Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto.
WARNING !
Naruto x Sasuke
Boys love, Yaoi.
Don't like, don't read.
.
.
.
.
Uzumaki Naruto, seorang siswa paling culun dengan penampilan norak yang menjadi bahan bully-an bagi seluruh Siswa-Siswi di Konoha High School. Dengan rambut klimis berwarna pirang, kacamata tebal serta seragam yang kusut nan dekil menjadi penampilan terburuk yang menyakitkan mata bagi siapapun yang melihat.
Dan karena itulah setiap hari hidupnya disekolah bagaikan dineraka yang tak pernah berujung. Keadaan diperparah dengan kehidupan keluarganya yang juga jauh dari kata baik. Saat dirinya berumur sepuluh tahun ayahnya menikah lagi dengan seorang perempuan cantik dan sexy bernama Terumi Mei lantaran ibu kandungya sendiri sudah meninggal ketika ia dilahirkan. Ibu tirinya itu sudah memiliki tiga orang anak dari mantan suaminya dulu, yang pertama adalah si sulung tampan bernama Yahiko selanjutnya si kembar cantik bernama Sakura dan Karin.
Satu minggu pertama ketika mereka tinggal bersama dengan Naruto dan Ayahnya, sangatlah baik. Saudara yang ramah serta kasih sayang ibu tirinya yang begitu membuat Naruto senang luar biasa karena ia sama sekali belum pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. Namun semua kebaikan dan kasih sayang yang diberikan kepadannya itu hanyalah sandiwara semata.
Dihari yang sama saat pemakaman ayah Naruto yang meninggal karena kecelakaan, ibu beserta saudara tirinya langsung membuka kedok mereka yang sebenarnya. Mereka pun selalu mencemoh dan memperlakukan Naruto seperti sampah. Menyuruhnya melakukan pekerjaan pembantu, tidak diberi makan dengan layak serta kekerasan yang selalu diterimanya dari Yahiko, Sakura ataupun Karin.
Disisi lain Naruto yang mendapatkan perlakuan seperti itu selalu saja menurut dan bersabar, berfikir suatu saat nanti perlakuan mereka akan berubah. Tak melawan ataupun mendendam bahkan ketika seluruh harta ayahnya diambil secara paksa oleh mereka. Setidaknya ia cukup beruntung tidak diusir oleh ibu tirinya itu.
Oh sungguh pemuda yang berhati besar.
...
"Itu sih, namanya pemuda bodoh...!"
Sahut sosok bersurai dark blue tersebut setelah mendengar cerita yang didengarnya dari para tetua barusan. Sungguh Sasuke baru pertama kali mendengar seseorang yang begitu sabar err- atau bisa disebut bodoh, hingga dapat menerima semua perlakuan jahat dari orang lain tanpa melawan sedikit pun. Terlebih lagi dia adalah seorang cowok, ingat COWOK ! yang harusnya memang macho, kejam, kuat dan hal hal sebagainya.
"Hn. Untuk itu aku memintamu utuk menjadi pelindungnya disana, Sasuke."
"Ck, menyusahkan saja."
"Kita... bangsa siluman gagak memang sudah turun temurun harus melindungi para pewaris klan Uzumaki. Dan itu tidak bisa terbantahkan mengingat leluhur kita terdahulu sudah mengikat perjanjian dengan mereka." Jawab sang tetua yang merupakan siluman terkuat sekaligus tertua dibangsanya.
Sasuke pun memutar kedua bola matanya sambil berdecak. Sungguh, ia sangat bosan mendengar wewejang sialan itu tiap hari.
"Lalu kapan aku harus memulainya ?" Tanya Sasuke yang dengan berat hati menerima perintah dari tetua menyebalkan itu.
"Malam ini pergilah kedunia nyata dan temui Naruto besok. Aku sangat mempercayai tugas ini kepadamu Sasuke."
"Hn. Aku pergi dulu."
Sasuke sang siluman pun merubah wujudnya menjadi seekor gagak dan pergi dari tempat tersebut. Meninggalkan dua orang tetua yang dari tadi menunjukan raut khawatir.
"Indra-sama, apa anda yakin mempercayakan tugas ini pada Sasuke. Bukankah dia terlalu err-serampangan ?" Tanya Madara salah satu tetua yang usianya masihlah muda dibandingkan Indra.
"Justru itu yang aku harapkan Madara. Sifat keturunan Uzumaki saat ini sangatlah memprihatinkan. Terlalu baik hati hingga tidak peduli dirinya dimanfaatkan orang lain, dan hanya Sasukelah yang bisa merubahnya."
Balas Indra tenang dengan senyum yang terlihat misterius. Madara yang dari tadi terus memperhatikan raut wajah orang yang dihormatinya itu meyerit heran.
'Sepertinya ada sesuatu yang direncanakan Indra-sama.' Pikir Madara penasaran. 'Ku harap bukan ide gila dia lagi.' Lanjutnya pasrah melihat kelakuan Indra yang masih tak wajar walaupun sudah berumur tua.
.
.
.
.
KRINGG
KRINGG
Suara alarm yang berdering keras disalah satu kamar minimalis itu membuat seorang pemuda dibalik selimut menggeram pelan. Menarik tangannya keluar dari hangatnya selimut, pemuda itu pun mematikan alarm paginya dan dilanjutkan mengambil kaca mata minusnya yang terletak dimeja kecil disamping tempat tidur.
"Suara alarm mu berisik sekali, Dobe !"
Merasakan ada suara asing yang berbicara, Naruto pun menolehkan kepalanya dan mendapati seorang pemuda yang bergelung diatas tempat tidurnya.
"EHH !"
Naruto terkejut bukan main, hingga dirinya sampai terjerembab jatuh ke lantai.
BRUK
"Sst I-Ita'i..."
"Ck, tidak usah heboh seperti itu, dasar Dobe."
Saut suara itu lagi yang kini sudah bangung dan duduk diatas kasur memandang remeh Naruto. Tak ayal hal itu sukses membuat Naruto mengalihkan pandangannya kearah sumber suara yang menjadi penyebab dirinya kaget hingga terjatuh.
Disana tepat diatas kasurnya ia melihat seorang pemuda tampan menjurus kecantik dengan rambut yang seperti pantat ayam dan sorot mata tajam serta kulit putih mulu- eh ?
'KENAPA DIA TIDAK MEMAKAI BAJU !' Pikir Naruto panik melihat keadaan pemuda itu. 'Da-Dan apa-apan dengan percing diputingnya itu..!' lanjut inner Naruto sambil terus memandang belahan dada pemuda didepannya.
Sasuke yang dari tadi melihat arah pandang Naruto pun menyeringai senang.
"Terlihat sangat bagus bukan ?" Tanyanya sambil membusungkan dada dan memelintir puting sebelah kirinya dimana percing perak itu berada.
Berusaha untuk menekan godaan didepannya, Naruto pun memberanikan diri untuk bertanya.
"S-Siapa kau ?"
"Aku- Uchiha Sasuke." Jawabnya kalem.
"Maksudku siapa kau ! hingga berada dikamarku."
"Aku adalah siluman gagak."
"Jangan becanda ! cepat katakana siapa kau sebenarnya !"
Teriak Naruto jengkel, mana mungkin dirinya percaya perkataan pemuda diatas kasurnya ini. Lihatlah wajahnya yang can- err tampan serta badannya yang mulus. Jikapun dia bukan manusia, pasti Bidadari ! bukannya siluman ! pikir Naruto yang ternyata sudah tepesona oleh orang asing didepannya.
"Hn. Terserahlah kau mau percaya atau tidak, yang pasti mulai sekarang aku akan tinggal bersamamu."
Balas Sasuke cuek yang kini malah berbaring kembali diatas kasur Naruto. Menghiraukan Naruto yang terus saja menatapnya kesal.
"Cepat keluar dari kamarku atau aku laporkan pada polisi karena berani menyusup !"
Dengan cepat Naruto menarik pergelangan pemuda yang bernama Sasuke itu agar segera pergi. Namun geraknya itu tiba-tiba terhenti lantaran suara dobrakan pintu kamarnya. Disusul dengan lengkingan suara yang begitu menyayat telinga bagi siapapun yang mendengar.
"NARUTO ! cepat bereskan kamar Yahiko, Sakura dan juga Karin."
Mendengar teriakan ibu tirinya diluar, dengan cepat Naruto melepaskan genggaman tangannya pada Sasuke dan membuka pintu kamar. Sungguh ia ingin sekali melaporkan orang asing tersebut kepada ibunya. Orang aneh yang meyebut dirinya siluman gagak.
"Jangan bermalas-malasan Naruto, kau kira ini sudah jam berapa !"
"Maaf ibu, tapi ini karena ada orang asing tiba-tiba dikamarku. Lihatlah bu..."
Balas Naruto sambil membukakan pintu kamarnya lebar agar ibu tirinya bisa masuk dan melihat pemuda asing itu.
"Kau jangan membohongiku Naruto ! tidak ada siapa-saiapa didalam saja." Ujar Terumi sambil menyilangkan kedua tangannya dan menatap tajam Naruto.
Langsung saja Naruto menolehkan kepalanya dimana kasurnya berada. Dan benar apa yang dikatakan ibunya, bahwa tidak ada siapa-siapa didalam. Pemuda yang sempat ditidur dikasurnya menghilang entah kemana.
"Ta-Tapi bu, aku benar-benar melihatnya. Tadi dia tidur diatas kasurku saat aku bangun." Jelas Naruto mencoba meyakinkan sang ibu. Namun sungguh tindakannya itu sama sekali tak membuahkan hasil.
"Kau jangan mengada-ngada, siapa yang mau tidur dengan tampang jelekmu itu, cepat bersihkan kamar yang lain atau kau tidak mendapat jatah sarapan."
Terumi pun pergi meningalkan Naruto sendiri yang masih tercengang akan ucapan menusuk dari ibu tirinya, mencoba menyusun kepingan hatinya yang sempat terasa sakit saat mendengarnya.
"Cih, dasar lelaki payah."
Tiba-tiba suara pemuda yang sempat hilang beberapa saat tadi terdengar lagi. Mengejeknya dengan nada yang terdengar sangat menyebalkan ditelinga Naruto.
"KAU- kenapa tadi kau menghilang, ibuku jadi tidak mempercayaiku lagi, Teme !"
"Aku tidak menghilang, hanya bersembunyi saja dengan wujud silumanku." Balas Sasuke yang kini kembali merubah dirinya menjadi wujud burung gagak. Terbang menuju kearah Naruto berada dan hinggap dipundaknya. "Sekarang kau sudah percaya kan ?" ucap Sasuke yang dapat berbicara meskipun dalam wujud siluman.
"Salam kenal Naruto-kun..."
Dan dari situlah awal hidup Naruto akan berubah dengan kedatangan siluman gagak tersebut.
.
.
.
_x_X_
Konoha Senior High School merupakan Sekolah yang paling elit dikawasan Tokyo, itu disebabkan karena sebagian besar peghuni Sekolah adalah anak-anak dari seorang pejabat ataupun pengusaha sukses yang kaya raya, dan dari sekian banyak siswa-siswi disana terdapat seorang pemuda yang menjadi bahan bully-an walaupun orang tersebut berasal dari keluarga yang terbilang berharta.
Ya, Uzumaki Naruto si siswa kaya yang katanya culun dan jelek. Bukan tanpa alasan memang dia menjadi bahan bully-an, ini semua berawal ketika ayahnya yang mempunyai pengaruh besar didunia perbisnisan, meninggal dunia. Dengan alasan itu, cukup membuat para penghuni KSHS mulai berani untuk mengerjai pemuda yang memang dari awal sudah berpenampilan cupu saat kecil itu.
"Hey, lihat si buruk rupa itu sudah datang."
"Ck, menggangu pemandangan saja dia."
Bisikan Siswi perempuan yang berada disekitar lorong begitu jelas terdengar oleh indra pendengaran Naruto. Mencoba untuk tak mempedulikannya lebih jauh Naruto pun kembali berjalan tenang kearah kelasnya berada. Namun ketika ia telah sampai didepan pintu kelas dan membukanya, tiba-tiba saja sebuah air bekas pel disiram kepadanya oleh siswa yang memang sudah menunggu kedatangan Naruto. Belum lagi belasan telur busuk yang dilempar kearahnya membuat seragam dan tubuh Naruto semakin kotor.
"Haha rasakan itu, dasar Nerd !"
"Kau memang cocok dengan sampah seperti itu, enyalah kau !."
Hinaan demi hinaan terus saja diucapkan oleh penghuni kelas itu, membuat Naruto kian terpuruk karena tidak bisa berbuat apa-apa untuk melawan mereka. Yahh bukannya tidak bisa, hanya saja Naruto tidak ingin terjadi keributan didalam kelas yang bisa membuat masalah baru bagi dirinya.
Diluar kelas, tepatnya dijendela yang memang terbuka lebar itu, Sasuke dalam wujud burung gagaknya terus saja memperhatikan kejadian tersebut. Merasa kesal lantaran perlakuan keji yang dilakukan Siswa-Siswi itu kepada Naruto.
'Cih, kenapa dia hanya diam saja bukannya melawan.' Umpat Sasuke dalam hati.
Sebenarnya selama seminggu ini ia sudah mengikuti Naruto saat sedang sekolah dengan wujud silumannya. Walaupun Naruto sempat protes dengan kehadirannya namun akhir-akhir ini dia sudah banyak diam. Mungkin karena lelah beradu mulut dengan Sasuke yang tentu saja lebih keras kepala dibandingkan dengan Naruto.
Dan selama ini pun ia selalu dibuat kesal lantaran Naruto selalu menjadi objek pembully-an bahkan hingga kekerasan sekalipun. Rasa kesalnya itu diperparah karena si Dobe itu tak pernah melawan sedikitpun. Jika terus seperti ini mau tak mau ia harus turun tangan juga.
'Aku harus menggunakan cara itu.' Lanjut Sasuke yang kini sedang meyeringai senang memikirkan ide brilliance-nya itu.
.
.
_X_X_
Ditempat lain, dimana sang pemuda pirang yang menjadi objek pembully-an itu kini sedang gundah gulana.
Bayangkan saja, dari sekian banyak bully-an yang diarahkan kepadanya, hari ini lah yang terburuk menurut Naruto. Apa hanya karena penampilan dan wajahnya yang jelek bisa membuat orang-orang menjadi sangat membencinya ?
Sebelum-sebelumnya mereka hanya akan menghina, meyuruh dan menyembunyikan seragam olah raga ataupun merobek buku-buku pelajarannya. Dan untuk kali ini Naruto cukup merasa terganggu karena lemparan telur busuk yang baunya begitu menyengat, bahkan setelah satu jam ia membersihkan diri di toilet sekolahpun baunya masih tertinggal ditubuh Naruto. Untung saja terdapat seragam ganti di UKS jadi ia tak perlu repot-repot untuk kembali kerumahnya.
"Sepertinya aku harus lebih bersabar lagi." Ucap Naruto pelan dengan helaan nafas yang berat.
Setelah bergemelut dengan pikirannya selama berjalan dilorong Sekolah, akhirnya Naruto pun sampai didepan pintu kelasnya. Menarik nafasnya dalam ia pun memutar knop pintu itu dengan perasaan was-was karena pasti dirinya akan dihukum karena terlambat masuk kelas.
CLEKK
"Gomen Sensei, saya terlamat." Ucap Naruto sambil membungkung 90 derajat hingga yang terlihat oleh pandangannya hanyalah lantai kelas berwarna coklat.
"Naruto."
Suara lembut itu menyentak kesadaran Naruto. Ia cukup ingat suara para gurunya dan panggilan tadi bukanlah milik gurunya yang sering ia dengar. Dengan raut penasaran Naruto pun mendonggak kearah seseorang yang berada dihadapannya tersebut. Dan alangkah terkejutnya ia melihat Sasuke si siluman Gagak kini tengah menyeringai senang kearahnya.
"Dari tadi aku mencari-cari mu, ternyata kau terlambat ya .. darling."
Kini langkah Sasuke semakin merapat kearah Naruto, mengalungkan kedua tangannya pada bahu Naruto dan langsung melumat bibir pemuda pirang itu dengan agresif.
"KYAAAAA.."
Teriakan histeris para siswi didalam kelas itu sangatlah menggelegar. Bahkan para lelaki yang melihat tontonan didepan pun ikut memeriahkan suasana disekitarnya dengan bersiul kesenangan.
Disisi lain sang guru yang dari tadi terabaikan setelah kedatangan murid baru yang bernama Sasuke itu menghela nafas pasrah.
"Hmm-Sa-suhkehh.."
"BERHENTI !"
Ditengah kegiatan asiknya mencumbu bibir Naruto tiba-tiba salah satu siswi berteriak kencang menyebabkan keriuhan yang sempat terjadi pun terhenti seketika, dan tentu saja hal itu juga berhasil membuat Sasuke melepaskan tautan pada bibir Naruto. Sedangkan Naruto sih akalnya sudah melayang-layang entah kemana mengingat dirinya baru saja mendapatkan serangan mendadak dari bibir sexy nan lembut itu.
"Sasuke-kun, kenapa kau mencium si Nerd ini ! aku tidak terima !." Ucap Sakura yang kini menatap tajam kearah Naruto.
"Bukan kah tadi kau bertanya apakah aku sudah memiliki kekasih ?" Jawab Sasuke tenang. "Dan aku tegaskan bahwa kekasihku ini adalah ... Uzumaki Naruto." Lanjutnya dengan seringai yang semakin mengembang melihat raut terkejut Sakura.
Sedangkan Naruto sendiri sudah jelas lebih terkejut dari pada Sakura, untuk apa Sasuke mengaku sebagai kekasihnya ? Jangankan pacaran, yang ada setiap hari dirinya dibuat jengkel dengan keberadaan siluman gagak itu.
"Ehm... Naruto silahkan kembali ke tempat duduk, dan Sasuke kau boleh duduk disamping kekasihmu itu." Ucap sang guru yang merasa keadaan yang sudah memanas.
Masalah seperti ini pasti akan memakan banyak waktu, karena itu Kakashi menyuruh mereka kemabali duduk untuk melanjutkan pembelajaran yang sempat tertunda. Biarlah masalah percintaan ini mereka urus dijam lainnya, Kakashi terlalu malas untuk mengurusi hal yang berbau romansa seperti ini.
Akhirnya Naruto dan Sasuke pun melangkah menuju tempat duduknya berada, menghiraukan tatapan mencela yang dilayangkan Sakura kepada Naruto.
_X_X_
.
.
BRUKK
Suara debuman keras terdengar dari salah satu bilik toilet sekolah itu, disusul suara rintihan sakit yang memang terdengar seperti dibuat-buat bagi siapa pun yang mendengar.
"Ughh~ Sakit Dobe !" Ucap Sasuke dengan menunjukan wajah yang terlihat kesakitan. "Kau membuat pergelangan tanganku memerah." Lanjutnya.
"Jangan berpura-pura Teme ! aku tidak menarik tanganmu sekencang itu." Jawab Naruto yang kini benar-benar kesal.
Setelah bel istirahat berbunyi langsung saja Naruto menarik Sasuke keluar untuk dapat berbicara berdua dengannya, membawanya kedalam toilet pria yang untungnya jarang ada siswa masuk karena kebanyakan mereka akan berkumpul diarea kantin.
"Jelaskan apa yang terjadi saat dikelas ? dan kenapa kau bisa bersekolah disini sedangkan kau sendiri adalah siluman ?!" Tanya Naruto bertubi-tubi.
"Tentu saja untuk melindungimu." Jawab Sasuke singkat.
"Sudah kubilang aku tidak butuh pelindungan darimu ! katakana pada tetuamu untuk tidak mencampuri urusanku !"
Oke, ini sudah diluar batas karakternya. Semenjak Sasuke hadir dalam hidupnya ia jadi sering sekali merasa kesal, biasanya dia hanya akan diam saja saat ada orang lain yang mengganggunya. Dan Sasuke sangat sukses menjungkir balikan Emosinya hanya dalam seminggu.
"Mereka itu bisa lebih keras kepala dari ku jika menyangut klan Uzumaki, percuma saja melawan."
"Lalu untuk apa kau mengaku sebagai pacarku, apa kau tidak lihat Sakura menjadi salah paham seperti ini !"
"Apa kau ingin benar mengetahuinya ?" Tanya Sasuke retoris dengan seringai menggoda.
Kini Sasuke merapatkan jaraknya dan mendorong Naruto hingga terduduk diatas kloset toilet. Langsung saja ia segera duduk diatas pangkuan Naruto memerangkapnya erat hingga jarak memisahkan mereka sudah tidak ada lagi.
"A-Apa yang kau lakukan ?"
Kegugupan meyerang Naruto, dengan posisi intim seperti ini sungguh membuat daya jantungnya berdetak cepat.
"Aku akan memberitahumu, bukan dengan kata-kata melainkan dengan tindakan." Balasnya dengan seringai yang kian melebar.
Tak perlu menunggu balasan dari Naruto, langsung saja Sasuke menggulum bibir pemuda pirang itu dengan agresif. Memasukan lidah hangatnya kedalam mulut Naruto yang memang sedikit terbuka karena terkejut. Tak ketinggalan tangan lembut Sasuke yang terus menggerayangi tubuh Naruto yang ternyata lumayan berisi dengan otot-otot kekar dibalik seragamnya. Mulai dari bahu, dada, perut hingga sampai kearah daerah pribadi Naruto yang menggembul besar.
Sedangkan Naruto yang mendapatkan 'serangan' dari Sasuke pun malah ikut terhanyut, melupakan fakta bahwa dirinya sedang merasa kesal dan menuntut penjelasan dari Sasuke. Bibir yang manis dan lembut milik Sasuke membuat Naruto pertama kali merasakan sensasi yang luar biasa dalam ciuman panas ini.
Kini Jari-jari lentik Sasuke mulai melepas sabuk serta pengait celana Naruto, mengeluarkan sesuatu yang terasa berkedut panas dalam genggamannya.
"Ughh..."
Sasuke menghentikan ciuman panasnya dengan Naruto dan langsung melirik kearah tangannya berada.
"Punyamu sangat besar Dobe !"
"Khe..ke-kenapa kau melakukan ini ? cepat menyingkirlah !" Ucap Naruto terbata-bata, remasan yang dilakukan oleh Sasuke membuatnya hampir hilang kendali. Dan sebelum ini benar-benar terjadi Naruto ingin segera mencegah ulah Sasuke yang sudah keterlaluan ini.
"Kau tau.. dibalik penampilan culunmu itu kau mempunyai tubuh yang sangat bagus, dan aku tidak ingin melewatkan itu semua.."
Kocokan pada kejantan Naruto semakin cepat, bahkan cengkramannya kian menguat saat dirasakannya cairan pemuda dihadapannya semakin banyak keluar. Sedangkan Sasuke sendiri malah asik melihat ekspresi Naruto yang tengah menahan hasratnya.
Jika boleh dikatakan Sasuke itu cukup sadis jika berhubungan dengan hal yang berbau seks seperti ini, ia akan merasa semakin terangsang melihat partnernya jatuh bertekuk lutut pada kendalinya. Maka dari itu mempermainkan seorang Uzumaki Naruto sangatlah menyenangkan baginya.
"Sa-Sasukehh lepass.."
Naruto terus saja merasa keenakan tanpa melawan walaupun dia terus berucap "berhenti" ataupun "lepas".
Tak ingin kesenangannya cepat berakhir, kini Sasuke beranjak dari pangkuan Naruto dan berjongkok hingga wajah cantiknya tepat berada dihadapan kejantanan Naruto yang sudah memerah.
"Akan kuberikan apa itu kenikmatan sebenarnya ...Dobe" Ucap Sasuke sambil mengecup pelan ujung kejantanan Naruto itu.
"Akhh...ssst.."
Lenguhan Naruto kian terdengar keras ketika penisnya dilahap habis oleh mulut kecil Sasuke hingga ia merasakan ujung penisnya itu meyentuh tonsil kerongkongan Sasuke. Belum sempat Naruto bernafas dengan normal, langsung saja Sasuke memaju mundurkan kepalanya dengan gerakan yang begitu cepat. Kini dengan susah payah Naruto menahan erangannya yang sungguh akan sangat memalukan jika sampai ada yang mendengarnya diluar sana.
"K-Keluarhh..aku ingin keluarhh.."
Mendengar ucapan Naruto barusan, Sasuke pun langsung melepas kulumannya. Menatap sayu kearah Naruto dengan senyum menggoda walaupun bibir merahnya tampak membengkak.
"Keluarkanlah... sebanyak yang kau mau..." Balas Sasuke yang kembali mengocok cepat penis Naruto. "Berikan semuanya kepadaku...ahh dimanapun." Kini tatapan Sasuke menyayu, seakan memohon untuk segera meminta cairan Naruto keluar sebanyak mungkin.
Sedangkan Naruto yang melihat ulah Sasuke pun membuat sorot matanya menggelap seketika, terbenam oleh nafsunya yang kian memuncak karena siluman cantik tersebut. Dengan kasar Naruto menampik tangan Sasuke dari kejantananya hingga kini ia sendiri yang memijit miliknya, sedangkan tangan kirinya kini menjambak helai dark blue Sasuke hingga wajahnya tepat menghadap kearah penis Naruto berada.
"Ssstt..Terima ini jalang..."
Semburan sperma yang bagaikan kran air itu pun memenuhi wajah Sasuke, bahkan beberapa kali sperma Naruto mengarah hingga masuk dengan tepat kedalam mulut Sasuke yang memang terbuka lebar. Membasahinya mulai dari kepala, mata, pipi, hingga menetes ke dagunya.
Setelah tak ada lagi yang keluar dari kejantanannya Naruto pun melepas jambakan pada rambut Sasuke. Menatap tajam pemuda yang kini dipenuhi oleh sperma diwajahnya.
"Kau... luar biasa Naru~ " Ucap Sasuke sambil mengusap sperma dipipi kirinya dan mengarahkan jari-jemari lentik itu kearah bibirnya untuk ia jilat. "Ughh.. ini sangat nikmat." Goda Sasuke dengan wajah sexy-nya itu.
"Apa kau sedang mempermainkan ku ?" Tanya Naruto dengan suara berat, masih menatap dalam Sasuke dengan sorot mata yang begitu berbeda.
"Lebih tepatnya 'sedang menggoda dirimu'..." Balasnya tenang membalas tatapan buas Naruto .
"Kau akan menyesal karena telah melakukan ini."
"Itulah yang ku harapkan."
Seringai Sasuke pun melebar tatkala Naruto tiba-tiba memeluk dirinya erat sambil bebisik pelan.
"Mulai sekarang kau miliku Sasuke...hanya miliku."
Dan Sasuke tak pernah sesenang ini saat rencananya berhasil dengan sukses. Saat ketika membangunkan sisi lain dalam diri Naruto menjadi hal yang paling menantang dalam hidupnya.
.
.
.
.
.
TBC
