Hold Me Closer, Sorcerer

~Petualangan yang menyangkut hidup-mati Sang Penyihir~

#

(Do you believe in magic?)

#

Story by Mayura Marie Sonozaki

#

Prolog

Disclaimer : Bleach bukan milik saya melainkan punya Tite Kubo sensei, saya hanya meminjam karakter-karakternya untuk kepentingan pembuatan fic ini. Setelah itu saya kembalikan ke pemilik asalnya.

Note : AU, maybe OOC, and sorry for language. (Rate sewaktu-waktu bisa berubah sesuai kondisi)

Pairing : UlquiHime, HitsuHina

Okey, fic ini saya buat untuk menjelaskan latar belakang Ulquiorra sebagai seorang Sorcerer dan peran pentingnya di cerita 'The Last Werewolf'. Selamat membaca ya! Don't Forget to Review!


Angin menderu–deru di luar. Hujan terus turun dengan lebatnya disertai petir yang menyambar–nyambar. Sepertinya badai itu jadi lebih dahsyat di kota kecil seperti Inuzuri dari pada kota besar macam Seireitei. Bahkan kalau seandainya ada tiang besi, mungkin akan segera diterbangkan oleh kedahsyatan badai.

Tapi sedahsyat apa pun badai mengamuk, sepertinya tidak mempengaruhi dua orang itu. Di dalam sebuah kedai, duduk dua orang pengembara bertudung hitam yang nampaknya kehujanan karena tudungnya basah kuyup. Pria tua pemilik kedai membawakan dua cangkir cokelat panas untuk para pengembara itu.

"Ini, kurasa ini akan menghangatkanmu."

"Terima kasih," sahut si pengembara pria parau.

Pria tua itu menghela napas dengan ekspresi keheranan. "Lagipula, apa yang kalian lakukan di tengah hujan lebat begini?"

Pria tua itu lalu menilik penampilan para tamunya itu dan memberikan penilaian untuk keduanya. Pria pengembara itu berambut perak berkilau keunguan dan bermata sangat sipit. Bibirnya yang tipis terlihat selalu tersenyum. Kulitnya yang putih pucat itu memberikan kesan orang sakit pada pria itu.

Sedangkan yang duduk di samping pria itu adalah wanita yang nampak cantik dengan rambut strawberry blonde megahnya. Ia membawa sebuah bungkusan hitam dan panjang.

Pengembara pria itu menyimpan cangkirnya yang kini isinya tinggal setengah di meja di hadapannya, lalu tersenyum. "Aku dan istriku hendak mengantarkan barang ke suatu tempat."

Pemilik kedai itu menggelengkan kepalanya. "Nampaknya akan jadi perjalanan panjang yang berbahaya, eh?"

Pengembara pria itu lagi–lagi hanya tersenyum.

"Baiklah, begini saja," sahut pemilik kedai sambil menopangkan dagunya. "Kurasa cuaca begini bukanlah saat yang tepat untuk meneruskan perjalanan. Bagaimana kalau aku bercerita tentang sesuatu?"

"Cerita?" tanya sang pengembara wanita. Mata biru pucatnya nampak berbinar.

"Ya. Cerita yang dimulai kira–kira 20 tahun yang lalu. Mau dengar? Ini cerita tentang seorang pemuda penyihir yang tengah mencari jati diri dan misteri yang ingin dia kuak. Kalian kan pengembara, kupikir pasti suka dengan cerita ini. Bagaimana?"

Suami-Istri pengembara itu saling berpandangan dan tak lama kemudian, mereka tersenyum, tampak tertarik. "Kami akan mendengarkan."

Pemilik kedai pun menyeret kursi di sebelah mereka lalu duduk dan mulai bercerita. Cerita tentang seseorang yang dengan gigih berpindah dari satu kota ke kota lain untuk memburu makhluk gaib dan juga seseorang yang telah menjatuhkan kutukan padanya. Dari sinilah semuanya berawal… dan kini cerita itu masih akan berlanjut….

$%^&* Bersambung*&^%$

A/N: prolog singkat untuk memulai HMCS, oke sebelum ceritanya dimulai, sudikah kalian menyumbangkan sepucuk review? Mohon saran dan kritiknya. *membungkuk dalam-dalam* Haruskah saya meneruskannya atau menghapusnya? Mohon pendapatnya dan berikan saran kalian lewat Review. *nunduk dalem-dalem*

Jikan Hold Me Closer, Sorcerer :

Charm One : Bat Country

Ulquiorra segera melepaskan genggaman tangannya dari Lilynette agar gadis kecil itu tak lagi bisa melihat roh-roh itu. Kening Ulquiorra seketika mengernyit. 'Bukankah itu penduduk kota ini? Kenapa mereka bisa jadi roh gentayangan?' batin Ulqui heran.

Sementara mata hijaunya mengamati roh-roh itu, telinganya menangkap jerit kesakitan dari para roh. Mati penasaran, begitulah kesimpulan yang ditarik Ulqui saat melihatnya. Dan sebelum keadaan menjadi lebih kacau karena roh gentayangan itu berubah menjadi Sluagh*, Ulquiorra membuka mulutnya dan melantunkan lagu yang sangat indah.

.

.

"Orang tua Ulquiorra Nii-san... mereka ada di mana? Kenapa nii-san mengembara? Apa yang sebenarnya Nii-san cari dari pengembaraan Nii-san?" Jantung Ulquiorra serasa berhenti berdetak saat mendengar pertanyaan itu. Pemuda penyihir bermata hijau itu terdiam cukup lama dan tak segera menjawab pertanyaan Lily.

.

.

"Menarik! Persiapkan segala sesuatu untuk menyambutnya! Kita akan sedikit bermain-main dengannya!" tukas seorang pria tinggi besar yang berdiri di sebelah pria yang pertama. Dia memiliki wajah panjang dengan dagu yang sedikit lebar serta tulang pipi menonjol, rambut hitam yang memanjang sampai ke punggung bawah, dan mata coklat kemerahan dengan alis tipis. Pria itu menyeringai lebar seolah menemukan sesuatu yang menarik minatnya.

(Dan kau akan menemukan apa yang kau cari di pengembaraanmu…)