Title : Secret Bodyguard
Author : Park Ji Ra
Genre : Adventure, Friendship
Length : Chapetered
Cast : Kyuhyun and all Super Junior member
Disclaimer : All cast in my fic are belong to themeselves (not my mine). But this fic is mine!
Summary : "Cho Kyuhuyun, aku hanya menjalankan tugasku. Karena kakek buyutmu sudah membayarku. Dan karena kau adalah keturunan ke 300 keluarga ini." (summary yg jelek -_-;)
~annyeong,,aku adalah reader yang sedang berusaha jadi author..hha..Maaf kalau ceritanya jelek. Tapi ini murni hasil pemikiranku sendiri..
*Happy Reading
Chapter 1
Seorang pemuda berambut ikal masuk dengan tergesa-gesa ke dalam apartemennya. Ia berjalan terseok-seok sambil memegangi perutnya. Baju seragamnya yang lusuh dan kotor melekat di tubuh kurusnya yang ringkih.
Ia menjatuhkan tubuhnya di sofa pertama yang ia lihat di ruang tamu apartemennya. Ia mengatur nafasnya. Sedikit meringis merasakan nyeri di sekujur tubuhnya. Ia memejamkan matanya dan menutup wajah yang penuh dengan luka lebam dengan tangannya yang pucat.
"Cho Kyuhyun.. Kenapa kau bisa selemah ini? Haraboji di surga pasti akan mengutukku." umpatnya lebih kepada dirinya sendiri.
Dia Cho Kyuhyun, pemuda 'biasa' yang saking biasanya malah sering jadi bulan-bulanan temannya yang lain. Ya.. memang tidak bisa disebut teman juga. Karena mereka enah kenapa sangat senang menjahili bahkan menyiksa Kyuhyun.
Hampir setiap hari ia pulang dengan penampilan berantakan seperti hari ini. Hari ini ia dipukuli oleh 3 sunbae nya yang berbadan jauh lebih besar darinya. Ia tidak tau letak kesalahannya dimana, tapi entah kenapa smua anak-anak di sekolah khusus pria itu benar-benar senang mengerjainya. Padahal ia sudah berusaha sebisa mungkin untuk tidak menarik perhatian.
Handphone di sakunya tiba-tiba bergetar. Ia mengambilnya dan sedikit bernafas lega karena handphone nya baik-baik saja. Ada sebuah pesan masuk. Tapi karena mata minusnya ia tidak bisa membaca pesan di handphonenya. Ia kemudian mencoba bangkit dan mulai mencari kacamatanya.
"Aish.. Ini sudah ke empat kalinya dalam sebulan aku harus mengganti kacamata. Untung aku sudah membeli kacamata cadangan." ujarnya sambil melempar begitu saja kacamata yang sudah pecah tersebut dan bangkit untuk mencari kacamata cadangan di kamarnya.
Ia kemudian membuka handphonenya dan membaca pesan singkat yang masuk.
From : Wookie
Kyu, apa kau baik-baik saja? Aku dengar dari anak-anak lain kau tadi dibully lagi oleh sunbae mu ya kyu? Apa aku perlu ke apartemenmu?
Kyuhyun tersenyum membaca pesan dari sahabatnya. Satu-satunya sahabat di sekolah yang bagai neraka itu. Ia segera membalas pesannya. Tidak mau membuatnya bertambah khawatir.
To : Wookie
Gwaechana Wookie-ah. Tak usah menghawatirkan aku. Hanya luka-luka kecil kok. :D
Kyuhyun merebahkan dirinya di kasur king size miliknya dan kembali memejamkan matanya. Mencoba untuk tidur agar bisa melupakan sejenak rasa sakit di sekujur tubuhnya dan mengakhiri hari yang melelahkan ini.
**Park Ji Ra**
Kyuhyun POV
Hari ini aku kembali masuk ke sekolah yang bagai neraka ini. Walaupun tubuhku rasanya sakit semua, tapi aku harus kuat. Karena bersekolah disini adalah keinginanku dan menentang keinginan Appa untuk bersekolah dan tinggal di Jepang.
"Kau baik-baik saja Kyu?" tanya Ryeowook atau biasa aku panggil Wookie. Teman sebangku sekaligus satu-satunya temanku di sekolah ini.
Ia menatapku atau tepatnya luka-luka di wajahku dengan tatapan cemas, ngeri, dan bahkan kasihan.
"Aku sudah bilang kan aku baik-baik saja Wookie. Kau tak perlu mencemaskanku. Ini tidak seberapa. Bagaimana denganmu? Tidak ada yang mengganggumu kan?" ujarku dengan senyum yang dipaksakan.
"Aku baik-baik saja Kyu. Tidak ada yang berani menyakitiku." ujarnya singkat sambil tersenyum miris.
Sahabatku ini awalnya memang sama sepertiku. Sering di ganggu dan di bully karena terlihat lemah. Bahkan wajahnya pun seperti yeoja. Tapi entah bisa disebut beruntung atau tidak, karena salah seorang yang sangat di takuti di sekolah ini Yesung tiba-tiba menyatakan bahwa Wookie adalah bawahannya dan tidak ada yang boleh menjahili atau menyiksanya kecuali dirinya.
Tapi itu tidak berlaku untukku. Walaupun notabene aku adalah sahabat Wookie tapi tetap saja penganiayaan tidak berhenti untukku. Dan hal itu yang sering membuat Wookie merasa bersalah.
"Sepertinya kau harus mempertimbangkan kata-kataku tentang ikut kelas beladiri itu Kyu. Sebisa mungkin kau harus bisa membela diri." ujar Wookie tampak kesal. Aku hanya bisa membalas perkataanya dengan senyum.
BRAKKKK..!
Tiba-tiba pintu kelasku di buka dengan kasar. Tiga orang sunbae bertubuh besar yang kemarin menyerangku kembali datang ke kelasku. Perasaanku tidak enak. Sepertinya mereka kesini bukan untuk memberikan uang tunjangan berobat kepadaku.
Betul kan? Mereka berjalan kearahku dengan wajah sangarnya. Aku hanya bisa menundukan wajahku dan mengepalkan tanganku yang gemetar.
"Hey, kutubuku!" teriak salah satu sunbae yg berbadan paling kecil dari yang lain.
"Mau apa kalian? Apa salah kyu?" Hey, itu bukan suaraku. Mana berani aku bicara begitu kepada mereka.
Aku akhirnya mengangkat kepalaku dengan takut-takut. Dan aku melihat Wookie sedang berdiri menghadap sunbaeku itu dengan berani. Dan aku yakin si kecil Wookie yang tadi membentak mereka. Berani sekali.
"Wookie..sudahlah.." aku menarik tangannya pelan. Mencoba menghindarkannya dari ketiga sunbae itu. Tapi Wookie tetap tak bergeming.
"Maaf Wookie. Aku hanya ingin bicara dengan temanmu itu. Aku tidak mau berurusan dengan Yesung." Jawab salah satu sunbae itu.
Aku hanya bisa berdoa di dalam hati agar aku dan sahabatku ini diselamatkan. Tapi siapa yang bisa melawan para sunbae tinggi besar dari klub taekwondo selain Yesung hyung.
"Memangnya apa salah Kyu? Setauku dia tidak memiliki salah apa-apa. Jadi kenapa kalian selalu menyakitinya?"
"Argh,,berisik sekali kau! Minggir!" sunbae yang paling besar mendorong tubuh Wookie ke samping sampai ia jatuh terjerembab mencium lantai.
"Appo.." Wookie meringis kesakitan memegang tangannya. Ketika aku ingin beranjak untuk menolongnya tangan salah satu sunbae itu menarik kerah bajuku dan membuatku terpaksa berdiri berhadapan dengannya.
"Heh Bocah! Kau kan yang melaporkan kami pada Kim Songsaenim?" bentaknya tepat di depan wajahku.
"Bu-bukan…" aish,kemana perginya suaraku.
"Ahh.. Jangan berbohong!" teriaknya. Tangannya mengepal bersiap memukulku. Aku menutup mataku erat. Pasrah menerima pukulannya di wajahku.
Satu menit..
Dua menit..
Hey, kenapa sama sekali tidak sakit? Apa aku langsung mati dan tidak merasakan apa-apa? -Oke itu lebay, abaikan-
Aku mencoba membuka mataku. Tangan sunbae itu tepat ada di depan wajahku. Tapi ada tangan yang mungil yang menahannya. Aku melirik ke asal tangan mungil itu. Seorang yeoja dengan jaket pink yang sangat imut dengan rambut pirang pendeknya. Sepertinya dia yeoja yang tomboy. Tapi sedang apa seorang yeoja imut di sarang penyamun –ah, maaf- di sekolah khusus pria seperti ini?
"Memang bukan dia yang mengadukannya tapi aku." Ujarnya santai.
Dia menatap sekilas kepadaku. Err..tidak sekilas sih, tapi menatapku dari ujung kepala sampai ujung kaki.
"Kau yang bernama Cho Kyuhyun?" aku mengangguk cepat.
"Siapa kau? Dan apa urusanmu? Kau bukan siswa sekolah ini kan?"bentak sunbae bertubuh besar itu.
Tapi yeoja itu menarik tangan sunbae itu sehingga terlepas dari kerah bajuku dan membantingnya dengan mudah seperti membanting sebuah bantal. Aku sedikit ternganga melihatnya dan juga semua orang yang ada di kelasku membuat ekspresi yang sama..Terkejut..
Tentu saja terkejut. Seorang yeoja berwajah imut dengan tubuh yang bahkan sama kecilnya dengan Wookie, dengan mudahnya membanting tubuh besar sunbae yang terkenal paling kuat itu.
Ia menatap kedua sunbae yang lain dengan tatapan dingin. Mereka sedikit bergidik ngeri.
"Oh, ia sunbae. Kenalkan namaku Lee Sungmin. Dan mulai sekarang kutubuku yang bernama Cho Kyuhyun ini adalah urusanku. Kalau kau ingin mengganggunya, kau harus berhadapan dulu denganku." Ujarnya tegas sambil menarik tanganku keluar kelas.
Dan aku hanya bisa menurut tanpa bisa bicara apa-apa. Masih terlalu membingungkan dan mengagetkan untukku.
Aku hanya pasrah mengikuti kemana tangan mungil ini membawaku.
**Park Ji Ra**
TeBeCe…
Akhirnya chapter 1 selesai juga. Ternyata bikin fanfic itu lebih susah dari cerita biasa ya?hahaha. Maaf kalau kosakata korea nya sedikit atau banyak Typos nya..Namanya juga baru belajar. :D (alasan…)
Akhir kata reviewnya ya,, *sun jauh* :-*
