A/N: Halo semua! Pertama kali ane publish fanfic ini di fandom ini. Fanfic ini diambil berdasarkan imajinasi si author. Terima kasih.
Again, Don't Like? Don't Read! You've been warned.
Disclaimer:
Vocaloid © Yamaha
Selamat datang di pulau Tadiaki Resuka! Dimana anda dapat menikmati fasilitas terbesar sedunia! Nikmati kunjungan pulau ini dan anda akan merasa segar seolah-olah bebas dari tugas kantor. Fasilitas yang kami sediakan yaitu: Waterpark, taman rekreasi, kebun rekreasi(?), pantai dengan pasir putih yang indah, fitness, mall terlengkap(?) dengan harga barang yang menggiurkan, bioskop dengan film terbaru setiap hari, restoran terlezat, stadion terluas sedunia, hotel bintang seribu (lho?), lapangan untuk berkemah, perpustakaan dengan koleksi buku terlengkap, dan sebagainya.
Kami juga menawarkan souvernir dari pulau ini untuk mengenang kunjungan anda di pulau ini dan jangan lupa kasih ole-ole kepada teman dekat anda.
Info lebih lanjut hubungi: xxxx-xxxxxx.
Huft! Anak itu menghempaskan dirinya ke kasurnya. Itulah ungkapan dia setelah membaca brosur yang dia temukan di suatu tempat. Membayangkannya saja sudah tergiur, apalagi fasilitasnya yang sangat lengkap. Sudah begitu, dia ingin kerasan tinggal di sana. Tiba-tiba rasa penasaranada di benaknya. Dia mengambil laptop dari tasnya dan mencari harga tiket pesawat tujuan Tadiaki Resuka. Setelah mendapatkan hasil pencarian, dia memperhatikan angka yang tertera pada layar laptop.
"Eh, buset! Harganya!" kagetnya dengan mata melotot dan mulut menganga lebar melihat harga tiket tersebut yang berjumlah empat digit, USD$1500. 'Alamak, harga macam apa ini?' batinnya.
Segera dia mengambil buku tabungannya yang terselip di laci. Dia membuka halaman demi halaman untuk melihat jumlah tabungan terakhirnya. Dia hanya bisa speechless ketika melihat jumlah tabungan terakhirnya kira-kira USD$900. Huh, kurang 600 dollar!
Dia melirik jam dinding kamarnya yang menunjukkan pukul 10.35 malam. Anak berambut pirang kuning sebahu dengan mata tertutup di bagian kirinya tersebut segera menutup laptopnya dan menghempaskan dirinya (lagi) ke kasurnya yang sudah menjadi kesayangannya.
Ketika hendak memejamkan matanya, entah dari mana seperti jatuh dari langit, tiba-tiba seberkas cahaya berwarna kecoklatan menerangi kamarnya (saat itu lampu kamar sudah dimatikan) dan terdapat sosok berkata, "Ayolah," dan dalam sekedip mata sosok tersebut menghilang dari kamarnya.
