Tanpa basa-basi lagi.. Ayo langsung lari ke cerita!
Chapter 1: The Mountain 5 Miracle
Aku, Lulu, seseorang yang… Taulah. Hari ini ada 'Field Trip' ke gunung 'Crockatau' yang udah nggak aktif lagi, semua berpasangan, dengan cara diundi.
"20" aku bilang, berusaha cari mysterious counterpartner-ku. Aku nengok-nengok nyariin dia. Semua orang udah ketemu counterpartner-nya kecuali aku dan mungkin dia.
Dia yang aku bilang seorang jangkung berambut ungu yang gondrong di depan. Poninya agak panjang. Bajunya tertutup dan warnanya ya selalu item. Yang pasti, cirri-ciri itu Cuma ada di Ikuto.
Aku ngedeketin dia, mendesah sedikit "Kayaknya kamu mysterious counterpartner-ku" Amu bilang, yang bikin tampangnya berubah, dari tenang ke sedikit bingung.
"Mysterious counterpart?" Dia nanya, sekarang kepalanya miring sedikit. Aku mendesah lagi "Maksudnyakan tadi aku enggak tau kamu pasanganku di sini" Ikuto makin miring kepalanya "Kita pairing? Pacaran aja enggak! Emang cocok ya?" Aku mukul jidatku. Ditampar maksudnya. Jidatku memerah.
Akhirnya aku Cuma ninggalin dia, enggak jawab pertanyaannya tadi. Aku jalan ke lapangan bareng Ikuto.
"Ok, Anak-anak, kita siap ke gunung?"
Ya" Semua murid jawab. Barengan, pastinya. Guru-guru ngasih aba-aba untuk ngikut jalan. Nggak semua ikut jalan, sih, yang punk tetep diem di belakang, dan malah makan-makan chiki-chiki yang nggak boleh. Bukan chiki atau chiki balls tapi chiki-chiki
"Aduh, sakit nih. Pengen **, temenin ke kamar mandi, ya?" Aku mendesah, lagi. Soalnya dia nyebelin "Nggak, ah! Males tauk lagian masak ke kamar mandi aja ditemenin. Lagian aku kan cewek!" Ikuto cuma diem mendesah, terus ikut jalan sama yang lain
Semuanya sekarang lagi mendaki gunung. Ikuto tapi daritadi nyebelin banget, soalnya sok megang perut terus, megang pundakku sebentar, megang pundak lagi. Udah gitu dia agak bungkuk. Tapi, dia malah narik aku sambil lari-lari padahal aku mikir kalo dia itu bener-bener masih sakit perut
"Duh..." Suara Ikuto dari dalem kamar mandi kedengeran banget. Aku dipaksa nungguin diluar sama dia, soalnya cuma dia yang tau jalan balik ke tempat kita tadi. Sekarang satu-satunya cara biar aku nggak jenuh liat-liat sekitar
"Udah belom?" Aku nanya dari luar agak teriak, takut dia nggak denger karena suara **-nya dia yang jatoh dari (sorry) pantatnya dia "Belooom~~~" Ikuto bilang dari dalem. Sekarang aku udah bener-bener bosen, jadi aku cuma bisa muter-muter
"Whee~~~" Aku bilang dalem hati sambil muter-muter. Aku nggak pernah kasitau orang soalnya sebenernya ini agak malu-maluin. Tapi, paling nggak sekarang belom ada yang ngeliat, karena Ikuto masih di dalem toilet, dan pas muter-muter tiba-tiba aku liat di toilet sebelahnya toilet yang lagi dipake Ikuto ada putih-putih
"Hantuuu!" Aku teriak, waktu udah berenti muter dan liat sosok asli putih-putih itu. Hantu berambut panjang itu narik aku masuk ke dalem toilet, dan tiba-tiba udah di tempat yang... Penuh kabut. Ini... Dimana? Hantu yang tadi... Bener-bener udah nggak keliatan
"BANG!" Ada bunyi dari suatu tempat di tengah kabut tadi "BANG!" Aku berusaha ngikutin dan nyari sumber suaranya "BANG!" Aku terus lari ngikutin suara itu "WAA!" Aku jatoh
"Kamu nggak apa-apa?" Aku nggak ngeliat apa-apa. Cuma... Bayangan. Dia itu apa, ya? Monster aneh. Warnanya pink-kuning-biru, itu yang keliatan dari balik kabut. Itu doang "Tadi kamu di Route 210. Ini Celestic" Semakin lama monster itu keliatan semakin jelas. Dia cantik
"Aku Cresselia"
Ya.. Kedikitan ya? Orang di Miscofort Word itu Cuma.. 2 lembar words. Aku juga bikinnya karena orang tuaku belom pulang. Jam setengah sepuluh lagi! Ckckck.. By the way, Review-Review-Review-Review. Makin banyak review, makin cepet dilanjutin!
R
E
V
I
E
W
