DUK

Bunyi bola beradu dengan lantai.

CKIIT

Bunyi sepatu yang bercumbu dengan licinnya lantai. Semua terdengar megah ditelinganya.

DUK

SRAK

Bunyi bola orange memasuki keranjang.

Ah.

"Kouki."

Dan juga suara rendahnya yang indah.

Eh?

.

.

HUG

Genre : Romance (maybe hurt/comfort)

Rate : T…?

Pair : AkashixFurihata

Setting : semi-AU, pasca WC

Warnings : Typo(s) , OOC, jayus, EYD not found, amburegul, emeseyu, de-el-el

.

.

#HappyReading!

.

.

Kuroko no Basuke © Fujimaki Tadatoshi

FanFiction © Ameru Sawada

.

Manik kucing itu terbuka, terkesiap melihat obyek di depannya.

Pertama, rambut merah darah yang menyambutnya. Kemudian turun, kelereng merah dan kilau emas menyambutnya—memandangnya geli. Ia berjongkok, tangannya menopang dagu. Dan lagi, jarak mereka hanya dipisahnya napas yang beradu.

"Se—Sei, minggir, bikin kaget saja…" Ujar yang ditatap—mencicit, sembari menyingkirkan dada bidang itu dari pandangannya. Seijuuro mendengus geli.

"Sejak tadi kau melamun, Kouki. Kau baik-baik saja?" Kouki mengangguk kaku, berusaha meyakinkan sang emperor bahwa ia baik-baik saja. Dalam hati Kouki bertanya apa yang ia lamunkan sendiri.

Kouki melihat, keringat itu membanjiri tubuh Seijuuro. Kaus hitamnya tidak dapat menutupi peluh yang menempeli tubuh Seijuuro. Rambut merah itu juga nampak lepek, tapi entah apa, justru hal itu menambah kesan tampan pada si pemuda rambut merah.

Perlahan Kouki mengulurkan handuk bersih, "Sei… ini…" Seijuuro menerimanya, menggosok badannya yang penuh peluh dengan benda itu. Kemudian Kouki mengulurkan sebotol air putih, yang diterima tangan itu.

Sudah menjadi rutinitas Kouki menemani Seijuuro berlatih sepulang sekolah. Gym Rakuzan nampak tidak keberatan, toh mereka juga sudah menerima Kouki sebagai salah satu dari mereka. Tidak lagi memandang Kouki sebagai team lawan, tetapi sebagai kawan (jika tidak, mereka akan mendapat cumbuan panas dari gunting Seijuuro. Siapa yang mau melawan kekasih dari singa?)

Selesai mengelap keringat, Seijuuro berganti baju. Tidak baik memakai baju penuh keringat. Selagi menunggu, Kouki menyalakan handphone-nya dan memasang earphone. Mendengarkan senandung musik instrumental piano.

Hanyut, Kouki tidak sadar Seijuuro sudah selesai mengganti pakaian. Mata dwiwarnanya melihat Kouki bersandar pada dinding gym, duduk sembari menutup mata. Bibir tipisnya melantunkan sebaris musik.

CTAK

"Aw—" Kouki meringis tatkala dahinya baru saja disentil.

"Sakit… Sei—UWAAH—" Kouki terkejut merasakan tubuhnya limbung ke depan. Sekejap, ia dan Seijuuro sudah berbaring di lantai gym. Udara dingin menyambut permukaan kulit berbalut kausnya.

"Sei?"

"Sebentar saja, Kouki. Aku lelah." Kata sang kekasih final. Kepalanya bersandar di perpotongan leher Kouki, menghirup aromanya. Tangannya perlahan melingkari pinggang ramping Kouki, matanya terpejam merasakan sejuknya angin. Tangan kiri Kouki balas memeluk.

"…"

Kouki hanya diam, tak berusaha mengganggu istirahat singa Rakuzan. Tangan kanannya yang bebas menyisiri rambut merah Seijuuro, menimbulkan geliat dari si pemilik rambut. Tangannya lalu turun ke pipinya. Halus. Kouki tersenyum.

"Tidurlah, Sei. Nanti kubangunkan…"

Tidak ada yang tahu sifat Seijuuro yang satu ini. Tidak ada, hingga Kouki masuk dalam kehidupannya. Orang lain tidak akan pernah melihat betapa manjanya sang singa dipelukan cihuahua kecilnya, dan si cihuahua tidak keberatan memberikan sedikit pelukan hangat pada sang raja hutan.


THE END


Another ide gaje dari Ameru (ewe

Semoga reader-sama suka~