Ohayou, minna. Kenalin namaku Celi..

Author yang baru (bikin fic) di FFn.

Sebenernya sih, aku uda lama bikin acc d FFn.

Ceritanya pun udah siap.

Cuma, lupa email sama password Ffnku sendiri. =.=" bzz.

Yah, aku Cuma mau minta reviewnya aja yah buat ceritaku yang pertama ini..

ENJOY !

NARUTO

Disclaimer : Masashi Kishimoto

MY LAST PRESENT

Guru yang menerangkan tidak kuperhatikan. Aku hanya sibuk membuat gambar-gambar aneh. 'Toh aku sudah mengerti.', pikirku malas.

DRRRT DRRRT

Handphoneku bergetar. Oh, dari Sasuke.

"Sakura, km g memperhatikan Anko-sensei ngajar ya ? Ntar dimarahin kapok ! :p", tulisnya di SMS padaku. Aku menghela nafas kesal sebentar, lalu membalas,

"Chickenbutt, aku udah ngerti kok. Tenang aja ! Km sndr ? G mrhatiin ?".

Tapi, rupanya kegiatan ber-SMS-ria ku dengan Sasuke membuat Anko-sensei sedikit terganggu dan akhirnya melirikku.

"HARUNO SAKURA !", seru Anko-sensei didepan. Spontan, jantungku nyaris berhenti.

"I-iya, sensei ?", tanyaku takut-takut.

"Apa yang kamu lakukan ? Perhatikan pelajaran saya, kalau tidak, KELUAR !", katanya sambil memberikan penekanan pada kata 'keluar'. Huuuft… Diam-diam aku melirik sahabatku, Uchiha Sasuke, yang tetap mempertahankan image seorang Uchiha-nya dengan hanya menyerigai senang. Uhh ! Dasar Sasu !

"Hei Jidat.", panggil Sasuke-mungkin-menyapaku saat pulang sekolah. Nafasnya sedikit tersengal. Kusodorkan air mineral padanya, tapi dia menolak. 'Ya sudah kalo nggak mau!', batinku berkata.

"Bodoh. Aku mencarimu. Ayo pulang.", katanya begitu nafasnya teratur lagi. Aku membiarkan rambut pink-ku diterbangkan angin sementara aku berjalan. Rambut pink-ku. Rambut pink-ku yang menurut semua orang sangat mirip dengan warna permen karet itu. Yang menurutku mirip dengan warna bunga sakura. Yang akhirnya memberiku nama Sakura. Samar-samar, kurasakan aura yang tidak enak menyelubungiku.

"Bodoh.", kata pemuda stoic disampingku. DEG! Aku merasa sebal sendiri.

"Apa maksudmu mengataiku 'bodoh'?", tanyaku setengah berteriak.

"Hn.",jawabnya sangat singkat.

"Huh, dasar aneh !", kataku sambil menggembungkan pipi.

"Hn.", balasnya lagi. Aku makin manyun dibuatnya.

Sejenak aku mengamati pemuda pantat ayam ini. Hmm.. Tidak jelek juga.. Malah dia sangat… Err.. Tampan, mungkin ? Oke oke.. Aku akan mengatakannya. Nyaris sempurna ! Tapi, sikapnya sangat dingiiiin sekali.. Seperti Pangeran Es saja ! Tapi, yah, dibalik semua itu, dia satu-satunya sahabat yang aku punya. Ada alasan kenapa aku bisa bersahabat dengan cowok dingin bin stoic ini. Ayahnya, pemilik perusahaan Uchiwa Corp, bekerja sama dengan perusahaan Ayahku, Haruno Corp. Yah, dia punya seorang kakak. Laki-laki. Dan di tidak kalah tampan dibanding Sasuke.

"Mau pulang nggak?", tanya si Pangeran Es itu sambil menstarter motornya. Aku mengangguk cepat, lalu melompat keatas motornya. Motornya mulai meliuk-liuk ditengah ramainya jalanan Konoha sore ini. Terpaan dan suara angin menyejukkanku.

"Sudah sampai.", katanya. Aku melompat turun dan menyapa penjaga didepan rumahku.

"Sore, Asuma-san ! Sore, Kabuto-san !", sapaku riang. Asuma-san hanya mengangguk, sementara Kabuto-san dengan sigap membuka pagar rumah dan mempersilahkan motor Sasuke masuk. Sementara Sasuke memarkir motornya, aku membuka pintu dan mencari Kaa-san ku.

"KAA-SAN ! Sakura pulang !" seruku gembira. Kaa-san turun dari lantai 2. Belum sempat Kaa-san berkata apa-apa, aku sudah memeluknya.

"Aih ~~ Saku… Kamu nggak malu sama Sasuke? Dia tepat dibelakangmu lho."tegur Kaa-san ku sedikit menggoda. Aku menoleh. Benar juga. Sasu sudah dibelakangku, menatap dengan pandangan yang tak bisa kuartikan.

"Halo, Sasuke. Bagaimana kabarmu?", sapa Kaa-san.

"Baik, Bibi Tsunade.", jawabnya sambil tersenyum kecil.

"Jangan murung begitu, Sasu. Nah, ayo kita makan dulu, Sasu, Saku. ", ajaknya sambil merangkul kami berdua. Dan kami pun makan dengan lahap.

Malam ini. Jam 8 malam. PRku sudah selesai.. Aku siap tidur. Tapi, juga sibuk ber-SMS-ria dengan cowok pantat ayam ini.

"Besok anter aku ya Sasuu ? :p", SMSku padanya.

"Hn.", jawabnya, sangat teramat singkat.

"Aku anggap itu 'iya'!", balasku lagi.

"Hn. Terserahmu.", balasnya. Kuputuskan berhenti membalasi SMSnya karena toh jawabannya akan sama saja.

SASUKE'S POV ~

Mana balasan dari Jidat itu ? Cukup lama juga aku menunggu, sampai akhirnya aku menyerah dan menyelinap masuk ke selimut. Samar-samar, aku terbayang suatu wajah. Wajah dengan jidat lebar dan rambut pink. Yup, kalian sudah bisa menebak kan ? Yah, Haruno Sakura. Gadis yang selama 4 tahun ini memenuhi pikiran, dan batinku. Gadis manis yang masih terus menjadi sahabatku walaupun aku menyebalkan. Gadis yang membuatku menyayanginya melebihi nyawaku sendiri. Gaids yang selalu aku impikan.

"Sakura…", tanpa sadar aku mengucapkan namanya. Kubuka Hpku, kubaca semua SMS-SMSnya selama ini.. Hn. Gadis yang lucu. Dan aku tertidur.

END OF SASUKE'S POV ~