Red Book's

Author : nimahnurun

Cast :

Oh Sehun

Xiao Luhan

Byun Baekhyun

Park Chanyeol

Park SooYoung (RV)

*sewaktu-waktu bisa bertambah

Gendre : Romance, GS for uke, Hurt

Rate : T - M

Summary : "Buku merah ini mempertemukan kita" –Sehun- "Bukan, tapi kamulah yang menemukanku" –Luhan-

Author's note : saya author baru jadi mohon kritik daan sarannya

Here we go ~~~~

-Xiao Luhan (Luhan)-

Sebut saja namanya seperti itu, dengan umur yang baru menginjak 21 tahun sebagai mahasiswi tingkat akhir disebuah perguruan tinggi swasta di kota Seoul. Cantik? Tentu, Imut? Jangan ditanya, mudah bergaul? Oh, dia bahkan dianggap anak emas di jurusan sastra ini. Iya, dia memang seorang mahasiswa sastra yang sangat mahir merangkai kalimat menjadi suatu yang indah didengar. Dia mahir dalam bidangnya, puisi, cerpen bahkan dia sedang menulis novel karyanya sendiri.

-Oh Sehun (Sehun)-

CEO berumur 24 tahun, dia adalah CEO termuda dari salah satu perusahaan penerbit di Seoul, baru menyelesaikan study S2nya di Oxford, belum banyak pengalaman tapi dia sudah dituntut menggantikan sang ayah di posisinya. Sifatnya yang terlihat 'dingin' cukup membuat dia disegani. Namun pesona ketampanannya bahkan bisa mengalahkan pangeran dari negeri dongeng sekalipun. Hanya sekedar informasi bahwa seorang Oh Sehun ternyata sudah memiliki tambatan hati.

HUNHAN

"Luhan-ah, kau yakin?" Tanya Baekhyun dengan seruis.

"Iya Baek, aku bahkan menulisnya dibuku koleksi puisiku yang hilang itu" ucap Luhan yakin.

"Tapi kenapa bisa puisi itu sampai bisa terdengar dipusat perbelanjaan semewah ini?"

"Aku juga tidak tahu…"

Siapapun itu, aku harus mendapatkan orang yang menemukan buku koleksi puisiku batin Luhan, walaupun dia tidak tau siapa yang dia maksud

Flashback

"Kau yakin akan memakai puisi dalam buku itu?" Tanya Chanyeol pada teman lama yang sedang membaca lembar demi lembar sebuah buku merah bergambar rusa itu.

"Iya, aku sangat yakin.. " jawabnya tanpa ragu dan tanpa berpikir bagaimana perasaan orang yang punya buku ini saat tau puisi-puisi yang dia punya dipakai oleh Sehun.

"Kau terlalu berlebihan Sehun-ah. Kejutan yang 'manis' ini terlalu berlebihan untuk wanita yang bahkan kamu tidak tau dia mencintaimu atau tidak" jelas Chanyeol yang memang sangat ragu pada keputusan 'gila' temannya tersebut.

"Aku menyebutnya cinta Yeol-ah" jawab Sehun santai

"Aku rasa kau perlu belajar untuk membedakan Cinta dan Ambisi Sehun-ah" ucap Chanyeol menyerah dengan temannya ini, dia lelah menasehati Sehun.

Flashback End

Aku menemukan senyummu dalam lukaku

Terlalu indah sampai aku dibuatnya beku

Seolah penyembuh kau bahkan seperti ratu

Ratu dalam istana yang ku bangun dihatiku

Namun aku, bagai pecundang yang tak berani menghadapmu

Diam-diam mengagumi mu dalam diamku

Seolah berpikir "Layak kah pecundang ini menginginkanmu?"

Tiba-tiba alunan lagu yang terdengar di salah satu pusat perbelanjaan di kota Seoul itu berubah menjadi pembacaan puisi, syapa lagi orang yang melakukan semuanya kalau bukan Oh Sehun mengingat pusat perbelanjaan ini adalah milik Chanyeol sang teman lamanya.

Tujuan Sehun membacakan puisi ini adalah ingin membuat orang yang dia cintai mendengar isi hatinya atau kata lain dia ingin mengungkapkan isi hatinya. Konyol memang mengingat dia adalah pemimpin perusahaan ternama tapi masih mau melakukan hal yang konyol seperti ini. Tapi inilah Oh Sehun, yang sudah memendam perasaan selama 5 tahun kepada seorang wanita yang bahkan tak pernah sekalipun menganggapnya sebagai pacar. Yahh, wanita itu adalah… SooYoung, Park Sooyoung

"Park Sooyoung, aku tau kau sedang mendengarku di salah satu toko di tempat ini aku harap kau datang ke restoran tempat biasa kita bertemu, aku mencintaimu" kalimat konyol lain yang disampaikan Sehun membuat Chanyeol yang sedang berdiri dibelakangnya seakan ingin muntah.

"ku rasa, kau memang sedang gila" komentar namja tinggi itu.

"kuharap kau mengerti karna aku sedang jatuh cinta Chanyeol-ah"

"yahh, kau selalu jatuh cinta pada wanita itu" ucap Chanyeol

"Kau benar kali ini, aku selalu jatuh cinta padanya sejak 5 tahun lalu…."

"dan dia tidak pernah membalas perasaanmu sama sekali" potong Chanyeol yang memang menjadi saksi bisu ambisi Sehun dalam mengungkapkan cintanya tersebut.

HUNHAN

Luhan dan Baekhyun berlari menuju ruang informasi, mereka ingin menanyakan siapa yang membaca puisi melalui pengeras suara beberapa waktu lalu.

Brukk

"Ah, mianhamnida..." tiba-tiba Baekhyun bertabrakan dengan orang yang baru saja keluar dari ruang informasi, sosok tinggi dengan telinga seperti Dobi.

"Maaf saya lagi buru-buru" ucap baekhyun kemudian meninggalkan orang yang baru saja ditabraknya, sosok tinggi itu pun hanya memperhatikan Baekhyun yang menghampiri Luhan yang sedang bertanya di dalam ruangan.

Jangan-jangan salah satu dari mereka adalah pemilik buku merah itu? Kini Chanyeol yang penasaran, namun dia memutuskan hanya menguping pembicaraan mereka dari pintu

"Maaf sekali nona, orang yang anda cari sudah keluar dari tempat ini setengah jam yang lalu" ujar petugas tersebut.

"tapi apa bapak melihat dia memegang buku warna merah?" tanya Luhan lagi.

"Iya, saat dia membacakan puisi itu, dia sambil memegang buku warna merah, saya yakin itu puisi dari buku tersebut, waahhh, saya tidak menyangka seorang CEO seperti dia bisa membuat & membaca puisi sedalam itu"

"CEO?" kali ini Luhan dan Baekhyun yang bingung.

"Iya, dia adalah CEO dari Oh Coorporation, Oh Sehun"

Luhan dan Baekhyun saling bertatap muka, yahh paling tidak mereka tau siapa yang membaca puisi tadi, itu berarti Luhan tinggal mengambil dan mengucapkan terimakasih pada Oh Sehun yang sudah menemukan buku merahnya yang paling berharga.

Sebenarnya selain puisi-puisi Luhan yang ada didalam buku tersebut yang sudah Luhan tulis semenjak dia SMA dan ada beberapa yang telah memenangkan lomba menulis puisi, buku tersebut juga merupakan hadiah paling berharga bagi Luhan dari seseorang, yahh Seseorang.

Setelah mendengar (menguping) perbincangan Luhan dan petungas tadi, Chanyeol pun beranjak dari tempatnya berdiri dan melangkah menuju salah satu restoran yang dijanjikan Sehun untuk Sooyoung. Chanyeol baru saja berdiri di depan pintu, dan melihat sahabatnya sedang duduk sendirian dengan lilin yang menemaninya,. Lilin? Iya hanya lilin karna seseorang yang sedang dia tunggu, seseorang yang telah dibacakannya puisi, atau seseorang yang dia cintai secara sepihak itu baru saja pergi, bahkan Chanyeol yakin dia bahkan belum menyentuk makanan yang Sehun pesankan. Tak ingin menambah mood sahabatnya semakin rusak, Chanyeol hanya duduk di meja yang tak jauh dari Sehun, Chanyeol tau Sehun menyadari kehadirannya, tapi Sehun hanya ingin sendiri saat ini.

Satu jam berlalu, tiba-tiba Sehun berdiri "Ayo kita pulang" ucapnya seakan tidak pernah ada yang terjadi.

Chanyeol sangat paham watak dan kebiasaan Sehun, jika Sehun marah, kesal dan moodnya sedang buruk, dia hanya akan diam dan tak ingin diganggu untuk beberapa saat namun setelahnya dia akan menjadi Sehun yang seperti biasa, Sehun yang perfeksionis, Sehun yang dingin.

TBC