BEAUTIFUL SNOWFLAKE...

Kisah ini dimulai pada awal musim dingin tanggal 28 Desember 2009. Seorang lelaki mungil berjalan menerjang dinginnya angin malam bulan ini. Berjalan tertatih-tatih tanpa sepatu ataupun sesuatu yang dapat melindungi kakinya. Kakinya yang kecil berjalan setengah berlari dengan kedua tangan yang memeluk badannya. Beruntung dia masih mengenakan jaket beserta syal yang melilit di sekitar lehernya dan tak lupa dengan kupluk rajutan berwarna peach. Tetapi yang menyayangkan adalah dia hanya mengenakan celana dibawah lutut tanpa alas kaki saat dinginnya angin malam meniup tubuh kecilnya. Wajahnya tampak pucat dan bibirnyapun hampir berwarna biru karena kedinginan. Mungkin dia sudah terlalu lama berada di luar ruangan. Beberapa orang tampak memerhatikan penampilannya ditengah dinginnya butiran salju yang mulai turun. Mungkin orang-orang akan berpikir 'Apa lelaki itu sudah gila ? Di cuaca yang dingin seperti ini malah berolahraga tanpa alas kaki.' Tatapan seperti itu menuju pada sang lelaki yang masih berlari sekuat tenaga ke arah yang ingin dituju. Tapi sebenarnya apa yang membuat lelaki ini begitu kuatnya menerjang angin malam di musim dingin ? Apakah dia sedang dikejar pencuri ? Bisa juga dia adalah pencuri yang sedang dikerjar polisi atau mungkin dia sedang dikejar oleh renternir ? Atau bisa saja ada keluarganya yang masuk ke unit gawat darurat karena kecelakaan beruntun ? Ya entahlah. Semua kemungkinan itu bisa membuat diri seseorang seperti memiliki kekuatan super dalam sekejap. Sebagai bukti, dia bahkan kuat menahan dinginnya angin malam saat ini.

Satu dua tiga. Langkahnya terhenti. Apa ? Apa yang menghentikan dia disana ? Apaan-apaan ini ? Apa yang lelaki itu lakukan di-- "Ahjusshi. Aku pesan kue tteok-nya. Porsi besar." Lelaki itu berkata sambil terengah-engah lalu mengambil sesuatu dari tasnya. Dia mengeluarkan kaos kaki dan juga sepatu dari tas gendong yang dia gunakan. Lalu dia segera mengambil tempat duduk dipaling pojok dari tenda tempat makan itu. Benar-benar lelaki gila. Dia melakukan semua itu hanya karena kue tteok. Lihat itu. Lihat matanya saat seorang pelayan membawakan pesanan untuk orang dimeja sebelahnya. Matanya bersinar seperti melihat berlian Koh I Noor -yang memiliki harga tidak ternilai sampai-sampai diberi nama 'Mountain of Light'- di dalam nampan yang akan disajikan pelayan itu. Mata lelaki itu tertutup ketika semakin mendekatnya pelayan saat akan mengantarkan pesanan untuk meja sebelahnya. Lelaki itu menikmati bau khas dari kue tteok yang akan disajikan pada meja sebelahnya. Bau harum yang membuat lidah ingin merasakannya lagi dan lagi. Bahkan hidung lelaki itu mengembang-kempis layaknya anjing yang sedang melakukan pencarian pada kasus kriminal. Aku yakin lelaki ini benar-benar gila. Memangnya sebutan apalagi yang cocok selain 'bocah gila' ?