Sebenarnya cerita ni terinspirasi dari cerita 'love and war in court' yang ada di aff yang ampe saat ni ga dilanjutin sm authornya. Terispirasi loh bukan translate'an. Udah pernah DM authornya buat lanjutin dalam bahasa tapi ga pernah dibales, kayaknya dia udah ga aktif lagi tapi tu cerita selalu membayangi gw dan ampe kabawa mimpi tentang endingnya #lebay haha. Yaudahlah karna ni FF pertama gw dan maap2 aja kalo ga sesuai EYD.
TAO POV
DUKDUKDUKDUK
Tak henti-hentinya aku mendribble bola basket, meskipun sudah terasa lelah tapi aku tetap melanjutkan latihan ini tanpa ampun. Aku adalah kapten basket di EXODUS high school. Basket adalah salah satu eskul kebanggan sekolah kami, hampir tiap tahun sekolah kami mendapatkan gelar juara satu atau dua. Salah satu pesaing kami hanya tim dari MC Larens. Persaingan ketat antara kedua tim dan sejauh ini belum ada tim lain yang dapat melampaui kedua tim tersebut.
"TAO! Berhentilah sebentar! Kamu sudah sangat kelelahan, duduklah sebentar!" teriak salah satu anggota dari tim basketku dari pinggir lapangan. Namanya Byun Baekhyun. Meskipun dia bertubuh kecil tetapi dia sangat lihai dan lincah jika berhadapan dengan lawannya di lapangan.
Akhirnya akupun menghentikan sebentar latihan dan menghampiri timku yang sedang beristirahat.
"yah! Jangan terlalu memforsir dirimu tao!" sahut baekhyun.
"harus hyung! Aku tidak mau di pertandingan selanjutnya kalah lagi"
"kalah sesekali juga tidak apa-apa tao. Lagipula kita masih juara dua, bukan tim terendah kan?" kata kyungsoo yang merupakan asisten tim basket kami.
"tapi tetap saja tidak bisa. Aku tidak mau dipermalukan lagi sama tim menyebalkan itu! Baru begitu saja mereka sudah berada di atas angin, pokoknya aku tidak terima!" kataku dengan menggebu-gebu.
"kau itu susah move on dari kekalahan atau malu dan gengsi gara-gara salah satu dari mereka mempergokimu menangis setelah pertandingan?"
Jleb. Kata-kata si sehun benar-benar menusuk hatiku. Si muka datar ini memang anaknya pendiam, tetapi sekalinya bicara akan sangat menyakitkan karena dia tidak kenal basa-basi dan mengatakan apa yang ada di pikirannya. HUH.
Perkataan sehun memang benar adanya. Aku sungguh menyesali kekalahan tipis kami dari tim MC Larens pada pertandingan sekitar 2 bulan yang lalu. Padahal aku dan tim sudah melakukan Persiapan sematang mungkin, bahkan permainan kami dapat mengimbangi mereka hingga akhir pertandingan. Akhirnya pertandingan dilanjutkan dengan three point shot dan pada akhirnya timku mengalami kegagalan karena kesalahanku sendiri yang kurang berkonsentrasi pada saat melakukan three point.
Ketika penerimaan piala selesai, aku berlari ke taman belakang sekolah dan menangis. Tanpa kusadari, seorang dari tim tersebut melihatku yang sedang menangis disana. Semenjak saat itu aku bersumpah pada diriku sendiri untuk lebih giat berlatih dan tidak akan kalah dari mereka di pertandingan selanjutnya.
"tidak usah di pikirkan tao. Jangan menyalahkan dirimu sendiri, kita saja bangga karena memiliki kapten sepertimu dan kami tidak menyalahkan kekalahan kemarin itu adalah kesalahanmu." Kata Kai tiba-tiba menghentikan lamunanku.
"aku mengerti kai. Tapi kalau aja aku bisa lebih berkonsentrasi saat three point pasti kita bisa menang!"
"kau itu terlalu emosi dan tidak tenang saat melakukannya"
"maksudmu hun?"
"kamu terpancing dengan tim lawan, kamu menjadi emosi dan akhirnya kamu tidak meloloskan bola itu ke ring."
"omongan sehun ada benarnya. Diantara tim kita kamu kan pencetak three point terbaik" tambah baekhyun. "sepertinya mereka tau kelemahanmu tao"
"sudahlah. Semua itu sudah berlalu, kita bisa mempelajari apa yang jadi kekurangan kita agar besok kita bisa melakukannya lagi lebih baik, ok semua?" "baiklah. Ayo kita mandi dan pulang" kata kyungsoo menutup latihan basket kami hari ini.
Sesudah latihan aku kemudian kembali ke rumah. Kata-kata timku tadi kemudian kembali membayangiku. Apa benar hanya kerena emosi, aku tidak bisa mencetak three point? Aku memang cenderung belum dewasa, mudah terpancing emosi dan manja. Tetapi jika menyangkut basket, aku akan bertanggung jawab sepenuh hati karena basket adalah hobi dan beberapa anggota timku seperti Kai, Sehun, Baekhyun hyung, xiumin hyung dan Kyungsoo merupakan sahabatku, jadi ibaratnya ini adalah hidup dan matiku.
NO ONE POV
"kemana sih si anak panda itu jam segini masih belum datang? Bentar lagi kan bel masuk!" gerutu baekhyun yang sendari tadi menunggu sahabatnya itu.
"tadi dia sms katanya telat bangun, trus belum ngerjain PR" jawab Jongin
"sudah tau belum ngerjakan, tapi jam segini belum datnag juga! Awas saja nanti aku ceramahi dia"
"silahkan. Tapi jangan dekat-dekat denganku kalau ceramahi dia. aku pusing mendengar suaramu" kata sehun dengan nada sinis. Baekhyun hanya melotot ke arahnya meskipun tidak digubris. Hal itu sudah biasa terlebih dia adalah oh sehun.
"PAGI SEMUAA! Hey aku pinjam PR sejarah kalian dong aku belum selesai"
"YAH PANDA! AKU KAN SU-"
"sudah bacon hyung! Aku tidak ada waktu mendengarkan. Marah-marahnya habis aku selesai mencatat saja!"
"ini cepatlah disalin. 5 menit lagi bel" sahut jongin sembari memberikan bukunya.
Dengan terburu-buru dan sekilat ninja taopun mencatat semua PRnya. Dengan tulisan yang acak-acakan terlebih dia harus menulisnya dengan hangul, yang terpenting baginya adalah menyelesaikannya. Urusan tulisan terbaca atau tidak itu urusan gurunya, jika dia ditegur bilang saja dia tidak terbiasa menulis hangul, jelas-jelas dia berasal dari Cina pasti gurunya akan maklum. Itulah keuntungan murid non-korea dapat mencari seribu alasan.
"PENGUNGUMAN PENGUNGUMAN DIMOHON KEPADA SELURUH MURID EXODUS BERKUMPUL DI AULA SEKOLAH. TERIMA KASIH"
"Eh ada apa ya? Kok tumben?" Tanya Kai dengan wajah yang penasaran.
"entahlah. Yasudah ayo kita siap-siap! Panda kamu udah selesai belum"
"sudah hyung! Ayo kita ke aula"
"anak-anakku sekalian.. seperti yang kalian ketahui dari rapat murid sebulan yang lalu tentang kondisi keuangan sekolah kita mengalami deficit. Banyaknya hutang yang harus yayasan sekolah ini tutupi sangatlah banyak. Dengan sangat terpaksa, sekolah ini harus ditutup karena jatuh tempo pembayaran hutang adalah besok lusa"
Semua muridpun menjadi sangat rebut dan khawatir akan masa depan mereka.
"mohon jangan ribut anak-anak"
"saya tidak akan menelantarkan kalian semua. Kami selaku yayasan akan bertanggung jawab dengan masa depan dan kelanjutan pendidikan kalian sampai lulus." "kemarin lusa, ada seorang kalangan pendidik menawari gedung sekolah ini dengan jumlah yang sangat bagus. Saya sebenarnya tidak menyetujuinya, tapi hari ini dengan sangat terpaksa menyetujui karena jatuh tempo hutang. Orang dari kalangan pendidik ini bukanlah orang baru di sekolah kita, ia juga mempunyai sekolah dan orang ini menyetujui untuk mendampingi kalian dan mengganti peran kami sebagai pengajar kalian." "Dia adalah pemilik sekolah MC Larens"
'APA?! APA MAKSUDNYA SEMUA INI? KALAU PEMILIK SEKOLAH MC LARENS MEMBELI SEKOLAH INI BERARTI APA MAKSUDNYA KITA-" Jerit batin zitao yang sudah kalang kabut mendengar penjelasan kepala sekolahnya tersebut.
"mulai besok lusa, kalian semua sah menjadi murid sekolah MC Larens"
LAPANGAN BASKET
"hiks..hiks.. aku akan merindukan tempat ini. Huee… kenapa ini harus terjadi pada kita?"
"sudahlah zitao.. jangan disesali. Kita harus menatap masa depan tao" kata Kyungso mencoba menenangkan teman-temannya yang saat ini sedang bersedih dan terpukul dengan adanya pengunguman tadi.
"hiks.. tidak hanya lapangan basket ini, tapi kantin, perpustakaan, toilet, tempat pa-"
"iya iya semua yang ada di sekolah ini akan kita rindukan" kata Kai memotong pernyataan baekhyun.
"kenapa dari sekian banyak sekolah di korea harus sekolah itu sih!? Mereka adalah musuh tim basket kita! Aku tidak sudi harus bergabung dengan mereka! huee…" rengek zitao.
"aku bahkan tidak berani memberikan info ini kepada xiumin hyung yang masih sakit. Entah gimana responnya nanti" lanjut tao lagi
"mungkin itu hanya dipikiranmu saja tao, buktinya beberapa waktu lalu junmyeon mengirim aku pesan. Dia bilang dia tidak sabar lagi ingin bersatu dengan tim kita."
"apa? Junmyeon? Dia asisten tim MC Larens kan?" Tanya jongin "bagaimana kalian bisa tau nomer masing-masing? Siapa penghianat disini?kamu atau dia?"
"jangan berlebihan jongin. Aku punya nomer dia karena kita sama-sama asisten, tidak ada yang penghianat disini. Lagipula jika hubungan kalian dengan tim itu tidak baik tapi belum tentu hubungan aku dan junmyeon sama seperti kalian"
"jezz..kalian ini benar-benar dan kenapa kita baru tahu sekarang kalau kalian berteman huh?!" sahut jongin lagi
"jangan bawa-bawa nama kita dengan kecemburuanmu itu jongin" sahut sehun
"udah kalian jangan berantem. Kita nih sedang berkabung masih sempet-sempetnya mempermasalahkan hal kecil. Terus gimana nasib tim basket kita?"
"jangan pesimis tao. Kalian juga tetap bisa bermain kok meskipun dengan suasana yang berbeda. Kita akan menjadi lebih kuat lagi"
"aku tidak mau memikirkan mimpi buruk apa yang akan menimpa kita besok lusa. Aku mau pulang dan menenangkan diri" kata baekhyun
"baiklah. Ayo kita pulang dan istirahat"
Sementara itu di MC Larens
"HAHAHAHA APA AKU GA SALAH DENGAR?! JADI BOCAH-BOCAH ITU AKAN BERGABUNG DENGAN KITA?" Tanya chanyeol dengan suaranya yang menggelegar mengisi ruangan latihan basket.
"iya. Aku mendapat kabar ini dari kepala sekolah. Jadi mulai besok lusa mereka akan bersekolah di MC Larens dan itu juga tandanya mereka akan bergabung juga dengan tim basket kita" kata junmyeon.
"WOW. Ini saatnya kita mengerjai mereka hyung!" sahut chen dengan riang.
"tolong kalian jaga sikap. Aku tau hubungan kedua tim dari dulu tidak baik, tapi kita akan menjadi kesatuan jadi mulailah bersikap baik satu sama lain"
"kamu ga asik hyung! Justru karena mereka baru kita harus ospek hyung!"
"mereka bukan murid baru chanyeol.."
"sama saja hyung! Kita harus benar-benar menyeleksi mereka"
"kita lihat saja besok lusa.. aku akan mempersiapkan kejutan untuk mereka" kata salah satu mereka yaitu kapten dari tim MC Larens. Kris Wu. "kau akan membantuku kan Luhan?"
"haha dia mana mungkin mau hyung. Jangan-jangan dia yang paling gembira karena sekolah EXODUS bergabung dengan sekolah kita" kata Chanyeol dengan seringainya.
"YAH berisik kau Park Chanyeol!" kata pria cantik yang bernama Luhan.
Sementara Junmyeon atau yang sering dikenal Suho hanya dapat geleng-geleng kepala dengan apa yang akan timnya lakukan kepada tim EXODUS itu. Jujur dia sangat tidak menyetujui dengan serangan antara kedua tim tersebut. Hal ini sudah sering dia diskusikan dengan D.O tapi tidak ada hasilnya, akhirnya dia hanya bisa pasrah.
TBC.
Belom ada moment2 TAORIS jadi mungkin next chap ya..
see ya!
