Prologue :
Terdengar tawa bahagia pada pagi hari itu, anak laki-laki itu, Akira, tampak sangat bahagia saat menerima pesan dari seorang teman nya bernama Kira. Walaupun Kira hanya memberikan ucapan selamat pagi dan sedikit perasaan cinta pada Akira, itu sudah membuatnya sangat bahagia.
"Hanya saja kita dapat bertemu setiap hari Kira..", gumam Akira saat hendak berangkat ke sekolah. Akira dan Kira memang beda sekolah, tetapi diantara mereka terikat sebuah tali persahabatan yang kuat.
Disisi lain Kira pun sedang dalam perjalanannya ke sekolah. "Hanya saja kita dapat bertemu setiap hari Akira..", gumam Kira. "Eh..? Kau bilang sesuatu Kira-chan?", tanya seorang teman Kira. "Oh.. Tidak tidak..".
Chapter 1 : I'm here for you
Tepat saat bel pulang berbunyi, Hand phone Akira bergetar. Terdapat sebuah pesan dari Kira.
'Ehm.. Akira, bisakah kita bertemu di taman tempat kita dulu bermain? Aku perlu bertemu dengan mu sekarang :)'
Setelah membaca pesan tersebut Akira langsung terkejut dan terburu-buru meninggalkan ruang kelas. Perasaan Akira sekarang terasa campur aduk, dia sangat bahagia dapat bertemu dengan Kira sekarang.
"Akira! Tunggu aku!", seru Taro teman dekat Akira.
"Ah! Maaf Taro! Aku akan pulang duluan hari ini! Aku akan bertemu Kira!", sahut Akira.
Saat ia keluar dari pintu gerbang sekolah, ia langsung menuju ke arah taman tempat Kira menunggu. Akira berjalan dengan cepat sambil memikirkan kenangan-kenangan yang telah dialami nya bersama Kira dulu. Namun sebelum semua kenangan berhasil diungkit kembali, ia sampai ke depan gerbang taman. Dan disitu dia melihatnya.
Melihat sosok yang begitu dikenalnya, yang telah menimbulkan rasa rindu tak tertahankan pada dirinya. Kira yang berdiri disana telah menunggunya.
"Kira-chan...?", panggil Akira pelan.
Setelah mendengar panggilan tersebut sosok itu langsung melihat ke arahnya dengan lembut dan membalas panggilan tersebut.
"Akira-kun!", dengan tidak ragu Kira menyerukan namanya dan berlari ke arahnya.
"Akira! Aku kira aku tidak akan bertemu dengan mu lagi!" Dengan sangat bahagia Kira kemudian memeluk Akira dengan erat.
"Hey.. Ada apa dengan mu, biasanya kau tidak sebaik ini padaku.. Tapi aku juga sangat merindukan mu Kira.", balas Akira dengan senyuman.
"Baiklah, ada apa yang penting Kira?"
"Uhm.. Sebenarnya.."
"Tunggu, kau tidak memanggilku kesini dengan alasan tidak penting kan?"
"Sebenarnya aku memanggilmu kesini untuk mengatakan sesuatu padamu.."
"Baiklah.. Ada apa Kira?", tanya Akira dengan tatapan serius.
Kira tergugup-gugup dan tidak bisa mengucapkan kalimatnya dengan benar. Tatapan Akira membuatnya terlalu malu untuk melihat ke wajah Akira."
"Baiklah Kira, bagaimana kalau kita duduk dulu..", ucap Akira sambil menggenggam tangan Kira, dan berjalan ke kursi taman.
"Aku punya sesuatu yang penting! Yang harus kusampaikan padamu!", ucap Kira dengan melotot.
"Aku sudah menunggu dari tadi Kira, cepat sebutkan saja."
"Baiklah, sebenarnya aku memanggilmu kesini karena aku sudah merindukanmu setengah mati -"
"Tunggu tunggu, Jadi kau memanggilku kesini hanya untuk itu? Ck, dasar..",potong Akira dengan dingin.
"-bukan..! Aku..sebenarnya menyukaimu..", ucap Kira malu malu.
"Haaahh.. Aku juga menyukaimu, maksudku kita kan teman dari dulu!"
"Baiklah! Lupakan rasa suka! Aku mencintaimu Akira! Aku ingin bersamamu setiap saat, dan sekarang aku akan bertanya padamu. Maukah kau berpacaran denganku...?"
Pernyataan dari Kira telah membuat Akira membeku. Dia melepaskan genggaman tangan dan menatap Kira dengan sedikit malu. Namun sebelum ia dapat mengucapkan apa apa, Kira mendekat dan memeluk Akira.
"Akira-kun.. Maafkan aku, kau tidak usah menjawabnya, aku tidak bermaksud merusak semua ini."
Namun saat Akira hendak mengatakan sesuatu, tampaklah sekumpulan preman dekat situ yang kemudian melihat mereka.
"Hey, lihat ada yang sedang berpacaran disana!", ucap salah seorang dari mereka.
Lalu mereka mendatangi Akira dan Kira yang baru saja akan pergi. Mereka mendatangi Kira dan mengganggunya, saat itu mereka memaksa Kira untuk ikut dengan mereka, namun Akira tiba-tiba memukul orang yang sudah menarik Kira itu sengan keras.
"Jangan ganggu temanku!"
"Ooh lihat.. Ada yang berani dengan kita!"
Lalu saat mereka hendak memukul Akira dengan kayu, Kira menghalangi dan mendorong Akira. Sehingga itu pukulan mendarat bukan kepada Akira, tetapi kepada kepala Kira.
Mereka langsung panik dan melarikan diri dari situ. Namun apa yang terjadi telah terjadi. Akira yang masih terjatuh karena dorongan Kira hanya melihat dengan sangat terkejut.
Kira langsung terjatuh dengan tatapan kosong dan terbaring di tanah dengan kepalanya yang berdarah.
"..Giliranku untuk melindungimu Akira..", gumam Kira pelan sebelum akhirnya ia tidak lagi sadarkan diri.
Akira langsung mendekati Kira dan mencoba membangunkan Kira, namun semua usahanya sia sia. Akira pun menelpon rumah sakit milik keluarganya dan meminta ambulans segera. Setelah itu ia pun memeluk Kira dan mencoba untuk membangunkannya.
"Kira, aku janji akan menjawab nya setelah kamu bangun..".
