"Maaf, aku tak bisa meneruskan ini semua."

Satu kata, menyiratkan banyak makna. Tangan wanita itu bergetar dan bibirnya seakan berbisik. Kelopak matanya terbasahi oleh genangan air mata yang akan tumpah seiring matanya berkedip. "Kenapa?" tanyanya pelan seakan tak ingin dunia ini mengetahui apa yang sedang ia pertanyakan.

"Karena aku tak mencintaimu lagi."

Satu tetes cairan bening turun melalui pipi putihnya dan jatuh ke atas jari telunjuknya. Tak bisa ia bendung lagi rasa pedih hatinya dan rasa lelah batinnya terhadap ini semua. "Apa itu alasan yang logis?" tanyanya lagi.

"Ya. Tak ada gunanya kita menjadi kekasih tanpa adanya dasar cinta."

Ia memaksakan senyuman pahitnya pada wajah mungilnya. Terasa begitu menyakitkan tepat di hatinya, sebuah anak panah menusuk kedalamnya dan meninggalkan bekas luka yang sulit di sembuhkan. Semua perasaannya pada lelaki yang ada di depannya itu harus ditarik dan diikat. Kemudian, ia harus melemparnya hingga jauh. "Katakan, kau mencintai orang lain?"

"Ya."

Jawaban singkat yang membuat hatinya seakan dicabik oleh hewan buas. Sudah ia duga pada akhirnya akan menjadi seperti ini. Ia menundukan kepalanya dan memejamkan matanya. Ia harus melepaskan lelaki itu, tapi ia tak bisa. Sisi egois nya keluar dan ingin mempertahankan lelaki itu, walaupun harus ia masukan kedalam penjara sekalipun. "Tak bisa... Aku tak bisa melepasmu."

"Itu artinya kau sangat egois."

Benar, wanita itu terlalu egois dengan semua ambisinya untuk memiliki lelaki itu. "Ya, aku sangat egois. Dan aku tak mau kau pergi." Terdengar tawa meremehkan dari lelaki itu.

"Jangan harap kita bertemu lagi."

Mata itu berkaca-kaca menatap kepergian sang lelaki yang mungkin takkan pernah ia temui lagi.

Keesokannya ia tak bisa menemui lelaki itu yang hilang secara misterius.

Namun ia tahu, suatu saat nanti ia memiliki kesempatan untuk bertemu. Dan membalas semua perbuatan lelaki itu.

-Next to the First Chapter-

Evilhyung's:

Hiiiiii! Prolog ini memang gejeeee -_-.

Makanya tunggu the first chapternya ya!

Evilhyung