apalah itu yang tak mau menangani kasus tabrak lari. Sekali tunjuk semua polisi akan sedia menangani kasus apapun. Kalaupun iya tak ada yang bisa ditunjuk lagi oleh Letnan Kim, kenapa harus dirinya yang ditarik dari Tim. Ada banyak detektif yang lebih senior dari pada Kibum, kenapa tidak mereka saja? Bahkan kalau diibaratkan mereka bisa menangani kasus dengan mata tertutup. Agaknya Letnan Kim menyimpan alasan lain dengan terus menolak protes dari Kibum.
Kibum sedang menunggu di luar ruang rawat Kyuhyun. Dia ditemani seorang opsir, duduk di jajaran kursi yang dikhususkan untuk menunggu. Kyuhyun telah selesai dioperasi pergelangan kakinya. Dia baru saja dipindahkan kembali ke kamar rawatnya dan sedang diperiksa dokter sekarang ini.
"Detektif Kim!", panggil doter yang baru saja keluar dari ruang rawat Kyuhyun. Kibum tak tahu dokter keluar, dia sibuk memikirkan tindakan konyol atasannya menarik dirinya dari kasus penyelundupan. Kibum masih kesal. "Saya sudah selesai. Anda bisa menemui Tuan Cho sekarang!"
Kibum berdiri. Menunduk untuk berterima kasih. Setelah dokter itu pergi dengan suster yang terus mengikutinya, Kibum mengkode polisi yang dibawanya untuk masuk ruangan Kyuhyun. Kyuhyun sedang memejamkan mata ketika mereka masuk. Kibum tahu Kyuhyun tidak tidur, dia ada janji introgasi lanjutan siang ini. Dokter juga sudah bilang kalau Kyuhyun tidak diberinya obat tidur. Ketika Kibum mengambil kursi dan mengambil tempat di dekat ranjang Kyuhyun, si empunya ranjang membuka matanya.
"Kuharap kau tak jadi datang siang ini, Detektif", kata Kyuhyun tegas. Dia memang butuh istirahat, tapi janji dengan Kibum menghalanginya. "Aku sangat mengantuk"
"Berapa lama biasanya Anda bisa tidur?"
"Satu dua jam? Kenapa? Kau mau membiarkanku tidur dulu sebelum kau tanya-tanyai lagi?"
Kibum melirik pada opsir yang duduk di sofa dekat pintu. Polisi itu tadi bercerita kalau sebenarnya hari ini dia cuti. Dia berencana mengikuti anaknya di acara kemah pramuka anaknya, tapi lagi-lagi karena Letnan Kim acara cuti itu dibatalkannya. Semua orang tau Letnan Kim itu kepemimpinannya tak bisa diragukan, tapi dia terlalu semena-mena terhadap anak buahnya. Tidak hanya Kibum, hampir seluruh anak buahnya mengeluh atas sikapnya itu.
"Opsir Lee!" Polisi itu seketika bersikap siap saat dipanggil Kibum. "Kau masih berniat mengahadiri perkemahan anakmu?"
"Aku sedang bertugas, detektif Kim"
"Kau baru saja dibebas tugaskan untuk hari ini. Pulanglah dan kembali kemari besok pagi!", perintah Kibum.
Awalnya polisi itu diam saja, namun setelah mendapatkan kesungguhan dari kata-kata Kibum, dia segera berdiri. Dia berterima kasih dan berpamitan kemudian pergi meninggalkan Kibum dan Kyuhyun berdua. Polisi itu tahu dia tidak benar-benar dibebas tugaskan, itu cuma pembebasan dari Kibum. Polisi itu terima saja, lagi pula kapan lagi dia bisa mendapatkan kesempatan seperti ini?
"Kau juga kubebaskan untuk introgasi siang. Kalau kau mau tidur sepanjang sore, bisa kau lakukan sekarang" Kyuhyun mengerutkan dahinya. Dia baru tahu, Kibum itu tipe detektif yang sopan kalau ada orang lain di dekatnya. Sekarang ketika mereka sedang berdua, Kibum terlihat aslinya. Tipe orang yang susah diajak bekerja sama, seperti prediksi Kyuhyun sebelumnya. "Aku akan berada disini sepanjang hari"
"Ada yang salah denganmu, detektif Kim?"
"Panggil aku Kibum. Aku tidak terlalu suka berbasa basi" Benar tebakan Kyuhyun, Kibum cuma pura-pura formal kalau ada orang lain. "Aku ditugaskan mengawalmu sepanjang hari sampai kasus ini berakhir"
Yah, itulah tugas yang berusaha Kibum tolak mati-matian tadi pagi. Letnan Kim menyerahkan sebuah surat yang berisi tugas khusus untuk mengawal Cho Kyuhyun sepanjang hari sampai kasus tabrak lari ini selesai. Kibum tak setuju, dia tak terima, tapi dia kalah berdebat. Letnam Kim mengancam tak akan pernah mengikut sertakannya lagi dalam kasus-kasus besar kalau Kibum mangkir dari tugas ini. Kibum merasa jadi pecundang, dia seperti turun pangkat dari detektif profesional jadi seorang bodyguard. Dan inilah yang membuat mood Kibum jadi buruk sepanjang hari ini.
"Aku tidak tahu apa istimewanya dirimu sampai atasanku menyuruhku mengawalmu?", tutur Kibum sambil berjalan ke arah sofa yang barusan ditinggalkan si opsir. Dia duduk disana kemudian. "Aku akan simpan pertanyaan ini. Nanti kutanyakan lagi setelah kau selesai beristirahat" Kibum melonggarkan dasinya kemudian merebahkan tubuhnya di sofa. Dia memejamkan matanya dan menumpangkan sebelah lengannya ke mukanya.
"Kau tidak sopan sekali" Kibum tidak menjawab. Dia memang sering dikatai demikian oleh teman-temannya, dikatai sekali lagi tidaklah berefek buruk padanya. "Atas dasar apa atasanmu itu menyuruhmu menjagaiku?"
"Aku juga tak tahu. Dia menyembunyikan semua alasannya dariku" Jawab Kibum masih dalam posisi rebahannya. "Sepertinya kasusmulah yang meyebabkannya"
"Kasusku?"
"Akan kuceritakan padamu beberapa fakta yang sudah didapatkan kepolisisan soal kasusmu. Itupun kalau kau mau menunggu satu dua jam" Kyuhyun menghela nafas capek. Dia tahu Kibum mau apa. "Aku akan tidur sejam. Kalau tak ada sesuatu yang penting, jangan bangunkan aku!" Bukankah tadi Kibum yang menawarkan istirahat pada Kyuhyun, kenapa sekarang dia yang ijin akan tidur?
Kyuhyun tak berkata-kata lagi sampai sejam kemudian. Dia biarkan saja Kibum tidur sesuai yang diinginkannya. Ketika suster datang membawakan makan siang Kyuhyun yang terlambat, itu sudah satu setengah jam Kibum tertidur. Kibum tak terganggu ketika suster melakukan banyak pergerakan dalam ruangan. Baru setelah Kyuhyun dan suster berbicang sambil makan, Kibum mulai terusik tidurnya dan bangun kemudian.
"Sebelum aku tidur, kau masih bisa menggerakkan tanganmu, kenapa sekarang kau harus disuapi?" Kibum menanggalkan jaketnya kemudian melipat kedua lengan kemejanya sampai sebatas siku. "Apa itu semacam pelayanan khusus?", lanjutnya sambil menarik keluar dasinya yang sudah longgar.
Suster tersenyum menanggapi pertanyaan Kibum. Suara yang Kibum keluarkan semacam ejekan untuk Kyuhyun, tapi terdengar seperti suara orang yang sedang cemburu di telinga suster.
"Tuan Cho memang masih bisa menggerakkan tangannya, tapi tangan kanannya terluka dan dokter menyarankan untuk meminimalkan pergerakannya" Kibum tak ambil pusing kalau memang itu benar. Dia mengabaikan acara suster dan Kyuhyun yang sedang makan siang dan memilih masuk kamar mandi. "Kupikir kekasihmu cemburu"
"Dia bukan kekasihku"
"Yang benar? Tapi dia tampan"
"Kalau dia tampan bukan berarti dia kekasihku"
"Dia temanmu? Baik sekali dia sampai mau menungguimu" Suster tidak tahu saja kalau Kibum itu seorang detektif. "Jangan-jangan dia suka padamu"
"Dia tidak suka padaku. Aku juga tidak suka padanya", sangkal Kyuhyun. "Sudah, aku tidak mau mankan lagi" Suster mengemasi piring Kyuhyun. Dia memberi Kyuhyun minum dan bersiap pergi. Dan saat itulah Kibum keluar dari kamar mandi. "Jangan kembali kemari!"
"Tapi aku akan tetap kembali dua jam lagi untuk membersihkan badanmu" Kyuhyun mendecih. Itu tadi permintaannya sebelum dia dioperasi. Dia merasa badannya sudah sangat lengket, dia butuh mandi atau pembersihan ala orang sakit, tapi sekarang waktunya sedang tidak tepat. Ada Kibum yang akan berada diruangan ini sepanjang hari. Dia tidak mau telanjang di hadapan detektif itu. "Kuharap Anda masih disini dua jam kedepan", kata suster itu pada Kibum.
"Aku akan disini sampai tengah malam"
"Baguslah, saya butuh bantuan Anda nanti" Suster itu keluar ruangan setelah tersenyum pada Kibum.
Dashboard
Terjadi kepanikan di dalam ruang rawat Kyuhyun. Ketika Siwon dan Leeteuk masuk ruangan itu, kamar Kyuhyun kosong. Impus yang ditancapkan tangan Kyuhyun masih menggantung di tempatnya, lalu jarumnya tercabut dan ada darah di bekas jarum itu. Ranjangnya berantakan dan kursi di dekar ranjang itu terguling. Leeteuk sudah mengecek dalam kamar mandi, sedangkan Siwon bertanya pada suster yang kebetulan lewat di dekat ruangan itu. Mereka berdua sama-sama tak dapat jawaban kemana Kyuhyun saat ini.
Seperti yang Leeteuk dan Siwon dengar dari cerita Kyuhyun, bisa jadi tabrak lari itu memang rencana pembunuhan. Walau luka parah dan harus melakukan serangkaian operasi kecil, Kyuhyun belum mati sekarang ini. Pembunuhnya pasti tahu berita Kyuhyun yang selamat lalu merencanakan pembunuhan ulang padanya. Menurut mereka, baru saja ada yang terjadi di kamar ini. Mungkin Kyuhyun diculik dan akan dibunuh setelahnya.
Siwon panik, dia segera berteriak memanggil suster jaga atau siapapun yang ada di dekat situ. Selagi Siwon berteriak memanggil bantuan, Leeteuk menelepon polisi dan melaporkan kejadian penculikan itu. Polisi juga menyanggupi untuk segera mengirimkan personilnya ke rumah sakit. Beberapa pegawai rumah sakit datang, ada beberapa dokter juga yang ikut menghampiri keduanya. Mereka kemudian ditanya kenapa sampai membuat keributan sedemikian rupa.
"Tenang dulu Tuan-tuan"
"Kami tidak bisa tenang sementara teman kami diculik", teriak Siwon.
"Iya, tapi bisakah kalian beritahukan data-data teman kalian itu?", pinta seorang dokter. "Kami tidak bisa membantu kalau kalian panik begini"
"Teman kami, Cho Kyuhyun telah diculik", terang Siwon masih panik. "Teman kami yang ditabrak semalam itu"
"Dia dirawat di ruangan ini semalam. Sekarang keadaan ruangan itu kacau balau", tambah Leeteuk. "Ada kemungkinan dia diculik oleh orang yang menabraknya semalam"
Seorang dokter lain datang tergopoh menghampiri kerumunan itu. Dokter itu segera meminta perhatian dari semua orang. Itu dokter yang menangani Kyuhyun. Beliau bertanya soal keributan yang sedang tejadi di depan kamar itu. Setelah mendapatkan keterangan dari Siwon dan Leeteuk, dokter itu malah tersenyum dan menyarankan keduanya untuk tenang.
"Tuan Kyuhyun baru menjalani operasi ulang. Dia akan segera dibawa kemari lagi setelah suster selesai berbenah di ruang operasi", terang dokter itu dengan tenang.
"Jadi Kyuhyun tidak diculik, Dokter?" Sang dokter cuma menjawabnya dengan senyuman. "Kenapa dia harus menjalani operasi lagi, bukannya operasinya sudah selesai semua siang tadi?"
"Benar, tapi Tuan Kyuhyun jatuh dari ranjangnya dan melukai engkelnya yang baru dioperasi. Kami lakukan operasi ulang untuk pembetulan". Dokter baru keluar dari ruang operasi itu. Beliau baru mengganti baju operasinya dengan pakaian biasanya juga. "Kalian tidak perlu khawair begitu, operasinya berhasil namun butuh pemulihan lebih lama"
"Syukurlah", ucap Leeteuk lega. "Maaf semuanya, kami telah membuat kehebohan disini. Maaf sekali lagi!"
Kerumunan bubar, dokter yang menangani Kyuhyun juga sudah meninggalkan tempat. Tinggal mereka berdua yang merasa bersalah telah melakukan tindakan bodoh seperti itu. Mereka terlalu panik dengan hilangnya Kyuhyun, padahal ini rumah sakit, ada CCTV dimana mana, kalau ada penculikan pasti diketahui oleh pihak keamanan rumah sakit. Lalu setelah ini apa yang akan mereka katakan kalau polisi yang tadi telah dipanggilnya datang kesini?
Polisi yang dikirimkan ke rumah sakit sudah ditangani oleh Kibum. Mereka dipersilakan kembali kekantor polisi setelah mendengar penjelasan dari Kibum. Siwon dan Leeteuk juga sudah minta maaf sebelum mereka pergi. Dan sekarang ketiganya kembali ke ruang rawat Kyuhyun.
Kyuhyun tengah tidur karena pengaruh obat yang diberikan dokter. Dia dibaringkan di ranjangnya lagi, diselimuti oleh suster dan ditata posisi kakinya agar tak terjadi pergeseran di bagian yang baru dioperasi. Jarum suntik dan kantung impus sudah diganti dengan yang baru, semuanya sudah kembali normal.
"Detektif Kim, terima kasih atas bantuannya"
"Tidak masalah. Itu bagian dari pekerjaanku" Kibum memang berkeinginan bicara dengan Siwon dan Leeteuk. Tentu saja ini mengenai kasus Kyuhyun. "Ada yang ingin kutanyakan pada kalian"
"Soal percobaan pembunuhan Kyuhyun?", tanya Siwon antusias. "Aku siap membantu, Detektif"
"Kalian berfikir ini sebuah percobaan pembunuhan?"
"Begitu yang kami simpulkan dari cerita Kyuhyun" Leeteuk membenarkan pernyataan Siwon. "Kami akan menjawab semuanya. Apapun itu untuk Kyuhyun"
Kibum mengangguk sebentar. Dia tidak memerlukan kertas dan pulpen lagi. Dia ingat-ingat saja, toh ingatannya sangat baik.
"Tentang tender baru yang kalian menangkan, menurut kalian akankah ada kemungkinan tejadinya persaingan bisnis yang tidak sehat karena tender itu?"
"Ya. Kami sering menghadapi perusahaan perusahaan yang bersikap tak baik setelah kami kalahkan dalam bisnis. Karena maksud kami hanya berbisnis dan mendapatkan klient dengan presentasi yang baik, saya rasa itu bukanlah hal yang curang", terang Leeteuk. "Kami mengikuti prosedur. Punya pekerja-pekerja yang kreatifitsnya tinggi untuk menyusun rangkaian iklan dengan baik. Kalau kami menang itu sudah wajar"
"Sayangnya ada sebagian perusahaan yang tak menyukai perusahaan kami", tambah Siwon. "Aku tahu bagaimana rasanya kalah tender. Aku pernah kalah dengan perusahaan periklanan kecil. Aku marah dan membenci perusahaan itu, namun hal itulah yang memotifasiku untuk bekerja lebih baik dan menang di tender berikutnya", kata Siwon bangga.
Bukan itu yang ingin didengar Kibum. "Adakah perusahaan besar yang kemungkinan kalian curigai dalam hal ini?"
"Banyak sekali perusahaan besar yang pernah terlibat perebutan tender dengan kami, tapi sepertinya tak ada yang menunjukkan kebencian setelah kalah tender", jawab Leeteuk. "Aku tidak punya gambaran"
"Ada hyung. Kau masih ingat Metro? Perusahaan itu pernah bersitegang dengan perusahaan kita"
Memang bukan murni masalah perusahaan, ini lebih kepada dendam pribadi. Anak dari pemilik Metro Advertising menyukai seorang gadis, tapi gadis itu menyukai Kyuhyun. Anak itu membenci Kyuhyun dan memutuskan memerangi Kyuhyun dalam segala hal. Dia masuk perusahaan ayahnya, bekerja giat dan terus berebut tender dengan Kyuhyun. Mereka selalu terlibat perebutan disetiap tender. Ada Kyuhyun pasti ada anak itu. Kalau tender itu tidak jatuh ke tangan Kyuhyun, pasti jatuh ke tangan anak itu. Kyuhyun juga geram dengan anak itu, buntutnya mereka berkelahi setelah sama-sama kalah tender dari perusahaan senior. Kejadian itu sekitar sebelas bulan yang lalu.
"Tapi kejadian itu tidak membuat persahabatan perusahaan kami dengan Metro hancur", terang Leeteuk. "Itu cuma masalah pribadi"
Kibum tahu itu. Dia pernah mencatatkan di jurnalnya bahwa perempuan bisa jadi sumber malapetaka.
"Siapa nama anak itu?"
"Shim Changmin"
"Apa dia punya kolesi mobil mewah?"
"Darimana kau tahu, Detektif?"
Leeteuk menoel Siwon. Jelas-jelas Kibum detektif, pasti tahu banyak hal.
"Maaf-maaf. Dia memang mengoleksi mobil-mobil mewah semenjak kejadian pertengkarannya dengan Kyuhyun"
Kibum banyak bertanya dan dia cukup punya jawaban pasti. Dia segera menelepon ke kantor, menyuruh polisi menyelidiki Shim Changmin dengan bukti-bukti yang sudah didapat dari keterangan Kyuhyun sebelumnya. Kalau memang Shim Changmin pelakunya, ini akan jadi mudah. Kibum berharap Changmin ditangkap dan terbukti atas tindakan tabrak lari itu, dia dipenjara lalu Kibum sendiri bebas dari tugas pengawasannya terhadap Kyuhyun. Dia secepatnya bisa kembali pada tim-nya.
Spion
Kibum baru saja dari kantor. Dia baru dimarahi juga oleh atasannya. Dia ditugaskan menjaga Kyuhyun dan dilarang meninggalkannya tanpa ijin Letnan Kim. Tadi Kibum kembali ke kantor untuk membantu penyelidikan, tapi dia malah diusir oleh Letnan. Kibum telah dikeluarkan dari tim penyedilikan penyelundupan narkoba, dan sekarang kena penalti tak jelas begini. Dia bukannya disuruh mengusut dan menangani kasus tabrak lari, tapi malah disuruh untuk mengawasi Kyuhyun. Dia dilarang ikut campur di lapangan karena tugas ini telah dilimpahkan pada detektf lain.
Demi Tuhan, Kibum jadi benci Kyuhyun.
Kibum mendapat telepon sebelum dia masuk ruang rawat Kyuhyun. Dari rekan kerjanya yang dilimpahi kasus Kyuhyun itu.
"Ada apa kau meneleponku? Mau mengejekku?"
"Aku turut prihatin padamu, tapi bukan itu alasan aku menelepon" Kibum berdehem lesu. "Mobil yang diceritakan Kyuhyun itu memang salah satu dari koleksi Changmin. Tepatnya Shim Changmin punya lima mobil sport. Tapi kelima mobilnya hilang beserta pemiliknya semenjak tiga hari yang lalu. Garasi di rumah itu juga dibuka paksa sampai rolling dor-nya bengkok"
"Bisa jadi bukan Shim Changmin pelakunya?" rekan Kibum membenarkan. "Kenapa tidak dia saja pelakunya? Lebih mudah mencarinya lalu menjebloskannya ke penjara" Aparat negera sebetulnya tidak baik berkata seperti itu. Kibum juga sebelumnya tak pernah betindak semacam ini, tapi karena dia sedang tidak mood dengan pekerjaan barunya, jadi dia anggap sah sah saja mengatakannya, toh tak ada yang mendengar kecuali rekannya.
Rekan Kibum tertawa di seberang telepon. "Setelah kasus Kyuhyun selesai, aku yakin kau akan kembali ke posisimu semula", kata rekannya sekedar membesarkan hati Kibum. "Eh, jangan sampai Letnan Kim tahu aku memberitahumu soal perkembangan kasus ini. Bisa-bisa aku juga turun pangkat jadi pengawal sepertimu"
"Akan kuusahakan!", jawab Kibum dongkol. Yah, dia memang dongkol. Kibum ditarik dari kasus narkoba, temannya itu ternyata juga demikian. Kibum diletakkan untuk mengusut kasus tabrak lari Kyuhyun, tapi akhir-akhirnya dia turun lagi dari pekerjaan itu. Dia malah jadi pengawal, sedangkan kasus Kyuhyun diurusi rekannya itu. "Ngomong-ngomong kau mau titip salam untuk Cho Kyuhyun tidak, aku sedang mau ke kamarnya sekarang ini?"
"Untuk apa?"
"Bukankah katamu dia cantik, pintar dan kaya, siapa tahu kau adalah tipenya?"
"Tidak, terima kasih". Kibum meledeknya ternyata. "Dia namja kan? Aku bukan penyuka sesama jenis"
"Tapi dia kaya raya", tambah Kibum
"Makan saja sendiri!", Rekan Kibum mematikan teleponnya.
Walau hati sedang dongkol, setidaknya Kibum bisa sedikit mengejek rekan kerjanya itu.
Suster baru selesai membantu Kyuhyun makan saat Kibum masuk. Kyuhyun akan mengupas jeruk saat pandangannya bertabrakan dengan Kibum. Kyuhyun mengernyit tajam kemudian menghela nafas jengah. Kyuhyun jengah melihat muka Kibum kembali ke hadapannya. Kyuhyun melempat jeruknya ke arah Kibum namun Kibum dengan mudah menghindar. Dia masih seorang detektif yang sangat cekatan kalau orang lain mau tahu.
"Auuuuuuu!", Kyuhyun memekik dan memegangi bahu kanannya. Dia lupa lengan kanannya itu harus dibatasi pergerakannya karena tulangnya masih sakit efek kecelakaan kemarin.
Suster panik. Menjauhkan apapun dari hadapannya dan langsung menangani Kyuhyun.
"Kenapa kau kesini lagi?", tanya Kyuhyun marah. "Aku tak ingin melihat mukamu!"
"Kalau begitu tutup saja matamu biar kau tak perlu melihat mukaku", jawab Kibum acuh.
"Kurang ajar sekali kau. Aku akan lapor polisi supaya kau dipenjara atas tuduhan percobaan pembunuhan"
"Oh ya?", Kibum malah mendudukkan diri di sofa dengan santai. "Tidak ada bukti aku melakukan pembunuhan padamu"
Penyebabnya adalah kejadian tadi siang. Ketika suster datang hendak memandikan Kyuhyun, suster itu minta bantuan Kibum. Kyuhyun menolak dan Kibum juga menolak, tapi dalam penolakan Kibum, dia menyisipkan kalimat yang memancing emosi Kyuhyun. Kibum mengatakan lebih suka menyentuh mayat dari pada menyentuh tubuh Kyuhyun. Kibum benar, karena Kyuhyun terus mengaduh saat suster mencekali badannya, apa lagi kalau Kibum ikut-ikut bisa jadi Kyuhyun teriak-teriak. Saat suster keluar hendak mengambil sesuatu, Kyuhyun dan Kibum bertengkar. Kyuhyun hampir-hampir melompat turun dari ranjangnya untuk memukul Kibum atau apalah, agar Kibum tak meremehkannya. Kyuhyun melupakan rasa sakit kakinya yang baru dioperasi namun berakhir jatuh dari ranjangnya, jarum suntiknya sampai terlepas dan darah dari bekas tusukan di lengannyapun terus keluar lalu dia pingsan. Ketika itu Kibum yang jadi panik. Dia memanggil suster, meneriaki dokter saat Kyuhyun masih terbaring di lantai. Itulah kenapa Kyuhyun dioperasi ulang oleh dokter, terjadi masalah baru di bekas operasiannya.
"Suster panggilkan polisi untuk menangkapnya!"
Suster itu bigung, namun kemudian menuruti kemauan Kyuhyun. dia segera mengemasi barangnya dan bergegas keluar. Sebelum menghilang dibalik pintu, Kibum mengatakan padanya akan menyelesaikan ini dengan baik-baik. Suster mengangguk lalu pergi secepatnya.
Suster itu juga yang tadi siang bersama mereka. Kibum panik ketika Kyuhyun dibawa ke ruang operasi. Dia mondar mandir di depan ruang operasi seperti setrikaan. Suster itu datang dan menenangkan Kibum, dia masih meyangka kalau Kibum itu kekasihnya Kyuhyun hingga sampai seperti itu reaksi Kibum ketika Kyuhyun masuk ruang operasi. Suster mengajak Kibum berdoa untuk keselamatan Kyuhyun, dia juga menuturkan bahwa Kyuhyun akan baik-baik saja. Kyuhyun akan sembuh, lalu mereka bisa hidup bersama lagi untuk selamanya. Terdengar seperti dongeng anak-anak, namun Kibum bisa tenang dengan penuturan suster itu.
"Kalau kau berhenti berteriak, aku akan memberitahumu sebuah kabar gembira?"
"Tidak perlu, aku sedang tidak gembira sekarang ini", tolak Kyuhyun kasar.
"Ini tentang tabrakanmu itu"
Kyuhyun terdiam untuk mempertimbangkan.
"Berita baik dan berita buruk. Aku akan mulai dari berita baiknya", Padahal Kyuhyun belum mengiyakan. "Kasusmu ini masuk kriminalitas tingkat menengah. Dan memang iya ada orang yang ingin membunuhmu"
"Apa itu kabar baiknya?" Kibum mengangguk. Demi Tuhan, Kyuhyun telah mengalami percobaan pembunuhan dan Kibum bilang itu berita baik? "Baik dari mananya kalau aku mau dibunuh orang?"
"Tentu saja baik dari mata polisi. Polisi jadi punya pekerjaan yang lebih menantang dari sekedar kasus tabrak lari" Seandainya Kyuhyun punya jeruk lagi, dia rela lengan kanannya sakit demi bisa menimpuk muka Kibum. "Kami juga sudah mengetahui pemilik mobil yang menabrakmu itu"
"Siapa dia?"
"Shim Changmin, orang yang pernah berseteru denganmu masalah wanita"
Kyuhyun ingat itu, tapi Kyuhyun tak setuju kalau dia berseteru dengan Changmin karena seorang wanita. Kyuhyun tidak suka dengan wanita itu meski si wanita terus mengejarnya. Dia menanggapi Changmin karena namja itu sering merebut tender darinya. Kyuhyun menyayangi pekerjaannya melebihi dirinya sendiri, itulah yang membuatnya membenci Changmin.
"Berita buruknya, dia menghilang sejak tiga hari yang lalu bersama seluruh mobil mahalnya"
"Namja kurang ajar itu ternyata. Pasti akan kubalas nanti!", tegas Kyuhyun.
Kibum menggeleng saja. Ternyata orang kaya itu seperti ini sifatnya, sangat pendendam. Pantas polisi selalu punya kasus yang menumpuk sepanjang tahun, itu karena semua orang suka sekali memdendam dan membalas dendam.
Untuk sementara cuma itu yang Kibum bisa katakan pada Kyuhyun, tapi tentang benar atau tidaknya Shim Changmin dalang dari tabrak lari Kyuhyun, Kibum belum yakin.
To be continue
Sedang galau tentang ff lain. Bother's Fault akan segera diupdate tapi lelang ditangguhkan. Sedang dilema rating.. gagal nulis Kaihun ff. maaf...!
Tapi semua ff-ku pasti akan dilanjut sampai tamat.
