Disclaimer: Kurobas dan segenap chara-charanya merupakan karya dari Fujimaki Tadatoshi semata….
Daruku
'Aku tahu. Kalau begitu kenapa kau tidak segera menjemputnya? Aku akan kembali sendiri'….
.
.
.
"Nice pass! Kuroko!"
"Woah! Sankyu, Kuroko!"
"Hyuuga! Nice shoot!"
Piitttttt.!
Latihan terasa begitu menyenangkan ketika kau akan segera meninggalkan SMA mu dan kembali menuju ke perguruan tinggi. Namun tidak semua orang merasa senang ketika menjalani latihan mereka. Pasti ada rasa tangis maupun haru.
Apalagi ketika teringat akan perjuangan menggapai kemenangan yang dilakukan oleh kebersamaan yang cukup kuat.
Termasuk para Senpai yang telah menempuh kelas tiga di SMA Seirin ini. Kiyoshi sudah dalam mode 'berkilau' karena menangis tanpa terasa. Koganei malah berpelukan dengan Mitobe yang bertindak bagaikan sang ibu yang menenangkan anaknya.
Sedangkan Si Aida Riko malah menangis dengan senyum yang masih terpancar. Si Hyuuga malah sibuk memperbaiki kacamatanya yang sama sekali tidak miring. Dengan alasan kacamatanya yang terkena keringat akibat 'pertandingan' tadi, dia membuat-buat alasan agar dapat menghapus airmatanya secara rahasia. Furihata malah makin sipit matanya.
Namun dari semua itu, terdapat seseorang yang berusaha untuk memfokuskan matanya agar dapat melihat ekspesi seluruh sahabatnya yang sebentar lagi akan menuju ke perguruan tinggi pilihan mereka masing-masing.
"Sudah mulai buram ya? Souka…" ucapnya sambil menutupi wajahnya dengan tangan kanannya. Perasaannya mulai bercampur aduk antara penyesalan, kekecewaan maupun rasa sedih yang tak dapat dibendung lagi.
'Dengan begini aku tidak dapat melihatmu dari 'jauh' lagi.'
Tanpa terasa, air mata mengalir dan dengan mulus menuruni dagunya. Membasahi Jersey dengan tulisan 'SEIRIN' di bagian belakangnya. Dia sudah tidak dapat berpikir jernih lagi untuk menyembunyikan air mata ini. biarlah, ini yang 'terakhir' kalinya.
Setidaknya dia dapat memandang dirinya hingga puas hari ini. mungkin suatu saat dia tidak dapat memandangnya dengan leluasa lagi.
Memakai kacamata pun percuma.
Karena kemungkinan besar dirinya tidak akan pernah bertemu dengan dia lagi.
Jadi, jangankan melihat,bertemu saja sudah susah…
Kalimat-kalimat setajam sembilu terus menghampiri otaknya. Dengan mudahnya mereka menancap dan terus mengiris-iris hatinya. Sembilu-sembilu itu terus mengiris-iris hatinya meski sebuah lengan menghampiri punggungnya dan menyuruhnya untuk mendekap pada si empunya lengan.
"Omae wa! Mana jiwa Senpai kelas tigamu?! Setidaknya kau masih bisa main basket ketika di Universitas nanti."
'Mana bisa?'
"I-Izuki-senpai? Woah.. ini pertama kalinya aku melihat dia menangis," ucap Kagami kagum. Dan tinju dari Nigou merupakan hadiah yang cukup baik untuknya menurut Kuroko.
"Kau sangat tidak sensitive, Kagami-kun."
"Urusai na! dan jauhkan Nigou dariku!"
"Au! Au!" si Nigou malah terlihat antusias untuk 'meraih' Kagami dengan kaki-kaki mungilnya. Membuat Kuroko kewalahan dan si Nigou melompat ke arah Kagami. Dengan pendaratan yang cukup sempurna di dahi Kagami, mereka berdua sukses merusak suasana haru para Senpai.
"Kalian berdua! Tidak tahukah kalau ini bukan saat yang tepat?" ucap Hyuuga dengan masih merangkul Izuki. Izuki tidak bisa berpikir jernih lagi. Menahan tangis memang berbuah hal yang buruk. Terutama rasa pusing yang sudah menjalar di kepalanya.
Padahal, dia tidak pernah bisa mendekatinya. Paling dekat hanyalah jarak radius satu meter. Dia juga harus memikirkan orang-orang yang berada di sekitarnya. Dia tahu kalau dirinya tidak boleh egois. Bukan Cuma dirinya saja yang menginginkan ini. lagipula, kalaupun ini akan berlanjut maka dia tidak ingin membuat malu orang-orang yang berada disekitarnya.
"Yare-yare… Izuki-kun bener-bener dah… apa protein yang sudah kuberikan padamu masih kurang?"
"Coach, kurasa bukan itu penyebabnya."
Terutama sang Pelatih, Aida Riko.
Dan semuanya…
Semuanya….
Brugh!
.
.
.
"Hey! Izuki! Hey! Kantoku!"
Dan semuanya menggelap….
.
.
To be continued
.
Yare-yare, gomen ne untuk chapter yang sekitar 500-an kata ini *bow*. Karena di chapter 2 nanti bakalan dibahas mengenai semuanya…..
Gimana? Review ya… Reader-sama…..
