Title : I Knew I Loved You [Songfic]

Author : Kim Sun Ri

Genre : Romance, Fluff

Rating : T

Length : Drabble

Disclaimer : This fict is mine, but the casts aren't

Warning : Yaoi, BoyXBoy, BL, AU, OOC(?)

Pairing : Eunhae

.

Don't Like Don't Read!

A/N : Song tittled 'I Knew I Loved You', by Savage Garden. Do listen if you want to get the right mood and feel ;)

Enjoy!

.

.:I Knew I Loved You:.

.

.

Maybe it's intuition

But some things you just don't question

Like in your eyes

I see my future in an instant

.

Author's POV

Hyukjae terpaku, saat lagi-lagi seorang yeoja tak dikenal menghampirinya dengan langkah malu-malu di bangku taman belakang sekolah yang sepi, tempat dimana ia biasa menghabiskan waktu istirahatnya. Yeoja tersebut menyerahkan sebuah kotak kecil berbentuk hati berwarna merah muda.

"Ige…?" Gumamnya heran menatap yeoja itu.

"I-Itu untukmu, sunbae. Tolong diterima!" Yeoja itu berujar dengan wajah merah sambil menunduk, menyodorkan kotak tersebut dengan kedua tangannya.

Hyukjae berkedip bingung sesaat, tapi kemudian menerima ulurannya dan mengambil kotak tersebut. Ia melihat bagaimana wajah yeoja itu berubah cerah, seolah baru mendapat sesuatu yang sangat berharga. Refleks, dan karena ia tidak ingin bersikap kasar pada seorang yeoja, Hyukjae mengulaskan gummy smilenya pada yeoja itu.

"Gomawo," ujarnya masih sambil tersenyum.

Yeoja tersebut terlihat hampir pingsan di tempat. Kemudian ia segera pergi dari situ sebelum membutuhkan napas buatan. Hyukjae hanya menatapnya pergi menjauh dengan heran, tertawa pelan melihat tingkah tersebut. Kemudian ia kembali menoleh kearah kotak di genggamannya. Perlahan ia membuka kotak tersebut.

Matanya berbinar senang melihat isi kotak tersebut. Buah-buah berwarna merah yang amat ia sukai. Strawberry. Ia segera mengambil satu dan memakannya, menjepitnya diantara bibirnya sambil bersenandung riang.

Yah, lumayanlah.

.

.:I Knew I Loved You:.

.

.

And there it goes

I think I've found my best friend

I know that it might sound more than

A little crazy but I believe

.

"Dapat lagi?"

Hyukjae menoleh, mendapati sahabatnya telah menghampirinya dan duduk di sampingnya, PSP hitam tak lepas dari tangannya sedetikpun. Ia mengedikkan dagunya kearah kotak yang di pegang Hyukjae.

"Mm," gumam Hyukjae sebagai jawaban, masih memakan buah strawberry yang ada.

"Kali ini dari siapa?"

Hyukjae terlihat berpikir sebentar sebelum mengedikkan bahunya, "Entahlah, aku tidak tau namanya. Tapi wajahnya cukup familier."

Sahabatnya menghela napasnya, "Itu sudah yang ke empat minggu ini."

"Lima, Kyu. Ini yang ke lima," koreksi Hyukjae.

Kyuhyun berdecak dan menggeleng pelan, "Dan dari ke lima itu, adakah yang kau ingat namanya?"

Hyukjae terlihat merasa bersalah, "Tidak. Tapi bukannya aku jahat. Hanya saja mereka yang selalu pergi tanpa memberitauku namanya."

Keheningan menyelimuti mereka selama beberapa saat. Kyuhyun asik bermain benda hitam di genggamannya, sedangkan Hyukjae larut dalam dunia strawberrynya. Sampai akhirnya Kyuhyun memutuskan untuk kembali bicara. Kali ini secara mengejutkan, ia mengesampingkan benda hitam yang merangkap sebagai kekasih gelapnya itu.

"Kau sangat populer, Hyuk. Hampir seluruh yeoja di sekolah mengejarmu. Bahkan beberapa namja. Tapi kau masih single sejak… berapa lama?"

"Delapan belas tahun lalu?"

"Ya, sejak kau lahir. Maksudku, kenapa kau tidak mencoba berpacaran? Banyak yeoja cantik atau namja manis yang menginginkanmu."

Hyukjae hanya tersenyum dan menggeleng.

"Oh ayolah, kau setidaknya bisa mencobanya. Siapa tau ada yang cocok denganmu dan kau bisa hidup bahagia selama-lamanya," Kyuhyun berujar dengan gestur tangan yang dramatis.

Hyukjae tersenyum sambil menatap langit, "Kyu, percayakah kau pada jodoh?"

Kyuhyun hanya mengangkat sebelah alisnya. Hyukjae terkekeh melihat ekspresinya.

"Ini memang sedikit aneh… Tapi aku percaya akan jodoh. Aku tau aku akan jatuh cinta saat aku melihat orang yang tepat. Dan hingga kini aku belum menemukan orang tersebut…" Ujar Hyukjae menatap jauh.

"Itu bukan sedikit aneh, tapi sangat gila. Maksudmu, jatuh cinta pada pandangan pertama?"

"Hmm… Bukan juga."

"Lalu?"

Hyukjae mengulaskan seulas senyuman hangat.

.

I knew I loved you before I met you

I think I dreamed you into life

I knew I loved you before I met you

I have been waiting all my life

.

"Aku jatuh cinta pada jodohku sebelum aku bertemu dengannya. Bahkan sekarang aku sudah jatuh cinta. Hanya saja aku belum tau siapa dia," jawab Hyukjae.

Kyuhyun memandangnya skeptis, "Kau tau, Hyuk?"

"Hmm?"

"Untuk seseorang yang belum pernah berpacaran, kau sangat gombal dan klise. Ah, tapi mungkin itulah alasannya kau masih single hingga sekarang."

Hyukjae tertawa atas ucapan sarkastik tersebut. Yah, begitulah Kyuhyun jika berbicara. Ia sudah terbiasa dengannya.

"Aku tidak sedang menggombal. Tapi memang itulah kenyataannya. Dan jodohku hanya seorang. Tidak ada gunanya aku mencoba menerima orang lain selainnya. Jadi aku akan menunggu hingga aku menemukannya," jawab Hyukjae penuh keyakinan.

Kyuhyun hanya bisa menggeleng pelan, kembali menyalakan PSPnya, "Terserah kau sajalah Hyuk."

Hyukjae kembali mengalihkan perhatiannya ke kotak strawberry dengan mata berbinar dan melanjutkan memakannya.

"Oh, dan kau tau? Jodohku itu nanti akan bisa membuat perhatianku teralih hanya untuknya. Bahkan teralih dari strawberry yang begitu lezat, nikmat, manis, sempu-"

Kyuhyun cepat-cepat memotongnya, "Cukup. Tak usah memperjelas betapa terobsesinya kau dengan buah itu. Itu menyeramkan."

Hyukjae tertawa lepas dan kembali larut dalam dunianya sendiri.

.

.:I Knew I Loved You:.

.

.

There's just no rhyme or reason

Only this sense of completion

And in your eyes

I see the missing pieces I'm searching for

.

"Bagaimana kau akan tau dia jodohmu ketika kau bertemu dengannya nanti?"

Kyuhyun bertanya saat mereka berdua sedang berjalan sepulang sekolah. Sepertinya ia masih tidak mau meninggalkan topik tersebut. Hyukjae hanya mengedikkan bahunya.

"Molla," jawabnya singkat.

Kyuhyun menoleh kearahnya, "Kalau begitu, apa kau sudah terpikirkan seperti apa wajahnya? Atau petunjuk apapun?"

Hyukjae menggeleng, "Nan mollayo. Tidak ada alasan ataupun ketentuan apapun," jawabnya santai.

"Lalu bagaimana kau tau ia jodohmu ketika kau bertemu dengannya nanti?" Kyuhyun bertanya, frustasi mulai terdengar di suaranya.

Lagi-lagi Hyukjae hanya mengedikkan bahunya, "Aku tidak tau. Aku akan tau saat itu terjadi. Saat aku merasakan sesuatu, saat itulah aku tau ia jodohku."

Kyuhyun menatapnya takjub dan heran, "Kau benar-benar gila, Hyukjae."

Hyukjae terkekeh, "Apa yang gila dari mencari bagian diriku yang hilang?"

.

.:I Knew I Loved You:.

.

.

I think I found my way home

I know that it might sound more than

A little crazy but I believe

.

Sore harinya Hyukjae melakukan rutinitasnya di rumah seperti biasa. Hingga setelah beberapa lama ia menjadi bosan. Biasanya ia akan menghabiskan waktunya dengan tidur atau mencari segala makanan atau minuman yang berhubungan dengan strawberry di kulkas jika ia sedang bosan. Tapi entah kenapa hari ini ia merasa tidak ingin melakukannya.

Entah kenapa, ia memutuskan untuk berjalan santai keluar rumah. Ia memutuskan untuk berkeliling di sekitar perumahan, melewati jalan memutar di belakang, sesuatu yang tidak pernah ia lakukan sebelumnya. Ada keinginan aneh untuk melakukannya hari ini, maka mengapa tidak? Tidak ada ruginya bukan.

Hari ini perasaannya terasa begitu ringan. Hyukjae tidak tau mengapa, tapi seolah ada yang mengatakan hari ini ia akan menemukan sesuatu, atau tepatnya seseorang. Aneh, dan gila memang kedengarannya. Tapi ia mempercayainya. Ia mempercayai yang orang sebut hal klise. Karena itulah selama ini ia terus menunggu, menunggu satu orang yang telah ia cintai seumur hidupnya tanpa ia ketahui siapa itu.

Hyukjae melewati sebuah taman kecil yang cukup sepi. Taman tersebut dihiasi berbagai bunga-bungaan. Dan lagi-lagi, di dorong perasaan, Hyukjae memasuki taman kecil tersebut. Kemudian ia melihat seseorang tengah berada di taman tersebut. Bermain dengan seekor anjing kecil putih. Hyukjae dapat mendengar suara tawa dari orang tersebut.

.

I knew I loved you before I met you

I think I dreamed you into life

I knew I loved you before I met you

I have been waiting all my life

.

Aneh bagaimana suara tawa itu bisa membuat jantung Hyukjae berdetak lebih keras, sesuatu yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Aneh bagaimana suara samar itu saja mampu membuat perasaannya ringan, seolah kupu-kupu berterbangan di dalam dirinya.

Ia baru saja hendak memperhatikan sosok tersebut. Tetapi sepertinya keberuntungan sedang berpihak padanya. Atau inikah yang dinamakan takdir? Sosok tersebut melempar mainan anjingnya sedikit terlalu jauh, dan terjatuh tepat di hadapan Hyukjae. Hyukjae memungutnya, bersamaan dengan anjing putih itu berlari menghampirinya. Hyukjae tersenyum dan memberikan mainan itu pada anjing kecil itu.

Tak lama, sang pemilik anjing itu menghampirinya. Hyukjae mengangkat wajahnya, menatap sosok tersebut perlahan berjalan kearahnya. Ia bangkit berdiri. Sosok tersebut mulai terlihat lebih jelas. Seorang namja, berambut brunette yang teracak dengan rapih. Ia memakai sebuah kaus putih polos, dengan celana jins panjang. Amat casual tapi entah mengapa Hyukjae merasa ia terlihat sempurna berpakaian seperti itu.

Lalu namja tersebut tersenyum padanya. Senyuman terlihat begitu angelic. Saat itu juga Hyukjae tau. Ia balas tersenyum, menampilkan gummy smilenya pada namja tersebut.

"Annyeong, apa kau tinggal disekitar sini?" Sapa namja itu ramah.

"Ne. Aku tinggal di gang sebelah sana. Apa kau baru pindah kesini?" Balas Hyukjae sama ramahnya.

"Ah iya. Aku baru pindah tadi pagi," jawab namja tersebut.

Mereka saling terdiam, hanya menatap satu sama lain. Tidak ada kata-kata yang ditukar. Tidak ada gerakan berarti yang digunakan untuk mengekspresikannya. Hanya lewat tatapan, seolah mata mereka saling berbicara. Ini memang aneh, ini memang gila. Tapi Hyukjae merasakannya, dan ia tau penantiannya selama delapan belas tahun sudah berakhir.

"Boleh aku tau namamu?"

Namja itu kembali tersenyum angelic, "Donghae. Lee Donghae. Kau?"

"Lee Hyukjae."

.

A thousand angels dance around you

I am complete now that I found you

.

"Donghae-ssi."

"Ne?"

"Apa kau percaya pada jodoh?"

Donghae tidak menjawab. Ia hanya tersenyum dan menautkan jemarinya dengan jemari tangan Hyukjae. Dan kini mereka telah menemukan kembali potongan diri yang sempat terpisah.

.

-Fin-

.

Lol what was I doing… it was 1 a.m in the morning when I started making this… Ah it's not proofread yet… what did you expect at this hour? Lol.

Insomnia + fluffy and cheesy mood. Jadilah drabble ini ahahaha. Yeah, I'm actually a fluff writer if you haven't notice :3

Ah iya, jadi Fanfic ini mirip 'EunHae Christmas Oneshots' ku. Hanya saja ini akan berisi Songfic semua, dan drabbles tanpa plot signifikan, kayak yang satu ini. Kebanyakan hanya pure fluff. Jadi jangan heran kalau tidak complicated kayak fic ku yang lain, ini emang di sengaja hanya untuk fic singkat bikin senyum(semoga bikin senyum ya~).

Sepertinya akan banyak memakai lagu-lagu jadul juga… seperti yang ini. Jangan tanya kenapa. Mungkin karena playlist nge shuffle nya emang lagu jadul. Tapi lagu jadul itu enak-enak kok. Ahaha.

Okay, ku harap pada suka tipe cerita yang kayak gini. Boleh di komen kok suka atau enggak tipe drabble songfic fluffy begini. Jadi untuk kedepannya aku bisa kira-kira bikin kayak gini lagi bagus atau enggak.

Yah, udah jam setengah dua sekarang. Aku akan mencoba tidur dulu, abaikan bila bicara mulai melantur.

Mind to RnR? ^^