DHUARRR!
*muncul dari balik asap*
UHUK UHUK, ini bom asap atau granat sih?
Halooo….
Saya author sarap yang kemarin udah ngancurin reputasi lebih dalam, xixixixixi
Sekarang saya mau nyoba (baca: nekat) ke genre lain, xixixixixi
Saya yakin ini nggak kalah ancur, tapi kalau fic yang kemarin-kemarin dibuat setengah hati, kali ini saya akan niat membuatnya, mumpung lagi mood.
Silakan membaca ^_^
Disclaimer: Ini mesti dipajang, kalo nggak saya udah direbus sama yang punya. Kuroshitsuji mutlak dimiliki oleh Yana Toboso. Hak cipta dilindungi undang-undang. Barang siapa mengklaim sebagai milik pribadi tanpa seijin yg bersangkutan di pohon *digeplak pakai raket sampai raketnya jebol*, saya yakin bakalan dicemplungin ke penjara menurut pasa- mmffftt *disumpel payung terbuka gara-gara sok tahu hukum*
Warning: OOC diambang batas, Gaje, gila, alur kelak-kelok, aneh bin ajaib, typo (mungkin), dll
CIELLE AND THE BEAST
Pada suatu hari, hiduplah seorang pangeran tampan di sebuah istana nan megah. Pangeran tersebut sangatlah sombong, tak pernah berbelas kasihan, dan pemarah. Istana tersebut setiap harinya berguncang karena kemarahan sang pangeran. Penghuni istana itu hanya bisa diam, tak berani membantah
Sampai suatu hari, saat badai mengamuk dengan hebohnya (readers: "emang konser?"), datanglah seorang nenek tua ke istana tersebut. Sang pangeran membuka pintu dan sang nenek tua berkata, "Anak muda, biarkan saya berteduh sebentar ditempat yang indah dan hangat ini. Sebagai gantinya, terimalah mawar ini" sembari menunjukkan mawar merah yang indah ditangannya
Namun bukannya mendapat sambutan baik, justru kata-kata kasar yang didapatnya. Sang pangeran menolak pemberian dari nenek tua tersebut karena nenek tua itu sangat buruk rupa. Pangeran angkuh itu membentak-bentak nenek tua tersebut dan mengusirnya
Tiba-tiba, nenek tua itu berubah menjadi seorang peri yang, ehm... banci. Dari atas sampai bawah Ia berwarna merah. Pangeran berusaha meminta maaf, tapi sudah terlambat. Peri merah itu mengutuk sang pangeran dan seluruh penghuni istananya
"Karena kau sudah begitu angkuh, maka aku mengutukmu menjadi buruk rupa, seluruh penghuni istana juga akan kuubah menjadi alat rumah tangga. Kalian akan terlepas dari kutukan bila kau dapat mencintai seseorang dan mendapat balasan cintanya pada saat kelopak mawar terakhir jatuh. Bila tidak, kau akan tetap menjadi buruk rupa selamanya!" kata peri serba merah itu, lalu peri itu menghilang
Pangeran yang telah berubah menjadi buruk tersebut marah setiap kali ia melihat wajahnya yg baru di cermin. Sehingga seluruh cermin Ia hancurkan dan lukisan dirinya disobek-sobek. Ia mulai putus asa, "siapa yang sudi mencintai seorang monster?" pikirnya
~Dua tahun kemudian, di sebuah desa terpencil~
Pagi yang cerah, burung-burung berkicau merdu. Terdengar suara siulan seseorang yg tinggal di pinggir desa terpencil, Cielle Phantomhive
Ia berjalan di keramaian pasar sambil terus bersiul kecil. Ia masuk ke sebuah perpustakaan kecil.
"Mr. Aberline, aku ingin mengembalikan buku yang kupinjam"
"Cepat sekali, bukankah kau baru meminjam kemarin?"
"Ya, buku itu sangat menarik, aku tak bisa berhenti membacanya. Ada buku baru tidak?" *sambil memanjat dengan tangga yang beroda*
"Tidak sejak kemarin, Cielle"
"Kalau begitu aku pinjam... ini saja"
"Tapi kau sudah meminjamnyanya lima kali..."
"Ini buku favoritku, ceritanya sangat menakjubkan. Ada sebuah kastil yang dikutuk, lalu seorang putri datang dan menggagalkan kutukannya" *mengendarai tangga beroda keliling ruangan*
"Kalau begitu buatmu saja"
"Tapi-"
"Aku memberikannya padamu"
"Benar? Terimakasih Mr. Aberline"
Cielle keluar dan membaca buku sambil berjalan, tak menyadari ada yang mengintai di belakangnya
"Bagaimana menurutmu, Joker?"
"Apa?"
"Aku dan Cielle! Kami serasi kan?"
"Eh, ten... tentu saja! Kau yang terbaik, Claude!"
"Hemm..." *sambil nembakin burung, kena semua*
Claude Faustus adalah orang yang dikagumi oleh semua gadis di desa itu. Bagaimana tidak? Dia begitu sempurna, senyumannya bikin pingsan. Bahkan Hannah, gadis paling pemurung saja pingsan melihat Claude tersenyum. Tapi meskipun semua gadis kagum padanya, Claude tetap tak puas. Pasalnya, Cielle, orang yang sangat ingin dia nikahi tidak menyukainya. Dan semua rencana PDKT-nya dengan Cielle selalu gagal dengan super sukses.
Sekarang Ia berencana untuk mencoba lagi. Ia mengikuti Cielle dan berniat menyapanya. Tapi usahanya memang harus ekstra hanya untuk mengejar Cielle. Yang ketutupan gerobak sapi, yang dihalangi banyak orang yang lewat, yang paling buruk ada gerobak mogok di tengah jalan. Cielle yg sudah lebih dulu tidak ikut macet. Beda dengan Claude yg jadi terpaksa manjatin atap rumah sampai dikira maling.
Akhirnya setelah berjuang melawan sejuta rintangan (?) akhirnya Claude berhasil mengejar Cielle
"Halo, Cielle... Pagi ini kau tampak cantik sekali"
"Umm, terimakasih Claude"
"Kau tahu, membaca buku tidak baik untuk perempuan sepertimu. Seharusnya kau belajar memasak, merajut, atau yang lainnya" *sambil merebut buku Cielle*
"Itu tak mungkin, Claude... tolong kembalikan bukuku"
*ngelempar buku, bukunya masuk ke adonan kue* "Kurasa kau takkan membutuhkannya"
*nendang Claude* "Minggir!"
Claude hanya menatap pasrah melihat Cielle yang lebih mencintai bukunya dibanding dirinya. Lalu menyusun siasat untuk dapat menikahi Cielle
Sementara itu Cielle menggerutu panjang-pendek-luas-sempit-tinggi-rendah-mmffpp *disumpel lemari*
"Hi hi hi, bagaimana menurutmu penemuan baruku, Cielle" tanya seseorang yang sudah-pasti-pada-kenal, eh... siapa sih? –GUBRAK!–
"Penemuan apa ayah?" (readers: kenapa Cielle jadi anaknya Undertaker? *sambil nodong author pakai bazoka*)
"Peti mati portable, hi hi hi"
"Untuk apa ayah?" *nanya sambil sweatdrop-ria*
"Hi hi hi, mungkin author bodo yang lagi ngetik disitu butuh internet waktu mati, hi hi hi"
"MAKSUD LO?" *author mencak-mencak*
Ya, abaikan author gila yang lagi ngamuk-ngamuk lantaran dibilang bodo, katanya dia lebih suka dibilang gila dibanding bodo –samaajakali...–
"Mari kita coba, yah!" Cielle langsung semangat
"Baiklah, hi hi hi... siapa yang mau jadi kambing percobaannya?"
*nunjuk author dengan wajah tanpa dosa* "Dia saja, yah!"
Author yang lagi sibuk mengarahkan naskah yang pada dasarnya udah nggak beres shock berat dipaksa nyoba penemuan Undergrou- maksudnya Undertaker yang kadang-kadang eror berat
Lalu author dimasukin ke dalam peti mati, trus nyobain
"Wuih, manteb! Bisa buat presbukan!"
Sementara itu, diluar...
"Telah meninggal dunia dengan tenang, author edan yang menyiksa seluruh chara Kuroshitsuji dengan ceritanya..." Cielle ngomong dengan wajah datar
"WOOY! GUE MASIH IDUP! NIH, BUKTINYA MASIH NGOMONG!" author teriak frustasi waktu Undertaker udah siap ngelempar peti matinya ke jurang
Akhirnya author sedeng itu dikeluarin dari peti mati, trus dikasih sesaji. Katanya Cielle, ada Nyi Loro Lor ...
Oke, saya tau ini mulai ngaco... ayo kita benerin *ngambil alat pertukangan*
Tukang yang lagi kerja di tempat tetangga: "woy! Balikin peralatan sayaa!"
Bek tu setory
"Aku akan meminta hak paten untuk penemuan ini, kau jaga rumah sementara aku pergi ya Cielle!"
"Siap!" *sambil hormat*
"Ayo, Sebastian!"
Kuda yang bernama Sebastian itu mulai melaju sambil membawa gerobak berisi peti mati portable ciptaan Undertaker. Sementara itu, Claude masuk ke dalam rumah Cielle, dan merayunya agar mau menikah dengannya. Jawaban yang didapatnya adalah ditendang Cielle keluar setelah Claude berusaha mencium Cielle
Cielle mulai menggerutu lagi sambil menuju kandang ayam, tapi yang niat awalnya mau ngasih makan ayam, malah nendang-nendang pagar kandang sampai ayamnya pada menjerit-jerit ribut. Ada yang pakai jantungan pula!
Claude tak putus asa, dia niat mau langsung melamar Cielle dan mengadakan pesta
"Nah, Joker.. apa yang akan kita lakukan nanti"
"Ahaha, kau nanti masuk, melamarnya. Lalu setelah kau keluar, aku akan memulai musik!" *sambil mulai mainin orkestra*
"Musiknya tidak sekarang!" *masukin ember ke kepala Joker*
"Oke, kita bersiap sekarang!" Claude berteriak, lalu mengetuk pintu rumah Cielle
DOK DOK DOK
"Hhh... kali ini siapa lagi...?"
*ngintip lewat lubang pintu*
"Astaga..." *sambil komat-kamit moga-moga dia bisa nendang wajah sesosok makhluk yg mesam-mesem gaje di depan pintu*
CKREEK
"Oh, hai Claude... ada apa hingga kau datang lagi?"
"Hallo Cielle..." *megang tangan Cielle* "Aku datang lagi untuk melamar dirimu" *Nyium tangan Cielle*
"GET OUT!" *ngacung-acungin kapak*
"Wow.. wow... sabar Cie-" DHUAK! *sekali lagi ditendang Cielle keluar, langsung masuk ke kolam lumpur*
Joker langsung memulai musik orkestra begitu melihat Claude melayang keluar dari rumah Cielle. Joker langsung mendapat tendangan yang membuatnya ikut nyemplung ke lumpur.
Sementara penduduk desa yang diundang Claude ngakak nggak keruan
Cielle mendesah-desah sendiri, ia lari menuju padang rumput di belakang rumahnya. Sambil bergumam sendiri. "Kalau saja ada laki-laki yang mau membawaku ke ujung dunia dan menjauh dari Claude si pengganggu itu..."
Derap kaki kuda terdengar, "Sebastian! Kenapa kau sendiri? Mana ayah?" Cielle bertanya pada kuda yang panik itu, dan si kuda hanya meringkik-ringkik.
"Ayo, bawa aku padanya!" kata Cielle
Flashback
Undertaker berjalan melintasi sebuah hutan yang gelap, ia tersesat
"Tampaknya peti is dead ini tak dapat membantu, ayo Sebastian, kita lewat sini"
Sebastian hanya meringkik, sedikit menolak menuju arah yang dituju tuannya. Lalu datanglah sekumpulan serigala yang berwajah 'aku tidak makan selama tujuh hari' dan mulai menyerang Sebastian. Undertaker terlempar dan mendarat di depan gerbang kastil yang suram. Lalu ia memasuki kastil itu. Ia bertemu dengan penghuni kastil yang bukan manusia, termasuk pemiliknya
"Apa yang kau lakukan disini?" tanya seseorang yang wajahnya mirip singa
"Tanya pada kudaku yang melemparku" jawabnya enteng
"Jangan main-main!"
"Aku udah terlalu tua buat main!"
"DIAM KAUU!"
"Kenapa harus diam? Ada yang tidur ya? Hi hi hi"
"#$%&*#!"
Flashback End
Sebastian berlari menuju kastil dimana Undertaker nyasar dengan sukses. Cielle masuk ke dalam kastil sambil terus berkata, "Ayah, kau dimana?"
Seberkas cahaya terlihat di tangga menuju bawah tanah. Cielle mengikutinya, dia menuruni tangga dan melihat dua makhluk yang sedang berdebat dengan hebohnya.
"Ayah, apa yang kaulakukan disini?" tanya Cielle
"Kata dia, aku harus tidur di kerangkeng. Dia bilang aku tahanannya" jawab Undertaker
"Itu benar!" jawab seseorang
"Oke, lepaskan ayahku, kita barter!" Cielle berkata menantang
"Kalau itu maumu!" jawab seseorang
"Tunggu..." Cielle mengarahkan senternya ke arah seseorang yang dari tadi menjawab. Dan terkejutlah ia melihat makhluk yang berdiri dihadapannya. Wujudnya seperti singa, tapi dapat berdiri dengan dua kaki.
"Wow, evolusi dari mana?" tanya Cielle sekenanya
Si singa di depannya mengaum keras tepat didepan wajah Cielle dan membuat rambut Cielle berdiri kebelakang dengan sukses
"Kamu nggak sikat gigi? Nafasmu bau" *sambil tutup hidung*
"Au ah!" *sambil melewati Cielle yang membetulkan rambutnya*
Lalu Undertaker dipaksa keluar oleh makhluk tak dikenal sementara Cielle mencak-mencak karena dicuekin
"Baik, siapa namamu?" tanya Cielle setelah ia melihat makhluk-tak-dikenal menendang ayahnya sampai di desanya
"Panggil saja beast"
"Umm, baiklah... aku Cielle..."
"Kamarmu disini, ehm.. Cielle"
"Terimakasih, beast"
"Nanti makan malam di ruang makan, ini BUKAN PERMINTAAN!" kata beast berteriak
Lalu beast ngabur, meninggalkan satu tempat lilin yang lilinnya tiga, dan satu jam bandul
Si tempat lilin berkata pada jam
"Menurutmu apa dia yang akan memecahkan kutukan, William?"
"Aku tak tahu dan tak mau tahu!"
"Kalau tempe?"
"Terserah!"
William si jam bandul mulai mengomel-ngomel pada tempat lilin yang telah membukakan pintu pada Cielle sehingga dia masuk. Si tempat lilin yang bernama Ronald hanya diam saja.
Sementara, di dalam kamar Cielle
"Kenapa dari tadi dia marah-marah? Apa dia merasa kurang serem sampai bentak-bentak gitu?" Cielle ngomong sendiri
"Dia memang agak bad temper, ngamuk terus kerjaannya..." sebuah lemari menjawab
"Wow, kau bisa bicara?" Cielle kagum sendiri
"Ya, aku Elizabeth Ethel Cordelia Middleford, panggil saja Lizzy. Kau pasti Cielle, ya kan?"
"Hai Lizzy, kau tahu dari mana?"
"Aku tadi mendengar waktu kau dan tuan bercakap-cakap di depan pintu"
"Oooh..." *manggut-manggut*
Tiba-tiba sebuah troli menyeruak masuk, "Hallo, 'tamu agung dari luar', aku yakin kau pasti haus setelah berdebat dengan tuan. Mau secangkir teh?" tanya sebuah teko teh warna merah
"Boleh, terimakasih.. apa kau juga punya nama?"
"Aku Angelina Durless, tapi semua memanggilku Madame Red"
"Hai Madame Red"
"Aku Alois! Alois Trancy!" kata cangkir yang dipegang Cielle
"Whoa.. hei, aku tak tahu kau juga bisa bicara"
"Ehehehe..."
Lalu troli itu keluar bersama penumpangnya, berganti William yang masuk ke dalam kamar, "Makan malam siap, my lady"
"Ogah ah, makan bareng 'si tukang ngamuk', lagipula aku belum lapar"
"Baiklah"
Di ruang rekreasi
"Aku tak mungkin bisa membuatnya menyukai diriku" kata Beast
"Cinta adalah tulus tuan, tak dapat dipaksakan..." jawab Ronald
"Lalu harus bagaimana?"
"Bersikap jantan" kata Ronald
"Tapi lemah lembut dan sopan" sembur Madam Red
"Terlihat perkasa" saran Ronald
"Jangan menakutinya" kata Madam Red
"Dan yang terpenting kendalikan emosimu!" teriak Ronald dan Madam Red serempak
Datanglah William ke tempat itu
"Dimana Cielle?" tanya Beast
"Em.. dia.. dia... –GLEKH– dia menolak makan malam" jawab William
"WHAAAAT?"
Beast lari ke kamar tempat Cielle semadi (?). Lalu ia berteriak di depan pintu
"KENAPA KAU MENOLAK MAKAN MALAM?" tanyanya dengan keras
"Aku tidak lapar" jawab Cielle asal
"Sabar tuan, pelan-pelan!" kata Ronald meredakan amarah tuannya
"Tapi dia keras kela- maksudku kepala!" jawab Beast ketus
"Pelan-pelan, ingat! Biar lambat asal selamat –apahubungannyacoba?–" kata William
"Cielle, maukah kau makan malam denganku?" tanya Beast selembut mungkin
"Aku menolak" kata Cielle dengan malas
"Lihat?" Beast melotot pada tiga 'benda' disampingnya
"Sabar, sabar itu subur, buktinya rambut tuan makin lebat" kata Madam Red
"Aku akan tersanjung bila kau mau makan malam denganku" Beast berkata pada Cielle yang masih mendekam di kamarnya
"Aku tetap menolak..." kata Cielle ketus
Lalu habis kesabaran Beast, serta-merta dia berteriak mengakibatkan gempa berskala 200, 7 skala ritcher, "KALAU KAU TAK MAU MAKAN, MAKA KAU TAKKAN MAKAN SAMPAI BESOK!"
Lalu Beast pergi, meninggalkan tiga makhluk yang bersamanya sibuk meyakinkan diri telinga mereka tidak tuli.
"Kau jaga dia Ronald!" kata William
"Siap Will !" *sambil hormat*
Lalu jam itu pergi mencari tuannya yang sibuk ngomel...
Buahahaha, selesai juga chapter satu, nyahahaha
Gimana, ancur kan? (readers ngangguk-angguk)
Maaf banyak salah, karena setiap orang pasti punya salah. Apalagi saya yang telah membuat chara Kuroshitsuji menderita...
Dan bila ada uneg-uneg, flame, ejekan, hinaan, cacian, makian, gebukan, saran, kritik, siksaan, dll saya terima dengan sukacita
Jadi, silakan meripiu cerita bila mau, trims sudah membaca!
See you next chapter
