Hikaru Return!

Hay Minna!

Saya buat fic lagi!

Karena saya putuskan untuk Fic 'More Than Friend' akan menunggu manganya! Saya tidak mau Stingnya OOC!

Lagi pula saya kepikiran buat fic ini, jadi lebih baik saya tulis!

Coba-coba buat genre humor, walau gx terlalu bisa.

Pairnya NaLu! Pingin ramein fic NaLu di fandom ini!

Rasanya Natsu bakal OOC di fic ini! Maklumi ya!

Semoga memuaskan! Walau gx akan sepopuler 'More Than Friend'

Readers: Woy! Sapa bilang fic loe popular!

Oke dari pada banyak bacot, mendingan kita mulai new storyku ini!

Accidentally in Love

Genre: Humor and Romance

Pairing: Natsu x Lucy

Diclaimer:

Hiro Mashima

First Chapter: Accindentall Meet

Happy reading!

Ada sebuah sekolah bernama Fairy Tail Academy. Sekolah ini sangatlah tenang dan damai dengan murid-murid yang terpelajar.

Kalian semua salah!

Sekolah ini tidak pernah tidak ribut. Siswa dan siswi disini semuanya gaduh, berisik dan beracun (maaf terlalu berlebihan).

Namun sekolah ini selalu populer dan terkenal (karena kegaduhannya).

Hari ini sekolah sedang mengadakan penerimaan murid baru. Dan tentu saja semuanya tambah gaduh.

Banyak murid depan papan pengumuman pembagian kelas. Tentu saja mereka ingin tau dimana kelas yang mereka dapatkan.

Diantara murid-murid itu. Ada satu murid yang tidak terlalu peduli dengan itu. Dia malah jalan-jalan sekitar sekolah sambil menunggu papan pembagian kelas sepi.

"Huh, terlalu ramai untuk melihat papan pembagian kelas, lebih baik aku mengitari sekolah ini dulu untuk beradaptasi" ujar siswa itu.

Dia memiliki rambut kayak duren dan berwarna merah campur putih sama dengan pink. Dua pasang mata onyx dan syal bermotif sisik naga melingkari lehernya.

Dan nama siswa spesies langka itulah Natsu Dragneel.

Dari tadi Natsu melihat sekitar sekolah barunya. Mulai dari gedung, perpustakaan, ruang lab, toilet, tempat sampah, bahkan pos satpam.

Dan anehnya, dia mengendus-ngendus tempat-tempat tersebut (hieeeuuuu).

Disisi lain ada seorang siswi berambut pirang, bermata coklat sedang menyelusuri sekolah tersebut. Dia membawa tas kecil dan pita merah muda diikat di samping rambutnya.

Lucy Heartfillia, itulah namanya.

Sepertinya dia sudah melihat papan pembagian kelas. Lucy hendak pergi ke kelasnya namun dia ingin mengetahui lebih jauh tentang sekolahnya.

"Sepertinya sudah semua tempat sudah kusinggahi, lebih baik aku melihat kelasku sekarang" Lucy pun berjalan menuju kelasnya.

Disisi lain lagi, ada Natsu yang berlari-larian "Aduh! Kebelet pipis nih, rasanya tolietnya ada disana!".

Natsu pun melesat menuju arah toilet dan ternyata ada seorang siswi yang tiba-tiba di hadapannya.

.

.

.

.

.

GUBRAKK!

Natsu menabrak siswi itu. Siswi itu mental dan terjatuh. Buku-bukun keluar dari tasnya dan berserakan di depan Natsu. Natsu pun ikut jatuh karena tabrakan itu.

"A-aduh! Hey! kalau jalan pakai mata dong" ujar siswi itu marah pada Natsu.

Natsu yang terjatuh itu membalas perkataan siswi itu "Jalan itu pake kaki tau! Mana mungkin orang bisa jalan pake mata! Tapi kau tidak apa-apa kan?".

Siswi itu mengangguk dan ternyata itu Lucy. Natsu bangkit dan mengulurkan tangannya untuk membantunya berdiri. Lucy pun menerima uluran tangan tersebut.

"Maaf! Aku tadi buru-buru, jadi aku tidak melihatmu" Natsu meminta maaf. "Yah tidak apa-apa, aku juga kurang hati-hati" balas Lucy.

Lucy pun berdiri tegak dan bertanya "Kau siswa barunya?" Natsu menganguk dan berkata "Iya! Namaku Natsu Dragneel, namamu siapa pirang?".

"Kalo bertanya nama orang, jangan langsung memanggilnya dengan melihat melalui fisik mereka dong! Kau mengerti, Pinky" kata Lucy sweatdrop.

Natsu memasang muka binggung "Aku tidak terlalu mengerti perkataanmu?".

"Hah ya sudah, namaku Lucy Hearthfillia" kata Lucy menjabat tangan Natsu. Natsu mengeluarkan cengirannya. Lucy hanya bingung melihat Natsu nyengir. Lucy terus memperhatikan wajah Natsu.

Lucy mulai bertanya "Natsu, apa kita pernah bertemu sebelumnya?". Natsu pun ikut bingung, dia juga mersakan hal yang sama dengan Lucy.

"Tidak! Tapi rasanya aku memang pernah melihatmu" ujar Natsu. Lucy membuang rasa bingungnya tersebut. "Ah...jangan terlalu dipikirkan! Mungkin itu berarti kita akan menjadi teman baik".

"Mungkin saja" kata Natsu nyegir. Lucy hanya membalasnya dengan senyum di wajahnya.

"Eh...buku ku berserakan" Lucy membungkuk untuk membereskan bukunya yang berserakan.

Natsu yang melihatnya pun langsung membungkuk untuk membantu Lucy "Sini, biarku bantu membereskan bukumu yang berserakan".

Buku-buku Lucy yang berserakan tadi pun telah dimasukan ke dalam tasnya lagi.

"Arigatou ya, Natsu" Lucy berterima kasih pada Natsu. "Tidak masalah, lagi pula aku yang membuatmu terjatuh dan buku-bukumu berserakan jadinya" balasnya.

"Ngomong-ngomong, kenapa bukuku yang satu ini terasa sedikit basah ya?" ujar Lucy sambil memegang satu bukunya dan mendekatkan hidungnya pada buku itu. "Ihh...bau lagi".

Natsu hanya diam mendengarnya hanya diam. Dia mersakan sesuatu yang berbeda tadi.

Tadi dia kebelet pipis dan setelah menabrak Lucy, dia tidak lagi kebelet pipis. Basah...bau...jangan-jangan...

Natsu langsung melihat ke bawah celana. Dan ternyata celananya basah. Tidak salah lagi kalau Natsu telah...

"HUUAAAK! AKU NGOMPOL!" teriak Natsu histeris.

Lucy pun hanya diam. Sebenarnya dia ingin tertawa namun tunggu dulu...

Mereka tadi bertabrakan? Natsu ngompol? Bukunya berserakan di depan Natsu? Dan bukunya basah dan bau...

"NATSUU! KAU JOROOOK! BERANINYA KAU MENGEN**NGI BUKU KU!" teriak Lucy 100 kali hiteris dari pada Natsu.

Natsu langsung melesat dari tempat itu dan berteriak "MAAF!".

"TIDAK ADA MAAF UNTUKMU! KEMARI KAU!"

"LIN KALI YA! BLONDIE!"

"DASAR, PINKY!'

Natsu sudah melesat jauh.

Disisi lain, kepala Lucy sudah keluar asap kerena sangat marah. Kalau ada orang yang melihat Lucy pasti lari ketakutan.

Jelas karena mukanya lebih seram dari pada Acnologia.#dilempar Lucy.

Setelah beberapa, akhirnya Lucy kembali normal. "Huh, dasar Pinky! Awas kalau kau kutemukan!" ujarnya pergi ke rumahnya.

Sebenarnya Lucy ingin pergi ke kelasnya. Tapi karena buku kesayangannya telah disiram oleh air suci. Lucy pun langsung pulang.

Kebanyang kan kalau cewek cantik bawa buku yang bau bekas...hieeuuu.

Lucy's House

Setelah sampai di rumah. Lucy langsung merendam bukunya, dia menggunakan pembersih paling mahal.

Setelah itu, dia menjemurnya lama-lama.

Kemudian menyemprotkan parfum yang paling wangi pada buku itu. Akhirnya bukunya terbebas dari dosa-dosanya (?).

Lucy merebah tubuhnya di kasur karena kelelahan. "Syukurlah, bukuku terbebas dari aibnya cowok itu! Dasar cowok jorok!". Lucy pun menyelimuti seluruh tubuhnya dengan selimut.

"Lucy! Bantu Mama menyiapkan makan malam!" suruh Layla, ibunya Lucy.

"Iya! Ma!

Lucy turun menuju ruang makan dan dia terkejut. Dia melihat meja makannya penuh dengan makanan dan minuman enak.

Walau memang sering meja makannya dipenuhi makanan enak karena dia orang kaya. Namun kali ini lebih banyak.

"Mama! Makanannya banyak sekali! Memangnya ada apa?" tanya Lucy.

"Ada tamu penting" Lucy memasang wajah bingung. "Siapa?" Layla tersenyum "Lihat saja nanti". Lucy hanya mengangguk.

Mereka pun menyiapkan makan malam dengan dibantu pembantu setia mereka Virgo.

Jam sudah menunjukan pukul 19.00.

Dan mereka selesai menyiapkan hidangan di meja makan.

Ting Tong.

"Mama, ada yang datang! Aku lihat ya!" kata Lucy dan Layna mengangguk. Lucy pun membuka pintu rumah dan melhat sosok yang sangat dia kenal.

"Papa!" Lucy langsung memeluk papanya, Judo. "Bagaimana kabar anak kesayangan papa in?" tanya Judo. Lucy tersenyum dan berkata "Baik-baik saja".

Judo dan Lucy masuk ke rumah mereka. "Sayang, kau sudah pulang" kata Layla pada suaminya. Judo pun mencium kening istrinya tersebut.

"Apa mereka sudah tiba?" tanya Judo. "Mungkin sebentar lagi mereka akan da-"

Ting Tong

"Ah, mereka sudah tiba!" kata Layla berlari menuju pintu rumah dan membukanya.

"Grandine!" Layla langsung memeluk sahabatnya dari kecilnya, Grandine. "Layla, bagaimana kabarmu?" tanya Grandine. "Baik-baik saja, ayo masuk!".

"Grandine! Kau tambah cantik saja" kata Judo pada Grandine. "Kau bisa saja, Judo! Kumismu itu tambah lebat saja" ujar Grandine. Judo tertawa mendengarnya.

"Lucy, perkenalkan! Ini sahabat baik Mama, Tante Grandine" ucap Layla pada putrinya.

"Lucy! Kau lebih manis dari pada yang dulu" kata Grandine memeluk Lucy. "Memangnya tante mengenalku?" tanya Lucy.

"Dulu tante sering mengasuhmu saat ibumu sedang sibuk! Maklum waktu itu kau masih sangat kecil" kata Grandine.

Lucy tersenyum dan membalas pelukannya "Maaf, aku tidak ingat tapi terima kasih telah menjagaku waktu kecil ya, tante Grandine". Lucy langsung percaya dengan Grandine karena dia merasa mengenal pelukannya.

"Grandine, bagaimana kabarnya dia?" tanya Layla. Grandine melepaskan pelukannya dan tersenyum "Dia baik-baik saja! Nak, ayo kemari! Jangan malu-malu" kata Grandine.

"Iya bu!" dari balik pintu muncul sesosok anak laki-laki. Lucy terkejut setengah mati melihatnya.

Anak itu mempunyai rambut spike dan berwarna pink. Mata onyx dan memakai syal.

Anak laki-laki pun tidak kalah terkejut melihat sosok Lucy.

Mereka berdua diam sejenak dan berteriak.

"KAU!"

TO BE CONTINEU

Gimana kawan-kawan?

Tolong di repiiu new story ku ya!

Natsu: Woy! Author sialan! Masa guue ngompol? Pelecehan nama baik! Aku kan LAKI-LAKI SEJATI!

Hikaru: Loe kayax Elfman!

Lucy :Ketemu loe! Kemari kau!

Natsu: HIIIh! ada mak lampir #lari secepat siput...eh maksudnya kancil

Tolong diriview ya!

Satu fakta menarik: Saat ngeriview, saya lebih suka dipanggil dengan nama panggilan dari pada dipanggil author~san!

Untuk menghargai saya, readers cukup ngeriview satu kalimat aja kok!

Satu kalimat riview anda, menumbuhkan seratus bunga di pantat saya!

readers: hah...?

.

.

.

REVIEW