F L O W E R B O Y S
By ShiroSiAnjingPutih
Full Summary:::
Apa jadinya jika, BBF tanpa Jang Di, Meteor Garden tanpa San Chai, Hana Yori Dango tanpa Makino Tsukushi?
Saat keempat lelaki paling Hot satu sekolah, membentuk grup berandal bernama F4 dan mengacau, karena merasa punya kekuasaan.
Tetapi dibalik semua gemerlap dan kesan 'bad boys' yang mereka tunjukkan, sebenarnya, apa motivasi mereka melakukan semua ini?
Lalu, kenapa pula empat pribadi yang sangat berbeda itu bisa bergabung menjadi satu grup?
Dan, apa yang akan terjadi jika, cinta terlarang bersemi di antara mereka?
AU, NARUTO VERSE, YAOI, Rated-M! Highschool, Angst, Humor, Drama, Romance, Crime!
Disclaimer::::
Masashi Kishimoto-sensei and Co.
PROLOGUE
"Oi."
"Selamat pagi, juga Sasu."
"Pagiii!"
"..."
Uchiha Sasuke menyilangkan kakinya yang ada di bawah meja, dengan muka masih menunjukkan keinginan untuk tidur, ia meraih gelas berisi teh hitam dan mulai menghirup air teh, lambat-lambat. Di kanan si Raven, duduk manis seorang Nara Shikamaru, memasang ekspresi yang sama seperti Sasuke, ia mengunyah croissantnya, terlalu lambat, bahkan untuk lansia.
"Bosan ya, apa nggak ada bahan mainan lagi?" keluh si Raven, masih menolak menaikkan kepalanya yang tertelungkup pasrah, setelah meminum teh, malah membuat ia semakin mengantuk
Inuzuka Kiba menguap lebar, ia lebih memilih menyeruput lemon tea panas, mencoba membangkitkan semangat yang surut akibat kantuk, meski tidak terlalu ampuh. Setelah meminum cukup banyak, ia menjawab Sasuke dengan suara sama bosannya, "Iya, nih... Kayaknya gak bakalan ada murid baru sampai ajaran baru tiba..."
Duduk di samping kiri Sasuke, Uzumaki Naruto, yang sejak tadi sama sekali tidak membuka suara, ia tampaknya lebih menyukai tidur daripada sarapan pagi. Merasa agak terganggu, ia mengucek matanya yang tidak terbuka, "Aku mau tidur, ya... Aku bolos hari ini..." ungkap si Blonde pelan dengan tangan melambai lalu beranjak meninggalkan tiga temannya yang sudah terbiasa dengan sikap ini, menusuri ruangan makan, keluar dan pulang ke rumah.
"Haaaah... Bosan sekali..."
Memasuki tahun ke-dua mereka, di Konoha Private School, hampir semua angkatan mereka dan bawahannya, sudah kena jahil oleh mereka. Mulai dari yang paling ringan, sampai yang paling parah, dari melempar tomat, sampai membuat korban mereka masuk rumah sakit.
Dan entah, kenapa, semua itu tidak terasa cukup untuk mereka.
Untuk jiwa mereka yang haus akan kejahatan.
F L O W E R B O Y S
Sejak tahun ajaran pertama mereka bersama, yaitu waktu Sekolah Dasar, keempatnya sudah memiliki ketertarikan. Namun belum membentuk satu grup seperti saat ini, mereka hanyalah empat pribadi yang berlainan dan suka berkelahi.
Pertemuan mereka, terjadi sewaktu menduduki kelas empat, masih tidak menegur satu sama lain, tiba-tiba saja, guru kelas mereka menyuruh keempatnya bergabung jadi satu kelompok untuk mengerjakan satu penelitian. Dan dalam waktu setengah jam, penelitian mereka berubah jadi satu mimpi buruk si guru, yang bahkan tidak berani ia bayangkan.
Keempatnya lalu diberi hukuman, membersihkan kelas sepulang sekolah selama satu minggu.
Dalam diam, Sasuke menatap kotak sampah di sudut kelas dengan tatapan membunuh, ia lalu menoleh kecarah Naruto yang setengah mengantuk sambil menyusun kursi ke atas meja. "Hoi. Pirang!"
"Apa? Kau memanggilku, pantat ayam?"
"APA? Kau barusan mengejekku, ya? Kalau tidak mau kupukul, sini! Buang sampah ini! Aku tidak mau!" si Uchiha melipat kedua tangan di depan dadanya, ia sama sekali tidak menyangka jawaban yang diterimanya sebentar lagi ada penolakan.
"Itu bagianmu, bodoh."
"APA! Memangnya kau tidak tahu, siapa ayahku, hah?"
"Oi, oi! Sudahlah kalian berdua ini!" Kiba yang masih mempunyai lemak bayi di kedua pipinya, mencoba melerai pertengkaran mulut di antara Sasuke dan Naruto. Tanpa mengetahui, kejadian berikutnya adalah perkelahian besar. Dan Shikamaru, Shikamaru tetap menjadi dirinya yang biasa, jika kalian tahu apa arti 'biasa' untuk kepala nanas ini.
Ya, singkat kata. Kelas empat untuk empat anak itu, bukanlah kenangan yang menyenangkan untuk diingat.
Namun, sejak saat itu, keempatnya mulai merasa ketertarikan dan hubungan mereka semakin erat.
Sungguh-sungguh partner in crime sempurna, dan sisa dua tahun di sekolah, menjadi kekacauan besar. Meski tidak mengikrarkan diri dalam satu grup, tetapi keempatnya sudah berhasil menyusun kejahilan yang mampu menggemparkan seisi sekolah.
Mulai dari membakar ujung jas kepala sekolah, membakar petasan di ruang ganti anak perepmpuan, sampai membuat air di kolam renang menjadi biru.
Lalu semuanya jadi semakin serius, masing-masing orang tua keempatnya sudah pernah dipanggil ke sekolah, dan dipastikan, orang tua mereka membungkam sekolah dengan uang.
Ikatan diantara mereka mulanya hanyalah, hubungan pertemanan yang biasa, mereka tidak seerat sekarang ini, sebab mereka sama sekali tidak mengetahui dengan jelas latar belakang keluarga masing-masing. Tiba-tiba, sewaktu mereka duduk di bangku SMP, kecelakaan merenggut kedua orang tua Naruto.
Remaja berambut pirang itu tidak datang ke sekolah selama tiga hari.
Ia tidak menyangka, pada hari keempat, si Blonde benar-benar berubah, ia menjadi begitu pendiam dan tidak mau bersosialisasi.
Membuat mereka sadar, dan mulai membenahi diri. Lalu dalam waktu yang tidak lama, masing-masing dari mereka memberanikan diri untuk mulai saling mengenal, luar dan dalam.
Pada kelas dua SMP, pada semester terakhir, mereka memastikan keberadaan grup ini, memberi nama F4, sebagai bentuk tali persaudaraaan di antara keempatnya.
Nara Shikamaru sebagai kakak tertua, si pengertian dan pandai membaca keadaan.
Sasuke sebagai Kakak kedua, anak egois yang suka main perintah.
Inuzuka Kiba sebagai Kakak ketiga, pencinta hewan dan paling enerjik.
Lalu, Uzumaki Naruto sebagai Adik bungsu, tukang tidur dan pencinta ketenangan.
Keempatnya, meski dalam diam dan tidak mau mengakui, pada rasa saling membutuhkan yang muncul di antara mereka. Pada rasa ketergantungan pada kebersamaan yang hadir saat mereka sendiri.
Pada persahabatan, yang nantinya, akan bertahan meski diterjang banyak masalah dan keretakan, sampai mereka tua dan tidak mampu mengingat.
Kenangan akan ikatan ini, yang tanpa bahasa, waktu-waktu yang terlewat tanpa disadari, perubahan di antara mereka yang sedikit tidak terlihat dalam mata, dan benang merah yang sebentar lagi akan mengikat di jari-jari mereka.
Biarlah, waktu yang mengantarkan semua itu, pada jiwa-jiwa yang haus, milik keempatnya.
F L O W E R B O Y S
.
.
.
BERSAMBUNG
.
.
.
Mumpung masih Prologue, kalian pengen fic ini lanjut gak?
HOHOHO!
